Definisi dari segi bahasa ini menyatakan bahwa suatu komunikasi yang efektif hanya
dapat tercapai apabila terjadi kesamaan makna antara komunikator dengan komunikan.
Dalam definisi tersebut, jelas bahwa orang yang menyampaikan dan orang yang menerima
pesan diharapkan mempunyai persepsi yang sama tentang apa yang disampaikan, atau dengan
kata lain maksudnya adalah “sama makna”. Jadi apabila ada dua orang yang sedang terlibat
dalam percakapan,.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah”, yang
merupakan bentuk jamak dari “buddhi” (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Maka, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosio ekonomi, atau gabungan
dari semua perbedaan ini). Seperti kita ketahui bahwa budaya mempengaruhi cara seseorang
berkomunikasi. Budaya bertanggung jawab atas seluruh aspek komunikasi yang dilakukan
oleh seorang individu atau kelompok, baik secara verbal maupun nonverbal. Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
Setiap orang pasti memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Hal tersebut bisa
dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya. Sebagai perawat kita harus dapat menyesuaikan
dengan kondisi kebudayaan sang pasien. Kita juga harus bisa mengkomunikasikannya agar
tidak terjadi ketersinggungan antar perawat dengan pasien.
Komunikasi dalam Konsep Budaya adalah Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang
dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-
norma budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut
budaya terkait. Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah :
posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan
makan, makanan yang dipantang dalam kondisi sakit, persepsi sakit berkaitan dengan
aktivitas sehari-hari dan kebiasaan membersihkan diri.
Strategi Komunikasi dengan Klien dari Kultur yang Berbeda
Menurut Kozier B. Erb G., dan Blais K. (1997 ) strategi komunikasi dengan klien dari kultur
yang berbeda hendaknya dilakukan dengan cara sbb.
1. Persepsi adalah pendapat indivu atas apa yang terjadi. Perbedaan persepsi antara
perawat dan klaen menjadi kendala dalam proses asuhan keperawatan selanjutnya.
2. Nilai.setiap individu mempunyai nilai-nilai yang akan mempengaruhi penerimaan
pesan karena nilai adalah panduan umum yang digunakan oleh individu untuk dapat
menyaring informasi. Oleh karna itu perawat harus menempatkan diri sehinngga nilai
pribadi perawat tidak mempengaruhi hibungan profesional yang akan atu sedang
dilakukan.
3. Latar belakng budaya. Budaya akan membentuk individu yang unik,sehingga pola
komunikasi juga akan berbeda antara satu inividu dengan yang lainya perbedaan
muncul ketika indivudu ingin menunjukan emosi dan informasi psikologis lain nya
kepada perawat.
4. Pengetahuan. Komunikasi akan lebih sulit jika terdapat perbedaan pengetahuan antar
individu perawat harus mempelajari keadaan klien sebelum melakukan interaksi.
5. Lingkungan.komunikasi yang efektif akan terlaksana dalam ruangan yg
kondusif.perawat harus pandai sehingga komunikasi tidak terganggu.
1. Pemberian pendapat
2. Memberikan penentraman palsu
3. Memberikan defensif (respon mengkritik untuk menunjukan bahwa klien tidak
mempunyai hak untuk memberikan opini)
4. Menunjukan perstujuan atau ketidaksetujuan
5. Stereotif (kepercayaan umum mengenai orang)
6. Bertanya mengapa
7. Mengubah subyek pembicaraan secara tidak tepat