Anda di halaman 1dari 17

FISIOLOGI TUMBUHAN

FISIOLOGI TUMBUHAN DAN SEL TUMBUHAN

DISUSUN OLEH :

NI MADE WIDIASTUTI (1813041009)

I NENGAH ANDI (1813041015)

NI NYOMAN AYU HARYANI KUSUMA (1813041020)

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Fisiologi Tumbuhan dan Sel Tumbuhan” ini.

Makalah ini dibuat dengan maksud agar pembaca dapat mengetahui Fisiologi
Tumbuhan dan Sel Tumbuhan. Serta diharapkan makalah ini, dapat memberikan
informasi kepada kita semua, khususnya bagi mahasiswa atau mahasiswi Universitas
Pendidikan Ganesha.

Kami menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diperlukan
untuk memperbaiki atau demi menyempurnakan makalah ini.

Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun makalah ini, mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta telah memberi dukungan berupa
moril ataupun materi sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Singaraja, 15 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................1


1.2 Rumusan masalah ...............................................................................1
1.3 Tujuan .................................................................................................1

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian fisiologi tumbuhan dan sel tumbuhan ..............................3


2.2 Postulat dasar.......................................................................................3
2.3 Sel prokariot .......................................................................................5
2.4 Sel eukariot..........................................................................................5
2.5 Dinding sel .........................................................................................6
2.6 Protoplas eukariot................................................................................6
2.7 Komponen sitolasma...........................................................................7
2.8 Nukleus ...............................................................................................9
2.9 Vakuola...............................................................................................9
2.10 Flagela dan silia.................................................................................10
2.11 Sel tumbuhan.....................................................................................10
2.12 Batasan tentang kehidupan................................................................11

BAB 3. PENUTUP

3.1 Simpulan.............................................................................................12
3.2 Saran ..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisiologi tumbuhan mengkaji aktivitas hidup yang dilakukan tumbuhan
tentang proses-proses kehiduan sehingga dapat dipakai untuk mengatur
tumbuhan. Proses kehidupan termasuk tanggapan tumbuhan terhadap perubahan
lingkungan serta pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi. Sifat khas yang
menyebabkan tumbuhan melaksanakan proses fisiologi yaitu tumbuhan
umumnya tidak berpindah tempat dan hanya dapat mencapai daerah yamg sempit
sehingga hanya mampu menggunakan sebagian kecil lingkungan. Tumbuhan
merupakan makhluk autotrof dalam metabolisme karbon melalui fotosintesis.
Tumbuhan sangat tergantung pada bahan mineral dari tanah, tumbuhan harus
memiliki perubahan musim serta harus mempunyai alat pelindung terhadap
perubahan lingkungannya.
Tumbuhan sebagai organisme atau dalam suatu kehidupan dapat berupa
makhluk uniseluler, koloni atau multiseluler. Dalam fisiologi tumbuhan lebih
banyak membahas mengenai proses kehidupan tumbuhan tinggi. Fisiologi
tumbuhan akan menambah kekaguman mengenai hal yang terjadi pada tumbuhan.
Air dan bahan terlarut bergerak melalui lintasan pengankut yang khusus: air dari
tanah merambat melalui akar, batang, dan daun ke atmosfer. Garam anorganik
dan molekul organik bergerak ke bergbagai arah dalam tumbuhan. Ribuan macam
reaksi kimia berlangsung didalam setiap sel hidup. Dari saat pembuahan yaitu
ketika tumbuhan baru mulai menjadi zigot sampai tumbuhan itu mati.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaiamanakah pengertian fisiologi tumbuhan dan sel tumbuhan?
1.2.2 Bagaimanakah postulat dasar pada fisiologi tumbuhan?
1.2.3 Bagaimanakah sel prokariot pada fisiologi tumbuhan?
1.2.4 Bagaimanakah sel eukariot pada fisiologi tumbuhan?
1.2.5 Bagaimanakah dinding sel pada fisiologi tumbuhan?
1.2.6 Bagaimanakah protoplas eukariot pada fisiologi tumbuhan?
1.2.7 Bagaimanakah komponen sitoplasma pada fisiologi tumbuhan?
1.2.8 Bagaimanakah nukleus pada fisiologi tumbuhan?
1.2.9 Bagaimanakah vakuola pada fisiologi tumbuhan?
1.2.10 Bagaimanakah flagela dan silia pada fisiologi tumbuhan?
1.2.11 Bagaimanakah sel tumbuhan pada fisiologi tumbuhan?
1.2.12 Bagaimanakah batasan tentang kehidupan pada fisiologi tumbuhan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian fisiologi tumbuhan dan sel tumbuhan

1
1.3.2 Mengetahui postulat dasar pada fisiologi tumbuhan
1.3.3 Mengetahui sel prokariot pada fisiologi tumbuhan
1.3.4 Mengetahui sel eukariot pada fisiologi tumbuhan
1.3.5 Mengetahui dinding sel pada fisiologi tumbuhan
1.3.6 Mengetahui protolast eukariot pada fisiologi tumbuhan
1.3.7 Mengetahui komponen sitoplasma pada fisiologi tumbuhan
1.3.8 Mengetahui nukleus pada fisiologi tumbuhan
1.3.9 Mengetahui vakuola pada fisiologi tumbuhan
1.3.10 Mengetahui flagela dan silia pada fisiologi tumbuhan
1.3.11 Mengetahui sel tumbuhan pada fisiologi tumbuhan
1.3.12 Mengetahui batasan tentang kehidupan pada fisiologi tumbuhan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian fisiologi tumbuhan dan sel tumbuhan
Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu tentang alam mengenai
metabolisme tumbuhan. Fiologi tumbuhan berasal dari bahasa latin yaitu
phyisis berarti alam (nature) dan logos berarti ilmu. Fisiologi digunakan
untuk berbagai bidang seperti biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ
serta organisme secara menyeluruh. Fisiologi tumbuhan mencari keterangan
tentang kehidupan tumbuhan. Ilmu yang paling mendasar pada fisiologi
tumbuhan adalah biologi sel. Sel merupakan satuan dasar kehidupan. Semua
fungsi kehidupan berlangsung dan diatur didalam sel. Tumbuhan termasuk
kedalam organisme multiseluler, sel-selnya tersusun membentuk jaringan dan
organ.
Bagian luar dari sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel. Pada bagian
dalam dinding sel djumpai bahan atau senyawa kimia yang memiliki tanda-
tanda hidup dan dikenal sebagai protoplasma. Protoplasma merupakan
senyawa heterogen mencakup sitoplasma yang bagian tepinya didiferensiasi
menjadi selaput tipis yang disebut dengan membran plasma dan
nukleoplasma (selaput inti).
2.2 Postulat dasar
Fisiologi tumbuhan merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari proses
kehidupan yang identik pada banyak organisme. Terdapat 10 postulat
mengenai fisiologi tumbuhan yang meliputi:
1. Seluruh fungsi tumbuhan dapat dipahami dengan dasar prinsif fisika dan
kimia. Fisiologi tumbuhan bergabntung pada kemajuan bidang ilmu fisika
dan kimia. Menurut para ahli pernyataan yang berbau fisiologi disebut
dengan huku keseragaman alam yang berbunyi lingkungan atau sebab
yang sama akan menghasilkan efek atau tanggapan yang sama.
2. Ahli botani dan fisiologi tumbuhan juga mempelajari anggota dari empat
diantara lima dunia organisme yang baru dikenal oleh banyak ahli
biologi.
Penggolongan lima dunia
a. Monera merupakan organisme prokariot (tidak mempunyai
nukleus atau organel sel) seperti bakter, ganggang hijau biru
(cyanobakteria), mikoplasma
b. Protista merupakan organisme eukariot bersel tunggal meliputi
protozoa, ganggang, cendawa, dan lendir tidak memilki klorofil.
c. Cendawan merupakan cendawan sejati, cendawan mempunyai
dinding sel tapi tidak memiliki klorofil.

3
d. Plantae merupakan sebagian besar ganggang dan semua tumbuhan
hijau, tumbuhan sejati dalam beberapa kelompok kecil seperti
ganggnag coklat, ganggang merah, ganggang hijau dan lumut-
lumutan. Tumbuhan berpembuluh seperti paku-pakuan, sikads dan
gimnosperma langka, konifer (gymnosperma umum), tumbuhan
berbunga (angiosperma).
e. Animalia merupakan hewan multisel.
3. Sel merupakan satuan kehidupan; semua organisem hidup terdiri dari sel
yang memiliki nukleus (inti) yang terbungkus membran atau struktur
serupa tapi tanpa membran. Tidak ada kehidupan yang leboh kecil
daripada sel. Sel hanya terjadi dari pembelahan sel yang ada
sebelumnya.
4. Sel eukariot terdiri dari organel yang terbungkus mwmbranmisalnya
koroplas, mitokondria, nukleus dan vakuola sedangkan sel prokariot
terdiri dari organel tan-membran.
5. Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus seperti pati dan seluos
yang teridiri dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain. Pada
beberapa molekul kamro seperti lignin gugus moleulnya bisa berulang
atau dijumpai di sana-sini pada molekul pembangun.
6. Sel juga dicirikan oleh adanya molekul makro seperrti protein dan
nukleat (DNA dan RNA) tersusun sebagai rantai, yang terdiri dari
ratusan sampai ribuan molekul sederhana dari berbagai jenis (20 jenis
atau lebih asam amino dalam protin dan 4 atau 5 jenis nukleoyida dalam
asam nukleat). Ranta ini terdiri dari bagian yang anjang-panjang
dengan urutan tak berulang yang terpelihara dan mengganda ketika
molekul itu diperbanyak. Informasi dipindahkan dari satu generasi ke
generasi berkutnya melalui DNA dari DNA ke protein dan dengan
bantuan RNA.
7. Pada organisme multisel, sel tersusun membentuk jaringan dan organ.
Sel dalam organisme multisel tidak sama, sering meempunyai struktur
dan fungsi yang berbeda satu sama lain. Jaringan tumuhan yang khas
adalah epidermis, korteks, jaringan pembuluh dan empulur. Organ utama
tumbuhan berpembuluh yaitu akar,batang dan daun yang bsa beubah
fungsi (bunga).
8. Organisme hidup adalah struktur yang tumbuh sendiri. Perkembangan
yang meliputi pembelahan sel, diferensiasi, zigot kemudian menjadi
organisme multi sel.

4
9. Organisme tumbuh dan berkembang dilingkungan dan berinteraksi
dengan lingkungan dan dengan organisme sesamnya melalui banyak
cara.
10. Pada organisme hidup seperti halnya mesin,struktur sangat erat
kaitannya dengan fungsi. fungsi dalam pertumbuhan dna
perkembanganlah yang menciptaan struktur.
2.3 Sel prokariot
Prokariota (prokariotik) berasal dari bahasa yunani yaitu pro yang artinya
sebelum dan karion yang artinya Kernel yanng disebut nukleus, sel
prokariotik tidak memiliki nukleus materi genetik (DNA) terkonsentrasi pada
suatu daerah yang disebut dengan nukleoid, tetapi ada membran yang
memisahan daerah dari bagian sel lainnya. Sel prokariot seperti bakteri,
ganggang hijau biru, dan mikoplasma hanya mempunyai memban luar yang
membungkus tiap sel. Sel prokariot memiliki sebuah benda pusat yang
disebut dengan nukleoid yang dikelilingi oleh sitoplasma dan bukan oleh
membran.

2.4 Sel eukariot


Sel eukariotik dalam bahasa yunani yaitu eu berarti sebenarnya dan karion
yang berarti Kernel, memiliki nukleus sesungguhunya yang dibungkus oleh
selubung nukleus seluruh daerah nukleus dan membran yang membatasi sel
disebut sitoplasma. Sel eukarito memiliki struktur yang sebagian besar
terbungkus oleh membran.

5
2.5 Dinding sel
Sel-sel tumbuhan mempunyai dua tipe dinding yaitu dinding sel primer dan
sekunder. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan sehingga menjadi
salah satu perbedaan dengan sel hewan. Dinding sel berperan untuk
meindungi sel tumbhan, mempertahankan bentuk sel dan mencegah absorpsi
air secara berlebih. Sebagian sel tumbuhan mensekresi substansi pengeras
didalam dinding primernya. Selain menambahkan dinding sel sekunder
diantara membran plasma dan dinding sel. Dinding sekunder seringkali
menumpuk menjadi beberapa lapiasan berlamina, memiliki matriks kuat dan
tahan lama yang sanggup memberi perlindungan dan dukungan terhadap sel.
Dinding sel primer merupakan dinding yang tipis dan tersusun dari 9-25%
selulosa. Molekul selulosa yang pnajnga dan tidak bercabang bergabung
membentuk serat-serat silindris panjang yang disebut mikrofibril. Karena
susunan molekul searah maka mikrofibril bersifat seperti kristal dan
mempunyai daya tahan regang yang kuat. Dinding sel sekunder terdiri dari
41-45% selulosa, 30% hemiselulosa dan kadang 22-28% lignin. Jika sel
berdinding sekunder berhenti membesar, maka lignin diendapkan pada
lamela tengah, kemudian pada dinding prmer, dan akhirnya pada dinding
sekunder ketika terbentuk. Lamela tengah dibentuk oleh senyawa pektat yang
berupa gel yang merekatkan sel-sel yang berdampingan.

6
Ceruk, plasmodesmata, dan bentuk sel dinding lain. Dinding sel primer
biasanya memiliki daerah penipisan yang disebut dengan lapang ceruk
primer. Daerah ini memiliki kerapatan plasmodesmata dengan kerapatan
tingg, berupa jalinan benangsitoplasma tipis yang meruak melalui dinding sel
yang bersebelahan, menghubungkan protoplas sel-sel tersebut.
2.6 Protoplas eukariot
Kandungan protoplas dapat dibagi menjadi tiga yaitu sitoplasma,
nukleus dan vakuola. Semua sel eukariot mempunyai sitoplasma dan
beberapa nukleus pada sel mudanya tetapi nukleus akan menghilang pada
unsur tapis dan beberapa sel lain ketika telah dewasa. Seluruh protoplas
hilang dari unsur xilem dewasa (trakeid dan pembuluh).
Sitoplasma eukariot merupakan matriks berair kompleks yang banyak
mengandung banyak molekeul, sebagian dalam bentuk suspensi koloid.
Sitoplasma, plasmalema, dan nukleus bersama-sama disebut dengan
protoplasma, dan protoplasma ini disebut sebagai bagian yang hidup dari sel.
Vakuola merupakan volume air dan bahan terlarut yang terbungkus membran
yang biasanya 80-90% atau lebih bagian sel tumbuhan deawasa. Kebanyakan
sel tumbuhan dan sel cendawan hidup yang dewasa memiliki sebuah vakuola
pusat yang besar. Vakuola kecil ditemui pada sel hewan dan protista tertentu.
Beberapa sel tumbuhan juga menumpuk sejumlah bahan yang murni seperti
kalsium oksalat, butir protein, gum, minyak, an resin, yang bersama-sama
disebut bahan ergastik. Bahan ini dapat ditemui pada vakuola, dinding sel,
atau diagian lain pada sel.
2.7 Komponen sitoplasma
Komponen sitoplasma terdiri dari beberapa organ
a. Membran plasma atau plasmalema
Membran plasma sel eukariot dan sel prokariot pada dasarnya serupa,
jeduanya mengatur linarut aliran masuk dan keluar sel. Osmosis yang

7
terjadi karena air menembus membran lebh cepat daripada linarut
mengatur aliran tersebut. Membran merupakan lapisan rangkap lipid
dengan bagian hidrofilik molekul lipidnya berada dipermukaan sehingga
menghasilkan garis gelap pada mikrograf elektron.bagian hipofilik
menghadap kedalam lapisan rangkap sehingga terdapat ruang yang
terang.
b. Sistem endomembran
Sisitem ini diperkenalkan oleh D. James Morre dan HH Mollenhauer
(1974). Sistem endomemebran berperan penting dalam produksi organel
sitoplasma, dalam pengedapan berbagai bahan diorganel tersebut dalam
biosintesis, serta pengankutan bahan yang akan dsekresikan ke luar sel.
Retikulum endoplasma berfungsi untuk mengangkut enzim tertentu dan
protein lain menembus membran plasma dan keluar dari sitoplasma
dalam proses sekresi. Inti (nukleus) dikelilingi oleh dua membran unit
yang sejajar disebut dengan nukleus. Ketebalan membran luar adalalh
7,5-10 nm, dan membran dalam 7,5 nm. Membran luar dan membran
dalam menyatu membentuk pinggiran pori, yang dipertahankan
bentuknya oleh suatu bahan sehingga terjadi struktur yang dikenla dengan
Anulus. membran tunggal yang sangat penting pada sel tumbuhan dan sel
cendawan merupakan membran yang menyelimuti vakuola disebut denan
membran vakuola atau tonoplas. Fungsinya yaitu mengangkut linarut
kelua masuk vakuola. Perangkat golgi merupakan tumpukan
yangberbentuk pipih yang didalamnya berongga dengan tepian yang
menggelembung dan keliingi oleh benda-benda bulat. Benda mikro
merupakan organel bulat yan terbungkus satu membran unit. Jenis benda
mikro yang penting adalah peroksisom dan glioksisom yang berperan
khusus dalam aktivitas kimia sel tumbuhan. Oleosom dan butir protein,
oleosom berbentuk bulat dan diseloimuti oleh setengah membran unit
yanf mungkin berasal dari retikulum endoplasma.
c. Rangka sel
Struktur rangka sel ditemukan pada rotoplas yang diisolasi dari beberapa
spesies dikotil dan monokotil. Mikrotubul berupa silinder ppanjang yang
berongga dengan diameter luar 25 nm dan dameter dalam kurang lebih 12
nm. Pada irisan melintang, mikrotubul terlihat terdiri dari 13 subunit
dalam susuna heliks. Sub unit ini merupakan bagan dari 13 benang
tubulin, yang masing-masing terangkai membentuk heliks yang
merupakan bagian dari mikrotubul. Fungsi mikrotubul yaitu berkenaan
dengan gerak yang mengarah, khususnya dikromosom saat sel membelah
atau diorganel sel. Mikrofilamen merupakan struktu padat yang lebih

8
kecil yang bertindak sendiri atau bekerja sama dengan mikrotubul untuk
menggerakkan sel.
d. Ribosom
Ribosom tersebar disitoplasma atau bergabung dengan retikulum
endoplasma kasar didalam sel, dan dimembran rangka retikulum
endoplasam di sisi sitosol.
e. Mitokondria
Kebanyakan sel memiliki ratusan sampai ribuan mitokondria, namun
pada ganggang termasuk Chiorella, hanya memiliki sebuah mitokondria
besar yang bercabang dan berliku.
f. Plastid
Plastid merupakan struktur khusus yang diselimuti oleh sistem membran
rangkap, yang hanya ditemui pada beberapa tumbuhan dan beberapa
protista. Plastid mengandung DNA dan ribosom yang terbenam dalam
matriks cair yang disebut dengan stroma.terdapat dua macam plastid yaitu
klorolas yang mengandung klorofil sera kromoplas yang mengandung
pigmen lain.

2.8 Nukleus
Nukleus atau inti sel adalah organel yang ditemukan pada sel
eukariotik. Struktur nukleus terdiri dari membran inti, nukeloplasma,
kromosom dan nukleolus. Nukleous dikelilingi oleh dua laisan membran
yang disebut dengan nuclearnvlope (membran inti) dan pada daerah tertentu
terdapat pori-pori yang berfungsi sebagna kontrol pergerakan substansi antara
nukleus dan sitoplasma. Fungsi utama nuekleus menjaga integritas dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekpresi gen. Selain itu nukleus
juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk pengkodean protein, sebagai tempat sintesis
ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta
mengatur kapan dan dimana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan dan
diakhiri. Nukleus mengendalikan seluruh fungsi sel dengan cara menentukan
macam enzim (melalui mRNA) yang dibuat didalam sel, dan menentukan
berbagai reaksi kimia dan menentukan struktur dan fungsi sel. Kendali
tersebut terletak pada informasi genetik dan terkandung dalam serat panjang
DNA yang bergabung dalam serat protein yang membentuk bahan yang
disebut kromatin. Selama pembelahan nukleus serat kromatin memadat
dengan cara menggulung kearah panjangnya sehingga membentuk benda

9
berwarna gelap yang disebut kromosom. RNA ribosom dibuat dinukleolus ,
tapi proteinnya disintesis disitoplasma dan diangkut ke nukleus.

2.9 Vakuola
Sel tumbuhan dewasa berisi vakuola sentral yang besar berisi cairan yang
mengandung ion anorganik terlarut, asam organik, gula, enzim, dan beberapa
senyawa metabolisme sekunder. Setiap vakuola dikelilingi oleh membran
vakuola yang disebut tonoplas. Tonoplas sangat tidak permeabel terhadaptair
dan materi-materi yang larut di dalam air.
Peran vakuola dalam turgiditas dan bentuk sel, aspek penting dari vakuola
untuk mempertahankan hidupnya tumbuhan perlu menyerap banyak air,
unsur mineral, karbon diolksida dan cahaya matahari. Tumbuhan mempunyai
volume cukup besar karena vakuolanya terisi air dengan jumlah lebih besar
daripada yang dimiliki protoplasma sel. Vakuola untuk menyimpan dan
untuk penimbunan sejumlah vakuola mengandung pigmen dalam konsentrasi
tinggi yang menghasilkan warna pada tumbuhan terutama pada bunga.
Vakuola mengandung kristal kalsium oksalat lazim didapatkan pada beberapa
spesies. Vakuola sebagai lisosom enzim divakuola mencerna berbagai
macam bahan yang diserap didalam vakuola, sewaktu protoplas rusak dan
mati, vakuola berlaku sebagai lisosom. Lisosom mengandung enzim
pencernaan (hidrolitik) yang memecah bahan yang diserapnya atau enzim
mencerna protoplasma seyelah sel mati.
Peran pada humeostatis
Humeostatis merupakan kecndrungan pada parameter fisiologi untuk
dipertahankan pada suatu tingkat yang boleh dikatakan konstan. Homeostatis
merujuk pada keseimbangan dinamis dalam organisme yang konstan. Proses
metabolik dalam vakuola beberapa reaksi kimia pada sel hidup terjadi pada

10
vakuola. Metabolik sekunder yang tersimpan di vakuola juga mengalami
perubahan kimiawi.
2.10 Flagela dan silia
Pada permukaan sel beberapa organisme selular sering terdapat struktur
seperti rambut, jika struktur seperti rambut tersebut panjang dan berjumlah
sedikit maka disebut dengan flagel dan jika pendek dan jumlahnya banyak
disebut dengan silia. Flagel dan silia memiliki struktur silinder dan tersusun
dari 9 mikrotubula. Flagel dan silia berfungsi untuk menggerakkan sel dalam
lingkarannya flagela dan silia pada umumnya ditemukan pada ganggang ,
cendawan,protozoa, hewan kecil, selmkhusus pada hewan, dan sel kelamin
pada tumbuhan tingkat rendah tertentu serta pada gimnosperma.
2.11 Sel tumbuhan
Sel merupakan unit dasar dari suatu keidupan dan tidak dijumpai dalam
kehidupan unit-unit yang lebih kecil dari sel. Organisme dapat terdiri dari sel
(uniseluer) atau banyak sel (multiseluler). Organisme multiseluler dibangun
oleh sel-sel yang tersusun sebagai sebagai jaringan atau organ, sehingga
dalam melakukan aktivitas terdapat pembagian tugas. Sel yang berbeda
dalam organisme multiseluler memiliki sttruktur dan fungsi yang berbeda.
Sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang mengakibatkan timbulnya
tekanan hidrostatik pada protoplasma sel, dan disebut dengan tekanan turgor.
Tekanan turgor sangat penting untuk berbagaiproses fisiologi antara lain
perbesaran sel, pertukaran gas pada daun, transpor hasil fotosintesis pada
floem atapun proses transpor melewati membran sel.
2.12 Batasan tentang kehidupan
Struktur makromolekul yang khusus, ditemukan setelah suatu organisme
mati, sehingga struktur makromolekul bukan sebagai penciri kehidupan.
Kehidupan dibumi merupakan serangkaian fungsi yang berbeda-beda, yang
berkaitan dengan serangkaian struktur terorganisasi yang unik, yang
mikromolekul tertentu (Protein, DNA, RNA). Makro molekul itu mempunyai
bangun yang teratur berupa urutan yang tidak berulang yang mampu
melakukan reproduksi, mentransfer dan menggunakan informasi, serta
mengkatalis reaksi metabolik. Semua ini diatur paling tidak diatur ditingkat
sel dengan membran yang membungkusnya. Di tingkat sel tersebut fungsi
pertumbuhan, metabolisme, espons terhadap pertumbuhan metabolisme,
respons terhadap lingkungan (iritabilitas) dan reproduksi berlangsung.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
3.1.1 Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu tentang alam mengenai
metabolisme tumbuhan dan digunakan untuk berbagai bidang seperti
biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ serta organisme secara
menyeluruh.
3.1.2 Postulat dasar
Fisiologi tumbuhan merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari
proses kehidupan yang identik pada banyak organisme, postulat dasar
terdiri dari 10 postulat
3.1.3 Sel prokariotik tidak memiliki nukleus, materi genetik (DNA)
terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut dengan nukleoi, tetapi ada
membran yang memisahan daerah dari bagian sel lainnya.
3.1.4 Sel eukarit memiliki struktur yang sebagian besar terbungkus oleh
membran.
3.1.5 Sel-sel tumbuhan mempunyai dua tipe dinding yaitu dinding sel
primer dan sekunder. Dinding sel berperan untuk meindungi sel

12
tumbuhan, mempertahankan bentuk sel dan mencegah absorpsi air secara
berlebih.
3.1.6 Kandungan protoplas dapat dibagi menjadi tiga yaitu sitoplasma,
nukleus dan vakuola. Semua sel eukariot mempunyai sitoplasma dan
beberapa nukleus pada sel mudanya, tetapi nukleus akan menghilang
pada unsur tapis dan beberapa sel lain ketika telah dewasa. Seluruh
protoplas hilang dari unsur xilem dewasa (trakeid dan pembuluh).
3.1.7 Komponen sitoplasma terdiri dari beberapa organ
a. Membran plasma atau plasmalema
b. Sistem endomembran
c. Rangka sel
d. Mitokondria
e. Plastid
3.1.8 Nukleus atau inti sel adalah organel yang ditemukan pada sel
eukariotik. Struktur nukleus terdiri dari membran inti, nukeloplasma,
kromosom dan nukleolus. Fungsi utama nuekleus yaitu menjaga
integritas dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekpresi gen,
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi
mRNA untuk pengkodean protein, sebagai tempat sintesis ribosom,
tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur
kapan dan dimana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan dan diakhiri.
3.1.9 Sel tumbuhan dewasa berisi vakuola sentral yang besar berisi cairan
yang mengandung ion anorganik terlarut, asam organik, gula, enzim, dan
beberapa senyawa metabolisme sekunder. Setiap vakuola dikelilingi oleh
tonoplas.
3.1.10 Flagel dan silia memiliki struktur silinder dan tersusun dari 9
mikrotubula. Flagel dan silia berfungsi untuk menggerakkan sel dalam
lingkaran, flagela dan silia pada umumnya ditemukan pada ganggang,
cendawan, protozoa, hewan kecil, sel khusus pada hewan, dan sel
kelamin pada tumbuhan tingkat rendah tertentu serta pada gimnosperma.
3.1.11 Sel merupakan unit dasar dari suatu keidupan dan tidak dijumpai
dalam kehidupan unit-unit yang lebih kecil dari sel. Organisme dapat
terdiri dari sel (uniseluer) atau banyak sel (multiseluler).
3.1.12 Kehidupan dibumi merupakan serangkaian fungsi yang berbeda-beda,
yang berkaitan dengan serangkaian struktur terorganisasi yang unik, yang
mikromolekul tertentu (Protein, DNA, RNA). Makro molekul itu
mempunyai bangun yang teratur berupa urutan yang tidak berulang yang
mampu melakukan reproduksi, mentransfer dan menggunakan informasi,
serta mengkatalis reaksi metabolik.

13
3.2 Saran
Fungsi serta struktur sel tumbuhan merupakan salah satu topic
pembahasan pada pembelajaran Fisiologi Tumbuhan sehingga penting bagi
setiap mahasiswa agar mempelajari serta menerapkan ilmu dalam lingkungan
sehari-hari.

DAFAR PUSTAKA

Advina, Linda. 2018. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta: Deepublish.


Adnyana.P.B, Sarna. K dan Setiawan.G.A.N.2009. Fisiologi Tumbuhan Bermuatan
Local Genius. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Campbell, neil. A. 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga
Adrianto, H. 2017. Biologi sel dan molekuler. Yogyakarta: Deepublish
Salsibury,F.B dan Ross.C.W. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB Bandung

14

Anda mungkin juga menyukai