BAB I PENDAHULUAN
Kedelapan target pembangunan ini harus dicapai pada tahun 2015. Pada tujuan
ke-7 yaitu memastikan keletarian lingkungan, dimana salah satu target yang
harus dicapai adalah menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga
tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi layak dengan
indikator antara lain :
1. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
layak, perkotaan dan perdesaan
2. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi
layak, perkotaan dan perdesaan
Target yang harus dicapai untuk tahun 2015 agar rumah tangga perkotaan dapat
mengakses air bersih adalah sebesar 75,29% dengan acuan dasar 50,58% pada
tahun 1993. Sedangkan menurut Laporan MDGs Indonesia 2011, pada tahun
2009 persentasenya menurun menjadi 49,82%. Hal ini menunjukkan terjadinya
degradasi lingkungan menyebabkan air bersih susah ditemukan di kawasan
perkotaan. Oleh karena itu, peningkatan akses rumah tangga terhadap air bersih
menjadi pekerjaan yang besar bagi pemerintah. Sedangkan target yang harus
dicapai untuk mengakses sanitasi layak perkotaan pada tahun 2015 adalah
sebesar 76,82% dengan acuan dasar 53,64% pada tahun 1993. Menurut
Laporan MDGs Indonesia 2011, pada tahun 2009 persentase yang sudah dicapai
sebesar 69,51% rumah tangga dapat memperoleh akses terhadap sanitasi layak
pada kawasan perkotaan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan akses terhadap sanitasi layak perkotaan
adalah adanya Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
dimana didalamnya setiap kabupaten/kota diharuskan untuk menyusun
dokumen perencanaan sanitasi. Didalam Dokumen Perencanaan Sanitasi
kabupaten/kota harus menyusun tiga (3) dokumen yaitu Buku Putih Sanitasi
Kabupaten/Kota, Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dan Memorandum
Program Sektor Sanitasi (MPSS).
Berdasarkan pada survey kebutuhan nyata santasi Kota Yogyakarta tahun 2008,
akses masyarakat terhadap air bersih tidak mengalami persoalan yang besar,
karena sebagian besar masyarakat tidak kekurangan air pada musim kemarau
dan hujan serta tidak mengalami permasalahan terhadap kualitas air bersih.
Sedangkan untuk sanitasi, sebagian besar masyarakat memiliki WC/KM sendiri
atau paling tidak dilingkungan permukiman terdapat WC/KM umum.
Penyaluran limbah sebagian besar disalurkan pada septic tank atau jaringan
pipa air limbah yang dimiliki Pemda. Terkait dengan peanganan drainase, hanya
Adapun tujuan dari Program Penyusunan Buku Putih Sanitasi ini antara lain :
1. Memberikan informasi sarana sanitasi Kota Yogyakarta
2. Memetakan sarana sanitasi Kota Yoyakarta
3. Menyusun rencana dan menetapkan strategi pengembangan sanitasi Kota
Yogyakarta
4. Memberikan informasi bagi seluruh pihak yang berkepentingan untuk
pembangunan sanitasi Kota Yogyakarta
1.4 Metodologi
Data yang dikumpulkan dalam proses penyusunan Buku Putih (Penilaian dan
Pemetaan Situasi Sanitasi Kota Yogyakarta) antara lain pengumpulan data
sekunder dan pengumpulan data primer. Data sekunder yang sebagian
diperoleh dari berbagai SKPD baik berupa data umum maupun data khusus
yang menyangkut teknis, keuangan, kebijakan daerah dan kelembagaan, peran
serta swasta dalam layanan sanitasi, dan media. Sedangkan untuk pengumpulan
data primer, dilakukan indepht interview dan Focus Group Discussion dengan
masyarakat sehingga dapat diketahu situasi sanitasi di tingkat rumah tangga
dan lingkungan di sekitarnya.
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Buku Putih (Penilaian dan
Pemetaan Situasi Sanitasi Kota Yogyakarta) antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya
Alami Hayati dan Ekosistemnya
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang
Perumahan dan Pemukiman
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Antar Pemerintah Pusat dan Daerah
7. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
8. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
9. Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
10. Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
11. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
12. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air
14. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 Tentang Perlindungan
Hutan
15. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 Tentang Perlindungan
Tanaman
17. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 Tentang Kawasan Suaka
Alam dan Pelestarian Alam
18. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan