Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH POS KESEHATAN PESANTREN

TUGAS MATA KULIAH KEBIJAKAN KESEHATAN

Dosen Pengampu : Bondan Palestin, SKM, M.Kep, Sp.Kom.

OLEH:

1. Anisa Mila Febiyanti P07120118016


2. Aulia Pratiwi Maulidya P07120118018
3. Fanni Rifqoh P07120118035
4. Andifa Danna Arsanti P07120118046
5. Oktaviani Risma Antica P07120118052

D III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


YOGYAKARTA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan komponen penting dalam keberhasilan kehidupan
masyarakat. Kesehatan berhubungan dengan kinerja seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Jika sehat kinerja menjadi baik jika sakit kinerja
seseorang akan menurun dan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari
dengan baik.
Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2007) adalah suatu respon
seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan
sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman serta
lingkungan. Dengan kata lain perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau
kegiatan seseorang yang diamati maupun tidak diamati, yang berkaitan
dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Dari pengertian tersebut
terlihat bahwa pentingnya kesehatan dalam kehidupan sehari-hari individu,
sebagai penunjang keberhasilan individu.
Pentingnya perilaku sehat atau kesehatan semestinya disadari sejak dini
bagi setiap individu. Perilaku kesehatan pada umumnya dilakukan oleh
seseorang berdasarkan pemahaman dan kesadarannya tentang pentingnya
kesehatan bagi diri pribadi dan lingkungannya. Namun dalam kenyataannya,
belum semua orang paham dan sadar akan pentingnya perilaku kesehatan
khususnya bagi masyarakat pondok pesantren.
Pelajar di Pondok Pesantren yang biasa disebut santri tinggal di pesantren
atau asrama dan dipisahkan dengan orang tuanya. Tujuannya untuk
melanjutkan pendidikan dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, selain
itu supaya santri belajar hidup mandiri dan sederhana. Dalam kehidupan
kelompok seperti ini sering kali ditemukan berbagai masalah. Salah satunya
permasalahan kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat terutama kebersihan
perseorangan di pondok pesantren pada umumnya kurang mendapatkan
perhatian dari santri.
Pondok pesantren secara umum dibagi menjadi 2 yaitu pondok pesantren
modern dan pondok pesantren tradisional. Pondok pesantren modern sebagian
besar sudah memliki fasilitas yang baik untuk memenuhi kebutuhan para
santri. Fasilitas kesehatan juga cukup memadai. Hal ini berbeda dengan
pondok pesantren tradisional dimana kondisi lingkungan serta tradisinya
cenderung masih mempertahankan bentuk dari bangunan lama, begitu juga
dengan tradisi di dalamnya. Pondok pesantren tradisonal jarang memiliki
fasilitas kesehatan, Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) seperti pondok
pesantren modern bahkan ada yang tidak memiliki sama sekali.
Pada umumnya kondisi kesehatan di lingkungan pondok pesantren masih
memerlukan perhatian dari berbagai pihak, baik dalam aspek pelayanan
kesehatan, perilaku sehat maupun aspek kesehatan lingkungannya. Hal
tersebut menjadikan poskestren penting pada pondok pesantren. Inti kegiatan
poskestren adalah memberdayakan masyarakat pesantren baik santri maupun
guru agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Konsep pemberdayaan
masyarakat pesantren ini adalah memperkenalkan mereka akan permasalahan
yang mereka hadapi yang dilakukan oleh mereka sendiri. Sehingga masalah
yang ditemukan benar-benar dirasakan dan disepakati oleh mereka.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Definisi Pos Kesehatan Pesantren?
2. Apa Tujuan Pos Kesehatan Pesantren?
3. Apa Fungsi Pos Kesehatan Pesantren?
4. Apa Manfaat Pos Kesehatan Pesantren?
5. Siapa Saja Sasaran Pos Kesehatan Pesantren?
6. Apa Saja Ruang Lingkup Pos Kesehatan Pesantren?
7. Bagaimana Pengorganisasian Pos Kesehatan Pesantren?
8. Bagaimana Mekanisme Kegiatan Pos Kesehatan Pesantren?
C. TUJUAN
1. Dapat Mengetahui Definisi Pos Kesehatan Pesantren
2. Dapat Mengetahui Tujuan Pos Kesehatan Pesantren
3. Dapat Mengetahui Fungsi Pos Kesehatan Pesantren
4. Dapat Mengetahui Manfaat Pos Kesehatan Pesantren
5. Dapat Mengetahui Sasaran Pos Kesehatan Pesantren
6. Dapat Mengetahui Ruang Lingkup Pos Kesehatan Pesantren
7. Dapat Mengetahui Pengorganisasian Pos Kesehatan Pesantren
8. Dapat Mengetahui Mekanisme Kegiatan Pos Kesehatan Pesantren
BAB II

MEKANISME KEGIATAN

A. Pengertian
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang
berbasis masyarakat baik sebagai satuan pendidikan dan /atau sebagai wadah
penyelenggara pendidikan. Unsur-unsur pondok pesantren terdiri atas kiai,
ustad atau sebutan lain yang sejenis, santri, pondok atau asrama, dan masjid
atau mushala serta penyelenggaraan pengajian.
Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) merupakan salah satu wujud
UKBM di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan warga
pondok pesantren, yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan)
dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan)
dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.
Warga pondok pesan tren adalah Kiai atau sebutan lain
Pimpinan/Pengasuh, santri, ustad/ustazah, pekerja/karyawan serta pengelola.
UKBM merupakan salah satu wujud pemberdayaan masyarakat, yang tumbuh
dari masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat
dalam upaya menanggulangi permasalahan kesehatan yang dihadapi dengan
memanfaatkan potensi yang dimiliki masyarakat setempat.
B. Tujuan Pos Kesehatan Pesantren
TujuanUmum: Mewujudkan kemandirian warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitar dalam berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan warga pondok pesantren dan masyarakat
sekitarnya tentang kesehatan
2. Meningkatkan sikap dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi warga
pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya
3. Meningkatkan peran serta aktif warga pondok pesantren dan warga
masyarakat sekitarnya dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
4. Memenuhi layanan kesehatan dasar bagi warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitarnya.
C. Fungsi Pos Kesehatan Pesantren
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dalam alih
informasi, pengetahuan dan keterampilan, dari petugas kepada warga
pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya, dan antar sesame pondok
pesantren dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat.
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada
warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya.
3. Sebagai wadah pembelajaran tentang nilai dan ajaran agama Islam dalam
menghadapi permasalahan kesehatan.
D. Manfaat Pos Kesehatan Pesantren
1. Bagi pondok pesantren
a. Tersedianya layanan dan akses kesehatan dasar.
b. Penyebaran informasi kesehatan.
c. Pengembangan dan perluasan kerja sama pondok pesantren dengan
instansi terkait.
d. Terpeliharanya sarana sanitasi lingkungan.
2. Bagi Warga Pondok Pesantren dan Masyarakat Sekitarnya
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi, pengetahuan
dan pelayanan kesehatan dasar.
b. Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan.
c. Mendapat infomasi awal tentang kesehatan.
d. Dapat mewujudkan kondisi kesehatan yang lebih baik bagi warga
pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya.
3. Bagi Kader Poskestren
a. Mendapatkan informasi lebih awal tentang kesehatan.
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya untuk membantu warga pondok
pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada di lingkungannya.
4. Bagi Puskesmas
a. Dapat mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
b. Dapat memfasilitasi warga pondok pesantren dan masyarakat
sekitarnya dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi
setempat.
c. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui pemberian
pelayanan kesehatan secara terpadu.
5. Bagi Sektor Lain
a. Dapat memfasilitasi warga pondok pesantren dan masyarakat
sekitarnya dalam pemecahan masalah sektor terkait.
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing sektor.
E. Sasaran Pos Kesehatan Poskestren
Sasaran Pos Kesehatan Pesantren terdiri atas:
1. Pondok pesantren
2. Masyarakat pondok pesantren, yang terdiri atas
a. Warga pondok pesantren
Warga pondok pesantren terdiri dari santri, kiai, pimpinan, pengelola,
dan pengajar di pondok pesantren termasuk wali santri.
b. Masyarakat di lingkungan pondok pesantren
c. Tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat terdiri dari tokoh agama Islam, Pimpinan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dan pimpinan organisasi kemasyarakatan
lainnya di lingkungan pondok pesantren dan petugas kesehatan dan
stakeholders terkait lainnya.
F. Ruang Lingkup Pos Kesehatan Pesantren
Kegiatan Ruang lingkup kegiatan Poskestren meliputi:
1. Pelayanan kesehatan dasar yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitative dalam batas
kewenangan Poskestren. Selain itu Poskestren juga melakukan upaya
pemberdayaan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam
bidang kesehatan serta peningkatan lingkungan yang sehat di pondok
pesantren dan wilayah sekitarnya.
2. Pemberdayaan santri sebagai kader kesehatan (santri husada) dan kader
siaga bencana (santri siaga bencana).
G. Pengorganisasian
1. Kedudukan dan Hubungan Kerja
a. Terhadap pondok pesantren
Secara teknis operasional, Poskestren dikoordinasi oleh pengelola
pondok pesantren, Kementerian Agama dan instansi terkait
lainnya.
b. Terhadap Puskesmas Secara teknis medis, Poskestren dibina oleh
puskesmas.
c. Terhadap Pemerintahan Desa/kelurahan/kecamatan. Secara
kelembagaan, Poskestren dibina oleh pemerintah kecamatan dan
pemerintah desa/kelurahan.
d. Terhadap Sesama UKBM lainya terhadap berbagai UKBM yang
ada, Poskestren sebagai mitra.
2. Pengelola Poskestren
Struktur organisasi Poskestren ditetapkan melalui musyawarah warga
pondok pesantren pada saat pembentukan Poskestren. Struktur
organisasi tersebut bersifat fleksibel, sehingga dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan
sumber daya yang ada. Struktur organisasi minimal terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. kader Poskestren yang merangkap sebagai anggota.
Pengelola Poskestren dipilih dari dan oleh warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitarnya pada saat musyawarah pembentukan
Poskestren. Kriteria pengelola Poskestren antara lain sebagai berikut:

a. diutamakan berasal dari warga pondok pesantren dan tokoh


masyarakat setempat
b. memiliki semangat pengabdian berinisiatif tinggi dan mampu
memotivasi masyarakat
c. bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
3. Kader Poskestren (santri husada)
Kader Poskestren dipilih oleh pengurus Poskestren dan santri pondok
pesantren yang bersedia secara sukarela, mampu dan memiliki waktu
untuk menyelenggarakan kegiatan Poskestren. Kriteria kader Poskestren
antara lain sebagai berikut:
a. berasal dari santri atau alumni pondok pesantren
b. mempunyai jiwa pelopor, pembaharu dan penggerak masyarakat;
c. bersedia bekerja secara sukarela; dan
d. telah mengikuti pelatihan/orientasi kader tentang kesehatan.
H. Mekanisme Kegiatan Pos Kesehatan Pesantren
1. Kegiatan
Pelayananan yang disediakan oleh Poskestren adalah pelayanan kesehatan
dasar, yang meliputi promotif, preventif, rehabilitatif (memelihara
kesehatan, mencegah, pemulihan kesehatan) dan kuratif (pengobatan).
Khusus untuk pelayanan kuratif dan beberapa pelayanan preventif tertentu,
seperti imunisasi dan pemeriksaan kesehatan berkala dilaksanakan oleh
petugas kesehatan. Pelayanan kesehatan tersebut di atas, secara rinci
sebagai berikut:
a. Upaya Promotif, antara lain:
1) konseling kesehatan
2) penyuluhan kesehatan, antara lain: PHBS, penyehatan lingkungan,
gizi, kesehatan reproduksi, kesehatan jiwa dan NAPZA, penyakit
menular dan tidak menular, serta TOGA
3) olahraga teratur; dan
4) lomba lingkungan bersih dan sehat, mading, poster.
b. Upaya Preventif, antara lain:
1) pemeriksaan kesehatan berkala
2) penjaringan kesehatan santri
3) imunisasi
4) kesehatan lingkungan dan kebersihan diri
5) pemberantasan nyamuk dan sarangnya
6) penyediaan dan pemanfaatan air bersih
7) deteksi dini gangguan jiwa dan NAPZA.
c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif dapat dilakukan oleh Poskestren dalam bentuk merujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau kunjungan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan dari puskesmas. Selain itu upaya kuratif yang
dapat dilakukan oleh Poskestren antara lain melakukan pertolongan
pertama pada penyakit ringan dan menyediakan kotak P3K (Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan).
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif dilakukan oleh Poskestren untuk menindaklanjuti
penanganan pasien pasca perawatan di puskesmas/rumah sakit.
2. Waktu dan Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Poskestren pada dasarnya dapat dilaksanakan secara
rutin setiap hari atau ditetapkan sesuai kesepakatan bersama.
3. Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggaraan kegiatan promotif dan preventif dapat
dilaksanakan di lingkungan pondok pesantren dan sekitarnya. Adapun
untuk pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan di ruang tersendiri, baik
menggunakan salah satu ruang pondok pesantren atau tempat khusus yang
di bangun secara swadaya oleh warga pondok pesantren dan masyarakat
sekitar. Tempat penyelenggaraan sekurang-kurangnya dilengkapi dengan:
a. tempat pemeriksaaan
b. tempat konsultasi (gizi,sanitasi,dan lain-lain)
c. tempat penyimpanan obat
d. ruang tunggu.
Selain sarana tersebut di atas, Poskestren perlu dilengkapi dengan:
1) Peralatan
a. Peralatan Medis
Disesuaikan dengan jenis pelayanan yang disediakan.
b. Peralatan Non Medis
Sarana pencatatan, meja, kursi, tempat tidur, dan lain-lain sesuai
kebutuhan.
2) Obat-obatan
Jenis dan jumlah obat-obatan yang perlu disediakan di Poskestren sesuai
dengan petunjuk petugas puskesmas setempat.
4. Tugas dan Tanggung Jawab Para Pelaksana
Terselenggaranya pelayanan Poskestren melibatkan banyak pihak.
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam
menyelenggarakan Poskestren adalah sebagai berikut:
a. Kader Poskestren (Santri Husada)
Kader Poskestren merupakan ujung tombak
di Poskestren. Selain sebagai pelaksana, para kader Poskestren
diharapkan dapat berfungsi antara lain sebagai penggerak
masyarakat, pemberi semangat, pengagas kegiatan, maupun suri
teladan. Jumlah kader untuk setiap Poskestren minimal 3 % dari
jumlah santri atau disesuaikan dengan kebutuhan dan kegiatan yang
dikembangkan. Beberapakegiatan yang dapat dilakukan oleh kader
Poskestren antara lain:
1) melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan
2) melakukan inspeksi sanitasi (pemeriksaan kesehatan lingkungan)
3) melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat
4) menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi
keagamaan
5) mengukur berat dan tinggi badan
6) memeriksa tajam penglihatan
7) mendeteksi dini masalah kesehatan jiwa dan NAPZA
8) memberikan pelayanan kesehatan sesuai kewenangannya,
misalnya memberikan vitamin,pemberian tablet zat besi (Fe) dan
oralit serta menolong santri yang sakit
9) melakukan pencatatan pada buku catatan Poskestren
10) mengadakan pemutakhiran data sasaran Poskestren.
b. Pengelola Poskestren:
1) Bertanggung jawab terhadap keberlang-sungan Poskestren
2) merencanakan, mengorganisasi, dan mengevaluasi
penyelenggaraan Poskestren
3) mengalang dukungan dana
4) menjalin kemitraan
5) menyediakan kebutuhan Poskestren
6) melakukan pencatatan.
c. Petugas Puskesmas
Poskestren merupakan salah satu UKBM binaan puskesmas.
Kehadiran tenaga kesehatan puskesmas yang diwajibkan dalam
pembinaan di Poskestren hanya satu kali dalam sebulan. Peran
petugas puskesmas antara lain sebagai berikut:
1) membimbing dan membina kader dalam pengelolaan Poskestren
termasuk melakukan orientasi dan pelatihan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. Sesuai dengan kehadiran wajib petugas
puskesmas untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan satu
kali dalam sebulan. Namun untuk Poskestren yang baru dibentuk,
fasilitasi petugas puskesmas dapat dilakukan sesuai kebutuhan
2) menyelenggarakan penyuluhan kesehatan masyarakat kepada
pengunjung Poskestren dan masyarakat sekitarnya
3) mengolah dan menganalisa data hasil kegiatan Poskestren,
menyusun rencana kerja peningkatan kesehatan di pondok
pesantren
4) menerima konsultasi atau rujukan dalam menangani berbagai
kasus kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi oleh kader
Poskestren
5) merujuk ke unit layanan kesehatan yang lebih tinggi bila
diperlukan
6) membantu pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan yang
dibutuhkan Poskestren.
5. Pembiayaan
a. Sumber Biaya
Pembiayaan Poskestren berasal dari berbagai sumber, antara lain
swadaya pondok pesantren, masyarakat, swasta/dunia usaha,
pemerintah dan pemerintah daerah.
b. Pemanfaatan dan Pengelolaan Dana
1) Pemanfaatan Dana
Dana yang diperoleh Poskestren, digunakan untuk membiayai
kegiatan Poskestren, antara lain untuk:
a) biaya operasional dan pemeliharaan Poskestren
b) bantuan biaya rujukan bagi yang membutuhkan biaya
peningkatan kapasitas pengelola dan kader Poskestren
c) biaya pengembangan Poskestren.
2) Pengelolaan Dana
Pengelolaan dana dilakukan oleh pengelola dan kader Poskestren.
Dana harus disimpan di tempat yang aman. Untuk keperluan biaya
rutin disediakan kas kecil yang dipegang oleh kader yang ditunjuk.
Setiap pemasukan dan pengeluaran harus dicatat, dikelola dan
dilaporkan secara bertanggung jawab.
6. Pencatatan dan Pelaporan
a. Pencatatan
Pencatatan dilakukan oleh kader terhadap penyelenggaraan kegiatan
dan pengelolaan keuangan. Format pencatatan kegiatan diantaranya
meliputi:
1) buku catatan sasaran Poskestren, yang mencatat jumlah seluruh
warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya
2) buku catatan rekapitulasi kegiatan pelayanan Poskestren
3) buku catatan kegiatan pertemuan yang diselenggarakan Poskestren.
Adapun format pencatatan pengelolaan keuangan menggunakan buku
kas yang berisi pencatatan penerimaan dan pengeluaran.
b. Pelaporan
Laporan Poskestren dibuat oleh pengelola Poskestren dan disampaikan
kepada pimpinan pondok pesantren setiap bulan yang meliputi laporan
kegiatan dan keuangan. Pihak pimpinan pondok pesantren
selanjutnya mempertanggungjawabkan laporan tersebut kepada pihak
yang berkepentingan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) merupakan salah satu wujud
UKBM di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan warga
pondok pesantren, yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan)
dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan)
dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.
Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) memiliki tujuan umum yaitu
untuk mewujudkan kemandirian warga pondok pesantren dan masyarakat
sekitar dalam berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Fungsi (POSKESTREN) yaitu Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan, dalam alih informasi, pengetahuan dan keterampilan,
dari petugas kepada warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya, dan
antar sesama pondok pesantren dalam rangka meningkatkan perilaku hidup
sehat, untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada warga pondok
pesantren dan masyarakat sekitarnya, pembelajaran tentang nilai dan ajaran
agama Islam dalam menghadapi permasalahan kesehatan.
Banyak manfaat yang diperoleh dari adanya (POSKESTREN) salah
satunya bagi warga pondok pesantren dan masyarakat Sekitarnya yaitu dapat
memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi, pengetahuan dan
pelayanan kesehatan dasar, memperoleh bantuan secara profesional dalam
pemecahan masalah kesehatan, mendapat infomasi awal tentang kesehatan,
dapat mewujudkan kondisi kesehatan yang lebih baik bagi warga pondok
pesantren dan masyarakat sekitarnya.
B.  Saran
Sebaiknya seluruh pesantren yang berada dilingkungan kerja setiap
puskesmas bisa di bentuk (POSKESTREN), karena dengan adanya
poskestren tersebut setiap warga pesantren akan mendapatkan pelayanan dan
pendidikan yang baik dan terkontrol tentang perilaku hidup bersih dan sehat,
sehingga kualitas kesehatan para penghuni pesantren akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

1. file:///C:/Users/asus/Downloads/files51071Pedoman_Penyelenggaraan_dan_Pe

mbinaan_Pos_Kesehatan_Pesantren%20(1).pdf diakses tanggal 14 September


2019 pukul 19.05
2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/47244/Chapter

%20I.pdf?sequence=5&isAllowed=y diakses tanggal 15 september 2019 pukul


21.03
3. http://adysusanto48.blogspot.com/2014/09/makalah-poskestren-akper-

ngawi.html diakses tanggal 15 September 2019 pukul 22: 35


4. http://kapaknagageni1121.blogspot.com/2013/06/pos-kesehatan-pesantren.htm

diakses tanggal 16 September 2019 pukul 20.32


5. https://www.scribd.com/doc/211772423/175353716-MAKALAH-

POSKESTREN diaskes tanggal 16 September 2019 pukul 20.45

Anda mungkin juga menyukai