Anda di halaman 1dari 2

1.

Ada tiga tugas humas dalam organisasi atau lembaga yang berhubungan erat dengan tujuan
dan fungsi humas ketiga tugas tersebut adalah:
1. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik
kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi
atau lembaga. kecenderungan perilaku publik diklasifikasikan dengan baik oleh
Frank Jeffkins menjadi empat situasi/kondisi kecenderungan publik yang dihadapi oleh
humas, tidak tahu, apatis prasangka dan memusuhi. Mengacu pada klasifikasi publik,
menurut Jeffkins, tugas humas adalah mengubah publik yang tidak tahu menjadi tahu
yang apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima dan yang memusuhi
menjadi simpati. Tugas ini melekat dengan kemampuan praktisi humas dalam mengamati
dan meneliti perilaku berdasarkan kajian ilmu-ilmu sosial.
2. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.
kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda dengan kepentingan publik dan
sebaliknya. Namun dapat juga kepentingan ini sedikit berbeda, bahkan dapat juga
kepentingannya sama. Dalam kondisi yang manapun, tugas humas adalah
mempertemukan kepentingan ini menjadi saling dimengerti dan dipahami, dihormati dan
dijalankan. Apabila kepentingan yang berbeda, Humas dapat bertugas untuk
menghubungkannya.
3. Mengevaluasi program-program organisas/lembaga, khususnya yang berkaitan dengan
publik. tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan
wewenang humas yang tinggi dan luas. tugas ini dapat berarti humas memiliki wewenang
untuk memberi nasihat apakah suatu program sebaiknya diteruskan, ditunda atau
dihentikan. di sini humas bertugas untuk senantiasa memonitor semua program.

Sementara itu, Astrid S. Sutanto yang mengutip pendapat Cutlip dan Center menyatakan bahwa
tugas humas perusahaan sebagai berikut:
1. Mendidik melalui kegiatan non profit suatu publik untuk menggunakan
barang/jasa instansinya.
2. mengadakan usaha untuk mengatasi salah paham antara instansi dan publik.
3. meningkatkan penjualan barang dan jasa
4. meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat sehari-
hari.
5. mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan
6. pergeseran penggunaan barang atau jasa yang sejenis dari pesaing perusahaan oleh
konsumen.

2. MPR ( Marketing Public Relation ) merupakan proses dari perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi program-proogram yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui
penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha memperlihatkan bahwa
perusahaan dan produk-produk sesuai kebutuhan, keinginan, kepentingan, dan minat
konsumen (Harris, 1991: 12).
Orang marketing menyadari bahwa keberhasilan pemasaran tidak bisa dipisahkan dengan
upaya kehumasan titik mereka meyakini bahwa reputasi perusahaan sebagai produsen bisa
mendorong keberhasilan penjualan produk produk mereka. Sebagai contoh PT Indofood,
publik mungkin akan melihat reputasi PT Indofood sehingga memutuskan untuk membeli
produk makanan yang diproduksi oleh PT Indofood

Anda mungkin juga menyukai