Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : Fulgentius Sagala

NIM : 5183321004

MATA KULIAH : AGAMA KATOLIK

DOSEN PENGAMPU : Drs. OSKAR RAPAEL TAMPUBOLON

PROGRAM STUDY - PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2020
1. Sebutkan tugas dan fungsi masing masing pribadi Allah Tri Tunggal maha Kudus!

Jawab: 1. Allah ,Bapa merupakan sumber kehidupan masing-masing


kita. Dia , adalah tokoh utama dalam kehidupan kita. Dia, memandang
kita dengan kebaikan dan kasih. Inilah kegiatan-kegiatan yang kita
anggap dilakukan oleh bapak kita didunia ini, itulah sebabnya kita
menyebut allah dengan sebutan “Bapa”

2.Allah, Putera yang menjadi manusia dan hidup diantara kita adalah
penebus kita dan contoh bagi hidup kita

3. Allah, Roh kudus adalah kebijaksanaan allah yang hidup dalam diri
kita masing-masing dan membimbing kita kepada seluruh kebenaran.

2. Terangkan gambaran kitab kejadian tentang manusia sebagai citra Allah!

Artinya, bahwa manusia itu diciptakan menurut gambar dan rupa Allah(Kejadian 1:
26) dan mewarisi sifat-sifat Allah.-Oleh karena itu, manusia memiliki beberapa
kemiripan dengan Allah, diantaranya

o Kekekalan : manusia bisa berpikir tentang kekekalan, bercita-citadan menyusun


program. Tidak seperti binatang yang tidak dapat merencanakan masa depannya

o Kesadaran moral :manusia mengenal kasih, kebaikan,kebenaran, budi, dan


kesantunan

o Kehendak bebas : hak yang dimiliki manusia yang merupakanpemberian Allah


tanpa terkecuali

3. Terangkan pengertian Imago Dei dalam ajaran Bapa gereja yakni St. Agustinus dan
St. Thomas Aquinas!
Menurut agustinus Penciptaan keluar dari pada “yang tidak ada” . dasar penciptaan
ini adalah akal dan hikmah Tuhan. Didalam akal Tuhan terdapat gagasan / ide idenya
tersebut dan proses penciptaanya yang terjadi dilaksanakan dengan perantaraan logos.
Dalam visi Agustinus tentang pengetahuan manusia, Tuhan bukan hanya sang
pencipta , tetapi juga pelaku aktif didalam alam semesta. Menurut Agustinus, wahyu
melalui Alkitab Suci amatlah penting untuk memahami sepenuhnya rencana ilahi dan
tempat manusia di dalam rencana tersebut.

Menurut Aquinas, dimulai dengan mengamati apa yang nampak secara indrawi.
Secara umum dapat dikatakan bahwa jalan menuju pengetahuan adalah melalui indra
yang menangkap fenomena dunia sensoris. Akan tetapi, Thomas tetap memberi ruang
bagi sesuatu yang dapat diketahui meskipun tidak langsung memiliki rujukan sensoris
(masalnya kesadaran atau suara hati, kebijaksanaan, kebahagiaan, dsb). Aquinas
menemukan bahwa filsafat Yunani memberi sumbangan untuk mengembangkan
kerangka berpikir rasional. Namun, pola pikir rasional saja tidak mencukupi untuk
memahami realitas kehidupan yang kompleks dan kaya. Iman Kristen memberi
sumbangan penting bagi upaya manusia untuk memahami dan mengembangkan
realitas kehidupannya secara utuh menuju pada tujuan akhir. Tujuan akhir manusia
bukan hanya untuk menemukan kebenaran intelektual melainkan untuk mencapai
kebaikan tertinggi (summum bonum), yakni hidup dalam kesatuan dengan Allah
untuk mengalami kepenuhan hidup bahagia. Thomas Aquinas mempelajari pemikiran
Agustinus mengenai teori iluminasi. Teori Iluminasi dikemukakan oleh Agustinus
untuk membela iman berhadapan dengan anti kekristenan yang dikemukakan oleh
kelompok Aristotelian. Mereka menolak paham penciptaan semesta dan imortalitas
jiwa. Agustinus menjelaskan bahwa manusia tidak dapat mencapai pengetahuan tanpa
cahaya atau terang Ilahi. Pengetahuan tentang kebenaran ilahi hanya mungkin karena
dalam diri manusia sudah terdapat benih-benih (potensi) untuk memperoleh
kebenaran yang bersifat abadi, niscaya, dan tidak berubah. Bagaimana mungkin
manusia bisa memperoleh kebenaran sedalam itu sementara ia adalah ciptaan yang
bersifat kontinqen, bisa berubah dan terikat oleh ruang dan waktu (temporal)? Sifat
temporal dalam dirinya membuat manusia menyadari bahwa dari dirinya sendiri ia
tidak dapat mencapai kebenaran abadi karena yang tidak abadi tidak dapat
mengetahui yang abadi. Agustinus memberi jawaban bahwa terang ilahi yang
dicurahkan dalam akal budi manusia memungkinkan manusia memahami kebenaran
yang abadi.

4. Terangkan akibat dosa bagi kodrat manusia!


Kodrat dosa dalam kehidupan manusia tidak dapat diarahkan untuk bisa sinkron dengan
kehendak Roh, juga tidak dapat diarahkan untuk mencapai kesempurnaan seperti Bapa atau
serupa dengan Tuhan Yesus. Kodrat dosa mengunci manusia dalam keadaan tidak berdaya
mencapai kesempurnaan dan kekudusan yang dikehendaki oleh Tuhan. Hanya kodrat Ilahi
yang dapat membuat keadaan moralnya sinkron dengan kehendak Roh, dan dapat
mengarahkan seseorang menjadi sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Yesus. Orang
percaya harus mengenakan salah satunya, kodrat manusia atau kodrat Ilahi. Dalam
Kekristenan harus ada yang dikorbankan atau dimatikan, kodrat Ilahi atau kodrat manusia.
Kita tidak boleh menghidupi dua-duanya, karena tidak pernah ada titik temu di antara
keduanya. Dalam hal ini kita mengerti, mengapa Tuhan Yesus menyatakan bahwa kita tidak
dapat mengabdi kepada dua tuan.

Dari tulisan Paulus kita dapati pergumulan berat Paulus dan kesan frustasi yang dialaminya.
Ia menyatakan: Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang
baik, yang jahat itu ada padaku (Rm. 7:21). Dalam tulisan ini ia menyaksikan adanya tarik
menarik yang terjadi di dalam dirinya, yaitu antara kodrat dosa dan kodrat baru yang sedang
ditumbuhkan, yaitu kodrat Ilahi. Paulus sangat menyadari adanya kejahatan di dalam
dirinya. Kata “kejahatan” dalam teks aslinya adalah kakos (κακός), yang artinya kodrat yang
buruk (bad nature), juga bisa berarti model berpikir (mode of thinking), suatu kesalahan
(wrong).

5. Terangkan hubungan manusia dengan manusia lain sebagai citra Allah!


Manusia lain sebagai citra Allah maksudnya setiap individu , baik laki-laki dan
perempuan yang dipanggil untuk mewujudkan cinta allah merupakan tugas dan
kewajiban sebagai umat katolik , Tugas dari manusia sebagai citra Allah selain
berkuasa, juga mengusahakan agar seluruh ciptaan memuliakan Allah. Keberadaan
manusia sebagai citra Allah merupakan sebuah anugerah sekaligus tugas bagi setiap
manusia. Di dalam ajaran Kristen, citra Allah dibedakan menjadi:

Citra Allah yang istimewa atau khusus ialah pengetahuan, kebenaran dan kesucian.

Citra Allah yang umum ialah segala sifat manusia yang membedakan manusia dari
makhluk lainnya.

Anda mungkin juga menyukai