Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sevira Rahma Harmara

NPM : 1951031018

Prodi : S1 Akuntansi

Hari / Tanggal : Rabu / 29 April 2020

Judul Artikel : Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Dalam suatu Negara pastinya mempunyai sistem demokrasi yang di anut, contohnya
seperti Negara Indonesia yang menganut sistem demokrasi Pancasila. Namun kita
harus mengetahui pengertian dari demokrasi tersebut. Demokrasi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu demos yang artinya rakyat dan cratos yang artinya pemerintahan.
Menurut Abraham Lincoln “Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang
diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.Selain itu terdapat pula
definisi demokrasi menurut C.F.Strong “Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan
dalam mana mayoritas masyarakat dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas
dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah akhirnya
mempertanggung jawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.”

Pelaksanaan demokrasi yang ada di Indonesia diantaranya yaitu Demokrasi Liberal,


Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi pancasila.

 Pelaksanaan Demokrasi Liberal(1950-1959)


Demokrasi liberal adalah demokrasi yang memberikan kebebasan seluas-
luasnya kepada warganya. Dalam demokrasi liberal, sebagian keputusan-
keputusan baik dari proses perwakilan atau langsung diberlakukan pada
sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada
pembatasan-pembatasan, supaya keputusan pemerintah tidak melanggar
kemerdekaan dan hak-hak individu seperti yang tercantum dalam konstitusi.
Setelah dibubarkannya RIS, sejak tahun 1950 Republik Indonesia
Melaksanakan demokrasi parlementer-liberal dengan mencontoh sistem
parlementer barat dan masa ini disebut Masa Demokrasi Liberal.Indonesia
sendiri pada tahun 1950an terbagi menjadi 10 Provinsi yang mempunyai
otonomi berdasarkan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 (UUDS 1950)
yang juga bernafaskan liberal.

Pelaksanaan pemerintahan dalam Demokrasi Liberalpada tahun 1950-1959


terjadi pergantian kabinet, yang dimana partai-partai politik terkuat
mengambil alih kekuasaan.PNI dan Masyumi merupakan partai yang terkuat
dalam DPR (Parlemen).  Dalam waktu lima tahun (1950 -1955) PNI dan
Masyumi secara bergantian memegang hegemoni poltik dalam empat kabinet
yang pernah berlaku.

Akhir Masa Demokrasi Liberal yaitu terdapat kekacauan politik yang timbul
karena pertikaian partai politik di Parlemen menyebabkan sering jatuh
bangunnya kabinet sehinggi menghambat pembangunan.Hal ini diperparah
dengan Dewan Konstituante yang mengalami kebuntuan dalam menyusun
konstitusi baru, sehingga Negara Indinesia tidak memiliki pijakan hukum
yang mantap.Hal ini diperparah dengan Dewan Konstituante yang mengalami
kebuntuan dalam menyusun konstitusi baru, sehingga Negara Indonesia tidak
memiliki pijakan hukum yang mantap. Kegagalan konstituante disebabkan
karena masing-masing partai hanya mengejar kepentingan partainya saja
tanpa mengutamakan kepentingan negara dan Bangsa Indonesia secara
keseluruhan. Masalah utama yang dihadapi konstituante adalah tentang
penetapan dasar negara.

Dalam situasi dan kondisi seperti itu, beberapa partai politik mengajukan usul
kepada Presiden Soekarno agar mengambil kebijakan untuk mengatasi
kemelut politik.Oleh karena itu pada tanggal 5 Juli 1959.Setelah keluarnya
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan tidak diberlakukannya lagi UUDS 1950, maka
secara otomatis sistem pemerintahan Demokrasi Liberal tidak berlaku lagi di
Indonesia dan mulainya sistem Presidensil dengan Demokrasi Terpimpin ala
Soekarno.

 Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin (1959-1965)


Demokrasi Terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi yang di mana seluruh
keputusan dan pemikiran berpusat pada satu pemimpin negara, kala itu
Presiden Soekarno.Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali
diumumkan Presiden Soekarno di dalam pembukaan sidang konstituante pada
10 November 1956.

Pelaksanaan Pemerintahan Demokrasi Terpimpinyaitu pada demorkasi ini


terdapat beberapa peristiwa penting di dalamnya yang terkandung pada proses
pelaksanaan demokrasi terpimpin ini yaitu :
a. Dibentuknya MPRS (sekarang menjadi MPR).
b. Dibentuknya DPAS (sekarang menjadi DPR).
c. Dibentuknya Kabinet Kerja.

Akhir Masa Demokrasi Terpimpin yaitu dengan berakhirnya Demokrasi


Terpimpin berarti juga berakhirnya kekuasaan presiden Seokarno digantikan
dengan Orde Baru dibawah kepemimpinan presiden Soeharto. Pergantian
Peralihan kepemimpinan dari Soekarno kepada Soeharto, tidak terjadi begitu
saja melalui proses yang mulus. Pada kurun waktu tahun 1965-1967
merupakan tahun-tahun yang penuh intrik dan ketegangan politik.Peristiwa
dini hari tanggal 1 Oktober 1965 dapat dilukiskan sebagai percobaan kudeta
yang gagal dari golongan kontra revolusioner yang menamakan dirinya
Gerakan 30 September.
Tindakan-tindakan yang diambil oleh Jenderal Soeharto sejak Peristiwa 30
September 1965 sampai diangkat sebagai pejabat presiden pada tahun 1967,
merupakan kudeta merangkak (creeping coup ). Prosesnya tidak langsung
terjadi begitu saja, melainkan secara perlahan.Bahkan setelah kekuasaan
beralih, Soekarno masih berstatus sebagai presiden.Inilah dualisme
kepemimpinan yang terjadi dalam kurun waktu peralihan kekuasaan Soekarno
kepada Soeharto.
.
 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila (1998- Sekarang)
Demokrasi Pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang berdasarkan
pada asas kekeluargaan dan gotong royong yang bertujuan untuk
kesejahteraan rakyat, memiliki kandungan berupa unsur-unsur kesadaran
dalam bereligius, menjunjung tinggi kebenaran, budi pekerti luhur dan
kecintaan, berkesinambungan dan berkepribadian Indonesia.

Erademokrasi pancasila diawali dengan suatu peristiwa sejarah yang


sangat kelam bagi Indonesia, yaitu Gerakan 30 September (G30S) atau
yang sering juga disebut dengan G30S/PKI. Pemberontakan G30S terjadi
pada antara 30 September dan juga 1 Oktober 1965, Soekarno lebih suka
menyebutnya Gestok (Gerakan Satu Oktober) sementara Soeharto lebih
suka menyebutnya Gestapu (Gerakan September Tigapuluh).Peristiwa ini
menelan korban kurang lebih tiga juta orang - menurut Sarwo Edhie
Wibowo.

Secara singkat puncak dimasa demokrasi Pancasila adalah


merebaknya korupsi, kolusi, dan nepotisme (disingkat KKN) dan
pembangunan ekonomi tidak dirasakan oleh rakyat yang kemudian
menimbulkan masalah kemiskinan seperti di akhir-akhir masa demokrasi
terpimpin. Akibatnya adalah kelompok-kelompok yang anti
terhadap Presiden Soeharto semakin menguat, terutama kelompok
intelektual seperti mahasiswa dan pemuda. Kelompok mahasiswa dari
berbagai universitas di seluruh Indonesia dan juga organisasi-organisasi
mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung melakukan aksi
demonstrasi menuntut agar Soeharto mundur dari jabatan sebagai Presiden
Indonesia. Akhirnya karena terus menerus diterpa gelombang demonstrasi
yang menunutnya untuk mundur dan kehilangan kepercayaan dari orang-
orang terdekatnya, Presiden Soeharto akhirnya menyatakan mundur pada
21 Mei 1998 atau yang dikenal sebagai Reformasi 1998 yang sekaligus
menandai akhir dari era demokrasi Pancasila.

Mundurnya Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 menandakan


berakhirnya masa orde baru sekaligus menjadi awal keberhasilan
gerakan reformasi. Kursi kepresidenan digantikan oleh Prof. B. J
Habibie yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden.Pada masa
pemerintahan Habibie inilah yang kemudian menjadi masa
pemerintahan transisional.Menata kembali sistem pemerintahan baru
yang lebih demokratis sesuai kehendak rakyat.
ANALISIS

Menurut saya demokrasi yang telah kita laksanakan dengan yang kita anut yaitu
demokrasi pancasila sudah berjalan dengan baik, karena dalam Demokrasi Pancasila
pada pelakasanaan pemilu, rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin sesuai
dengan hak dari mereka sendiri.Selain itupelaksanaan Pemilihan Umum dalam
Demokrasi Pancasila ini dilakukan dalam asas Jurdil dan Luber. Dalam demokrasi
Pancasila juga,melalukan berbagai kegiatan pemerintahan berdasarkan pada Undang-
Undang Dasar 1945 dan Pancasila, tidak hanya itu pada Demokrasi Pancasila juga
terdapat prinsip dari demokrasitersebut diantaranya yaitu pemerintahan berdasarkan
hukum, perlindungan terhadap hak asasi manusia, masyarakat juga sudah melakukan
pengambilan keputusan dengan cara bermusyawarah, terdapat pula partai politik dan
organisasi sosial politik yang berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyatnya, selain
itu terdapat pula keseimbangan hak dan kewajiban dalam Demokrasi Pancasila
tersebut.

Jadi menurut saya demokrasi pancasila yang di anut oleh Indonesia sudah terlaksana
dan berjalan dengan baik seperti seharusnya dan dengan di anutnya Demokrasi
Pancasila ini masyarakat juga memiliki suara untuk menyalurkan pendapat mereka
mengenai hal-hal yang menjadi persoalan pada kehidupan mereka. Sehingga
Demokrasi yang di anut sekarang ini memiliki fungsi untuk Negara kita diantaranya
yaitu untuk menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara,
menjamin tetap tegaknya Negara RI, menjamin tetap tegaknya hukum yang
bersumber pada Pancasila, menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang antara lemabaga Negara dan yang terakhir yaitu menjamin adanya
pemerintahan yang bertanggung jawab.
Referensi :
Susilo, M.Pd (2020). Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandar Lampung
https://rumus.co.id/demokrasi-terpimpin/

https://www.hariansejarah.id/2017/05/masa-demokrasi-liberal-indonesia-1950.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_di_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai