Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA IBU NIFAS

Disusun oleh :
Tiara Rifani Wahyu Patinnisa (21031381)

STIKES BINA CIPTA HUSADA PURWOKERTO


PROGAM STUDI D3 KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Acara : Penyuluhan pada Nifas

Topik : Mini Pil

Penyuluh : Tiara Rifani Wahyu Patinnisa

Waktu : 30 menit

Sasaran : Ibu Nifas Desa Tanjung

Hari/Tanggal : 08 Desember 2022

Tempat : Rumah warga desa

A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu dan keluarga mengerti tentang KB
jenis Mini Pil.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia dapat :
a. Menjelaskan tentang pengertian mini pil
b. Menjelaskan tentang jenis mini pil
c. Menjelaskan tentang efek samping mini pil
d. Menjelaskan tentang peringatan sebelum mengonsumsi mini pil

B. Pokok-Pokok Materi Penyuluhan


a. Pengertian Kb jenis mini pil
b. Jenis Mini Pil
c. Efek samping mini pil
d. Peringatan sebelum mengonsumsi mini pil
C. Kegiatan Penyuluhan

Tahap/waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


Pendahuluan (5 menit) Pembukaan
1. Membuka kegiatan Menjawab salam
dengan mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan Memperhatikan
4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan Memperhatikan
Penyajian Pelaksanaan
(15 menit) 1. Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian kb jenis mini pil
2. Menjelaskan tentang Memperhatikan
jenis mini pil
3. Menjelaskan tentang efek Memperhatikan
samping mengonsumsi Pil
KB
4. Menjelaskan tentang Memperhatikan
peringatan sebelum
mengonsumsi mini pil Tanya jawab
5. Memberikan kesempatan
ibu hamil dan keluarga
untuk bertanya

7 menit Evaluasi Tanya jawab


Menanyakan kepada pasien
tentang materi yang sudah
diberikan

3 menit Penutup Menjawab salam


Mengucapkan salam
penutup
D. Metode

Ceramah, tanya jawab dan diskusi

E. Media

Leaflet

G. Uraian Materi

KB JENIS MINI PIL (PIL KB)

1. Pengertian Pil KB
Pil KB adalah kelompok obat yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
Pil KB bekerja dengan cara memengaruhi kerja indung telur dan rahim, sehingga
mencegah terjadinya proses pembuahan, yaitu pertemuan sel telur dan sel sperma.
Pil KB merupakan jenis alat kontrasepsi hormonal yang perlu dikonsumsi secara
teratur pada waktu yang sama setiap harinya agar efektif. Perlu diketahui bahwa pil
KB tidak bisa mencegah penularan penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS.
2. Jenis Pil KB
Berdasarkan kandungan bahan di dalam Pil KB, pil KB dapat dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu:
a. Pil KB Kombinasi
Pil KB kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron. Sebagian besar
produk pil KB kombinasi terdiri dari pil aktif yang mengandung hormon, serta
beberapa pil non aktif (plasebo) yang tidak mengandung hormon.
Pil KB kombinasi bekerja dengan cara menghentikan proses pelepasan sel telur
(ovum) oleh saat indung telur (ovarium) atau proses ovulasi. Obat ini juga bekerja
dengan cara mengentalkan lendir di leher rahim (serviks) sehingga sperma sulit
mencapai telur, sekaligus menipiskan dinding rahim agar sel telur yang telah
dibuahi tidak dapat bertumbuh.
Ada empat jenis pil KB kombinasi, yaitu:
 Pil KB monofasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron dengan kadar
yang konstan atau sama pada setiap pil aktifnya.
 Pil KB bifasik, mengandung hormon estrogen dan hormon progesteron.
Estrogen pada setiap pil aktif dalam 1 siklus tetap konstan, sedangkan kadar
progesteron pada pil aktif akan meningkat setelah setengah siklus.
 Pil KB trifasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dosisnya
berubah sebanyak 3 kali dalam 1 siklus. Perubahan kadar hormon akan terjadi
setiap 7 hari.
 Pil KB tetrafasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dosisnya
berubah sebanyak 4 kali dalam 1 siklus.
b. Pil KB khusus progestin
Pil KB khusus progestin (progesteron sintetis) ini biasanya dikenal dengan nama pil
mini. Pil KB ini hanya terdiri dari pil aktif, yang di dalamnya terdapat progestin
dengan jumlah yang konstan. Pil mini biasanya digunakan oleh ibu menyusui dan
wanita yang tidak boleh mengonsumsi estrogen.
Pil mini bekerja dengan cara mengentalkan lendir di serviks sehingga sperma tidak
dapat mencapai telur. Selain itu, obat ini juga menipiskan volume dinding rahim,
sehingga telur yang sudah dibuahi tidak dapat bertumbuh. Terkadang pil mini juga
bisa mencegah proses pelepasan sel telur matang (ovulasi).
Adapun jenis Pil KB khusus progestin (pil mini)
Pil KB khusus progestin terdiri dari 2 jenis. Jenis pertama terdiri dari 35 pil, yang perlu
mulai dikonsumsi pada hari pertama menstruasi. Jenis kedua terdiri dari 28 pil yang
dapat mulai dikonsumsi kapan saja. Pil mini biasanya dikonsumsi 1 kali sehari. Jika pil
sudah habis dikonsumsi, segera konsumsi dosis selanjutnya. Jenis pil mini ini antara
lain Levonogestrel (merek dagang: Microlut), Desogestrel (merek dagang: Desirett,
Cerazette).
3. Efek Samping Pil KB
Efek samping yang dapat terjadi akibat konsumsi pil KB antara lain:
 Mual
 Flek atau perdarahan vagina di luar siklus menstruasi
 Volume darah menstruasi lebih sedikit dari biasanya
 Penurunan gairah seksual (libido)
 Perubahan suasana hati
 Sakit kepala ringan
 Payudara bengkak atau sakit ketika disentuh
Efek samping di atas biasanya akan membaik setelah beberapa bulan sejak konsumsi
pil KB. Jika tidak kunjung mereda atau keluhan semakin memberat, lakukan
pemeriksaan ke dokter. Selain itu, Anda harus segera ke dokter jika mengalami efek
samping yang lebih serius, seperti:
 Sakit perut yang parah
 Penglihatan menjadi buram
 Sakit kepala berat
 Bengkak pada tungkai
 Nyeri dada
4. Peringatan Sebelum Mengonsumsi Pil KB
Diskusikan dengan dokter atau bidan sebelum mengonsumsi Pil KB. Berikut ini adalah
beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi pil KB:
a. Beri tahu dokter atau bidan tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Pil KB tidak
boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
b. Beri tahu dokter atau bidan jika Anda pernah atau sedang menderita kanker payudara,
kanker endometrium, perdarahan vagina yang belum diketahui penyebabnya, penyakit
jantung, nyeri dada, kanker hati, penyakit ginjal, penyakit liver, hipertensi,
migrain,atau diabetes tidak terkontrol.
c. Beri tahu dokter atau bidan jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang
merencanakan kehamilan. Pil KB tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.
d. Beri tahu dokter atau bidan jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau
produk herbal. Beberapa obat, seperti rifampicin, carbamazepin, phenytoin, dan
ketoconazole, dapat menurunkan efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan.
e. Gunakan alat kontrasepsi tambahan seperti kondom selama 7 hari pertama
penggunaan pil KB atau ketika lupa mengonsumsi pil KB, untuk mencegah
kehamilan.
f. Konsultasikan dengan dokter atau bidan perihal penggunaan Pil KB kombinasi jika
Anda merokok dan sudah berusia di atas 35 tahun. Walaupun jarang terjadi kondisi
tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang serius, seperti stroke
atau serangan jantung..
g. Jangan mengonsumsi jus grapefruit, minuman tersebut dapat meningkatkan kadar pil
KB dalam darah dan menyebabkan terjadinya efek samping.
h. Hubungi dokter atau bidan jika Anda lupa mengonsumsi pil KB, merasa hamil, atau
tidak menstruasi selama 2 siklus berturut-turut.
i. Segera temui dokter bila muncul reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping
serius setelah mengonsumsi pil KB.
H. Evaluasi

Soal :

1. Jelaskan pengertian pil kb?


2. Sebutkan jenis pil kb!
3. Sebutkan salah satu efek samping pil kb!
4. Sebutkan 3 peringatan sebelum mengonsumsi pil kb!

Jawaban :
1. Pil KB adalah kelompok obat yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
2. Jenis pil kb yaitu Pil kb kombinasi, terdiri dari pil kb monofasik, pil kb bifasik, pil
kb trifasi, dan pil kb tetrasik. Pil kb khusus progerstin, (pil mini).
3. Efek samping pil kb antara lain mual, flek atau perdarahan vagina di luar siklus
mens, sakit kepala ringan, payudara bengkak.
4. Beritahu dokter atau bidan tentang Riwayat alergi yang anda miliki, beritahu
dokter atau bidan jika anda sedang hamil, menyusui atau sedang merencanakan
kehamilan, beritahu dokter atau bidan jika sedang mengonsumsi obat, suplemen
atau produk herbal.
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto H, 2004, Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan,


Jakarta

Saifudin BA, dkk, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan Bina

Pustaka Sarwono prawirohardjo, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai