OLEH:
D III KEPERAWATAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan komponen penting dalam keberhasilan kehidupan
masyarakat. Kesehatan berhubungan dengan kinerja seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Jika sehat kinerja menjadi baik jika sakit kinerja
seseorang akan menurun dan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari
dengan baik.
Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2007) adalah suatu respon
seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan
sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman serta
lingkungan. Dengan kata lain perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau
kegiatan seseorang yang diamati maupun tidak diamati, yang berkaitan
dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Dari pengertian tersebut
terlihat bahwa pentingnya kesehatan dalam kehidupan sehari-hari individu,
sebagai penunjang keberhasilan individu.
Pentingnya perilaku sehat atau kesehatan semestinya disadari sejak dini
bagi setiap individu. Perilaku kesehatan pada umumnya dilakukan oleh
seseorang berdasarkan pemahaman dan kesadarannya tentang pentingnya
kesehatan bagi diri pribadi dan lingkungannya. Namun dalam kenyataannya,
belum semua orang paham dan sadar akan pentingnya perilaku kesehatan
khususnya bagi masyarakat pondok pesantren.
Pelajar di Pondok Pesantren yang biasa disebut santri tinggal di pesantren
atau asrama dan dipisahkan dengan orang tuanya. Tujuannya untuk
melanjutkan pendidikan dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, selain
itu supaya santri belajar hidup mandiri dan sederhana. Dalam kehidupan
kelompok seperti ini sering kali ditemukan berbagai masalah. Salah satunya
permasalahan kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat terutama kebersihan
perseorangan di pondok pesantren pada umumnya kurang mendapatkan
perhatian dari santri.
Pondok pesantren secara umum dibagi menjadi 2 yaitu pondok pesantren
modern dan pondok pesantren tradisional. Pondok pesantren modern sebagian
besar sudah memliki fasilitas yang baik untuk memenuhi kebutuhan para
santri. Fasilitas kesehatan juga cukup memadai. Hal ini berbeda dengan
pondok pesantren tradisional dimana kondisi lingkungan serta tradisinya
cenderung masih mempertahankan bentuk dari bangunan lama, begitu juga
dengan tradisi di dalamnya. Pondok pesantren tradisonal jarang memiliki
fasilitas kesehatan, Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) seperti pondok
pesantren modern bahkan ada yang tidak memiliki sama sekali.
Pada umumnya kondisi kesehatan di lingkungan pondok pesantren masih
memerlukan perhatian dari berbagai pihak, baik dalam aspek pelayanan
kesehatan, perilaku sehat maupun aspek kesehatan lingkungannya. Hal
tersebut menjadikan poskestren penting pada pondok pesantren. Inti kegiatan
poskestren adalah memberdayakan masyarakat pesantren baik santri maupun
guru agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Konsep pemberdayaan
masyarakat pesantren ini adalah memperkenalkan mereka akan permasalahan
yang mereka hadapi yang dilakukan oleh mereka sendiri. Sehingga masalah
yang ditemukan benar-benar dirasakan dan disepakati oleh mereka.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Definisi Pos Kesehatan Pesantren?
2. Apa Tujuan Pos Kesehatan Pesantren?
3. Apa Fungsi Pos Kesehatan Pesantren?
4. Apa Manfaat Pos Kesehatan Pesantren?
5. Siapa Saja Sasaran Pos Kesehatan Pesantren?
6. Apa Saja Ruang Lingkup Pos Kesehatan Pesantren?
7. Bagaimana Pengorganisasian Pos Kesehatan Pesantren?
8. Bagaimana Mekanisme Kegiatan Pos Kesehatan Pesantren?
C. TUJUAN
1. Dapat Mengetahui Definisi Pos Kesehatan Pesantren
2. Dapat Mengetahui Tujuan Pos Kesehatan Pesantren
3. Dapat Mengetahui Fungsi Pos Kesehatan Pesantren
4. Dapat Mengetahui Manfaat Pos Kesehatan Pesantren
5. Dapat Mengetahui Sasaran Pos Kesehatan Pesantren
6. Dapat Mengetahui Ruang Lingkup Pos Kesehatan Pesantren
7. Dapat Mengetahui Pengorganisasian Pos Kesehatan Pesantren
8. Dapat Mengetahui Mekanisme Kegiatan Pos Kesehatan Pesantren
BAB II
MEKANISME KEGIATAN
A. Pengertian
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang
berbasis masyarakat baik sebagai satuan pendidikan dan /atau sebagai wadah
penyelenggara pendidikan. Unsur-unsur pondok pesantren terdiri atas kiai,
ustad atau sebutan lain yang sejenis, santri, pondok atau asrama, dan masjid
atau mushala serta penyelenggaraan pengajian.
Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) merupakan salah satu wujud
UKBM di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan warga
pondok pesantren, yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan)
dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan)
dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.
Warga pondok pesan tren adalah Kiai atau sebutan lain
Pimpinan/Pengasuh, santri, ustad/ustazah, pekerja/karyawan serta pengelola.
UKBM merupakan salah satu wujud pemberdayaan masyarakat, yang tumbuh
dari masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat
dalam upaya menanggulangi permasalahan kesehatan yang dihadapi dengan
memanfaatkan potensi yang dimiliki masyarakat setempat.
B. Tujuan Pos Kesehatan Pesantren
TujuanUmum: Mewujudkan kemandirian warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitar dalam berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan warga pondok pesantren dan masyarakat
sekitarnya tentang kesehatan
2. Meningkatkan sikap dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi warga
pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya
3. Meningkatkan peran serta aktif warga pondok pesantren dan warga
masyarakat sekitarnya dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
4. Memenuhi layanan kesehatan dasar bagi warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitarnya.
C. Fungsi Pos Kesehatan Pesantren
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dalam alih
informasi, pengetahuan dan keterampilan, dari petugas kepada warga
pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya, dan antar sesame pondok
pesantren dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat.
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada
warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya.
3. Sebagai wadah pembelajaran tentang nilai dan ajaran agama Islam dalam
menghadapi permasalahan kesehatan.
D. Manfaat Pos Kesehatan Pesantren
1. Bagi pondok pesantren
a. Tersedianya layanan dan akses kesehatan dasar.
b. Penyebaran informasi kesehatan.
c. Pengembangan dan perluasan kerja sama pondok pesantren dengan
instansi terkait.
d. Terpeliharanya sarana sanitasi lingkungan.
2. Bagi Warga Pondok Pesantren dan Masyarakat Sekitarnya
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi, pengetahuan
dan pelayanan kesehatan dasar.
b. Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan.
c. Mendapat infomasi awal tentang kesehatan.
d. Dapat mewujudkan kondisi kesehatan yang lebih baik bagi warga
pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya.
3. Bagi Kader Poskestren
a. Mendapatkan informasi lebih awal tentang kesehatan.
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya untuk membantu warga pondok
pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada di lingkungannya.
4. Bagi Puskesmas
a. Dapat mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
b. Dapat memfasilitasi warga pondok pesantren dan masyarakat
sekitarnya dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi
setempat.
c. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui pemberian
pelayanan kesehatan secara terpadu.
5. Bagi Sektor Lain
a. Dapat memfasilitasi warga pondok pesantren dan masyarakat
sekitarnya dalam pemecahan masalah sektor terkait.
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing sektor.
E. Sasaran Pos Kesehatan Poskestren
Sasaran Pos Kesehatan Pesantren terdiri atas:
1. Pondok pesantren
2. Masyarakat pondok pesantren, yang terdiri atas
a. Warga pondok pesantren
Warga pondok pesantren terdiri dari santri, kiai, pimpinan, pengelola,
dan pengajar di pondok pesantren termasuk wali santri.
b. Masyarakat di lingkungan pondok pesantren
c. Tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat terdiri dari tokoh agama Islam, Pimpinan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dan pimpinan organisasi kemasyarakatan
lainnya di lingkungan pondok pesantren dan petugas kesehatan dan
stakeholders terkait lainnya.
F. Ruang Lingkup Pos Kesehatan Pesantren
Kegiatan Ruang lingkup kegiatan Poskestren meliputi:
1. Pelayanan kesehatan dasar yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitative dalam batas
kewenangan Poskestren. Selain itu Poskestren juga melakukan upaya
pemberdayaan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam
bidang kesehatan serta peningkatan lingkungan yang sehat di pondok
pesantren dan wilayah sekitarnya.
2. Pemberdayaan santri sebagai kader kesehatan (santri husada) dan kader
siaga bencana (santri siaga bencana).
G. Pengorganisasian
1. Kedudukan dan Hubungan Kerja
a. Terhadap pondok pesantren
Secara teknis operasional, Poskestren dikoordinasi oleh pengelola
pondok pesantren, Kementerian Agama dan instansi terkait
lainnya.
b. Terhadap Puskesmas Secara teknis medis, Poskestren dibina oleh
puskesmas.
c. Terhadap Pemerintahan Desa/kelurahan/kecamatan. Secara
kelembagaan, Poskestren dibina oleh pemerintah kecamatan dan
pemerintah desa/kelurahan.
d. Terhadap Sesama UKBM lainya terhadap berbagai UKBM yang
ada, Poskestren sebagai mitra.
2. Pengelola Poskestren
Struktur organisasi Poskestren ditetapkan melalui musyawarah warga
pondok pesantren pada saat pembentukan Poskestren. Struktur
organisasi tersebut bersifat fleksibel, sehingga dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan
sumber daya yang ada. Struktur organisasi minimal terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. kader Poskestren yang merangkap sebagai anggota.
Pengelola Poskestren dipilih dari dan oleh warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitarnya pada saat musyawarah pembentukan
Poskestren. Kriteria pengelola Poskestren antara lain sebagai berikut:
1. file:///C:/Users/asus/Downloads/files51071Pedoman_Penyelenggaraan_dan_Pe