Anda di halaman 1dari 3

PENEMUAN PUBLIK TENTANG KONSEP NILAI WAKTU UANG

DENGAN NILAI EKONOMI WAKTU

A. Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penemuan publik tentang konsep nilai waktu
uang dengan nilai ekonomi waktu. Metode penelitian melibatkan desain penelitian kausal di
Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari
kuesioner yang dibagikan kepada 112 responden acak. Data dianalisis menggunakan metode SEM
dengan perangkat lunak Smart PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat tidak tahu
persis aplikasi dan konsep "nilai waktu uang" dan nilai ekonomi waktu. Keterbatasan
penelitian ini adalah dilakukan pada sampel kota Medan yang heterogen dan tidak meluas ke
kota-kota lain di Sumatera Utara dengan sampel besar. Studi ini memiliki implikasi pada
sosialisasi pemahaman masyarakat tentang konsep nilai waktu uang dengan nilai ekonomi waktu.
Studi ini memiliki nilai dalam membandingkan pemahaman masyarakat atas model konsep nilai
waktu uang dan nilai ekonomi waktu.

B. Latar Belakang
Konsep nilai waktu dari uang diperlukan oleh manajer keuangan untuk membuat keputusan
kapan harus berinvestasi dalam aset dan kapan menentukan sumber dana pinjaman yang akan
dialokasikan. Jika sejumlah uang tertentu akan diterima di masa mendatang, dalam nilai sekarang,
maka jumlah uang itu harus didiskon dengan suku bunga tertentu. Jika sejumlah uang saat ini
bernilai untuk masa depan, maka jumlah uang harus dikalikan dengan suku bunga tertentu.
Keterbatasan yang akan menyebabkan masyarakat hanya menghemat uang jika (untuk) Abila
suku bunga bank tinggi, karena mereka menganggap bahwa jika bunga bank tinggi, maka uang
yang akan mereka terima di masa depan juga tinggi. Nilai waktu dari uang tidak memperhitungkan
tingkat inflasi. Pertanyaan apakah ada nilai waktu dalam Islam selalu ditanyakan oleh banyak
pihak - dari pakar hingga praktisi. Meskipun jawaban untuk pertanyaan ini akan menggambarkan
bagaimana sikap ekonomi Islam menentukan parameter keputusan investasi, jawabannya akan
menjadi salah satu tolok ukur dalam membedakan ekonomi Islam dengan ekonomi modern saat
ini, terutama di sektor keuangan.
Nilai waktu dari uang pada dasarnya mewakili preferensi waktu seseorang dalam memegang
uang. Berdasarkan teori ini, aktor ekonomi diasumsikan lebih cenderung memiliki uang saat ini
daripada masa depan. Menurut asumsi konvensional bahwa preferensi manusia hanya didorong
oleh sifat manusia, tidak ada yang salah dengan teori nilai waktu dari uang. Satu-satunya
pertanyaan adalah apakah ekonomi Islam mengikuti konsep yang sama tentang masalah ini. Dalam
teori ekonomi Islam, harus diakui bahwa manusia memiliki kebutuhan yang melekat sesuai dengan
sifat-sifat yang ada dalam dirinya. Namun, untuk memenuhi kebutuhan itu, ia tidak bebas
melakukan apa pun yang ia inginkan karena ia dibatasi oleh hukum (syariah) dan nilai-nilai
(aqidah) dan moral yang ia yakini.
Dalam makalah ini, kami membahas teori ini berdasarkan filosofi ini dan pada asumsi yang
mendasari mengapa nilai waktu uang ada. Oleh karena itu, kita akan membahasnya melalui teori
perilaku ekonomi karena mungkin nilai waktu uang berbeda dari perspektif Islam tidak hanya
pada bidang aplikasi tetapi pada asumsi dasar perilaku ekonomi. Berkenaan dengan kekayaan,
dalam ekonomi Islam, pertanyaan penting pada dasarnya bukanlah "bagaimana" atau "kapan",
tetapi yang lebih penting adalah pertanyaan "untuk apa."
Nilai ekonomi waktu adalah konsep di mana waktu memiliki nilai ekonomi, tetapi uang tidak
memiliki nilai waktu. Nilai ekonomi waktu dapat diartikan untuk memaksimalkan nilai ekonomi
suatu dana pada waktu tertentu. Perhitungan dasar pada prinsip nilai uang berdasarkan waktu
adalah bunga, sedangkan perhitungan dasar prinsip berdasarkan nilai ekonomi waktu adalah rasio.
Pertanyaan pertama adalah bagaimana dan kapan, dengan asumsi bahwa semua manusia memiliki
preferensi yang sama, apakah manusia konsisten dengan prinsip atau rasionalitas ekonomi. Dalam
ekonomi Islam, tidak ada asumsi bahwa sejumlah uang akan memberikan pendapatan tetap karena
tidak memiliki konsep pengembalian yang ditentukan sebelumnya yang dimiliki oleh keuangan
konvensional melalui ekonomi berbasis bunga.
Dengan konsep memastikan keuntungan sejumlah uang, seseorang akan lebih cenderung untuk
memegang uang sekarang daripada nanti, karena ada keuntungan pasti yang bisa didapatnya dari
memegang uang itu sekarang. Atau jika dia memegang uang itu, maka harus ada kompensasi untuk
keuntungan yang seharusnya dia dapatkan.

C. Metode
Jenis penelitian ini adalah studi komparatif, yang dilakukan untuk membandingkan persamaan
dan perbedaan antara dua fakta atau lebih dan sifat-sifat objek secara rinci berdasarkan kerangka
pikir tertentu. Dalam penelitian ini, variabelnya mencukupi diri sendiri tetapi studi lebih lanjut
diperlukan untuk lebih dari satu sampel atau pada waktu yang berbeda. Sebanyak 112 responden
dipilih secara acak untuk penelitian ini untuk memahami konsep nilai waktu uang dengan nilai
ekonomi. Indikator pertanyaan meliputi rasionalitas, falah di dunia dan akhirat, konsep kebutuhan,
dan orientasi keseimbangan antara konsumen dan produsen.

D. Hasil
Evaluasi model dalam melalui menu bootstrap juga menghasilkan nilai statistik T yang akan
digunakan untuk menguji hipotesis.
Kriteria adalah T-statistik> 1,66. Jika nilai thitung <ttabel, maka H0 diterima dan ketika nilai
thitung> ttabel maka H0 ditolak, yang berarti bahwa untuk variabel yang dimaksud ada pengaruh
yang signifikan Ini berarti bahwa variabel independen yang diuji memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hasil nilai T-statistik dalam koefisien jalur dari tabel
disajikan pada Gambar 1.
Efek pengujian dapat dilihat pada Tabel 1. Jika Tabel 1 memberikan koefisien 0,005, lebih
kecil dari 1a = 5%, maka keputusan pengujian hipotesis adalah menolak H0 dan menerima
hipotesis Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ekonomi waktu adalah variabel yang
signifikan pada aplikasi dan model konsep (Y). Selain menguji hipotesis melalui menu bootstrap,
yang menghasilkan T-statistik, evaluasi model batin juga dilakukan dengan meninjau nilai R2.
Nilai R2 yang dihasilkan dari evaluasi model batin disajikan pada Tabel 2 dan Gambar 2. Variasi
nilai R2 adalah 75,6%. Nilai ekonomi waktu adalah variabel yang signifikan pada aplikasi dan
model konsep (Y).

E. Diskusi
Perspektif ekonomi Islam tidak akrab dengan metode nilai waktu uang karena metode ini
menambah nilai uang semata-mata seiring meningkatnya waktu dan bukan upaya yang benar-
benar mengarah pada transaksi Ribawi karena pendapat Imam Nawawi memberikan definisi
terkait dengan penambahan nilai. uang yang hanya berdasarkan nilai waktu dalam kategori riba.
Islam sebenarnya tahu nilai uang waktu, yaitu waktu memiliki nilai ekonomi. Sesuai dengan
ajaran Islam, manajemen moneter yang efisien dan adil tidak didasarkan pada penerapan metode
bunga. Menebus penurunan nilai uang karena inflasi yang terkikis dan konsumsi waktu adalah
membuat uang produktif dan / atau memulihkan hasil yang melebihi tingkat inflasi. Cara yang
paling efektif adalah menginvestasikan dana untuk menghasilkan pengembalian di atas tingkat
inflasi sehingga nilai uang yang ada relatif tetap atau bahkan dapat meningkat.

F. Batasan
Keterbatasan penelitian ini adalah dilakukan pada sampel kota Medan yang heterogen dan
tidak meluas ke kota-kota lain di Sumatera Utara dengan ukuran sampel yang lebih besar. Studi ini
memiliki implikasi pada sosialisasi pemahaman masyarakat tentang konsep nilai waktu uang
dengan nilai ekonomi waktu.

G. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat tidak tahu persis aplikasi dan model
konsep nilai waktu uang dan nilai ekonomi waktu.

Anda mungkin juga menyukai