Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Syihab Abdullah

MPM : 1911031063

Imbas Wabah Corona Terhadap Pilkada di Lampung


(DPR) RI melakui Komisi II bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian hingga
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyepakati tanggal pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
Pilkada Serentak akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020.
"Komisi II DPR RI menyetujui usulan pemerintah terhadap penundaan pelaksanaan pemungutan
suara Pilkada Serentak tahun 2020 menjadi tanggal 9 Desember 2020," kata Ketua Komisi II DPR
Ahmad Doli Kurnia Tanjung saat membacakan kesimpulan rapat dengan Mendagri, KPU,
Bawaslu, dan DKPP, Selasa (14/4/2020).
Sebelum dimulainya kembali tahapan Pilkada Serentak, Komisi II bersama Mendagri serta KPU
hingga Bawaslu akan melaksanakan rapat kerja terkait kesiapan pelaksanaan tahapan lanjutan
Pilkada 2020. Rapat itu akan dilaksanakan setelah masa tanggap darurat pandemi virus Corona
berakhir atau sekitar awal Juni 2020.
"Sebelum dimulainya pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak tahun 2020, Komisi II DPR RI
bersama Mendagri dan KPU RI akan melaksanakan rapat kerja setelah masa tanggap darurat
berakhir untuk membahas kondisi terakhir perkembangan penangan pandemi COVID-19,
sekaligus memperhatikan kesiapan pelaksanaan tahapan lanjutan Pilkada Serentak tahun
2020," ujar Doli.
Berikut ini kesimpulan lengkap rapat Komisi II DPR bersama Mendagri, KPU, Bawaslu, dan DKPP
terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2020:
1. Komisi II DPR RI menyetujui usulan pemerintah terhadap penundaan pelaksanaan
pemungutan suara Pilkada Serentak tahun 2020 menjadi tanggal 9 Desember 2020. Sebelum
dimulainya pelaksanaan tahapan Pillkada Serentak tahun 2020, Komisi II DPR RI bersama
Mendagri dan KPU RI akan melaksanakan rapat kerja setelah masa tanggap darurat berakhir
untuk membahas kondisi terakhir perkembangan penangan pandemi COVID-19, sekaligus
memperhatikan kesiapan pelaksanaan tahapan lanjutan Pilkada Serentak tahun 2020.
2. Merujuk Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-XVII/2019 dan evaluasi terhadap
Keserentakan Pemilu pada tahun 2019, maka Komisi II DPR RI mengusulkan kepada pemerintah
agar pelaksanaan Pilkada kembali disesuaikan dengan masa jabatan 1 periode 5 tahun yaitu
2020, 2022, 2023, 2025 dan seterusnya yang nanti akan menjadi bagian amandemen pasal 201
UU Nomor 10 Tahun 2016 untuk masuk ke dalam Perppu.(PRO2)
Imbas juga dari masuknya virus Corona (Covid-19) di Indonesia, membuat pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) serentak yang semula akan berlangsung pada 23 September 2020, kini
direncanakan akan dilaksanakan pada 9 Desember mendatang.
Oleh karena itu, apabila pelaksanaan ini tetap dilakukan pada 9 Desember 2020 mendatang,
dan masih berada di tengah wabah yang saat ini tengah menjadi Pandemi. Komisi Pemilihan
Umum (KPU) diwacanakan Pilkada akan dilangsungkan secara daring, atau dilaksanakan secara
online.
Menanggapi wacana tersebut, Ketua KPU Bandar Lampung, Dedy Triadi mengatakan, sebagai
salah satu wilayah yang akan menyelanggarakan Pemilihan Walikota. Dedy menilai,
pelaksanaan Pilkada secara daring belum memungkinkan untuk dilakukan, meskipun saat ini
wacana tersebut sedang didiskusikan, dan dalam regulasi disebut penggunaan teknologi.
"Tapi untuk Pilkada online atau E Voting belum memungkinkan dilaksanakan, karena hal
tersebut harus memperhatikan beberapa sarana dan prasarana yang menunjang mulai dari
regulasi, infratruktur, dan teknologi," ungkapnya, Selasa (21/04/2020).
Dedy juga mengatakan, pelakasanaan Pilkada yang paling memungkinkan adalah pelaksanaan
Pilkada dengan sistem e-rekap.Dimana, pencoblosan masih dilakukan secara manual dan
penghitungannya dilakukan secara elektronik melalui sebuah aplikasi.
"Kalau tahapan yang lain, kita nunggu instruksi dan kebijakan KPU RI terkait tahapan penting
yang bersetuhan atau interaksi ke masyarakat. Terutama untuk pemutahiran data pemilih
sedang dibuat aplikasi e-coklit termasuk e-rekapitulasi penghitungan suara.Tapi ini masih dalam
pengembangan oleh tim IT KPU sambil menunggu regulasi dari PERPPU," tandasnya.

Analisis dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia saat ini adalah masih menerapkan prinsip
demokrasi pancasila seperti suatu Negara itu milik rakyat yang artinya setiap rakyat berhak
memilih kandidat yang menurut ia berhak menjadi seorang pemimpin walaupun ada yang
katanya pada pemilu tahun lalu terdapat kecurangan atau ketidakadilan terhadap rakyat yang
dimana hasil suara pemilu presiden tidak relevan
REVERENSI
Lampungpro.co
Kupastuntas.co
Buku pendidikan Kewaganegaraan (Bpk. Susilo, M.Pd.)

Anda mungkin juga menyukai