Ny. N umur 29 tahun dibawa ke IGD di diagnosa susp DHF (Dengue Hemoragic Fever),
anemia, dispepsia. Keluhan : nyeri kepala, mual-mual, muntah-muntah, TB 150 cm, BB 48
kg. Hasil pemeriksaan Lab : Hb 8,8 g/dl, eritrosit 3,29 jt/UL, leukosit 29.100/mm, trombosit
26.000/mm. Pemeriksaan lg(G) dan lg (M) positif demam dengue. Data klinis pasien : TD
120/80 mmHg, Nadi :84x/menit, suhu : 38o, pernapasan : 24x/menit.
Ny.N (30 tahun) dibawa ke IGD dengan keluhan lemas sejak 1 minggu, batuk disertai dahak
sudah hampir >1 tahun, nyeri ulu hati, mual, nafsu makan turun. Tidak ada sumbatan jalan
nafas, batuk tanpa dahak, RRL 24x/menit, TD: 130/90 mmHg, N: 89 x/menit, S= 37 oC, akral
dingin, CRT>2 detik, warna kulit pucat, konjungtiva anemis, turgor kulit elastis, kesadaran
composmentis.Menurut keluarga, pasien memiliki riwayat TB paru sejak 1 tahun yang lalu
dan sudah selesai pengobatan. Hasil lab: Hb: 8,1 g/dl, Hematokrit: 23%, trombosit: 126.000.
Pasien Tn.B datang ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran, GCS E3M4V2 Hasil
pengkajian didapatkan klien memiliki riwayat penyakit DM tipe I, jarang melakukan aktivitas
dan kontrol berobat. TD 100/60 mmHg, nadi 120x/ menit, RR 25 x/ menit, Suhu tubuh 36 0 C.
Pemeriksaan penunjang urine didapatkan zat keton, GDS 760 mg/dl.
Seorang pasien anak (7 tahun) dibawa ke IGD dengan keluhan demam, terdapat bintik kemerahan
pada kulit, dan nilai trombosit turun menjadi 50.000/mm 3, pasien mengalami penurunan tekanan
darah menjadi 80/50 mmHg, N: 50 x/menit, SpO 2: 85%, kulit lembab, dingin pada ujung hidung, jari
tangan, jari kaki serta sianosis disekitar mulut.
Kasus 5: SLE (Sri I.)
Ny. A (39 tahun) dibawa ke IGD dengan GCS : E 4M6V2, kesadaran letargi, terdapat sekret
pada jalan nafas, pasien mengalami refluks berupa darah dari mulut. Hasil pengkajian fisik:
tampak retraksi dada, RR: 40x/menit, pasien tampak sesak, terpasang oksigen NRM 10 lpm,
suara nafas ronchi, denyut nadi teraba kuat dan cepat; HR : 147 x/menit, TD: 127/89 mmHg,
SpO2: 94%, CRT>2 detik, terdapat butterfly rush di wajah pasien, terpasang NGT dengan
gastric residu berwarna hitam. pasien memiliki riwayat SLE selama 7 tahun, mengonsumsi
kortikosteorid dan immunosupresi selama 7 tahun.