Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMA/MK


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester :X/I
Materi pokok : Fungsi
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. INDIKATOR
1. Menyebutkan tentang konsep relasi dan fungsi.
2. Menjelaskan sifat-sifat fungsi.
3. Menjelaskan operasi pada fungsi.
4. Menjelaskan jenis-jenis fungsi.
5. Menjelaskan langkah-langkah menggambar grafik fungsi (fungsi linier, fungsi kuadrat
dan fungsi rasional).
6. Menentukan notasi, daerah asal dan daerah hasil suatu fungsi.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat:
1. Menyebutkan tentang konsep relasi dan fungsi.
2. Menjelaskan sifat-sifat fungsi.
3. Menjelaskan operasi pada fungsi.
4. Menjelaskan jenis-jenis fungsi.
5. Menjelaskan langkah-langkah menggambar grafik fungsi (fungsi linier, fungsi kuadrat
dan fungsi rasional).
6. Menentukan notasi, daerah asal dan daerah hasil suatu fungsi.

C. URAIAN MATERI
1. RELASI
Relasi adalah hubungan antara anggota suatu himpunan yang satu dengan anggota
himpunan lainnya. Relasi dapat disajikan dalam bentuk diagram panah, grafik kartesius
dan pasangan berurutan. Contoh relasi himpunan A ke himpunan B yaitu “setengah
dari”.
1.1 Daerah Asal, Daerah Kawan dan Daerah Hasil
Perhatikan relasi dari diagram panah dibawah ini:
A Setengah dari B

1 2

2 3

3 4

6
Berdasarkan relasi diatas,
 Himpunan A={ 1,2,3 } disebut daerah asal atau domain.
 Himpunan B= {2,3,4,5,6 } disebut daerah kawan atau domain.
 Himpunan { 2,4,6 } disebut daerah hasil atau range.
Derah asal atau domain adalah daerah asal yang anggota-anggotanya dipetakan oleh
suatu relasi atau fungsi. Derah kawan atau domain adlah darah yang anggota-anggotanya
merupakan tujuan pemetaan dari suatu relasi atau fungsi. Sedangkan daearah hasil atau
range adalah daerah hasil pemetaan yang merupakan bagian dari kodomain.

2. FUNGSI
Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi yang memetakan
setiap anggota himpunan A dengan tepat satu ke anggota himpunan B.
2.1 Notasi Fungsi
Suatu fungsi pada umumnya dinotasikan dengan huruf kecil, contohnya f , g atau h.
Notasi f : A → B menyatakan fungsi yang memiliki daerah asal(domain) himpunan A dan
dearah kawan (kodomain) himpunan B.

A B

f
x y

Notasi f : x → y atau f ( x )= y dibaca f memetakan x ke y, atau untuk setiap x anggota


A yang dipasangkan oleh fungsi f pada y anggota B.
2.2 Daerah Asal Fungsi
Daerah asal suatu fungsi f : x → y dengan x ∈ R adalah himpunan semua nilai x yang
menyebabkan nilai y terdefinisi sebagai bilangan real.
2.3 Sifat-sifat Fungsi
Terdapat tiga sifat fungsi, yaitu:
a. Fungsi Satu-satu (Injektif)
Fungsi f : A → B dikatakan fungsi satu-satu jika tidak ada anggota himpunan
B yang mendapat pasangan dua kali atau lebih. Jika x 1 , x 2 ∈ A dengan x 1 ≠ x 2,
maka f ( x 1 ) ≠ f ( x 2 ), atau jika f ( x 1 ) =f ( x 2 ), maka x 1=x 2.
A Satu kurangnya dari B

1 1

2 2

3 3

4
b. Fungsi Pada (Surjektif atau Onto)
Fungsi f : A → B dikatakan fungsi pada jika semua anggota himpunan B
mempunyai pasangan. Dengan kata lain untuk setiap y ∈ B, ada x ∈ A yang
memenuhi f ( x )= y.
A B

1 a

2 b

3 c

c. Fungsi Bijektif (Korespondensi Satu-satu)


Suatu fungsi dikatakan bijektif jika dan hanya jika fungsi tersebut berlaku
fungsi satu-satu dan pada sekaligus. Fungsi f : A → B dikatakan fungsi bijektif
jika dan hanya jika semua anggota B mendapat pasangan hanya satu kali.
A x +3 B

-1 2

0 3

1 4

2 5

2.4 Operasi Pada Fungsi


Jika f dan g aadalah fungsi-fungsi dengan domain D f dan D g, maka:
a. Hasil kali skalar fungsi f dengan k ∈ R
( kf )( x )=kf ( x ), dengan Dk f =Df
b. Jumlah fungsi f dan fungsi g
( f + g )( x )=f ( x )+ g ( x ), dengan Df + g=D f ∩ D g
c. Selisish fungsi f dan fungsi g
( f −g ) ( x )=f ( x )−g ( x ), dengan D f −g=D f ∩ D g
d. Perkalian fungsi f dan fungsi g
( f ∙ g ) ( x ) =f ( x ) ∙ g ( x ) , dengan D f ∙g =D f ∩ D g
e. Pembagian fungsi f dan fungsi g
f f (x )
() ( x )= , dengan D f =Df ∩ D g dan g ( x ) ≠ 0
g g(x) g

2.5 Jenis-jenis Fungsi


a. Fungsi Konstan
Suatu fungsi f : A → B, f ( x ) disebut fungsi konstan jika setiap x ∈ A selalu
berlaku f ( x )=c, dengan c ∈ bilanga real.

b. Fungsi Linier
Fungsi liner adalah fungsi yang variabelnya berpangkat satu. Bentuk umum
fungsi linier adalah:
f ( x )= y =ax +b
dengan a ≠ 0, a dan b bilangan konstan.
Langkah-langkah menggambar grafik fungsi linier adalah sebagai berikut.
1. Tentukan titik potong dengan sumbu-X , y=0.
Akan diperoleh titik potong ( x 1 ,0 ).
2. Tentukan titik potong dengan sumbu-Y , x=0.
Akan diperoleh titik potong ( 0 , y 1 ).
3. Gambarkan kedua titik potong di koordinat kartesius, kemudian hubungkan
kedua titik tersebut.

c. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah fungsi yang variabelnya berpangkat dua. Bentuk umum
fungsi kuadrat adalah:
f ( x )= y =ax 2 +bx+ c
dengan a ≠ 0, a,b dan c bilangan konstan.
Langkah-langkah menggambar grafik fungsi linier adalah sebagai berikut.
1. Tentukan titik potong dengan sumbu-X , y=0.
Akan diperoleh titik potong ( x 1 ,0 ) dan ( x 2 ,0 ).
2. Tentukan titik potong dengan sumbu-Y , x=0.
Akan diperoleh titik potong ( 0 , y 1 ).
3. Tentukan titik puncak.
−b b 2−4 ac
Akan diperoleh titik puncaknya ,
2 a −4 a ( . )
4. Hubungkan titik-titik tersebut sehingga membentuk kurva mulus berbentuk
parabola.
Titik-titik puncak atau disebut juga titik ekstrem pada fungsi kuadrat ada dua,
yaitu titik minimum dan titik maksimum.
a) Titik minimum jika y=ax 2+bx + c, dengan a> 0.
−b b2−4 ac
(
Titik minimumnya adalah ( x p , y p )=,
2a −4 a
. )
b) Titik minimum jika y=ax 2+bx + c, dengan a< 0.
−b b2−4 ac
(
Titik minimumnya adalah ( x p , y p )= ,
2a −4 a )
.

d. Fungsi Identitas
Suatu fungsi f disebut fungsi identitas jika setiap anggota domain fungsi
dipetakan pada dirinya sendiri. Rumus fungsi identitas adalah f ( x )=x grafik
fungsi identitas berupa garis lurus yang melalui titik asal dan semua titik absis
serta ordinatnya sama.

e. Fungsi Rasional
p(x)
Fungsi rasional adalah fungsi yang dapat dinyatakan dalam bentuk ,
q (x )
dimana p ( x ) , q( x ) adalah fungsi polinomial dan q ( x ) ≠0. Bentuk umum dari
p ( x)
fungsi rasional adalah: f ( x )= , q ( x ) ≠0.
q(x)
Pada fungsi rasional berlaku:
1. Jika nilai nol pada penyebut berada di x=a dan nilai nol pada pembilangan
bukan di x=a , maka asimtot vertikalnya adalah garis x=a.
2. Jika pangkat tertinggi variabel x pada pembilangan lebih kecil daripada
pangkat tertingi variabel x para penyebut maka asimtot horizontalnya adalah
sumbu-X .
3. Jika pangkat tertinggi variabel x pada pembilangan sama dengan pangkat
a
tertinggi variabel x pada penyebut maka asimtot horizontalnya adalah y= .
b
4. Jika pangkat tertinggi variabel x pada pembilangan lebih besar daripada
pangkat tertinggi variabel x pada penyebut, maka asimtot horizontalya tidak
ada.

Palembang, Maret 2020

Tiara Andelia Putri


06081381722062

Anda mungkin juga menyukai