Destilasi adalah suatu proses penguapan dan pengembunan
kembali, yang dimaksudkan untuk memisahkan campuran dua atau lebih zat cair ke dalam fraksi-fraksinya berdasarkan perbedaan titik didih mereka (Tjokroadikoesoemo, 1985). Proses destilasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan komponen dalam larutan yang berbentuk cair atau gas dengan mendasarkan pada perbedaan titik didih komponen yang ada didalamnya. Dasar dari pemisahan dengan destilasi adalah jika suatu campuran komponen diuapkan maka komposisi pada fase uap akan berbeda dengan fase cairnya. Untuk komponen yang memiliki titik didih lebih rendah maka akan didapatkan komposisi yang cenderung lebih besar pada fase uapnya, uap ini diembunkan dan dididihkan kembali secara bertingkat-tingkat maka akan diperoleh komposisi yang semakin murni pada salah satu komponen. Pada beberapa pencampuran komponen, untuk komposisi, suhu dan tekanan tertentu tidak memenuhi kecenderungan tersebut artinya jika campuran tersebut dididihkan maka komposisi fase uapnya akan memiliki komposisi yang sama dengan fase cairnya. Kondisi ini disebut azeatrop, sehingga campuran pada kondisi ini tidak dapat dipisahkan dengan cara destilasi biasa (Abassato, 2007). Jelaskan penerapan proses destilasi dalam kehidupan sehari – hari (poin 5)
Aplikasi distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk
alam seperti minyak eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak dari tumbuhan lainnya. Salah satu penerapan terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dan lainnya. Udara didestilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon. Destilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling (Darmadji 2002). Distilasi uap yang paling sering digunakan untuk memproduksi berbagai jenis minyak esensial dari jahe. Proses ini lebih murah dibanding proses ekstraksi lainnya. Proses ini tidak menggunakan pelarut dan dapat lebih aman daripada proses lainnya (Simanihuruk, 2013).
Darmadji, Purnama. 2002. Optimasi Pemurnian Asap Cair Dengan
Metoda Redistilasi. Jurnal tTeknologi dan Industri Pangan , Vol XIII(3) Abbassato, Tony Irwani, dan Eko Aris Budiarto. 2007. Efisiensi Kolom Sieve Tra pada Destilasi Yang Mengandung Tiga komponen (Aceton- alkohol-air). Jurnal Nasional. 978-979. Simanihuruk, Naomi. 2013. Ekstraksi Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Purut (Citrus Hystrix D. C.) di Balai Latihan Transmigrasi Pekanbaru sebagai Bahan Aktif Minyak Gosok. Jurnal Pengolahan Hasil Pertanian. Tjokroadikoesoemo, P Soebiyanto. 1985. HFS dan Industri Ubi Kayu Lainnya. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.