Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN DISKUSI

MINAT KEAHLIAN II

Analisis Kadar Abu Dan Kadar Air

Disusun Oleh :

Kelompok 1/3B D4 TKI

1. Annisa Kusuma (1741420101)


2. Henita Indah Sulistiyowati (1741420079)
3. Lita Rani (1741420004)
4. Muhammad Faturrahman W (1741420089)
5. Taqwim Aditya I (1741420077)

PRODI D-IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2020
Tanggal Diskusi : 30 April 2020

Jumlah Audience : 21 Orang

Jumlah Penanya : 3 Orang

Pertanyaan dan Jawaban :

1. Nama : Dila Aprillia ( kelompok 3)

Pertanyaan : Contoh penerapan pengabuhan kering dan pengabuhan basah itu seperti apa?
(Dalam ini untuk uji makanan).

Jawaban : Pada penerapan uji metode dengan pagabuan kering maupun metode pengabuan
basah dapat dilakukan pada objek yang sama seperti pengujian kadar abu pada hasil pertanian,
untuk pengaplikasiannya dapat mengikuti prosedur masing masing analisa. Hanya saja masing
masing analisa memiliki keuntungan tersendiri sehingga dapat di pilih analisa sesuai dengan
kebutuhan. Perbedaan aplikasi dari kedua metode tersebut seperti pada analisa dengan metode
abu kering, sampel akan dibakar secara langsung dengan furnace pada suhu 500-600 ◦C
sedangkan pada analisa pengabuan basah, sampelnya akan ditambahi asam (cair) atau senyawa
pengoksidasi.

2. Nama : Chrysan Hawa Nirwana (kelompok 2)

Pertanyaan : Apa yang dimaksud dari menentukan kadar air berlebihan atau kurang
dalam makanan tergantung pada bentuk air yang ada pada makanan ?

Jawaban : : Karena dengan mengidentifikasi bentuk air maka akan ditentukan


metode apa yang paling tepat untuk menghilangkan kadar air pada makanan tersebut.

Misal: Pada Bentuk air bebas dapat dilakukannya pengujian hampir dengan semua metode
karena bentuk airnya yang bersifat bebas, sementara untuk bentuk air terikat kita harus memilih
metode yang tepat untuk analisa karena bentuk air terikat tidak dapat diuapkan dan tidak dapat
dibekukan.

3. Nama : Reyno Dwi Cahyo P ( kelompok 3 )


Pertanyaan : Dalam materi ini disebutkan ada beberapa metode dalam penentuan
kadar air, kemudian faktor apa aja yang tepat untuk menentukan uji kadar air yang tepat untuk
analisa makanan?

Jawaban :.

Ada 5 faktor untuk menentukan uji kadar air yang tepat untuk analisa makanan yaitu:

a. Sifat konstituen makanan lainnya : (misalnya, senyawa panas yang sangat mudah
menguap), reflux untuk kadar air yang ada kandungan fat nya akan ada kemungkinan bisa
menghambat penguapan air jika hanya menggunakan metode pengeringan dengan oven
,contoh bahan pangan yang memiliki kandungan fat didalamnya seperti sampel coklat,
sayur, susu, makanan ber minyak/ lemak seperti margarin.
b. Peralatan yang tersedia : Dengan menggunakan peralatan yang memungkinkan kita pakai
disekitar kita dan mencocokkannya dengan prinsip metode uji yang ingin dipakai.
c. Kecepatan waktu yang diperlukan : Jika membutuhkan analisis yang cepat bisa
memakai metode rapid tes, namun pada metode ini memiliki nilai akurasiyang masih
rendah sehingga perlu dikonversi di rumusnya dengan faktor koreksi tertentu. Faktor
koreksi didapat dengan membandingkan hasil moisture rapid tes dengan metode standar
lain misal titrasi karl fishe, seperti jika pada hasil rapid tes berbeda 2% lebih besar dari
karl fisher , maka hasil uji rapid tes selanjutnya diperkecil 2% untuk menyatakan
moisture yg sesungguhnya.
d. Akurasi dan Presisi yang dibutuhkan : Presisi adalah ukuran yang menunjukkan derajat
kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari
rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel sampel yang diambil dari
campuran yang homogen). Sedangkan Akurasi adalah sejauh mana hasil pengukuran,
perhitungan, atau spesifikasi sesuai dengan nilai atau standar yang benar. Kesimpulan
akurasi adalah nilai yang sebenarnya, akurat, dan tepat sedangkan presisi adalah nilai
yang dekat , seperti jika melakukan titrasi 3 kali dan didapatkan hasil titrasi pertama
15ml, kedua 15,05 ml ketiga 14,95 ml ini menunjukkan nilai yang akurat akurat.
e. Tujuan yang dimaksudkan (misalnya, peraturan atau control kualitas di pabrik) :
Adapun untuk uji yang memenuhi tujuan pemenuhan peraturan (misal produk keju
harusnya moisture 10%) maka lakukan uji yang akurat dan presisi. jika untuk kontrol
kualitas produk pakai rapid tes saja tidak apa karena dilakukan reguler dengan data yang
sering dan banyak sehinnga jika ada yg melenceng 1 langgsung dengan cepat teratasi
seperti tiba tiba pada proses pembuatan keju memiliki kadar moisture 30% maka akan
langsung dilakukan pengecekan alat apa yang mengalami kerusakan atau tahap proses
produksi mana yang tidak sesuai.

Anda mungkin juga menyukai