Sputnik 1
Pada tanggal 4 Oktober 1957, Uni Soviet meluncurkan satelit Pada musim semi di kedua puluh duanya, Sumire jatuh cinta untuk yang
buatan manusia pertama di dunia, Sputnik I, dari Baikanor Space Center di
Republik Kazakhstan. Sputnik berdiameter 58 cm, beratnya 83. 6 kilogram,
dan mengorbit bumi dalam 96 menit dan 12 detik.
Pada tanggal 3 November di tahun yang sama, Sputnik II sukses
diluncurkan, dengan anjing Laika di papan kendali. Laika menjadi
makhluk hidup pertama yang meninggalkan atmosfer bumi, tapi satelit
tidak pernah pulih , dan Laika akhirnya berkorban untuk demi penelitian
biologi di ruang angkasa.
dari The Complete Chronicle of World History
pertama kali dalam hidupnya. Sebuah cinta yang kuat, tornado besar
menyapu seluruh dataran-meratakan segala sesuatu yang ada di
hadapannya, melempar benda ke udara, merobeknya sampai hancur,
melumat mereka sampai bagian terkecil. Intensitas tornado tidak mereda
sedetik pun karena ledakan acro ss laut, meletakkan sampah ke Angkor
Wat,
membakar hutan India, harimau dan segalanya,
mengubah dirinya menjadi Per s ian gurun badai pasir, mengubur sebuah
kota benteng eksotis di bawah lautan pasir. Singkatnya, cinta sejati
proporsi monumental Orang yang dia cintai
terjadi 17 tahun lebih tua dari Sumire. Dan sudah menikah.
Dan, saya harus menambahkan, adalah seorang wanita. Di sinilah
semuanya bermula,
dan di mana semuanya berakhir . Hampir.
*
Pada saat itu, Sumire- "Violet" dalam bahasa Jepang-sedang berjuang
menjadi penulis Tidak peduli berapa banyak pilihan yang bisa dibawa
oleh kehidupan
Halaman 8
6
caranya, itu novelis atau tidak sama sekali. Tekadnya adalah biasa
Batu Gibraltar. Tidak ada yang bisa terjadi antara dia dan dia
iman dalam sastra
Setelah lulus dari sekolah menengah umum di Kanagawa
Prefektur, ia memasuki departemen seni liberal yang nyaman
perguruan tinggi swasta kecil di Tokyo. Dia menemukan perguruan tinggi
itu benar-benar keluar
sentuhan, tempat yang hangat, tidak beralasan, dan dia membencinya -
dan
Menemukan rekan-rekannya sesama siswa (yang termasuk saya, saya
takut) tak berdaya, spesimen kelas dua. Tidak mengherankan,
Kemudian, tepat sebelum tahun pertamanya, dia hanya bangkit dan pergi
. memanggilnya Saya tidak tahu nama sebenarnya, fakta yang ditimbulkan
Tinggal di sana lagi , dia menyimpulkan, adalah buang-buang waktu. saya
Pikir itu langkah yang tepat, tapi kalau bisa dibiarkan biasa-biasa saja
generalisasi, jangan sia-siakan juga ada tempat dalam hal ini
jauh dari dunia sempurna? Hapus semua yang tidak ada gunanya dari a
kehidupan yang tidak sempurna dan itu akan kehilangan bahkan
ketidaksempurnaannya.
* dua puluhan Dia lahir dan besar di Jepang dan belajar di a
Sumire romantis tanpa harapan, sedikit diatur dalam caranya-
tidak bersalah atas cara dunia, untuk melakukan putaran yang bagus di
atasnya. Mulai
dia berbicara dan dia akan pergi tanpa henti, tapi jika dia bersama
seseorang yang tidak dia jalani-kebanyakan orang di dunia ini,
Dengan kata lain-dia hampir tidak membuka mulutnya. Dia juga merokok
Banyak, dan Anda bisa mengandalkannya untuk kehilangan tiketnya
setiap saat
dia naik kereta. Dia akan sangat asyik dengan pikirannya
Kali dia lupa makan, dan dia setipis salah satunya
anak yatim perang dalam film Italia kuno-seperti tongkat dengan mata .
Aku akan
mencintaimu menampilkan foto dirinya, tapi saya don 't punya. Dia
Membenci foto yang diambilnya-tidak ada keinginan untuk
meninggalkannya
untuk anak cucu Potret Potret Artis sebagai Manusia Muda (Wo). Jika ada
adalah foto Sumire yang diambil saat itu, aku tahu itu
akan memberikan catatan berharga tentang bagaimana orang tertentu
tertentu
dapat.
Halaman 9
7
Saya mendapatkan urutan kejadian bercampur aduk. Wanita Sumire
jatuh cinta dengan bernama Miu. Setidaknya itulah yang semua orang
masalah di kemudian hari, tapi sekali lagi aku mulai mendahului diriku
sendiri. Miu
Bahasa Korea oleh kewarganegaraan, tapi dia tidak mengucapkan sepatah
kata pun
Korea sampai dia memutuskan untuk mempelajarinya saat dia berada di
mid-
akademi musik di Prancis, begitu juga bahasa Jepang dia fasih
dalam bahasa Prancis dan Inggris. Dia selalu berpakaian bagus, di a
halus, dengan aksesoris mahal namun sederhana, dan dia
mengendarai Jaguar berukuran dua belas silinder dan biru tua.
*
Pertama kali Sumire bertemu dengan Miu, dia berbicara tentang Jack
Kerouac's
novel. Sumire benar-benar gila tentang Kerouac. Dia selalu
telah dia Sastra Idol of the Month, dan pada saat itu
kebetulan adalah Kerouac di luar mode. Dia membawa seekor anjing-
Salinan Carling On the Road atau Travel Lonesome terjebak di mantelnya
saku, membolak-balik setiap kesempatan yang dia dapatkan.
Kapan pun dia menemukan kalimat yang dia sukai, dia akan menandai
mereka
pensil dan komit mereka untuk mengingat seolah-olah mereka adalah
Holy Writ.
Garis kesukaannya berasal dari bagian pencarian api
Pelancong Lonesome. Kerouac menghabiskan tiga bulan sepi di sebuah
pondok
di atas sebuah gunung yang tinggi, bekerja sebagai penjaga api .
Sumire sangat menyukai bagian ini:
Tidak ada orang yang harus menjalani hidup tanpa satu kali pun
mengalami kesendirian sehat, bahkan bosan di
padang gurun, menemukan dirinya sendiri tergantung semata-mata
dirinya dan dengan demikian belajar yang benar dan tersembunyi
kekuatan.
Halaman 10
8 bra datang dalam berbagai ukuran. Meski begitu, Sumire punya sesuatu
"Apa kau tidak menyukainya?" Katanya. "Setiap hari kamu berdiri
Atas gunung, buat sapuan 360 ° , periksa untuk melihat apakah di sana
apakah ada kebakaran Dan hanya itu. Kamu selesai untuk hari itu Sisa
Saat Anda bisa membaca, menulis, apapun yang Anda mau. Di malam
hari
beruang berantakan tergantung di sekitar kabin Anda. Itulah hidup!
Dibandingkan dengan itu, belajar sastra di perguruan tinggi seperti
menggigit
Di ujung mentimun yang pahit. "
"Oke," kataku, "tapi suatu hari kau harus turun
gunung itu. "Seperti biasa, pendapatku yang praktis dan membosankan
tidak mengganggu dirinya
* adalah
Sumire ingin menjadi seperti karakter dalam novel Kerouac-liar,
keren, tidak sopan Dia akan berdiri di sekitar, tangan mendorong jauh ke
dalam dirinya
saku mantel, rambutnya berantakan yang tidak disisir, menatap kosong ke
atas
Langit menembus Dizzy Gillespie berbintik plastik hitam
kacamata, yang dikenakannya meskipun penglihatannya 20/20. Dia
selalu mengenakan mantel herringbone besar dari a
toko bekas dan sepasang sepatu bot kasar. Jika dia mau
Sudah bisa menumbuhkan jenggot, aku yakin dia pasti punya.
Sumire memang bukan kecantikan. Pipinya cekung, dia
mulut sedikit terlalu lebar Hidungnya berada di sisi kecil dan
menengadah. Dia memiliki wajah ekspresif dan rasa yang luar biasa
Humor, meski nyaris tak pernah tertawa terbahak-bahak. Dia
Pendek, dan bahkan dalam suasana hati yang baik dia berbicara seperti
dia setengah
langkah menjauh dari memilih bertengkar. Saya tidak pernah
mengenalnya menggunakan lipstik
atau pensil alis, dan saya memiliki keraguan bahwa dia bahkan tahu
yang istimewa
tentang dia, sesuatu yang menarik orang kepadanya. Mendefinisikan itu
Khususnya sesuatu tidak mudah, tapi saat Anda menatap matanya,
Anda selalu bisa menemukannya, tercermin jauh di dalam.
*
Halaman 11
9
Sebaiknya aku langsung keluar dan mengatakannya. Aku sedang jatuh
cinta
Sumire. Aku tertarik padanya sejak pertama kali kita berbicara, dan
Tak lama lagi tidak ada jalan untuk kembali. Untuk waktu yang lama dia
hanya hal yang bisa kupikirkan. Aku mencoba menceritakan bagaimana
perasaanku, tapi
entah bagaimana perasaan dan kata-kata yang tepat tidak bisa terhubung.
Mungkin itu yang terbaik. Jika saya bisa memberitahunya saya
Perasaan, dia hanya akan menertawakanku.
Sementara Sumire dan aku berteman, aku pergi dengan dua atau dua
tiga gadis lainnya Bukannya saya tidak ingat persisnya
jumlah. Dua, tiga-itu tergantung bagaimana Anda menghitung.
Tambahkan ke ini
Gadis-gadis yang saya tidur dengan sekali atau dua kali, dan daftarnya
akan sedikit
lebih lama Bagaimanapun, saat aku bercinta dengan gadis-gadis lain ini,
aku
memikirkan Sumire Atau setidaknya pikirannya yang menyerempet a
sudut pikiranku Aku membayangkan aku memeluknya. Jenis a
Hal yang perlu dilakukan, tapi aku tidak bisa menahan diri.
* Miu tersenyum. Senyum nostalgia dan intim, seperti tua yang berharga
Biarkan aku kembali ke bagaimana Sumire dan Miu bertemu.
Miu pernah mendengar tentang Jack Kerouac dan memiliki perasaan
samar bahwa dia
Adalah seorang novelis. Apa jenis novelis, meskipun, dia
tidak bisa mengingatnya "Kerouac ... hmm ... bukankah dia Sputnik?"
Sumire tidak tahu apa maksudnya. Pisau dan garpu
Sambil duduk di udara, dia memikirkannya. "Sputnik? Kamu
Berarti satelit pertama Soviet dikirim, pada tahun lima puluhan?
Mendongkrak
Kerouac adalah seorang novelis Amerika. Kurasa mereka saling tumpang
tindih
istilah generasi ... "
"Bukannya itu yang mereka panggil penulis waktu itu?" Miu
tanya. Dia menelusuri sebuah lingkaran di atas meja dengan ujung
jarinya, seolah-olah
mengaduk-aduk beberapa toples khusus yang penuh kenangan.
"Sputnik ...?"
"Nama sebuah gerakan sastra. Anda tahu-bagaimana mereka
mengklasifikasikan penulis di berbagai sekolah penulisan . Seperti Shiga
Naoya
Halaman 12
10
sedang di Sekolah Birch Putih. "
Akhirnya terbangun di Sumire. "Hippi!"
Miu mengusap sudut mulutnya dengan serbet.
"Beatnik-Sputnik. Saya tidak pernah bisa mengingat istilah-istilah itu.
Ini seperti Kenmun Restoration atau Treaty of Rapallo.
Sejarah kuno."
Keheningan lembut menimpa mereka, menunjukkan arus
waktu .
" Perjanjian Rapallo?" Tanya Sumire.
kepemilikan ditarik keluar dari belakang laci. Matanya
menyempit dengan cara yang sangat menawan. Dia mengulurkan tangan
dan,
Dengan jarinya yang panjang dan ramping, dengan lembut mengacak-
acak Sumire
rambut kusut . Itu adalah sikap tiba-tiba namun alami itu
Sumire hanya bisa membalas senyumnya.
*
Sejak saat itu, nama pribadi Sumire untuk Miu adalah Sputnik
Kekasih. Dia menyukai suaranya. Hal itu membuatnya memikirkan Laika,
anjing. Satelit buatan manusia itu meluncur tanpa suara
kegelapan ruang luar. Mata anjing yang gelap dan berkilau itu berkilau
menatap keluar dari jendela mungil itu. Dalam kesepian yang tak terbatas
ruang, apa yang bisa Laika mungkin b e melihat?
*
Percakapan Sputnik ini berlangsung di resepsi pernikahan
untuk sepupu Sumire di sebuah hotel mewah di Akasaka . Sumire tidak
terutama dekat dengan sepupunya; Sebenarnya mereka tidak akur
semua. Dia akan segera disiksa saat menghadiri salah satu dari ini
resepsi, tapi dia tak bisa 't kembali keluar dari yang satu ini. Dia dan Miu
duduk di sebelah satu sama lain di salah satu meja . Miu tidak
melakukannya
Pergilah ke semua detail , tapi sepertinya dia sudah mengajar Sumire's
sepupu piano-atau sesuatu di sepanjang garis itu-saat dia
Halaman 13
11
sedang mengikuti ujian masuk universitas musik
departemen. Itu bukan hubungan yang panjang atau sangat dekat, jelas,
Tapi Miu merasa wajib hadir.
Pada saat Miu menyentuh rambutnya, Sumire jatuh cinta, seolah-olah
dia sedang melintasi lapangan saat bang! segumpal kilat terguncang
dia benar di kepala Sesuatu seperti wahyu artistik.
Karena itulah, pada saat itu, tidak masalah bagi Sumire bahwa
Orang yang dia cintai itu kebetulan wanita.
Saya tidak berpikir Sumire pernah apa yang akan Anda sebut kekasih.
Tinggi
Di sekolah ia punya beberapa pacar, cowok yang akan pergi ke bioskop
dengan, pergi berenang dengan. Aku tidak bisa membayangkan foto-foto
itu
Hubungan pun semakin dalam. Sumire terlalu fokus
Menjadi novelis untuk benar-benar jatuh cinta pada siapa pun. Jika dia
melakukannya
Pengalaman seks atau sesuatu yang dekat dengan itu-di SMA, aku
yakin itu akan kurang dari hasrat seksual atau cinta dari
keingintahuan sastra
“Terus terang, keinginan se x ual telah saya bingung,” dia
pernah memberitahuku, membuat wajah mabuk. Ini sebelum dia pergi
kuliah, saya percaya; Dia telah menenggak lima daiquiris pisang
cukup mabuk "Anda tahu-bagaimana semua ini terjadi? Apa kamu
mengambil itu?
"Keinginan seksual bukanlah sesuatu yang Anda pahami," kataku,
memberikan pendapat tengah-of-the-road saya yang biasa . " Hanya di
sana."
Dia menelitiku untuk sementara waktu, seolah-olah aku adalah mesin
berjalan pada sumber daya yang sebelumnya tidak pernah terdengar.
Kekalahan
Minat, dia menatap langit-langit, dan percakapan
mereda. Tidak ada gunanya berbicara dengannya tentang itu, dia pasti
memilikinya
memutuskan .
Sumire lahir di Chigasaki. Rumahnya sudah dekat
seashore , dan dia tumbuh dengan suara kering penuh pasir
angin bertiup di atas jendelanya . Dia r ayahnya berlari gigi
Halaman 14
12
klinik di Yokohama. Dia sangat tampan,
membentuk hidung mengingatkan Anda pada Gregor y Peck di Sp e
llbound.
Sumire tidak mewarisi th e hidung t handsom, atau, menurut
dia, apakah kakaknya Dia merasa luar biasa bahwa gen itu
telah menghasilkan hidung yang telah hilang. Jika memang begitu
terkubur r pernah di bagian bawah kolam gen, dunia adalah
Tempat sedih. Begitulah indahnya hidung ini .
Ayah Sumire 's adalah hampir m y thic figu r e kepada perempuan di
daerah Yokohama yang membutuhkan perawatan gigi. Dalam e x aminasi
Ruangan ia alwa y s mengenakan topi bedah dan masker besar, sehingga
satu-satunya
Hal pasien bisa melihat sepasang mata dan ea r s. Meski begitu ,
Sudah jelas betapa menariknya dia. Dia cantik, gagah
hidung membengkak Sugg e s t i v ely dari bawah th e topeng, membuat
nya
pasien wanita memerah. Dalam sekejap-terlepas dari wh e ther
rencana gigi ir menutupi biaya-mereka jatuh cinta.
*
Ibu Sumire berlalu awa y dari seni cacat con g enital h e
saat dia berusia 31 tahun . Sumire hadn 't cukup berbalik tiga. Itu
hanya kenangan yang dimilikinya tentang ibunya yang tidak jelas
aroma kulitnya. Hanya beberapa foto dirinya
tetap-foto berpose yang diambil saat pernikahannya , a
snapshot diambil segera setelah Sumire lahir . Sumire
Dulu menarik keluar album foto dan melihat-lihat gambarnya .
Ibu Sumire 's adalah-untuk membuatnya lebih ringan-a benar-benar
orang dilupakan. Gaya rambut pendek dan kusut , baju itu
membuat Anda bertanya-tanya apa yang dia bisa berpikir, sakit-di-
mudah tersenyum Jika dia 'd mengambil satu langkah mundur, dia akan
meleleh
langsung ke dinding Sumire bertekad untuk mencapinya
Wajah ibu teringat ingatannya. Lalu suatu hari nanti dia bisa bertemu
dia dalam mimpinya Mereka berjabat tangan, ngobrol baik. Tapi
Hal-hal tidak semudah itu. Cobalah saat dia mengingatnya
Halaman 15
13
Wajah ibu, itu segera memudar. Lupakan mimpi-jika Sumire
Telah melewati ibunya di jalan , di siang bolong , dia
tidak akan tahu dia.
Ayah Sumire hampir tidak pernah berbicara tentang almarhum istrinya.
Dia tidak
seorang pria bicara untuk memulai dengan, dan dalam semua aspek Lif e
sebagai
meskipun itu semacam infeksi mulut yang ingin dia hindari
Tangkap-dia tidak pernah membicarakan perasaannya . Sumire tidak
punya
Kenangan untuk selalu bertanya kepada ayahnya tentang ibunya yang
telah meninggal .
Kecuali dulu, saat dia masih sangat kecil , untuk beberapa alasan
Dia bertanya kepadanya, "Seperti apa ibu saya?" dia teringat
thi s c onversation sangat jelas.
Ayahnya membuang muka dan berpikir sejenak
membalas "Dia pandai mengingat , semuanya," katanya.
"Dan dia memiliki tulisan tangan yang bagus. "
Cara yang aneh untuk menggambarkan seseorang. Sumire sedang
menunggu
Dengan penuh harap, halaman pertama buku putih salju terbuka,
kata-kata bergizi yang bisa menjadi sumber armth w
dan kenyamanan-pilar, sumbu, untuk membantu menopangnya tidak
pasti
Hidup di sini di planet ketiga ini dari matahari. Ayahnya seharusnya
telah mengatakan sesuatu yang bisa dipegang anak perempuannya
ke . Tapi ayah tampan Surnire tidak akan berbicara
kata-kata itu, kata-katanya sangat dibutuhkannya .
*
Ayah Sumire menikah lagi saat berusia enam, dan dua tahun
Kemudian adik laki-lakinya lahir. Ibu barunya tidak
cukup bagus Di atas mana dia tidak begitu baik
mengingat hal-hal, dan tulisan tangannya tidak bagus
goyang Dia adalah orang yang baik dan adil. Itu a
Hal beruntung bagi Sumire kecil, anak tirinya yang baru. Tidak,
beruntung bukan kata yang tepat Lagi pula, ayahnya telah memilih
wanita. Dia mungkin bukan ayah ideal, tapi kalau begitu
Halaman 16
14
Datang untuk memilih pasangan, dia tahu apa yang sedang dia lakukan.
Cinta ibu tirinya untuknya tidak pernah goyah selama dia
tahun-tahun sulit, dan saat Sumire mendeklarasikan
dia akan berhenti kuliah dan menulis novel, dia
ibu tiri-meskipun dia memiliki pendapatnya sendiri mengenai masalah
ini-
Keinginan Sumire yang dihormati. Dia selalu merasa senang karenanya
Sumire sangat suka membaca begitu banyak, dan dia mendorong
literaturnya
pengejaran.
Ibu tirinya akhirnya menang atas ayahnya, dan mereka
memutuskan bahwa, sampai Sumire berusia 28 tahun, mereka akan
memberikannya
dengan uang saku kecil. Jika dia tidak bisa mencari nafkah lagi
Saat menulis, dia akan sendirian. Jika ibu tiri tidak
Berbicara dalam pembelaannya, Sumire mungkin sangat baik
Dilempar keluar tanpa uang, tanpa keterampilan sosial yang diperlukan-
ke alam liar dari sebuah realitas yang agak tanpa humor. Itu
Bumi, bagaimanapun, tidak berderit dan mengerang di seputar matahari
Hanya saja manusia bisa bersenang-senang dan sedikit tertawa.
* menjadi a
Sumire bertemu kekasihnya Sputnik sedikit lebih dari dua tahun
setelah dia keluar dari perguruan tinggi.
Dia tinggal di sebuah apartemen satu kamar di Kichijoji dimana
dia membuat dengan jumlah minimum furnitur dan
jumlah maksimum buku Dia bangun pada siang hari, dan mengambil a
Berjalanlah mengelilingi Taman Inogashira di sore hari, dengan semua
antusiasme seorang peziarah yang berhasil melewati bukit-bukit suci.
Pada hari-hari cerah dia duduk di bangku taman, mengunyah roti,
mengisap satu demi satu rokok, membaca. Saat hujan atau dingin
hari dia akan pergi ke sebuah rumah kopi kuno di mana
musik klasik dimainkan pada volume penuh, tenggelam ke dalam aula
usang-
keluar sofa, dan baca bukunya, tampang serius di wajahnya saat dia
mendengarkan simfoni Schubert, cantatas Bach. Dalam
Halaman 17
15
malam dia akan minum satu bir dan membeli makanan siap saji di
supermarket untuk makan malam
Menjelang jam 11 malam dia akan duduk di mejanya. Selalu ada a
termos kopi panas, cangkir kopi (yang saya berikan padanya
ulang tahun, dengan foto Snafkin di atasnya), satu pak Marlboro
dan asbak kaca. Tentu saja dia punya pengolah kata
baik. Setiap kunci dengan hurufnya sendiri.
Kesunyian yang dalam pun terjadi. Pikirannya sejelas musim dingin
langit malam, Big Dipper dan North Star di tempat, berkelap-kelip
cerah Dia memiliki begitu banyak hal yang harus ditulisnya, begitu
banyak
cerita untuk diceritakan Jika dia hanya bisa menemukan stopkontak yang
tepat, dipanaskan
Pikiran dan gagasan akan menyembur keluar seperti lava, membahana
aliran inventif yang sukses seperti dunia
belum pernah melihat Mata orang akan terbuka lebar di mata
debut mendadak dari Penulis Muda yang Menjanjikan ini dengan Bakat
Langka.
Foto dirinya, tersenyum dingin, akan muncul di bagian kesenian
dari koran, dan editor akan mengalahkan jalan ke pintunya.
Tapi tidak pernah terjadi seperti itu. Sumire menulis beberapa karya
yang memiliki permulaan. Dan beberapa yang telah berakhir. Tapi tidak
pernah satu
yang memiliki awal dan akhir.
*
Bukan berarti dia menderita blok penulis-jauh dari itu. Dia
menulis e ndlessly, segala sesuatu yang datang ke dalam kepalanya. Itu
Masalahnya adalah dia terlalu banyak menulis . Anda akan berpikir bahwa
semua yang dia inginkan
Yang harus dilakukan adalah memotong bagian tambahan dan dia akan
baik-baik saja, tapi
Hal-hal tidak semudah itu. Dia bisa neve r memutuskan besar
gambar-apa yang perlu dan mana yang tidak. Pengikut
Hari ketika dia membaca kembali apa yang telah dicetaknya, setiap garis
tampak
sangat penting Atau kalau tidak, dia akan menyingkirkan semua hal itu
dari Tippex.
Terkadang, dalam keputusasaan , dia akan merobek seluruh
manuskripnya dan
kirimkan ke tempat sampah Jika ini adalah malam musim dingin dan
Halaman 18
16
Ruangan telah memiliki perapian, ada akan ha v e menjadi tertentu
Kehangatan itu-bayangkan sebuah adegan dari La Bohème - tapi Sumire's
Apartemen tidak hanya tidak memiliki perapian, bahkan tidak memiliki
perapian
telepon. Belum lagi cermin yang layak.
* Sumire, dan aku yakin dia merasakan hal yang sama.
Pada akhir pekan, Sumire akan datang ke apartemenku,
Draft novelnya tumpah dari tangannya - yang beruntung
manuskrip yang sempat lolos dari pembantaian tersebut. Tetap saja,
mereka berhasil
cukup tumpukan. Sumire akan menunjukkan manuskripnya hanya pada
satu buku
orang di seluruh dunia Saya.
Di perguruan tinggi aku sudah dua tahun di depannya, dan subjek kita
berbeda, sehingga tidak ada banyak kesempatan kita d bertemu. Kita
bertemu dengan kesempatan murni. Itu adalah hari Senin di bulan Mei,
sehari setelah a
serangkaian hari libur, dan saya berada di halte bus di depan main
gerbang kampus , berdiri di sana membaca novel Paul Nizan
Saya temukan di toko buku bekas. Sebuah gi singkat r l sampingku
membungkuk, melihat-lihat buku itu , dan bertanya kepada saya , Why
Nizan,
dari semua orang Dia terdengar seperti sedang berusaha berkelahi.
Seperti dia ingin menendang sesuatu dan mengirimkannya terbang, tapi
Kurangnya target yang sesuai telah menyerang pilihan saya untuk
membaca
masalah.
Sumire dan aku sangat mirip . Buku-buku devouring muncul
Secara alami kita bernafas. Setiap saat luang kita akan puas
Di pojok yang sepi, tanpa henti membalik halaman demi halaman.
Novel Jepang, novel asing, karya baru, klasik, avant-
garde untuk bestseller-asalkan ada sesuatu
Dengan merangsang secara intelektual dalam sebuah buku, kami
membacanya. Kami akan bertahan
keluar di perpustakaan, menghabiskan seluruh hari browsing di Kanda,
toko buku bekas Mecca di Tokyo. Aku tidak akan pernah bertemu
Siapa pun yang membaca dengan begitu rajin-begitu dalam , begitu luas,
seperti
Halaman 19
17
Aku lulus sekitar waktu Sumire putus kuliah,
dan setelah itu dia nongkrong di tempatku dua atau tiga kali a
bulan. Sesekali aku pergi ke apartemennya, tapi kau
hampir tidak bisa memeras dua orang di sana, dan sebagian besar waktu
dia akan berakhir di tambang. Kita akan membicarakan novel yang kita
baca
dan e x mengubah buku . Aku memasak banyak makan malam. Aku tidak
keberatan
memasak , dan Sumire adalah tipe orang yang lebih suka pergi
lapar daripada memasak sendiri. Dia akan membawakanku hadiah
darinya
pekerjaan paruh waktu untuk berterima kasih padaku Pernah dia punya
pekerjaan di gudang
di sebuah perusahaan obat dan membawa saya enam lusin kondom.
Mereka sedang mungkin masih di belakang laci di suatu tempat.
*
Novel-atau fragmen novel, sungguh-Sumire menulis
Tidak seburuk yang dipikirkannya. Benar, kadang kala gayanya
mirip selimut tambal sulam yang dijahit oleh sekelompok tua yang keras
kepala
wanita, masing-masing dengan selera dan keluhannya sendiri, bekerja
diam muram. Tambahkan ini dia kadang-kadang manic-depressive
kepribadian, dan hal-hal kadang-kadang lepas kendali. Seolah-olah
ini belum cukup, Sumire sudah mati untuk menciptakan a
Novel Novel bergaya abad kesembilan belas, semacam
portmanteau dikemas dengan segala kemungkinan fenomena secara
berurutan
untuk menangkap jiwa dan takdir manusia.
Karena itu, tulisan Sumire sungguh luar biasa
Kesegaran tentang itu, usahanya untuk secara jujur menggambarkan apa
adanya
penting baginya. Di sisi positifnya dia tidak mencoba meniru
gaya orang lain, dan dia tidak berusaha menyaring semuanya
ke beberapa potongan kecil yang berharga dan cerdas . Itulah yang paling
saya sukai
tentang tulisannya Ini takkan 't telah hak untuk pare bawah
Kekuatan langsung dalam tulisannya sehingga bisa memakan sedikit
bentuk yang menyenangkan dan nyaman. Tidak perlu terburu-buru. Dia
masih
punya banyak waktu untuk jalan memutar. Seperti kata pepatah , "Ada
apa?
Halaman 20
18
Dibina perlahan tumbuh dengan baik. "
* "Saya tidak tahu , " jawab Sumire .
"Kepalaku seperti gudang yang konyol yang penuh dengan barang-
barang yang kumiliki
mau nulis, "katanya. "Gambar , adegan , potongan dari
kata-kata ... dalam pikiranku mereka semua bercahaya, semuanya hidup.
Menulis! mereka
meneriaki saya. Sebuah cerita baru yang hebat akan segera terlahir. Aku
bisa merasakannya.
Ini akan mengantarkan saya ke tempat baru. Masalahnya, begitu aku
Duduklah di mejaku dan letakkan semuanya di atas kertas, aku sadar
sesuatu yang penting yang hilang. Itu tidak mengkristal-tidak ada kristal,
hanya kerikil. Dan aku tidak diangkut kemana-mana. "
Dengan kerutan, Sumire mengambil batu ke-250 dan melemparkannya
ke kolam.
“Mungkin aku kurang sesuatu. Sesuatu yang Anda benar-benar
Pasti seorang novelis. "
Kesunyian yang dalam pun terjadi. Sepertinya dia mencari pekerjaanku
yang terus-
pendapat pabrik.
Setelah beberapa lama saya mulai berbicara. "Dahulu kala di China
ada kota-kota dengan tembok tinggi di sekeliling mereka, dengan besar,
gerbang megah Pintu gerbang bukan hanya pintu untuk membiarkan
orang masuk atau keluar, mereka memiliki arti lebih besar. Orang-orang
percaya
jiwa kota tinggal di gerbang . Atau setidak-tidaknya seharusnya
tinggal disana Ini seperti di Eropa pada Abad Pertengahan saat
Orang-orang merasakan jantung kota terbaring di katedral dan alun-
alunnya.
Itulah sebabnya bahkan sampai hari ini di China ada banyak hal yang
indah
gerbang masih berdiri Apakah Anda tahu bagaimana orang China
membangun ini?
gerbang? "
"Orang-orang akan membawa gerobak ke medan perang lama dan
berkumpul
tulang yang dikelantang yang dikubur disana atau tergeletak berserakan
tentang. China adalah cukup sebuah c recipient negara-banyak tua
medan pertempuran-jadi mereka tidak perlu mencari jauh-jauh. Di pintu
masuk
Halaman 21
19
ke kota mereka akan membangun gerbang besar dan menutup tulang-
tulangnya
dalam. Mereka berharap dengan memperingati tentara yang tewas
Dengan cara ini mereka akan terus menjaga kota mereka. Ada
lebih banyak lagi . Saat pintu gerbang selesai mereka membawa beberapa
anjing
Di atasnya , celah leher mereka, dan taburi darah mereka di pintu
gerbang.
Hanya dengan mencampur darah segar dengan tulang kering yang akan
Jiwa kuno orang mati secara ajaib bangkit kembali. Setidaknya itu adalah
ide."
Sumire menunggu dalam keheningan agar aku terus melanjutkan.
"Menulis novel sama saja. Anda mengumpulkan tulang dan
Jadikan gerbangmu, tapi betapapun indahnya pintu gerbangnya
jadi, itu saja doesn 't membuatnya hidup, bernapas baru. Cerita
bukan sesuatu dari dunia ini . Kisah nyata membutuhkan semacam
baptisan magis untuk menghubungkan dunia di sisi ini dengan dunia
di sisi lain . "
"Jadi apa yang Anda katakan adalah bahwa saya pergi sendiri dan
menemukannya
Anjingku sendiri? "
Aku mengangguk.
"Dan menumpahkan darah segar?"
Sumire menggigit bibir dan memikirkan ini. Dia melempar yang lain
Batu malang masuk ke kolam. "Saya benar-benar tidak ingin membunuh
seorang
binatang kalau bisa membantu. "
"Ini metafora , " kataku. "Anda tidak harus benar-benar membunuh
apa pun."
* Kira-kira setengah tahun kemudian, seperti yang telah saya duga, tiba-
Kami duduk seperti biasa berdampingan di Inogashira Park, padanya
bangku favorit Kolam itu terbentang di depan kita. Tanpa angin
hari. Daun terletak di tempat mereka terjatuh, disisipkan di permukaan
air. Aku bisa mencium bau api unggun di suatu tempat yang jauh. Udara
dipenuhi aroma akhir musim gugur, dan jauh
Suara sangat jelas.
Halaman 22
20
"Yang Anda butuhkan adalah waktu dan pengalaman," kataku .
"Waktu dan pengalaman," renungnya, dan menatap langit.
"Tidak banyak yang bisa Anda lakukan sepanjang waktu-ini terus
berlanjut
lewat. Tapi pengalaman? Jangan bilang begitu. Aku tidak bangga akan hal
itu,
Tapi saya tidak memiliki hasrat seksual. Dan pengalaman macam apa
Bisakah seorang penulis memiliki jika dia tidak merasakan gairah? Itu
akan seperti koki
tanpa nafsu makan. "
"Saya tidak tahu ke mana hasrat seksual Anda pergi," kataku.
"Mungkin hanya bersembunyi di suatu tempat. Atau pergi dalam
perjalanan dan
lupa untuk pulang. Tapi jatuh cinta selalu cantik
hal gila Mungkin muncul dari biru dan hanya meraih Anda.
Siapa tahu-bahkan mungkin besok. "
Sumire mengalihkan tatapannya dari langit ke wajahku. "Seperti
angin topan?"
"Bisa dibilang begitu."
Dia memikirkannya. "Pernahkah Anda benar-benar melihat a
angin topan?"
"Tidak," jawabku. Syukurlah, Tokyo sebenarnya bukan Tornado
Gang.
tiba,
Dengan tidak masuk akal, cinta seperti tornado merebut Sumire. Dengan
wanita 17 tahun lebih tua Kekasihnya sendiri sputnik
* Sumire tidak menemukan apa-apa tentang penebusan tentang hal itu,
Saat Sumire dan Miu duduk bersama di meja di meja
resepsi pernikahan, mereka melakukan apa yang orang lain lakukan di
dunia dalam situasi seperti itu, yakni mengenalkan diri mereka. Sumire
membenci namanya sendiri dan mencoba menyembunyikannya kapan
pun dia
bisa. Tapi ketika seseorang menanyakan nama Anda, satu-satunya yang
sopan
Yang harus dilakukan adalah terus maju dan memberikannya.
Menurut ayahnya, ibunya telah memilih namanya
Sumire. Dia menyukai lagu Mozart dengan nama dan nama yang sama
Halaman 23
21
memutuskan jauh sebelum itu jika dia memiliki anak perempuan yang
akan jadi
namanya. Di rak catatan di ruang tamu mereka ada sebuah catatan
dari lagu-lagu Mozart, tak diragukan lagi yang didengar ibunya
Dan, saat dia masih kecil , Sumire dengan hati-hati akan meletakkan ini
LP berat di meja putar dan mendengarkan lagu itu berulang-ulang.
Elisabeth Schwarzkopf adalah solois, Waiter Gieseking
piano. Sumire tidak mengerti liriknya, tapi dari
Motif anggun dia merasa yakin lagunya adalah pujian untuk orang
Bunga violet yang indah bermekaran di ladang. Sumire menyukai gambar
itu.
Di SMP, dia menemukan terjemahan bahasa Jepang
dari lagu di perpustakaan sekolahnya dan kaget. Lirik
menceritakan tentang seorang putri penggembala yang tidak berperasaan
menginjak-injak sebuah a
ungu kecil tanpa malang di lapangan. Gadis itu bahkan tidak
menyadarinya
ratakan bunga itu Itu berdasarkan puisi Goethe, dan
tidak ada pelajaran untuk menjadi
terpelajar.
*
"Bagaimana ibuku bisa memberiku nama yang mengerikan itu?
lagu? "kata Sumire, cemberut.
Miu mengatur sudut serbet di pangkuannya, tersenyum
netral, dan menatap Sumire. Mata Miu cukup gelap.
Banyak warna dicampur bersama, tapi jernih dan tidak berkedip.
"Apa menurutmu lagu itu indah?"
"Ya, lagu itu sendiri cantik."
"Jika musiknya indah, saya pikir itu sudah cukup. Setelah
semua, tidak semuanya di dunia ini bisa jadi cantik kan? Anda
Ibu pasti sangat menyukai lagu itu sehingga liriknya tidak begitu
mengganggunya Dan selain itu, jika Anda terus membuat wajah seperti
itu
Anda akan mengalami keriput permanen. "
Sumire membiarkan cemberutnya untuk rileks.
"Mungkin kau benar. Aku hanya merasa sangat kecewa. Maksudku, satu-
satunya
Halaman 24
22
Hal yang nyata yang ditinggalkan ibuku adalah nama itu. Lain
daripada diriku sendiri, tentu saja. "
"Yah, menurutku Sumire adalah nama yang bagus. Saya sangat
menyukainya,"
kata Miu, dan memiringkan kepalanya sedikit seolah melihat benda dari a
sudut baru "Omong-omong, apakah ayahmu di sini di resepsi?"
Sumire melihat sekeliling. Ruang resepsi besar, tapi dia
Ayahnya tinggi, dan dia dengan mudah melihatnya. Dia duduk dua
meja pergi, wajahnya membelok ke samping, berbicara dengan singkat,
pria tua di mantel pagi. Senyumnya begitu percaya dan
hangat itu akan mencairkan gletser. Di bawah cahaya
lampu gantung, hidungnya yang tampan naik dengan lembut, seperti
rococo
cameo, dan bahkan Sumire, yang dulu biasa bertemu dengannya
tergerak oleh keindahannya. Ayahnya benar-benar milik jenis ini
pertemuan formal Kehadirannya hanya menempatkan tempat itu a
suasana flamboyan Seperti bunga potong di vas besar atau a
limusin peregangan hitam pekat.
* private conversation. The reception was a lively one, with the
Saat dia melihat ayah Sumire, Miu terdiam. Sumire
Bisa mendengar asupan nafas. Seperti suara beludru
tirai disingkirkan pagi yang damai untuk dibiarkan masuk
Sinar matahari membangunkan seseorang yang sangat spesial bagimu.
Mungkin aku sebaiknya
Telah membawa sepasang kacamata opera, pikir Sumire. Tapi dia
Sudah terbiasa dengan reaksi dramatis yang dilihat ayahnya
keluar pada orang-terutama wanita paruh baya. apa yang
keindahan? What value does it have? Sumire always found it
aneh. But no one ever answered her. There was just that
same immovable effect.
“What's it like to have such a handsome father?” Miu asked.
“Just out of curiosity.”
Sumire sighed—people could be so predictable. “I can't say I
like it. Everybody thinks the same thing: What a handsome
Halaman 25
23
manusia. A real standout. But his daughter, well—she isn't much to
look at, is she? That must be what they mean by atavism, they
think.”
Miu turned towards Sumire, pulled her chin in ever so
slightly, and gazed at her face, as if she were admiring a
painting in an art gallery.
“If that's how you've always felt up till now, you've been
mistaken,” she said. “You're lovely. Every bit as much as your
father.” She reached out and, quite unaffectedly, lightly
touched Sumire's hand that, lay on the table. “You don't realize
how very attractive you are.”
Sumire's face grew hot. Her heart galloped as loudly as a
crazed horse on a wooden bridge.
After this Sumire and Miu were absorbed in their own
usual assortment of after-dinner speeches (including, most
certainly, Sumire's father), and the dinner wasn't half bad. Tapi
not a speck of this remained in Sumire's memory. Was the
main course meat? Or fish? Did she use a knife and fork and
mind her manners? Or eat with her hands and lick the plate?
Sumire had no idea.
The two of them talked about music. Sumire was a big fan of
classical music and ever since she was small liked to paw
through her father's record collection. She and Miu shared
similar tastes, it turned out. They both loved piano music and
were convinced that Beethoven's Sonata No. 32 was the
absolute pinnacle in the history of music. And that Wilhelm
Backhaus's unparalleled performance of the sonata for Decca
set the interpretive standard. What a delightful, vibrant, and
joyous thing it was!
Vladimir Horowitz's mono recordings of Chopin, especially the
Halaman 26
24
scherzos, are thrilling, aren't they? Friedrich Gulda's performances of
Debussy's preludes are witty and lovely. Gieseking's Grieg is sweet
from start to finish. Sviatoslav Richter's Prokofiev is worth listening
to over and over—his interpretation exactly captures the mercurial
shifts of mood. And Wanda Landowska's Mozart sonatas—so filled
with warmth and tenderness it's hard to understand why they
haven't received more acclaim.
“What do you do?” asked Miu, once their discussion of
music had come to an end.
I dropped out of college, Sumire explained, and I'm doing
some part-time jobs while I work on my novels. What kind of
novels? Miu asked. It's hard to explain, replied Sumire. Baik,
said Miu, then what type of novels do you like to read? If I list
them all we'll be here for ever, said Sumire.
Recently I've been reading Jack Kerouac. And that's where
the Sputnik part of their conversation came in.
Other than some light fiction she read to pass the time, Miu
hardly ever touched novels. “I never can get it out of my mind
that's it's all made up,” she explained, “so I just can't feel any
empathy for the characters. I've always been that way.” That’s
why her reading was limited to books that treated reality as
realitas. Books, for the most part, that helped her in her work.
What kind of work do you do? asked Sumire.
“Mostly it has to do with foreign countries,” said Miu.
“Thirteen years ago I took over my father's trading company,
since I was the oldest child. I'd been studying to be a pianist,
but my father passed away from cancer, my mother wasn't
strong physically and besides couldn't speak Japanese very
baik. My brother was still in high school, so we decided, for the
time being, that I'd take care of the company. Sejumlah
relatives depended on the company for their livelihood, so I
Halaman 27
25
couldn't very well just let the company go to pot.”
She punctuated all this with a sigh.
“My father's company originally imported dried goods and
medicinal herbs from Korea, but now it deals with a wide
variety of things. Even computer parts. I'm still officially listed
as the head of the company, but my husband and younger
brother have taken over so I don't have to go to the office very
sering. Instead I've got my own private business.”
“Doing what?”
“Importing wine, mainly. Occasionally I arrange concerts,
terlalu. I travel to Europe quite a bit, since this type of business
depends on personal connections. Which is why I'm able, all by
myself, to compete with some top firms. But all that
networking takes a lot of time and energy. That's only to be
expected, I suppose… ” She looked up, as if she had just
remembered something. “By the way, do you speak English?”
“Speaking English isn't my strong suit, but I'm okay, I guess.
I love to read English, though.”
“Do you know how to use a computer?”
“Not really, but I've been using a word processor, and I'm
sure I could pick it up.”
“How about driving?”
Sumire shook her head. The year she started college she tried
reversing her father's Volvo estate into the garage and smashed
the door on a pillar. Since then she'd barely driven.
“All right—can you explain, in 200 words or less, the
difference between a sign and a symbol?”
Sumire lifted the napkin from her lap, lightly dabbed at her
mouth, and put it back. What was the woman driving at? "SEBUAH
sign and a symbol?”
“No special significance. It's just an example.”
Halaman 28
26
Again Sumire shook her head. “I have no idea.”
Miu smiled. “If you don't mind, I'd like you to tell me what
sort of practical skills you have. What you're especially good at.
Other than reading a lot of novels and listening to music.”
Sumire quietly laid her knife and fork on her plate, stared at
the anonymous space hanging over the table, and pondered the
pertanyaan.
“Instead of things I'm good at, it might be faster to list the
hal yang tidak bisa saya lakukan Saya tidak bisa memasak atau
membersihkan rumah. Kamarku a
berantakan, dan aku selalu kehilangan barang. Saya suka musik, tapi saya
tidak bisa
menyanyikan sebuah catatan Aku canggung dan hampir tidak bisa
menjahit jahitan. Perasaan saya
arah adalah lubang, dan saya tidak tahu dari kiri kanan separuh waktu.
Saat saya marah, saya cenderung memecah barang. Pelat dan pensil,
jam alarm Kemudian saya menyesalinya, tapi saat itu saya tidak bisa
membantu
diri. Saya tidak punya uang di bank. Aku malu tanpa alasan,
dan saya hampir tidak punya teman untuk diajak bicara. "
Sumire menarik napas cepat dan terus maju.
"Namun, saya bisa sentuh-tipe sangat cepat. Aku bukan atletis itu,
Tapi selain gondok, saya tidak pernah sakit sehari dalam hidup saya.
Saya selalu tepat waktu, tidak pernah terlambat untuk janji temu. saya
bisa makan
apa saja Saya tidak pernah menonton TV. Dan selain sedikit
Sombong membual, saya hampir tidak pernah membuat alasan. Sekali
sebulan atau lebih
Bahu saya jadi kaku sehingga saya tidak bisa tidur, tapi sisa waktu saya
tidur seperti log Menstruasi saya ringan Saya tidak punya satu
rongga. Dan bahasa Spanyol saya baik-baik saja. "
Miu mendongak. "Anda berbicara bahasa Spanyol?"
Ketika Sumire berada di SMA, dia menghabiskan satu bulan di SMA
rumah pamannya, seorang pengusaha yang pernah masuk
Kota Meksiko. Memanfaatkan sebagian besar kesempatan, dia akan
melakukannya
Belajar bahasa Spanyol secara intensif. Dia telah mengambil bahasa
Spanyol di perguruan tinggi,
terlalu.
Halaman 29
27
Miu menggenggam batang gelas anggurnya di antara dua jari
dan dengan ringan mengubahnya, seolah memutar sekrup pada mesin.
"Apa
apakah Anda akan berpikir untuk bekerja di tempat saya untuk sementara
waktu? "
"Bekerja?" Tidak yakin ekspresi apa yang paling sesuai dengan ini
Situasi, Sumire membuat penampilannya yang biasa. "Sudah
Tidak pernah memiliki pekerjaan nyata dalam hidup saya, dan saya
bahkan tidak yakin bagaimana caranya
jawab telepon dengan cara yang benar. Saya mencoba menghindari naik
kereta
sebelum jam 10 pagi dan, seperti yang saya tahu sudah Anda sadari
saya, saya tidak berbicara dengan sopan. "
"Tidak ada yang penting," kata Miu sederhana. "Omong-omong, sudah
Anda bebas besok, sekitar tengah hari? "
Sumire mengangguk secara refleks. Dia bahkan tidak perlu
memikirkannya
tentang itu. Waktu luang, bagaimanapun, adalah aset utamanya.
"Kalau begitu, kenapa kita tidak makan siang bersama? Aku akan
memesan a
Meja sepi di sebuah restoran di dekatnya, "kata Miu. Dia mengulurkan
tangan
segelas anggur merah yang telah dituangkan seorang pelayan untuknya,
mempelajarinya
Dengan hati-hati, menghirup aromanya, lalu diam-diam menyesapnya.
Itu
Seluruh rangkaian gerakan memiliki keanggunan alami a
kadena pendek seorang pianis telah menyempurnakan selama bertahun-
tahun.
"Kita akan membicarakan rinciannya nanti. Hari ini aku lebih suka
sekedar menikmati
diri. Anda tahu, saya tidak yakin dari mana asalnya, tapi ini
Bordeaux tidak seburuk itu. "
Sumire santai melihat dour nya dan meminta Miu langsung keluar:
"Tapi Anda baru saja bertemu dengan saya, dan Anda tidak tahu apa-apa
tentang saya."
"Itu benar. Mungkin tidak, "Miu mengaku.
"Jadi mengapa Anda pikir saya bisa membantu Anda?"
Miu memutar gelas anggur itu ke gelasnya. "Saya selalu menilai orang
Wajah mereka, "katanya. "Berarti aku suka wajahmu, jalannya
kamu lihat."
Sumire merasakan udara di sekitarnya tiba-tiba menjadi kurus. Nya
Puting susu diperketat di bawah gaunnya. Dengan mekanis ia meraihnya
Halaman 30
28
untuk segelas air dan menelannya. Seorang pelayan berwajah elang
Dengan cepat menyelinap ke belakangnya dan mengisi gelasnya yang
kosong dengan es
air. Dalam pikiran terbelah Sumire, derap es batu
terdengar seperti erangan seorang perampok yang bersembunyi di sebuah
gua.
* old lady struggling, unsuccessfully, to thread a needle. What I
Aku harus jatuh cinta dengan wanita ini, dia sadar dengan permulaan.
Tidak
kesalahan tentang itu Es dingin; bunga mawar itu berwarna merah. Saya
sedang jatuh cinta.
And this love is about to carry me off somewhere. Itu
current's too overpowering; I don't have any choice. Mungkin
very well be a special place, some place I've never seen before.
Danger may be lurking there, something that may end up
wounding me deeply, fatally. I might end up losing everything.
But there's no turning back. I can only go with the flow. Bahkan jika
it means I'll be burned up, gone for ever.
*
Now, after the fact, I know her hunch turned out to be correct.
One hundred and twenty per cent on the money.
Halaman 31
29
2
It was about two weeks after the wedding reception when
Sumire called me, a Sunday night, just before dawn. Tentu saja,
I was asleep. As dead to the world as an old anvil. The week
before I'd been in charge of arranging a meeting and could only
snatch a few hours' sleep as I gathered together all the
necessary (read pointless) documents we needed. Come the
weekend, I wanted to sleep to my heart's content. So of course
that's when the phone rang.
*
“Were you asleep?” Sumire asked.
“Um,” I groaned and instinctively glanced at the alarm clock
beside my bed. The clock had huge fluorescent hands, but I
couldn't read the time. The image projected on my retina and
the part of my brain that processed it were out of sync, like an
could understand was that it was dark all around and close to
Halaman 32
30
Fitzgerald's “Dark Night of the Soul”.
“It'll be dawn pretty soon.” “Um,” I murmured listlessly.
“Right near where I live there's a man who raises roosters.
Must have had them for years and years. In half an hour or so
they'll be crowing up a storm. This is my favourite time of the
hari. The pitch-black night sky starting to glow in the east, the
roosters crowing for all they're worth like it's their revenge on
somebody. Any roosters near you?”
On this end of the telephone line I shook my head slightly.
“I'm calling from the phone box near the park.”
“Um,” I said. There was a phone box about 200 yards from
her apartment. Since Sumire didn't own a phone, she always
had to walk over there to call. Just your average phone box.
“I know I shouldn't be calling you this late. I'm really sorry.
The time of night when the roosters haven't even started
crowing. When this pitiful moon is hanging there in a corner of
the eastern sky like a used-up kidney. But think of me—I had
to trudge out in the pitch dark all the way over here clutching
this telephone card I got as a present at my cousin's wedding.
With a photo on it of the happy couple holding hands. Can you
imagine how depressing that is? My socks don't even match,
for pity's sake. One has a picture of Mickey Mouse; the other’s
plain wool. My room's a complete disaster area; I can't find
anything. I don't want to say this too loudly, but you wouldn't
believe how awful my panties are. I doubt if even one of those
pantie thieves would touch them. If some pervert killed me, I'd
never live it down. I'm not asking for sympathy, but it would
be nice if you could give me a bit more in the way of a
tanggapan. Other than those cold interjections of yours—ohs and
ums. How about a conjunction? A conjunction would be nice.
A yet or a but. "
Halaman 33
31
“However,” I said. I was exhausted and felt like I was still in
the middle of a dream.
“'However',” she repeated. “Okay, I can live with that. Satu
langkah kecil untuk pria Satu langkah yang sangat kecil . "
"Jadi, adakah sesuatu yang Anda inginkan?"
"Baiklah, aku ingin kau memberitahuku sesuatu. Itu sebabnya saya
disebut, "kata Sumire. Dia dengan ringan membersihkan tenggorokannya.
"Apa yan
Mau tahu apa bedanya antara tanda dan
simbol?"
Aku merasakan sensasi aneh, seperti sesuatu yang diam-diam
memamerkan
melalui kepalaku "Bisakah Anda mengulangi pertanyaannya?"
Dia melakukanya. Apa perbedaan antara tanda dan simbol?
Aku duduk di tempat tidur, menyalakan gagang telepon dari tangan
kiriku
hak saya. "Biarkan saya mendapatkan hak ini-Anda memanggil saya
karena Anda
ingin mengetahui perbedaan antara tanda dan simbol.
Pada hari Minggu pagi, tepat sebelum fajar. Um ... "
"Pukul 4.15, tepatnya," katanya. "Itu mengganggu saya. Apa
Bisa jadi perbedaan antara tanda dan simbol?
Seseorang bertanya kepada saya bahwa beberapa minggu yang lalu dan
saya tidak bisa mendapatkannya
itu dari pikiran saya Saya mulai menanggalkan pakaian untuk tidur, dan
saya
Tiba-tiba teringat. Aku tidak bisa tidur sampai aku mencari tahu. Bisakah
kamu
jelaskan itu? Perbedaan antara tanda dan simbol? "
"Biarkan aku berpikir," kataku sambil menatap langit-langit. Bahkan
ketika
Aku sadar sepenuhnya, menjelaskan sesuatu secara logis pada Sumire
tidak pernah mudah "Kaisar adalah simbol Jepang. Apakah kamu ikut
bahwa?"
"Semacam," jawabnya.
" Semacam ini tidak cukup baik. Itulah yang dikatakannya di Jepang
konstitusi, "kataku, setenang mungkin. "Tidak ada tempat untuk
diskusi atau keraguan. Anda harus menerimanya, atau tidak
di mana saja. "
Halaman 34
32
"Gotcha. Aku akan menerimanya. "
"Terima kasih. Jadi-kaisar adalah simbol Jepang. Tapi ini
tidak berarti kaisar dan jepang setara. Melakukan
kamu ikuti?"
"Saya tidak mengerti."
"Oke, bagaimana dengan ini-panah menunjuk ke satu arah.
Kaisar adalah simbol Jepang, tapi Jepang bukanlah simbolnya
dari kaisar Anda mengerti itu kan? "
"Saya kira. "
"Katakanlah, misalnya, Anda menulis 'Kaisar adalah tanda Jepang.'
Itu membuat keduanya setara. Jadi saat kita bilang 'jepang', itu
juga berarti 'kaisar', dan saat kita berbicara tentang 'sang kaisar'
kaisar ', itu juga berarti' Jepang '. Dengan kata lain, keduanya
bisa dipertukarkan Sama dengan mengatakan, ' A sama dengan B,
sehingga B equals
A. 'Itu pertanda. "
"Jadi Anda bilang bisa mengganti kaisar dan jepang?
Bisakah Anda melakukan itu?"
"Bukan itu yang saya maksud," kataku sambil menggelengkan kepala
dengan penuh semangat
di akhir barisku "Saya hanya mencoba menjelaskan yang terbaik yang
saya bisa.
Saya tidak berencana untuk mengganti kaisar dan Jepang. Itu hanya a
cara menjelaskannya. "
"Hmm," kata Sumire. "Saya rasa saya mengerti. Sebagai gambar. Ini adalah
beda antara jalan satu arah dan jalan dua arah. "
"Untuk tujuan kita, itu cukup dekat."
"Saya selalu kagum betapa baiknya Anda menjelaskan hal-hal."
"Itu tugas saya," kataku. Kata-kata saya tampak datar dan datar
basi. "Anda harus mencoba menjadi guru sekolah dasar
beberapa waktu. Anda tidak akan pernah membayangkan jenis
pertanyaan yang saya dapatkan.
'Mengapa alun-alun dunia tidak ada? Mengapa cumi memiliki sepuluh kaki dan
tidak
delapan?' Saya telah belajar untuk menghasilkan jawaban
segala sesuatu."
Page 35
33
"Anda pasti guru yang hebat."
"Saya ingin tahu," kataku. Aku benar-benar bertanya-tanya.
“Omong-omong, mengapa tidak cumi-cumi memiliki sepuluh kaki dan
tidak delapan?”
"Bisakah saya kembali tidur sekarang? Aku dipecat. Hanya memegang ini
Telepon saya merasa seperti sedang memegang dinding batu yang runtuh.
"
"Anda tahu," kata Sumire, dan membiarkan jeda yang lembut
campur tangan-seperti gatekeeper tua yang menutup persimpangan
kereta api
gerbang dengan deru tepat setelah kereta menuju St Petersburg
telah berlalu- "sungguh konyol untuk mengatakan ini, tapi aku jatuh
cinta."
"Um," kataku, mengganti gagang telepon kembali ke tangan kiriku. saya
Bisa mendengarnya bernafas di telepon. Aku tidak tahu bagaimana aku
harus merespon Dan, seperti yang sering terjadi ketika saya tidak tahu
Apa yang harus kukatakan, aku membiarkan beberapa komentar yang
benar-benar tidak tepat.
"Tidak dengan saya, saya berasumsi?"
"Tidak dengan Anda," jawab Sumire. Aku mendengar suara a
Rokok ringan yang ringan ringan. "Apakah kamu bebas hari ini? saya
ingin
untuk berbicara lebih banyak. "
"Maksud Anda, tentang Anda jatuh cinta pada orang lain
daripada saya?"
"Benar," katanya. "Tentang saya jatuh cinta
dengan seseorang selain Anda. "
Aku menjepit telepon antara kepala dan bahuku dan
membentang "Saya bebas di malam hari."
"Aku akan berumur lima tahun," kata Sumire. Dan kemudian
menambahkan, seolah-olah a
renungan: "terima kasih
"Untuk apa?"
"Karena cukup baik untuk menjawab pertanyaanku di tengah
malam. "
Aku memberi tanggapan samar, menutup telepon, dan mematikan lampu.
Saya t
masih gelap gulita. Tepat sebelum aku tertidur, pikirku
tentang ucapan terima kasih terakhirnya dan apakah aku pernah
mendengarnya
Page 36
34
kata-kata dari dia sebelumnya Mungkin aku pernah, tapi aku tidak ingat.
*
Sumire tiba di apartemenku sedikit sebelum pukul lima. Saya tidak
kenali dia Dia telah mengubah gaya secara keseluruhan. Nya
Rambut pendek dalam potongan gaya, pinggirannya masih menunjukkan
jejak
gunting guntingnya. Dia mengenakan kardigan ringan selama short-
lengan baju biru tua dan sepasang enamel hitam,
sepatu hak tinggi Dia bahkan punya stoking. Stoking? Wanita
Pakaian bukan bidang keahlian saya, tapi sudah jelas
bahwa semua yang dia kenakan sangat mahal. Berpakaian seperti
Ini, dia tampak dipoles dan indah. Itu cukup menjadi, untuk
katakan yang sebenarnya. Padahal aku lebih suka Sumire tua yang
keterlaluan.
Untuk masing-masing miliknya sendiri.
"Tidak buruk," kataku, memberinya satu kali lengkap. "Tetapi saya
bertanya-tanya apa kata Jack Kerouac tua yang baik. "
Sumire tersenyum, senyum yang selalu sedikit lebih canggih
dari biasanya. "Kenapa kita tidak jalan-jalan saja?"
*
Kami berjalan berdampingan ke Universitas Boulevard menuju
stasiun dan mampir ke kedai kopi favorit kami. Sumire
Memerintahkan potongan kue yang biasa dan kopinya. Itu merupakan
Minggu malam yang cerah menjelang akhir bulan April. Toko bunga
penuh dengan crocuses dan tulip. Angin sepoi-sepoi bertiup lembut
gemerisik selubung rok gadis muda dan mengayun di atas
aroma wangi pepohonan muda
Aku melipat tanganku di belakang kepalaku dan melihat Sumire sebagai
Dia perlahan-lahan belum melahap kuenya dengan penuh semangat. Dari
yang kecil
speaker di langit-langit warung kopi Astrud Gilberto bernyanyi
sebuah lagu bossa nova tua. "Bawa aku ke Aruanda," dia bernyanyi. saya
memejamkan mata, dan deringan cangkir dan piring terdengar
seperti deru laut yang jauh. Aruanda-bagaimana rasanya disana? saya
Halaman 37
35
bertanya-tanya.
"Masih mengantuk?"
"Tidak lagi," jawabku sambil membuka mataku.
"Anda merasa baik-baik saja?"
"Saya baik-baik saja. Sebaik Sungai Moldau di musim semi. "
Sumire menatap sebentar di piring kosong yang menahannya
potongan kue. Dia menatapku.
"Apa menurutmu aneh kalau aku memakai pakaian ini?"
"Saya kira."
"Saya tidak membelinya. Saya tidak punya uang sebanyak itu. Ada
cerita di belakang mereka. "
"Pikiran kalau aku coba tebak ceritanya?"
"Silakan," katanya.
"Di sanalah Anda berada di pakaian Jack Kerouac biasa Anda yang payah,
rokok menjuntai dari bibirmu, cuci tangan di tangan beberapa
Toilet umum, saat wanita bertubuh satu inci ini masuk, semuanya
kehabisan napas, berpakaian rata-rata, dan berkata, 'Tolong, Anda punya
Untuk membantuku! Tidak ada waktu untuk menjelaskan, tapi aku
dikejar oleh beberapa orang
orang jahat Bisakah saya menukar pakaian dengan Anda? Jika kita
bertukar
Pakaian yang bisa kuberikan pada mereka. Alhamdulillah kita sama saja
ukuran.' Sama seperti film aksi Hong Kong. "
Sumire tertawa. "Dan wanita lain kebetulan memakai a
sepatu ukuran enam dan setengah dan gaun ukuran tujuh. Hanya dengan
kebetulan. "
"Dan saat itu juga Anda mengganti pakaian, sampai ke sana
Celana Mickey Mouse Anda. "
"Ini kaus kaki saya yaitu Mickey Mouse, bukan celana saya."
"Terserah," kataku.
"Hmm," renung Sumire. "Sebenarnya kau tidak terlalu jauh."
"Berapa jauh?"
Dia mencondongkan tubuh ke seberang meja. "Ceritanya panjang. Apakah
kamu mau
Halaman 38
36
untuk mendengarnya?
"Karena Anda sudah sampai jauh di sini untuk memberi tahu saya, saya
punya
Perasaan berbeda itu tidak masalah jika saya melakukan atau tidak.
Pokoknya, pergi ke kanan
di depan. Tambahkan pendahuluan, jika Anda mau. Dan sebuah 'Dance of
the
Semangat Terberkati '. Saya tidak keberatan."
Dia mulai berbicara. Tentang resepsi pernikahan sepupunya, dan
tentang makan siang yang dia jalani dengan Miu di Aoyama. Dan itu
adalah sebuah
cerita panjang
Halaman 39
37
3
Sehari setelah pernikahan, hari Senin, sedang hujan. Hujan
mulai jatuh tepat setelah tengah malam dan terus tanpa berhenti
sampai fajar Hujan lembut dan lembut yang membasahi musim semi yang
gelap
Bumi dan diam-diam membangkitkan makhluk tanpa nama yang tinggal
di dalamnya.
*
Pikiran untuk bertemu Miu lagi membuat gembira Sumire, dan dia
sulit berkonsentrasi. Dia merasa seolah-olah memang begitu
berdiri sendirian di puncak sebuah bukit, angin berputar-putar
di sekitarnya. Dia duduk di mejanya seperti biasa, menyalakan lampu
rokok, dan menyalakan pengolah kata, tapi menatapnya seperti dia
Mungkin di layar, tidak ada satu kalimat pun yang datang kepadanya.
Untuk
Sumire itu tidak mungkin dilakukan. Dia menyerah, mematikan
pengolah kata, berbaring di kamar kecilnya yang kecil, dan yang tidak
gelap
Rokok menggantung dari bibirnya, menyerahkan dirinya pada beberapa
orang
renungan tanpa tujuan
Jika hanya memikirkan untuk melihat Miu telah membuatku bekerja, dia
Halaman 40
38
Pikirkan, bayangkan betapa menyakitkan jika kita mengucapkan selamat
tinggal
di pesta itu dan tidak pernah saling bertemu lagi. Apakah saya hanya
merindukan
menjadi seperti dia-wanita tua yang cantik dan halus? Tidak, dia
memutuskan, itu tidak mungkin. Saat aku di sampingnya, aku selalu
menginginkannya
sentuh dia. Itu sedikit berbeda dari kerinduan.
Sumire menghela napas, menatap langit-langit untuk beberapa saat, dan
menyalakannya
rokok. Aneh rasanya kalau memikirkannya, pikirnya.
Di sinilah aku jatuh cinta untuk pertama kalinya dalam hidupku, berusia
22. Dan
Orang lain kebetulan wanita.
* *
Restoran Miu telah membuat reservasi pada sepuluh menit
berjalan kaki dari stasiun kereta bawah tanah Omote Sando. Jenis
restoran yang sulit ditemukan pertama kali; tentu bukan a
tempat di mana Anda hanya santai drop untuk makan. Bahkan
nama restoran itu sulit untuk diingat kecuali jika Anda mendengarnya a
beberapa kali. Di pintu masuk, Sumire memberitahunya nama Miu
dan dikawal ke ruang makan pribadi kecil yang pertama
lantai. Miu sudah ada di sana, menyesap air Perrier es,
dalam percakapan dengan pelayan tentang menu.
Di atas kemeja polo biru laut Miu mengenakan sweter katun
Warna yang sama, dan dia mengenakan jepit perak tipis dan polos. Nya
celana jeans putih ramping. Di sudut meja
Sambil meletakkan sepasang kacamata biru cerah, dan di kursi di
sebelahnya
Dia adalah raket squash dan tas olahraga Missoni. Itu terlihat
seperti sedang dalam perjalanan pulang setelah beberapa sore
permainan squash Pipinya masih merah padam.
Sumire membayangkannya di kamar mandi di gym, menggosoknya
Tubuh dengan sabun berbau eksotis.
Saat Sumire memasuki ruangan, mengenakannya biasa-biasa saja
jaket herringbone dan celana khaki, rambutnya berantakan
Beberapa anak yatim piatu, Miu mendongak dari menu dan memberinya
a
Halaman 41
39
senyum menyilaukan "Anda mengatakan kepada saya hari lain bahwa
Anda bisa makan
apa, kan? Saya harap Anda tidak keberatan jika saya terus maju dan
memesan
untuk kita."
Tentu saja tidak, jawab Sumire.
Miu memerintahkan hal yang sama untuk mereka berdua. Hidangan
utama
adalah ikan bakar ringan dengan sentuhan saus hijau
jamur. Irisan ikan dimasak dengan sempurna,
kecoklatan dengan cara yang hampir artistik yang Anda tahu benar.
Labu gnocchi dan salad endive halus dibulatkan
makan. Untuk hidangan penutup, mereka memiliki brée crème, yang
hanya merupakan Sumire
makan. Miu tidak menyentuhnya. Akhirnya, mereka minum espresso.
Sumire
mengamati bahwa Miu sangat memperhatikan apa yang dia makan.
Lehernya
Ramping seperti batang tanaman, tubuhnya tanpa
ons lemak yang terdeteksi. Dia sepertinya tidak harus melakukan diet.
Bahkan
Jadi, nampaknya dia sangat ketat soal makanan. Seperti beberapa
Spartan bersembunyi di sebuah benteng gunung.
Saat mereka makan mereka mengobrol tentang apa-apa secara khusus.
Miu
ingin tahu lebih banyak tentang latar belakang Sumire, dan dia
berkewajiban, menjawab pertanyaan sejujur mungkin. Dia
memberitahu Miu tentang ayahnya, ibunya, sekolah yang dimilikinya
dihadiri (semua yang dibencinya), hadiah yang dimenangkannya dalam a
kontes komposisi-sepeda dan seperangkat ensiklopedi-
bagaimana dia bisa berhenti kuliah, cara dia menghabiskan hari-harinya
sekarang.
Bukan kehidupan yang sangat menegangkan. Meski begitu, Miu
mendengarkan,
terpesona, seolah mendengarkan adat istiadat yang mempesona jauh-jauh
tanah.
Sumire ingin tahu lebih banyak tentang Miu, tapi Miu
ragu untuk berbicara tentang dirinya sendiri. "Itu tidak penting," dia
ditangguhkan dengan senyum cerah. "Saya lebih suka mendengar lebih
banyak tentang Anda. "
Pada saat mereka selesai makan, Sumire masih belum belajar
Halaman 42
40
banyak. Kira-kira satu-satunya yang dia temukan adalah ini: Miu's
Ayah telah menyumbangkan banyak uang ke kota kecil di sana
bagian utara Korea tempat dia dilahirkan, dan telah dibangun
beberapa bangunan umum untuk penduduk kota - yang mereka inginkan
Ditanggapi dengan mendirikan patung perunggu dia di kota
kotak.
"Ini kota kecil di pegunungan," Miu menjelaskan.
"Musim dingin yang mengerikan, dan hanya melihat tempat itu membuat
Anda
menggigil. Pegunungannya terjal dan kemerahan, penuh bengkok
pohon. Suatu ketika, ketika saya masih kecil, ayah saya membawa saya ke
sana. Kapan
mereka membuka patung itu. Semua kerabat ini datang sambil menangis
dan memelukku Aku tidak bisa mengerti sepatah kata pun yang mereka
ucapkan. saya
ingat menjadi takut Bagi saya itu adalah kota asing
negara yang tidak pernah saya lihat sebelumnya. "
"Patung apa itu?" Tanya Sumire. Dia tidak akan pernah
kenal siapa saja yang punya patung yang dipasang.
"Hanya patung biasa. Jenis yang akan Anda temukan di mana saja. Tapi
itu
Aneh kalau punya ayah sendiri jadi patung. Bayangkan jika mereka
mendirikan patung ayahmu di alun-alun di depannya
Stasiun Chigasaki. Anda akan merasa sangat aneh tentang hal itu, bukan?
Saya
Ayah sebenarnya cukup singkat, tapi patung itu membuatnya terlihat
seperti sosok yang menjulang tinggi. Saat itu baru jam lima, tapi memang
begitu
Terkejut oleh hal-hal yang Anda lihat tidak selalu sesuai dengan
kehidupan. "
Jika mereka membuat patung ayahku, pikir Sumire, itu pasti tempatnya
Patung yang akan menarik sedotan pendek. Karena dalam kehidupan
nyata dia
Ayah agak terlalu tampan.
*
"Saya ingin mengambil tempat yang kita tinggalkan kemarin," Miu
memulai,
Saat mereka minum espresso kedua mereka. "Begitu juga Anda
Kupikir kau mungkin ingin bekerja untukku? "
Sumire sangat ingin rokok, tapi memang tidak ada
Halaman 43
41
asbak Dia melakukannya dengan menyesap Perrier yang dingin.
Dia menjawab dengan jujur. "Nah, pekerjaan seperti apa yang akan terjadi
tepatnya? Seperti yang saya katakan kemarin, kecuali beberapa hal
sederhana
Pekerjaan jenis pekerjaan fisik, saya tidak pernah memiliki apa yang Anda
sebut sebagai panggilan
pekerjaan yang tepat Ditambah lagi aku tidak punya barang untuk
dipakai
sesuai. Pakaian yang saya pakai di resepsi yang saya pinjam. "
Miu mengangguk, ekspresinya tidak berubah. Dia pasti punya
mengantisipasi respons semacam ini
"Saya rasa saya mengerti dengan cukup banyak orang macam apa Anda
adalah, "katanya," dan pekerjaan yang ada dalam pikiran saya seharusnya
tidak memberi Anda
ada masalah. Saya yakin Anda bisa menangani apapun yang muncul. Apa
Yang penting adalah apakah Anda ingin bekerja sama dengan saya atau
tidak.
Tengok saja dengan cara itu, sebagai sederhana ya atau tidak. "
Sumire memilih kata-katanya dengan hati-hati. "Saya sangat senang
mendengarnya
Anda mengatakan itu, tapi sekarang apa yang paling penting bagi saya
menulis novel Maksud saya, itu sebabnya saya pergi kuliah. "
Miu melihat ke seberang meja langsung ke Sumire. Sumire merasa
Tatapan sepi di kulitnya dan terasa wajahnya menjadi hangat.
"Apakah Anda keberatan jika saya mengatakan dengan tepat apa yang
ada dalam pikiran saya?" Miu
tanya.
"Tentu saja tidak. Lurus Kedepan."
"Itu mungkin membuat Anda merasa tidak enak."
Untuk menunjukkan bahwa dia bisa mengatasinya, Sumire mengerutkan
bibirnya dan
menatap mata Miu.
"Pada tahap ini dalam hidup Anda, saya rasa Anda tidak akan menulis
sesuatu yang berharga, tidak peduli berapa banyak waktu yang Anda
masukkan ke dalam
novelmu, "kata Miu, tenang tapi tegas. "Anda punya
bakat. Saya yakin suatu hari nanti Anda akan menjadi penulis yang luar
biasa. Saya m
Bukan hanya mengatakan ini, saya benar-benar mempercayainya. Anda
memiliki yang alami
kemampuan dalam dirimu Tapi sekarang bukan waktunya. Kekuatan
kamu
Perlu membuka pintu itu tidak cukup di sana. Tidakkah kamu pernah
merasakannya?
Halaman 44
42
seperti itu? "
"Waktu dan pengalaman," kata Sumire, menyimpulkannya.
Miu tersenyum. "Bagaimanapun, datang dan bekerja untuk saya. Itu
adalah
pilihan terbaik untukmu Dan bila Anda merasa waktunya tepat, jangan
ragu untuk membuang semuanya dan menulis novel ke dalam hatimu
konten. Anda hanya butuh lebih banyak waktu daripada rata-rata orang
untuk mencapai tahap itu Jadi bahkan jika Anda sampai ke 28 tanpa
apapun
istirahat datang dengan cara Anda, dan orang tua Anda memotong dana
Anda
dan kau pergi tanpa sepeser pun, yah-jadi apa? Mungkin Anda akan
melakukannya
pergi sedikit lapar, tapi itu mungkin pengalaman yang baik untuk a
penulis."
Sumire membuka mulutnya, hendak menjawab, tapi tidak ada apa-apa
muncul. Dia hanya mengangguk.
Miu mengulurkan tangan kanannya ke tengah jalan
meja. "Biarkan aku melihat tanganmu," katanya.
Sumire mengulurkan tangan kanannya dan Miu menggenggamnya,
seolah-olah
membungkusnya Telapak tangannya terasa hangat dan lembut. "Ini bukan
sesuatu yang harus Anda khawatirkan begitu banyak. Jangan terlihat
begitu
murung. Kita akan baik-baik saja. "
Sumire menelan ludah, tapi entah bagaimana berhasil rileks. Dengan Miu
menatap tepat seperti dia, dia merasa seperti dia
terus menyusut. Seperti balok es yang tertinggal di bawah sinar matahari,
dia
mungkin sangat lenyap begitu saja
"Mulai minggu depan saya ingin Anda datang ke kantor saya tiga
kali seminggu Senin, Rabu, dan Jumat. Anda bisa mulai
jam 10 pagi, dan kamu bisa berangkat pukul empat pagi. Dengan cara itu
Anda akan kehilangan
jam sibuk. Saya tidak bisa membayar banyak, tapi pekerjaan itu mudah,
dan Anda
Bisa baca kalau tidak ada yang bisa dilakukan. Salah satu syaratnya
adalah Anda
Ikuti pelajaran privat di Italia dua kali seminggu. Anda sudah tahu
Spanyol, jadi seharusnya tidak terlalu sulit. Dan aku ingin kau
melakukannya
berlatih percakapan bahasa Inggris dan mengemudi kapan pun Anda mau
Halaman 45
43
waktu. Apa menurutmu kau bisa melakukan itu? "
"Kurasa begitu," jawab Sumire. Suaranya terdengar seperti itu
ada orang lain yang datang dari ruangan lain Tidak peduli apa
Saya diminta untuk melakukan, tidak peduli apa yang harus saya
lakukan, semua bisa saya lakukan
katakan ya, dia sadar Miu menatap tajam ke arah Sumire, masih
memegang tangannya Sumire bisa melihat dengan jelas dirinya sendiri
sosok tercermin jauh di dalam mata gelap Miu. Itu terlihat padanya
Seperti jiwanya sendiri yang tersedot ke sisi lain cermin.
Sumire menyukai visi itu, dan pada saat bersamaan ketakutan
nya.
Miu tersenyum, garis-garis menawan muncul di sudut tubuhnya
mata. "Ayo pergi ke tempatku. Ada sesuatu yang ingin saya tunjukkan
kamu."
Halaman 46
44
4
Liburan musim panas tahun pertama saya di perguruan tinggi saya
mengambil acak
Perjalanan sendiri di sekitar wilayah Hokuriku, menemukan sebuah
Wanita delapan tahun lebih tua dariku yang juga traveling
sendirian, dan kami menghabiskan satu malam bersama. Aku tersadar, di
waktu, sebagai sesuatu yang langsung keluar dari pembukaan novel
Soseki
Sanshiro.
Wanita itu bekerja di bagian devisa sebuah bank
di Tokyo Kapan pun dia sempat libur, dia akan mengambil beberapa
buku dan berangkat sendiri. "Jauh kurang melelahkan untuk bepergian
sendiri, "jelasnya. Dia memiliki pesona tertentu, yang membuatnya
Sulit untuk mengetahui mengapa dia tertarik pada seseorang seperti
saya-anak sekolah 18 tahun yang pendiam dan kurus. Masih duduk di
seberang
Dari saya di kereta, dia sepertinya menikmati olok-olok yang tidak
berbahaya.
Dia tertawa terbahak-bahak. Dan-luar biasa-aku mengoceh.
Kami kebetulan turun di stasiun yang sama di Kanazawa.
"Apakah Anda punya tempat untuk tinggal?" Tanyanya.
Halaman 47
45
"Tidak," jawabku. Aku tidak pernah membuat reservasi hotel dalam
hidupku.
"Aku punya kamar hotel," katanya padaku. "Anda bisa tinggal jika Anda
suka.
Jangan khawatir, "lanjutnya," harganya juga sama
Ada satu atau dua orang yang tinggal. "
Aku gugup saat pertama kali kita bercinta, yang dibuat
hal canggung Saya minta maaf padanya.
"Bukankah kita sopan!" Katanya. "Tidak perlu minta maaf untuk setiap
hal kecil."
Setelah mandi, dia melempar gaun berpakaian, meraih dua
bir dingin dari kulkas, dan menyerahkannya padaku.
"Apakah Anda pengemudi yang baik?" Tanyanya.
"Saya baru saja mendapatkan lisensi saya, jadi saya tidak akan
mengatakannya. Cukup rata-rata. "
Dia tersenyum. "Sama denganku. Saya pikir saya cukup bagus, tapi saya
teman tidak setuju Yang membuat saya rata-rata juga.
Anda harus tahu beberapa orang yang mengira mereka adalah pembalap
hebat,
kanan?"
"Yeah, kurasa begitu."
"Dan pasti ada beberapa yang tidak begitu baik."
Aku mengangguk. Dia menyesap birnya dengan tenang dan memberikan
beberapa
pikir.
"Sampai batas tertentu hal-hal seperti itu lahir. Bakat,
Anda bisa menyebutnya. Beberapa orang gesit; Yang lain semua jempol
... Beberapa orang cukup perhatian, dan yang lainnya tidak. Kanan?"
Sekali lagi aku mengangguk.
"Baiklah, pertimbangkan ini. Katakanlah Anda akan pergi lama
perjalanan dengan seseorang dengan mobil Dan kalian berdua akan ambil
berubah mengemudi Tipe orang mana yang akan Anda pilih? Satu
siapa pengemudi yang baik, tapi lalai, atau orang yang penuh perhatian
Siapa yang bukan pembalap yang baik? "
"Mungkin yang kedua," kataku.
"Aku juga," jawabnya. "Apa yang kita miliki di sini sangat mirip.
Halaman 48
46
Baik atau buruk, gesit atau canggung-itu tidak penting.
Yang penting adalah perhatian. Tetap tenang, waspada
hal-hal di sekitar Anda. "
"Waspada?" Tanyaku.
Dia hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.
Beberapa saat kemudian kami bercinta untuk kedua kalinya, dan kali ini
adalah perjalanan yang mulus dan menyenangkan. Menjadi waspada - saya
pikir saya mulai
untuk mendapatkan. Untuk pertama kalinya saya melihat bagaimana
seorang wanita bereaksi dalam
gairah.
Keesokan paginya setelah kami sarapan bersama, kami pergi
cara kita yang terpisah. Dia melanjutkan perjalanannya, dan saya
melanjutkan
ranjau. Saat dia pergi, dia memberitahuku bahwa dia akan menikah dua
tahun
bulan untuk seorang pria dari pekerjaan. "Dia orang yang sangat baik,"
katanya
riang "Kami sudah pergi keluar selama lima tahun, dan kami
akhirnya akan membuatnya resmi. Yang berarti saya mungkin tidak
membuat perjalanan sendiri lagi. Ini dia. "
Saya masih muda, yakin bahwa acara mendebarkan semacam ini
selalu terjadi. Belakangan dalam hidup saya menyadari betapa salahnya
saya.
* bayangkan mentimun di kulkas pada suatu sore musim panas? "
Kukatakan pada Sumire cerita ini sejak lama. Saya tidak ingat
mengapa itu muncul Mungkin saat kita sedang berbicara
tentang hasrat seksual.
"Jadi, apa inti ceritamu?" Tanyanya padaku.
"Bagian tentang waspada," jawabku. "Tidak berprasangka buruk
hal, mendengarkan apa yang terjadi, menjaga telinga, jantung,
dan pikiran terbuka. "
"Hmm," jawab Sumire. Dia sepertinya sedang merenungkan hidupku
Perselingkuhan urusan seks, mungkin bertanya-tanya apakah dia bisa
memasukkannya ke dalam salah satu novelnya.
"Bagaimanapun, Anda pasti punya banyak pengalaman, jangan
kamu?"
Halaman 49
47
"Saya tidak akan mengatakan banyak, " saya dengan lembut memprotes.
"Semuanya adil
terjadi. "
Dia mengunyah ringan pada kuku, hilang dalam pikiran. "Tapi bagaimana
caranya?
kamu seharusnya menjadi perhatian? Saat kritis
Tiba, dan Anda bilang oke, saya akan waspada dan dengarkan
hati-hati, tapi Anda tidak bisa hanya menjadi baik pada hal-hal oleh
menjentikkan jari Anda, bukan? Bisakah kamu lebih spesifik? Memberikan
saya misalnya? "
"Nah, pertama kamu harus santai. Dengan ... katakan, berhitung. "
"Apa lagi?"
"Pikirkan mentimun di kulkas pada suatu sore musim panas.
Contoh saja. "
"Tunggu sebentar," katanya dengan jeda yang signifikan. "Apakah kamu
Berarti memberitahuku bahwa saat kamu berhubungan seks dengan
cewek kamu
"Tidak sepanjang waktu," kataku.
"Tapi terkadang."
"Mungkin."
Sumire mengerutkan kening dan menggelengkan kepalanya beberapa
kali.
"Kau jauh lebih aneh dari penampilanmu."
"Semua orang punya sesuatu yang aneh tentang mereka," kataku.
*
"Di restoran, saat Miu memegangi tanganku dan menatap jauh ke dalam
Mataku, aku memikirkan timun, "kata Sumire padaku.
"Harus tetap tenang, dengarkan baik-baik, kataku pada diri sendiri."
"Mentimun'?"
"Tidakkah kamu ingat apa yang kamu ceritakan kepadaku - tentang
mentimun
di kulkas pada suatu sore musim panas? "
"Oh, ya, saya kira memang begitu," kenang saya. "Jadi apakah ini
membantu?"
"Sedikit," katanya.
"Senang mendengarnya," jawabku.
Halaman 50
48
Sumire mengarahkan pembicaraan kembali ke jalur semula. "Miu
Apartemen berjarak hanya berjalan kaki singkat dari restoran. Tidak
terlalu
tempat yang besar, tapi sungguh indah. Beranda yang cerah, rumah-
tanaman, an
Sofa kulit Italia, speaker Bose, satu set cetakan, Jaguar in
garasi. Dia tinggal di sana sendirian. Tempat dia dan dia
Suami ada di suatu tempat di Setagaya. Dia kembali ke sana
akhir pekan. Sebagian besar waktu dia tinggal di apartemennya di
Aoyama. Menurutmu apa yang dia tunjukkan padaku di sana? "
"Sandal kulit ular favorit Mark Bolan dalam kotak kaca," aku
memberanikan diri. "Salah satu warisan tak ternilai yang tanpanya
sejarah rock and roll tidak bisa diceritakan. Tidak berskala tunggal
hilang, tanda tangannya di lengkungan. Penggemar menjadi gila. "
Sumire mengerutkan kening dan mendesah. "Jika mereka menciptakan
mobil yang menyala
Lelucon bodoh, kau bisa pergi jauh. "
"Masukkan ke intelek yang miskin," kataku dengan rendah hati.
"Baiklah, semua bercanda, saya ingin Anda memberikannya sesuatu yang
serius
pikir. Menurut Anda apa dia menunjukkan saya di sana? Jika kau
mengerti
Benar, saya akan membayar tagihannya. "
Aku berdeham. "Dia menunjukkan pakaian cantikmu
kamu sudah di Dan menyuruhmu memakainya untuk bekerja. "
"Anda menang," katanya. "Dia punya teman kaya ini dengan pakaian
cadangan yang ukurannya hampir sama dengan saya. Bukankah hidup itu
aneh?
Ada orang yang memiliki begitu banyak pakaian sisa yang tidak bisa
mereka pakai
semuanya mereka semua di lemari pakaian mereka. Dan kemudian ada
orang seperti
saya, yang kaus kakinya tidak pernah cocok Bagaimanapun, saya tidak
keberatan. Dia pergi
ke rumah temannya dan kembali dengan segenggam penuh
sisa makanan ini Mereka hanya sedikit keluar dari mode jika Anda melihat
hati-hati tapi kebanyakan orang tidak akan menyadarinya. "
Saya tidak akan tahu betul seberapa dekat penampilan saya, saya katakan
padanya.
Sumire tersenyum puas. "Pakaian itu cocok untukku seperti sarung
tangan.
Gaun, blus, rok-semuanya. Aku harus mengambil di
Halaman 51
49
pinggang sedikit, tapi taruh ikat pinggang dan Anda tidak akan pernah
tahu
perbedaan. Ukuran sepatu saya, untungnya, hampir sama dengan
Miu's, jadi dia membiarkan saya memiliki beberapa pasang yang tidak dia
butuhkan. Tinggi
tumit, sepatu hak rendah, sandal musim panas. Semua dengan nama Italia
di
mereka. Tas juga. Dan sedikit make-up. "
"Jane Eyre biasa," kataku.
*
Semuanya menjelaskan bagaimana Sumire mulai bekerja tiga hari a
minggu di kantor Miu. Mengenakan jas dan baju jas, tinggi
tumit, dan sentuhan make up, naik komuter pagi
kereta dari Kichijoji ke Harajuku. Entah kenapa aku tidak bisa
gambar itu
*
Terlepas dari kantornya di perusahaannya di Akasaka, Miu memilikinya
Memiliki kantor kecil di Jingumae. Di sana dia juga memiliki mejanya
Asistennya (Sumire, dengan kata lain), lemari arsip, faks,
telepon, dan PowerBook. Itu saja. Itu hanya satu kamar di
sebuah bangunan apartemen dan datang dengan tipe renungan
dapur kecil dan kamar mandi. Ada CD player, mini-
speaker, dan selusin CD klasik. Ruangan itu di
lantai dua, dan di luar jendela yang menghadap ke timur, Anda bisa
melihat a
taman kecil Lantai dasar bangunan itu diangkat oleh a
showroom menjual furnitur Eropa Utara. Keseluruhan
bangunan itu kembali dari jalan raya utama, yang dipelihara
Kebisingan lalu lintas minimal.
Begitu sampai di kantor, Sumire akan menyiraminya
tanaman dan mendapatkan pembuat kopi pergi. Dia akan memeriksa
telepon
pesan dan e-mail pada PowerBook. Dia akan mencetak apapun
pesan dan taruh di meja Miu. Sebagian besar dari mereka berasal
agen asing, baik dalam bahasa Inggris maupun Prancis. Dia akan
membuka apapun
Pos biasa itu datang dan buang apa saja yang jelas
Halaman 52
50
surat sampah Beberapa panggilan akan datang setiap hari, beberapa dari
mereka
di luar negeri. Sumire akan mencatat nama, nomor,
dan pesan dan sampaikan ini ke Miu di ponselnya.
Miu biasanya muncul sekitar pukul satu atau dua sore.
Dia akan tinggal satu jam atau lebih, memberi Sumire berbagai instruksi,
Minum kopi, buat beberapa panggilan. Surat yang membutuhkan jawaban
dia akan mendikte Sumire, siapa yang akan mengetikkan kata-kata itu?
prosesor dan baik posting atau fax mereka. Ini biasanya cukup
surat bisnis singkat Sumire juga membuat reservasi untuk Miu di
penata rambut, restoran, dan lapangan squash. Keluar bisnis
Dari jalan, Miu dan Sumire akan mengobrol sebentar, dan kemudian
Miu akan pergi.
Jadi, Sumire sering sendirian di kantor, tidak berbicara dengan siapa pun
jam, tapi dia tidak pernah merasa bosan atau kesepian. Dia akan
memeriksanya
pelajaran Italia dua kali seminggu, menghafal kata kerja tidak beraturan,
memeriksa pengucapannya dengan tape recorder. Ia mengambil
beberapa kelas komputer dan sampai di tempat yang paling bisa dia
tangani
Glitches sederhana. Dia membuka informasi dengan susah payah
Dorong dan pelajari garis besar umum proyek yang Miu miliki
pergi
Pekerjaan utama Miu adalah persis seperti yang dia jelaskan di blog ini
resepsi pernikahan. Dia dikontrak dengan produsen anggur kecil,
kebanyakan di Perancis, dan grosir anggur mereka ke restoran dan
toko khusus di Tokyo. Terkadang ia mengatur konser
perjalanan oleh musisi ke Jepang. Agen dari perusahaan besar ditangani
Sudut bisnis yang kompleks, dengan Miu yang mengurusnya
rencana keseluruhan dan beberapa dasar. Keistimewaan Miu adalah
mencari tahu, artis muda yang menjanjikan dan menjanjikan
membawa mereka ke Jepang
Sumire tidak tahu berapa banyak keuntungan yang dibuat Miu
dari bisnis pribadinya. Catatan akuntansi terus berlanjut
Halaman 53
51
disk terpisah dan tidak bisa diakses tanpa password. Di
Bagaimanapun, Sumire sangat gembira, jantungnya berkobar, hanya
untuk bisa
untuk bertemu Miu dan berbicara dengannya. Itulah meja tempat Miu
duduk, dia
pikir. Itu pulpen yang dia gunakan; cangkir yang diminumnya
kopi dari Betapapun sepele tugasnya, Sumire yang melakukannya
terbaik.
*
Sering sekali Miu mengajak Sumire keluar makan malam. Sejak
Bisnisnya melibatkan anggur, Miu merasa perlu
secara teratur membuat putaran restoran yang lebih terkenal
tetap berhubungan dengan berita terbaru Miu selalu memesan lampu
hidangan ikan atau, kadang-kadang, ayam, meskipun dia akan pergi
setengah, dan
akan meneruskan makanan penutup Dia akan memeriksa setiap detail
anggurnya
daftar sebelum memutuskan botol, tapi tidak akan pernah minum lebih
banyak
dari pada gelas. "Silakan dan sesuka Anda," katanya
Sumire, tapi tidak mungkin Sumire bisa menyelesaikannya sebanyak itu.
Jadi mereka selalu berakhir dengan setengah botol yang sangat mahal
anggur kiri, tapi Miu tidak keberatan.
"Buang-buang uang untuk memesan sebotol anggur seutuhnya
Kami berdua, "kata Sumire pada Miu satu kali. "Kita hampir tidak bisa
menyelesaikannya
setengah."
"Jangan khawatir." Miu tertawa. "Semakin kita tinggalkan, itu
lebih banyak orang di restoran akan bisa mencobanya. Itu
sommelier, headwaiter, sampai ke pelayan siapa
mengisi gelas air Dengan begitu banyak orang akan mulai
mendapatkan rasa untuk anggur yang baik Itulah sebabnya mengapa
meninggalkan mahal
anggur tidak pernah sia-sia. "
Miu memeriksa warna Médoc 1986 dan kemudian, seolah-olah
menikmati beberapa prosa yang bagus, dengan hati-hati mencicipinya.
"Sama saja dengan apa pun-Anda harus belajar
pengalaman anda sendiri, bayar dengan cara anda sendiri. Anda tidak
bisa mempelajarinya
Halaman 54
52
dari sebuah buku. "
Mengambil isyarat dari Miu, Sumire mengambil gelasnya dan sangat
Dengan penuh perhatian, menyesapnya, memegangnya di mulutnya, lalu
menelannya
saya t. Untuk sesaat aftertaste yang menyenangkan tetap ada, tapi setelah
a Halaman 55
Beberapa detik ini lenyap, seperti embun pagi di musim panas
daun. Semua yang menyiapkan langit-langit untuk menggigit makanan
berikutnya.
Setiap kali dia makan dan berbicara dengan Miu, Sumire belajar
sesuatu yang baru. Sumire kagum dengan hal yang luar biasa
jumlah hal yang harus ia pelajari.
"Anda tahu saya tidak pernah menyangka saya ingin menjadi seseorang
Kalau tidak, "kata Sumire sekali, mungkin mendesak lebih banyak lagi-
dari biasanya anggur yang diminumnya. "Tapi terkadang aku
Pikirkan betapa menyenangkannya menjadi seperti Anda. "
Miu menahan napas sejenak. Lalu dia mengangkatnya
gelas anggur dan menyesapnya. Sejenak, cahaya itu mewarnai matanya
merah anggur. Wajahnya sudah kering seperti biasanya
ekspresi halus
"Saya yakin Anda tidak tahu ini," katanya tenang, kembali
gelasnya ke meja "Orang di sini sekarang bukan saya yang sebenarnya.
Empat belas tahun yang lalu saya menjadi setengah dari orang yang
pernah saya kenal. saya harap
Aku bisa bertemu denganmu saat aku utuh-itu pasti akan terjadi
telah luar biasa Tapi tidak ada gunanya memikirkan hal itu sekarang. "
Sumire begitu terkejut sehingga dia tidak bisa berkata apa-apa. Dan luput
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan yang jelas. Apa yang terjadi?
Miu 14 tahun yang lalu? Mengapa dia menjadi setengah dari dirinya yang
sebenarnya? Dan
Apa maksudnya setengahnya? Ini penuh teka-teki
Pengumumannya, pada akhirnya, hanya membuat Sumire semakin
banyak
Tertipu dengan Miu. Betapa orang yang mengagumkan, pikirnya.
*
Melalui fragmen percakapan, Sumire berhasil menyelesaikannya
bersama beberapa fakta tentang Miu. Suaminya adalah orang Jepang, lima
53
tahun lebih tua dan fasih berbahasa Korea, hasil dua tahun sebagai
mahasiswa pertukaran di departemen ekonomi Seoul
Universitas. Dia adalah orang yang hangat, pandai dalam apa yang dia
lakukan, masuk
Sebenarnya kekuatan membimbing perusahaan Miu. Bahkan
Meskipun pada awalnya merupakan bisnis keluarga, tidak ada yang
pernah mengatakannya
kata yang buruk tentang dia
Sejak dia masih kecil, Miu memang punya bakat
bermain piano. Masih di usia belasan tahun dia telah memenangkan
hadiah utama
di beberapa kompetisi untuk kaum muda. Dia melanjutkan ke a
conservatoire, belajar di bawah pianis terkenal dan, melalui dia
Rekomendasi guru, bisa belajar di musik
akademi di Perancis Repertoarnya sangat berantakan
Romantis, Schumann dan Mendelssohn, ke Poulenc, Ravel,
Bartók, dan Prokofiev. Permainannya dikombinasikan dengan tajam,
sensual
nada dengan bersemangat, teknik sempurna. Di hari muridnya
Dia menggelar sejumlah konser, semuanya diterima dengan baik. Masa
depan yang cerah
Sebagai pianis konser terlihat meyakinkan. Selama berada di luar negeri,
Meski begitu, ayahnya jatuh sakit, dan Miu menutup tutup piano dan dia
kembali ke Jepang Jangan sentuh keyboard lagi.
"Bagaimana Anda bisa membiarkan piano begitu mudah?" Tanya Sumire
ragu-ragu. "Jika Anda tidak ingin membicarakannya, tidak masalah. Saya
hanya
temukan-saya tidak tahu-agak tidak biasa. Maksudku, kau harus
melakukannya
mengorbankan banyak hal untuk menjadi seorang pianis, bukan? "
"Saya tidak mengorbankan banyak hal untuk piano," kata Miu pelan.
"Saya mengorbankan segalanya. Piano itu menuntut setiap ons
daging, setiap tetes darah, dan aku tidak bisa menolak. Bahkan tidak
sekali."
"Apa kau tidak menyesal menyerah? Anda hampir berhasil. "
Miu menatap mata Sumire dengan penuh perhatian. Yang dalam, mantap
tatapan. Jauh di mata Miu, seolah di kolam yang sepi dengan cepat
arus, arus tanpa kata beradu bersaing satu sama lain. Hanya
Page 56
54
Berangsur-angsur arus bentrok ini menetap.
"Maafkan aku," Sumire meminta maaf. "Saya akan keberatan sendiri
bisnis."
"Ya, benar. Saya tidak bisa menjelaskannya dengan baik. "
Mereka tidak membicarakannya lagi.
*
Miu tidak membiarkan merokok di kantornya dan membenci orang
Asap di depannya, jadi setelah dia memulai pekerjaan yang diputuskan
Sumire
itu adalah kesempatan bagus untuk berhenti. Menjadi dua bungkus-dari-
Marlboro-a-
Perokok hari, meskipun, hal-hal tidak berjalan begitu lancar. Setelah
bulan, seperti beberapa binatang yang memiliki ekor berbulu diiris, dia
kehilangan pegangan emosionalnya pada berbagai hal-bukan karena ini
begitu tegas
mulai dengan. Dan seperti dugaan Anda, dia mulai memanggil saya
semua
waktunya di tengah malam.
*
"Yang bisa kupikirkan hanyalah merokok. Aku hampir tidak bisa tidur,
dan
Saat aku tidur aku mengalami mimpi buruk. Saya mengalami sembelit.
Aku tidak bisa
baca, tidak bisa menulis baris. "
"Semua orang melewatinya saat mereka mencoba berhenti. Dalam
Mulai paling tidak, "kataku.
"Anda merasa mudah memberi pendapat selama ini tentang hal lain
orang, bukan? "bentaknya. "Anda belum pernah merokok
di dalam hidupmu."
"Hei, kalau kamu tidak bisa memberikan pendapatmu tentang orang lain,
dunia akan berubah menjadi tempat yang sangat menakutkan, bukan?
Jika kamu
Jangan berpikir begitu, lihat saja apa yang Joseph Stalin lakukan. "
Di ujung lain garis Sumire terdiam untuk waktu yang lama.
Keheningan yang berat seperti jiwa mati di Front Timur.
"Halo?" Tanyaku.
Dia akhirnya angkat bicara. "Sejujurnya, saya kira tidak
karena saya berhenti merokok sehingga saya tidak bisa menulis. Mungkin
satu
Halaman 57
55
Alasannya, tapi bukan itu saja. Yang saya maksud adalah berhenti
merokok itu
hanya alasan Anda tahu: 'Saya berhenti merokok; itu sebabnya saya
tidak bisa menulis Tidak ada yang bisa saya lakukan untuk itu. '"
"Yang mana yang menjelaskan kenapa kamu sangat kesal?"
"Kurasa," katanya, tiba-tiba lemah lembut. "Bukan hanya itu saja aku tidak
bisa
menulis. Apa yang benar-benar mengganggu saya adalah saya tidak
memiliki keyakinan apapun
lebih dalam tindakan menulis sendiri. Saya membaca barang yang saya
tulis tidak lama
lalu, dan itu membosankan. Apa yang bisa saya pikirkan? Itu seperti
Melihat ke seberang ruangan dengan beberapa kaus kaki kotor
dilemparkan ke atas
lantai. Saya merasa tidak enak, menyadari semua waktu dan energi yang
saya sia-siakan. "
"Bila itu terjadi, Anda harus menelepon seseorang sampai pukul tiga
pagi hari dan membangunkannya - secara simbolis tentu saja - dari
tidur semiotiknya yang damai. "
"Katakan padaku," kata Sumire, "pernahkah Anda merasa bingung
Apa yang Anda lakukan, seperti itu tidak benar? "
"Saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk bingung daripada tidak,"
jawab saya.
"Apakah kamu serius?"
"Ya."
Sumire mengetuk kuku ke gigi depannya, salah satunya
Banyak kebiasaan saat dia sedang berpikir. "Saya hampir tidak pernah
merasa
bingung seperti ini sebelumnya Bukan berarti saya selalu percaya diri,
yakin
bakat saya Aku tidak begitu gugup. Aku tahu aku serampangan, egois
tipe orang. Tapi aku tidak pernah bingung. Aku mungkin punya
membuat beberapa kesalahan di sepanjang jalan, tapi aku selalu merasa
aku berada di
jalan yang benar."
"Anda beruntung," jawab saya. "Seperti mantra panjang hujan yang tepat
setelah Anda menanam padi. "
"Mungkin kau benar."
"Tapi pada titik ini, semuanya tidak berjalan baik."
"Kanan. Mereka tidak. Terkadang aku jadi sangat ketakutan
semua yang telah saya lakukan sampai sekarang salah Saya memiliki ini
realistis
halaman 58
56
mimpi dan jepret terjaga di tengah malam. Dan
Untuk sementara aku tidak bisa memikirkan apa yang nyata dan apa yang
tidak ... Itu
semacam perasaan Anda tahu apa yang saya katakan? "
"Kurasa begitu," jawabku.
"Pikiran itu sangat mengejutkan saya akhir-akhir ini sehingga mungkin
novel saya-
hari penulisan sudah berakhir Dunia yang merangkak dengan bodoh,
Gadis-gadis polos, dan aku hanya salah satu dari mereka, secara sadar
mengejar impian yang takkan pernah terwujud. Saya harus menutup
tutup piano dan turun dari panggung. Sebelum terlambat."
"Tutup tutup piano?"
"Sebuah metafora."
Saya mengalihkan gagang telepon dari tangan kiri ke kanan. “Saya am
tentu satu hal Mungkin Anda tidak, tapi saya. Suatu hari kau akan
jadilah penulis yang fantastis Saya sudah membaca apa yang telah Anda
tulis, dan saya
tahu."
"Kamu berpikir seperti itu?"
"Dari lubuk hatiku," kataku. "Saya tidak akan berbohong
Anda tentang hal-hal seperti itu. Ada yang cukup luar biasa
adegan dalam hal yang telah Anda tulis sejauh ini. Katakanlah Anda
sedang menulis
tentang pantai pada bulan Mei. Anda bisa mendengar suara angin
di telingamu dan bau udara garam. Anda bisa merasakan kehangatan
yang lembut
dari sinar matahari di lenganmu Jika Anda menulis tentang sebuah
ruangan kecil yang terisi
Dengan asap tembakau, Anda bisa bertaruh pembaca akan mulai merasa
seperti dia tidak bisa bernapas. Dan matanya akan menyengat. Prosa
seperti itu
berada di luar kebanyakan penulis. Tulisan Anda memiliki nafkah yang
hidup dan bernafas
Kekuatan sesuatu yang alami mengalir melewatinya. Sekarang juga
tidak semua datang bersama-sama, tapi itu tidak berarti saatnya untuk-
Tutup tutup piano. "
Sumire diam selama 10 detik, 15 detik. "Anda tidak adil
mengatakan bahwa untuk membuatku merasa lebih baik, untuk
menghiburku, kan? "
"Tidak, bukan aku. Itu fakta yang tak terbantahkan, polos dan sederhana. "
Page 59
57
"Seperti Sungai Moldau?"
"Anda mengerti. Sama seperti Sungai Moldau. "
"Terima kasih," katanya.
"Terima kasih kembali," jawabku.
"Terkadang Anda hanya orang yang paling manis. Seperti Natal,
liburan musim panas dan anak anjing baru digulung menjadi satu. "
Seperti yang selalu saya lakukan saat seseorang memuji saya, saya
bergumam
beberapa jawaban samar.
"Tapi satu hal mengganggu saya," tambahnya. "Suatu hari nanti kamu
akan mendapatkannya
menikah dengan beberapa gadis baik dan melupakan semua tentang saya.
Dan aku tidak akan melakukannya
dapat menelepon Anda di tengah malam kapan pun saya mau
untuk. Kanan?"
"Anda selalu bisa menelepon siang hari."
"Siang hari tidak ada gunanya. Anda tidak mengerti apa-apa, lakukan
kamu?"
"Anda juga tidak , " protes saya. "Kebanyakan orang bekerja saat
matahari terbit dan mematikan lampu di malam hari dan pergi tidur.
"Tapi aku
mungkin juga telah membaca beberapa puisi pastoral
Saya berada di tengah labu.
"Ada artikel ini di koran beberapa hari yang lalu," dia
lanjutnya, sama sekali tak sadar. "Dikatakan bahwa lesbian lahir
seperti itu; Ada tulang kecil di telinga bagian dalam yang benar-benar
berbeda dengan wanita lain dan itu membuat semua perbedaan.
Beberapa tulang kecil dengan nama yang rumit. Jadi menjadi lesbian
tidak diperoleh; itu genetik Seorang dokter Amerika menemukan ini.
Saya tidak tahu mengapa dia melakukan penelitian semacam itu, tapi
sebelumnya
Karena saya membacanya, saya tidak bisa mengeluarkan gagasan ini dari
pikiran saya
sedikit tulang yang bagus untuk apa-apa di telingaku, bertanya-tanya apa
bentuk tulang kecilku sendiri. "
Aku tidak tahu harus berkata apa. Keheningan menimpa kami
Tiba-tiba saat minyak segar instan dituangkan ke dalam penggorengan
besar.
Halaman 60
58
"Jadi Anda yakin apa yang Anda rasakan untuk Miu adalah hasrat
seksual?" Saya
tanya.
"Seratus persen pasti," kata Sumire. "Saat aku bersamanya
Tulang di telingaku mulai berdengung. Seperti angin kencang yang halus
bunyi genta lonceng. Dan aku ingin dia memelukku, biarkan semuanya
berjalan
Tentu saja. Jika itu bukan hasrat seksual, apa yang mengalir di pembuluh
darahku
Harus jus tomat. "
"Hmm," kataku. Apa yang bisa saya katakan?
"Ini menjelaskan segalanya. Mengapa saya tidak ingin berhubungan seks
dengan saya?
siapa saja Mengapa saya tidak merasakan apapun? Mengapa saya selalu
berpikir?
Aku berbeda dari orang lain. "
"Pikiran kalau aku memberimu pennyworth-ku di sini?" Tanyaku.
"Baik."
"Ada penjelasan atau logika yang menjelaskan semuanya dengan mudah
memiliki jebakan tersembunyi di dalamnya. Saya berbicara dari
pengalaman.
Seseorang pernah berkata jika itu adalah sesuatu yang bisa dijelaskan oleh
satu buku,
itu tidak layak dijelaskan. Yang saya maksud adalah jangan melompat ke
sana
ada kesimpulan. "
"Aku akan ingat itu," kata Sumire. Dan telepon itu berakhir,
agak tiba-tiba.
*
Aku membayangkan dia menggantung gagang telepon, berjalan keluar
dari sana
kotak telepon. Dengan jam saya jam 3.30. Aku pergi ke dapur,
minum segelas air, meringkuk di tempat tidur, dan menutup mulutku
mata. Tapi tidur tidak akan datang. Aku menarik tirai ke samping, dan
Ada bulan, mengambang di langit seperti pucat, pandai
anak yatim. Aku tahu aku tidak akan kembali tidur. Aku menyeduh segar
Panci kopi, menarik kursi di samping jendela, dan duduk
Di sana, mengunyah beberapa keju dan biskuit. Aku duduk, membaca,
menunggu fajar
Halaman 61
59
5
Ini saatnya untuk mengatakan beberapa kata tentang diri saya.
Tentu cerita ini tentang Sumire, bukan aku. Tetap saja, akulah yang itu
yang matanya ceritanya diceritakan-kisah tentang siapa Sumire
dan apa yang dia lakukan - dan saya harus menjelaskan sedikit tentang
narator Saya, dengan kata lain.
*
Sulit bagiku untuk berbicara tentang diriku sendiri. Aku selalu
tersandung oleh
kekal siapa aku paradoks. Tentu, tidak ada yang tahu sebanyak murni
data tentang saya sebagai saya Tapi saat aku berbicara tentang diriku
sendiri, segala macam
faktor lain-nilai, standar, keterbatasan saya sendiri sebagai
pengamat-buat saya, sang narator , pilih dan hilangkan sesuatu
tentang saya, narratee . Saya selalu terganggu oleh
berpikir bahwa saya tidak melukis gambaran diri saya yang sangat
obyektif.
Hal semacam ini sepertinya tidak mengganggu kebanyakan orang.
Diberikan
Kesempatannya, mereka sangat berterus terang saat mereka
membicarakannya
diri. "Saya jujur dan terbuka untuk tingkat yang konyol,"
Halaman 62
60
mereka akan mengatakan, atau "Saya berkulit tipis dan bukan tipe orang
yang mendapat
dengan mudah di dunia, "atau" Saya sangat pandai dalam merasakan
orang lain '
Perasaan benar. "Tapi berapa kali saya melihat orang-orang yang
Katakan bahwa mereka mudah sakit hati atau menyakiti orang lain tanpa
terlihat
alasan. Orang yang jujur dan open diri, tanpa disadari
Apa yang mereka lakukan, dengan girang menggunakan beberapa alasan
untuk melayani diri sendiri
apa yang mereka inginkan. Dan orang-orang yang "pandai dalam
merasakan orang lain"
Perasaan sejati "diambil oleh sanjungan yang paling transparan . Nya
Cukup membuat saya mengajukan pertanyaan: seberapa baik kita benar-
benar
tahu diri kita sendiri
Semakin saya memikirkannya, semakin saya ingin mengambil hujan
periksa topik saya Yang ingin saya ketahui lebih banyak adalah
realitas objektif dari hal-hal di luar diriku sendiri. Seberapa penting
dunia luar adalah bagiku, bagaimana aku mempertahankan rasa
keseimbangan
dengan menyesuaikan diri dengannya. Begitulah aku bisa memahami
perasaan yang lebih baik
dari siapa saya
Inilah jenis gagasan yang saya hadapi melalui kepalaku
ketika saya masih remaja Seperti pembangun master membentang
kencang
string dan meletakkan satu bata demi satu, saya membangun ini
sudut pandang - atau filsafat kehidupan, untuk meletakkan putaran yang
lebih besar di atasnya.
Logika dan spekulasi berperan dalam merumuskan hal ini
sudut pandang, tapi sebagian besar didasarkan pada kehendak saya
sendiri
pengalaman. Dan berbicara tentang pengalaman, sejumlah menyakitkan
Episode mengajari saya bahwa mendapatkan sudut pandang saya ini
Bagi orang lain bukanlah hal yang termudah di dunia.
Hasil dari semua ini adalah ketika saya masih muda, saya mulai
Menarik batas tak terlihat antara diriku dan orang lain.
Tidak masalah yang saya hadapi. Aku mempertahankan jarak yang
ditentukan,
hati-hati memantau sikap orang tersebut sehingga mereka tidak mau
semakin dekat Saya tidak mudah menelan apa yang orang lain katakan
saya. Satu-satunya gairah saya adalah buku dan musik. Seperti Anda
mungkin
Halaman 63
61
Kurasa, aku menjalani hidup yang sepi.
* belajar atau nilai saya Saya tidak ingin ada kesedihan dari saya
Keluargaku bukan sesuatu yang istimewa. Jadi normal banget, nyatanya,
saya
tidak tahu harus mulai dari mana Ayah saya lulus dari lokal
universitas dengan gelar sains dan bekerja dalam penelitian
lab dari produsen makanan besar. Dia menyukai golf, dan setiap
Minggu dia keluar kursus. Ibuku tergila-gila
tanka puisi dan sering menghadiri resital puisi . Kapan pun dia
Nama ada di bagian puisi koran, dia pasti ada
bahagia sebagai burung selama berhari-hari. Dia suka membersihkan, tapi
membenci memasak.
Adikku, lima tahun lebih tua dariku, membenci pembersihan sekaligus
memasak. Itu adalah hal-hal yang dilakukan orang lain, dia memutuskan,
tidak
nya. Yang berarti bahwa sejak aku cukup tua untuk berada di
dapur, saya membuat semua makanan sendiri. Saya membeli beberapa
buku masak
dan belajar bagaimana membuat hampir semuanya. Akulah satu-satunya
Anak saya tahu siapa yang hidup seperti itu.
Saya lahir di Suginami, tapi kami pindah ke Tsudanuma di
Prefektur Chiba ketika saya masih kecil, dan saya tumbuh di sana. Itu
lingkungan itu penuh dengan keluarga kerah putih seperti rumah kami.
Adikku selalu di atas kelasnya; dia tidak tahan tidak
menjadi yang terbaik dan tidak melangkah satu inci di luar lingkupnya
bunga. Dia tidak pernah-bahkan tidak sekali pun-membawa anjing kami
jalan-jalan.
Dia lulus dari sekolah hukum Universitas Tokyo dan lulus
ujian bar tahun berikutnya, tidak ada prestasi berarti. Suaminya
konsultan manajemen go-pengambil. Mereka tinggal di empat kamar
kondominium yang mereka beli di sebuah bangunan elegan di dekat
Taman Yoyogi.
Di dalam, tempat itu adalah kandang babi.
Aku adalah lawan dari kakakku, tidak peduli banyak
Orang tua, jadi saya pergi melalui gerakan pergi ke sekolah,
melakukan jumlah minimal studi dan pekerjaan rumah untuk
mendapatkan.
Halaman 64
62
Sisa waktu saya bermain sepak bola dan tergeletak di tempat tidur saya
Saat aku sampai di rumah, membaca satu demi satu novel. Tidak ada
sekolah jamak tipikal khas Anda, tidak ada tutor. Meski begitu, saya
nilai tidak setengah buruk Pada tingkat ini, menurutku aku bisa masuk
sebuah perguruan tinggi yang layak tanpa membunuh diriku belajar
untuk
tes masuk. Dan itulah yang terjadi.
*
Saya mulai kuliah dan tinggal sendirian di sebuah apartemen kecil.
Bahkan
Saat aku tinggal di rumah di Tsudanuma, aku hampir tidak pernah punya
Percakapan hati-ke-hati dengan keluarga saya. Kami hidup bersama
di bawah satu atap, tapi orang tua dan saudara perempuanku seperti
orang asing
saya, dan saya tidak tahu apa yang mereka inginkan dari kehidupan. Dan
sama berlaku untuk mereka-mereka tidak tahu apa jenisnya
orang saya atau apa yang saya cita-citakan. Bukan berarti saya tahu apa
yang saya
Aku ingin hidup-aku tidak tahu. Saya suka membaca novel untuk
mengalihkan perhatian,
tapi tidak menulis cukup baik untuk menjadi novelis; menjadi editor atau
Seorang kritikus juga keluar, karena selera saya sampai pada ekstrem.
Novel
Seharusnya untuk kesenangan pribadi murni, saya memutuskan, bukan
bagian dari
pekerjaanmu atau belajar Itu sebabnya saya tidak belajar sastra, tapi
sejarah. Saya tidak memiliki minat khusus dalam sejarah, tapi begitu saya
mulai mempelajarinya, saya menemukannya sebagai subjek yang
mengasyikkan. Saya tidak berencana
untuk pergi ke sekolah pascasarjana dan mengabdikan hidup saya untuk
sejarah atau apapun,
meskipun penasihat saya memang menyarankan itu. Saya senang
membaca dan
berpikir, tapi aku bukan tipe akademis. Seperti yang ditekankan oleh
Pushkin
saya t:
Dia tidak gatal untuk menggali kemuliaan
Jauh di dalam kotoran waktu itu telah diletakkan.
Semua itu tidak berarti saya akan mencari pekerjaan di a
Perusahaan normal, cakar jalan saya melalui cut-throat
Halaman 65
63
kompetisi, dan langkah maju dengan menaiki lereng yang licin
piramida kapitalis
Jadi, dengan proses eliminasi, akhirnya saya menjadi guru. Itu
sekolah hanya beberapa stasiun saja dengan kereta api. Paman saya terjadi
untuk menjadi anggota dewan pendidikan di kota itu dan bertanya
kepada saya
apakah saya mungkin ingin menjadi seorang guru. Aku tidak mengambil
semua
Butuh kelas pelatihan guru, jadi saya dipekerjakan sebagai asisten
guru, tapi setelah kurun waktu singkat skrining saya memenuhi syarat
sebagai a
guru yang tepat Saya tidak berencana menjadi guru, tapi setelah saya
Sebenarnya menjadi satu aku menemukan rasa hormat yang lebih dalam
dan kasih sayang
untuk profesi itu daripada yang pernah saya bayangkan. Lebih
Sejujurnya, saya harus mengatakan bahwa kebetulan saya temukan
diri.
Saya akan berdiri di depan kelas, mengajar sekolah dasar saya-
sekolah menagih fakta dasar tentang bahasa, kehidupan, dunia, dan
Saya akan menemukan bahwa pada saat yang sama saya mengajar diri
saya dasar ini
fakta lagi-disaring melalui mata dan pikiran
anak-anak ini. Selesai dengan cara yang benar, ini menyegarkan
pengalaman. Sangat, bahkan. Saya bergaul dengan baik dengan murid
saya,
ibu mereka, dan rekan guru saya.
Masih pertanyaan dasar menarikku: siapa aku? Aku ini apa
mencari? Saya mau kemana?
*
Yang paling dekat saya datang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
ini adalah ketika saya
berbicara dengan Sumire Lebih dari sekedar berbicara tentang diriku
sendiri, aku
Mendengarkan dengan saksama, apa yang dia katakan. Dia melempar
segala macam
pertanyaan dengan cara saya, dan jika saya tidak dapat menemukan
jawaban,
atau jika tanggapan saya tidak masuk akal, Anda sebaiknya percaya
padanya
biarkan aku tahu. Tidak seperti orang lain dia jujur, sangat
menginginkannya
untuk mendengar apa yang harus saya katakan Saya melakukan yang
terbaik untuk menjawabnya, dan kami
Percakapan membantu saya membuka lebih banyak tentang diri saya
kepadanya-
Halaman 66
64
dan pada saat bersamaan, untuk diriku sendiri.
Kami biasa menghabiskan berjam-jam berbicara. Kami tidak pernah bosan
Berbicara, tidak pernah kehabisan topik - novel, dunia, pemandangan,
bahasa. Percakapan kami lebih terbuka dan intim
dari pada sepasang kekasih '.
Aku membayangkan betapa indahnya akan jika memang kita bisa menjadi
kekasih. Aku merindukan kehangatan kulitku. Aku membayangkan
kami menikah, hidup bersama Tapi aku harus menghadapi kenyataan itu
Sumire tidak memiliki perasaan romantis seperti itu untukku, apalagi
seksual
bunga. Sesekali dia menginap di apartemenku
Kami telah berbicara sampai berjam-jam, tapi bahkan tidak ada yang lain
sedikit sedikit asmara. Datang jam 2 atau 3 pagi dan dia menguap,
merangkak ke tempat tidur, menenggelamkan wajahnya ke bantalku, dan
jatuh tertidur lelap.
Aku akan membentangkan beberapa alas tidur di lantai dan berbaring,
tapi aku
tidak bisa tidur, pikiranku penuh fantasi, pikiran bingung,
membenci diri sendiri Terkadang reaksi fisik yang tak terelakkan
akan membuatku sedih, dan aku terbangun dalam kesengsaraan sampai
fajar menyingsing.
Sulit untuk menerima bahwa dia hampir tidak memiliki perasaan,
mungkin
tidak sama sekali, bagiku sebagai laki-laki. Ini sangat menyakitkan pada
saat rasanya
seseorang mencungkil isi perutku dengan pisau. Masih, saat aku
Dibelanjakan bersamanya lebih berharga dari apapun. Dia membantu
Aku lupa nada kesepian dalam hidupku. Dia berkembang
Tepi luar duniaku, membantuku menarik yang dalam, menenangkan
nafas. Hanya Sumire yang bisa melakukan itu untukku.
Untuk meringankan rasa sakit dan, saya harap, menghilangkan apapun
yang seksual
Ketegangan antara aku dan Sumire, aku mulai tidur dengan yang lain
wanita. Saya tidak mengatakan bahwa saya sukses besar dengan wanita;
Saya tidak saya
Bukan apa yang Anda sebut pria wanita, dan tidak mengklaim apapun
pesona khusus Karena alasan apa pun, beberapa wanita
tertarik pada saya, dan saya menemukan bahwa jika saya membiarkan
sesuatu terjadi
Tentu saja mereka tidak begitu sulit membuat mereka tidur denganku.
Page 67
65
Percikan kecil ini tidak pernah membangkitkan gairah dalam diriku;
mereka
Paling banter semacam kenyamanan.
Aku tidak menyembunyikan urusanku dari Sumire. Dia tidak tahu apa-
apa
detail kecil, hanya garis dasar saja. Sepertinya tidak mengganggunya.
Jika ada sesuatu dalam urusan saya yang mengganggu, itu
fakta bahwa para wanita itu sudah tua dan sudah menikah
atau memiliki tunangan atau pacar tetap. Pasangan saya yang paling baru
adalah ibu dari salah satu murid saya. Kami tidur bersama
dua kali sebulan.
"Itu mungkin kematianmu," Sumire mengingatkanku sekali.
Dan saya setuju. Tapi tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk itu.
*
Suatu hari Sabtu di awal bulan Juli, kelas saya berkencan. saya
membawa semua 35 muridku mendaki gunung di Okutama. Itu
Hari dimulai dengan suasana kegembiraan yang menyenangkan, hanya
untuk turun
menjadi kekacauan total. Saat kita sampai di puncak, dua anak
menemukan bahwa mereka lupa mengemasi makan siang mereka di
rumah mereka
ransel Tidak ada toko di sekitar, jadi saya harus berpisah
Makan siang nori-maki saya sendiri yang disediakan sekolah. Yang kiri
saya dengan apa-apa untuk makan. Seseorang memberi saya beberapa
coklat, tapi
Hanya itu yang kumiliki sepanjang hari. Di atas yang satu gadis berkata
dia tidak bisa berjalan lagi, dan aku harus membawa kuda belakangnya
Sepanjang jalan menuruni gunung. Dua anak laki-laki mulai berkelahi,
setengah menyenangkan, dan salah satu dari mereka jatuh dan
membenturkan kepalanya di atas batu.
Dia mengalami sedikit gegar otak dan mimisan berat. Tidak ada
kritis, tapi kemejanya diliputi darah seolah-olah dia sedang berada di a
pembantaian Seperti saya katakan, kekacauan total.
Ketika sampai di rumah, saya sama lelahnya dengan kereta api tua
tidur Aku mandi, menenggak minuman dingin, meringkuk di tempat
tidur
terlalu lelah untuk berpikir, mematikan lampu, dan duduk di a
tidur yang damai Lalu telepon berdering: sebuah panggilan dari Sumire.
saya
Halaman 68
66
Melihat jam di samping tempat tidurku. Aku hanya tidur sekitar satu jam.
Tapi aku tidak ngomel. Aku terlalu lelah untuk mengeluh. Beberapa hari
seperti itu
"Bisakah saya menemuimu besok siang?" Tanyanya.
Teman wanita saya datang ke tempat saya jam 6 sore
Seharusnya memarkir Toyota Celica merahnya sedikit di ujungnya
jalan. "Saya bebas sampai empat," kataku.
* "Saya tidak tahu. Lihatlah sisi baiknya-Anda sudah berhenti
Sumire mengenakan blus putih tanpa lengan, mini biru tua
rok, dan sepasang kecil kacamata hitam. Satu-satunya aksesori adalah a
kotak plastik kecil. Pakaian yang sama sekali sederhana. Dia memakai
Hampir tidak ada make-up, terkena dunia dalam keadaan alami.
Bagaimanapun, akhirnya aku tidak mengenalinya. Itu hanya
Sudah tiga minggu sejak terakhir kita bertemu, tapi gadis itu duduk di
seberang
Dari saya di meja tampak seperti seseorang yang menjadi anggota
Dunia yang sama sekali berbeda dari Sumire yang saya kenal. Untuk
meletakkannya
Dengan lembut, dia benar-benar cantik. Sesuatu di dalam dirinya
sedang mekar.
Aku memesan segelas bir kecil, dan dia memintanya
jus anggur.
"Saya hampir tidak mengenal Anda akhir-akhir ini," kataku.
"Musim itu," katanya dengan tidak hormat, menghirupnya
minum melalui sedotan
"Musim apa?" Tanyaku.
"Masa remaja yang tertunda, kurasa. Saat aku bangun di
pagi dan melihat wajahku di cermin, sepertinya ada seseorang
lainnya Jika saya tidak hati-hati, mungkin saya akan tertinggal. "
"Jadi bukankah lebih baik membiarkannya pergi begitu saja?" Kataku.
"Tapi kalau aku kehilangan diriku sendiri, ke mana aku bisa pergi?"
"Jika selama beberapa hari, Anda bisa tinggal di tempat saya. Kamu akan
selalu diterima-Anda yang kehilangan Anda. "
Page 69
67
Sumire tertawa.
"Semua bercanda," katanya, "di mana aku berada di dunia ini
menuju? "
merokok, Anda memakai pakaian bersih yang bagus-bahkan kaus kaki
Anda
Cocok sekarang-dan Anda bisa berbicara bahasa Italia. Anda telah belajar
bagaimana caranya
menilai anggur, menggunakan komputer, dan setidaknya untuk saat ini
tidur
malam dan bangun di pagi hari. Anda harus menuju
entah di mana.
"Tapi saya masih tidak bisa menulis surat."
"Semuanya mengalami pasang surutnya."
Sumire mengacaukan bibirnya. "Maukah Anda menelepon apa yang akan
saya lakukan?
melalui pembelotan? "
"Pembelotan?" Untuk beberapa saat aku tidak bisa melihat apa
maksudnya.
"Penyeberangan. Mengkhianati keyakinan dan keyakinan Anda. "
"Maksud Anda mendapatkan pekerjaan, berpakaian bagus, dan menyerah
menulis novel? "
"Kanan."
Aku menggelengkan kepala. "Anda selalu menulis karena Anda
ingin. Jika Anda tidak ingin lagi, mengapa harus Anda? Melakukan
Anda pikir Anda tidak menulis akan menyebabkan sebuah desa untuk
membakar
tanah? Sebuah kapal tenggelam? Pasang surut untuk menjadi kacau? Atau
set
revolusi kembali lima tahun? Hampir tidak. Saya tidak berpikir ada orang
akan melabeli pembelotan itu. "
"Jadi, apa yang harus saya sebut itu?"
Aku menggelengkan kepala lagi. "Kata pembelotan sudah terlalu tua-
kuno. Tidak ada yang menggunakannya lagi. Pergi ke beberapa sisa
komune, mungkin, dan orang mungkin masih menggunakan kata itu.
Bukan saya
tahu detailnya, tapi kalau kamu tidak mau menulis lagi,
Itu terserah Anda. "
"Komune? Apa maksudmu tempat yang Lenin buat? "
Halaman 70
68
"Mereka disebut kolkhoz. Tapi tidak ada yang tersisa. "
"Bukannya aku ingin berhenti menulis," kata Sumire. Dia
berpikir sejenak. "Hanya saja ketika saya mencoba menulis, saya tidak
bisa.
Aku duduk di mejaku dan tidak ada yang datang-tidak ada gagasan, tidak
ada kata-kata,
tidak ada adegan Nol. Belum lama ini saya memiliki sejuta hal untuk
ditulis
tentang. Apa yang terjadi di dunia ini? "
"Anda bertanya kepada saya?"
Sumire mengangguk.
Aku menyesap bir dinginku dan mengumpulkan pikiranku. "SAYA
Pikirkan sekarang ini seperti Anda memposisikan diri Anda dengan yang
baru
kerangka fiktif Anda sibuk dengan itu, jadi ada
tidak perlu memasukkan perasaan Anda ke dalam tulisan. Selain itu,
kamu juga
sibuk."
"Apakah kamu melakukan itu? Letakkan diri Anda di dalam kerangka
fiktif? "
"Saya pikir kebanyakan orang hidup dalam fiksi. Saya tidak terkecuali
Berpikir
Itu dari segi transmisi mobil. Ini seperti transmisi itu
berdiri di antara Anda dan kenyataan hidup yang keras. Anda mengambil
Kekuatan mentah dari luar dan pakai roda gigi untuk menyesuaikannya
begitu
semuanya baik disinkronkan. Begitulah cara Anda menyimpannya
tubuh rapuh utuh Apakah ini masuk akal? "
Sumire mengangguk kecil. "Dan aku masih belum sepenuhnya
disesuaikan dengan kerangka baru itu. Itu yang kamu katakan? "
"Masalah terbesar saat ini adalah Anda tidak tahu apa
semacam fiksi yang sedang Anda hadapi. Anda tidak tahu plotnya; itu
gaya masih belum diatur Satu-satunya hal yang Anda tahu adalah yang
utama
nama karakter Meski demikian, fiksi baru ini diciptakan kembali
siapa kamu. Berikan waktu, itu akan membawa Anda ke bawah sayapnya,
dan Anda
mungkin sangat baik melihat sekilas dunia baru. Tapi kau tidak
Sampai sekarang, yang membuat Anda dalam posisi genting. "
"Maksud Anda, saya telah mengeluarkan transmisi lama, tapi belum
cukup selesai mengunci yang baru? Dan mesinnya masih ada
Halaman 71
69
berlari Kanan?"
"Anda bisa mengatakannya seperti itu."
Sumire membuat wajahnya yang cemberut dan mengetuk-ngetukkan
jeraminya
es yang malang di minumannya. Akhirnya dia mendongak.
"Saya mengerti apa yang Anda maksud dengan tidak tetap. Terkadang aku
merasa
Jadi-saya tidak tahu-kesepian. Perasaan tak berdaya saat itu
semua yang sudah biasa Anda lewatkan. Seperti ada
tidak ada gravitasi lagi, dan aku tertinggal melayang di luar angkasa
tanpa
ide ke mana aku pergi
"Seperti Sputnik yang hilang?"
"Saya rasa begitu."
"Tapi kau memang punya Miu," kataku.
"Setidaknya untuk sekarang."
Untuk sesaat diam memerintah.
"Apa menurutmu Miu juga yang mencari itu?" Tanyaku.
Sumire mengangguk. "Saya percaya dia. Mungkin sama seperti saya. "
"Aspek fisik disertakan?"
"Sulit untuk mengatakannya. Aku belum bisa mengatasinya. Apa dia
perasaan adalah, maksudku Yang membuat saya merasa tersesat dan
bingung. "
"Teka-teki klasik," kataku.
Sebagai pengganti jawaban, Sumire mengacungkan bibirnya lagi.
"Tapi sejauh yang Anda pikirkan," kataku, "Anda siap untuk pergi."
Sumire mengangguk sekali, tegas. Dia tidak mungkin melakukannya
lebih serius. Aku tenggelam kembali ke kursiku dan menggenggam
tanganku
tangan di belakang kepalaku
"Setelah semua ini, jangan mulai membenciku, oke?" Kata Sumire. Nya
Suara seperti garis dari Jean-Luc hitam tua dan putih
Film Godard, penyaringan di luar bingkai saya
kesadaran.
"Setelah semua ini, saya tidak akan mulai membencimu."
*
Halaman 72
70
Lain kali saya melihat Sumire dua minggu kemudian, pada hari Minggu,
saat aku membantunya bergerak Dia memutuskan untuk memindahkan
semuanya
Tiba-tiba, dan sayalah satu-satunya yang datang untuk membantu. Selain
daripada
Buku-buku, dia memiliki sangat sedikit, dan keseluruhan prosedurnya
sebelum kita mengetahuinya. Satu hal yang baik tentang menjadi miskin,
di
paling sedikit.
Saya meminjam minivan Toyota teman dan mengangkutnya
hal-hal ke tempat barunya di Yoyogi-Uehara. Apartemen
Tidak begitu baru atau banyak untuk dilihat, tapi dibandingkan dengan
tuanya
bangunan kayu di Kichijoji-tempat yang harus ada dalam daftar
situs sejarah yang ditunjuk-itu pasti sebuah langkah maju. Sebuah
teman agen agung Miu telah menemukan tempat itu untuknya;
Meskipun lokasinya nyaman, sewa itu masuk akal dan mudah
membual pemandangan indah Itu juga dua kali lebih besar dari tempat
tua.
Pasti layak di pindahkan. Taman Yoyogi ada di dekatnya, dan dia
Bisa berjalan untuk bekerja jika mood membawanya.
"Mulai bulan depan saya akan bekerja lima hari dalam seminggu," dia
kata. "Tiga hari dalam seminggu sepertinya tidak ada di sini dan di sana,
dan memang begitu
lebih mudah untuk berdiri komuter jika Anda melakukannya setiap hari.
Saya harus membayar
lebih banyak sewa sekarang, dan Miu bilang itu akan lebih baik di sekitar
jika saya
menjadi pegawai penuh waktu. Maksudku, kalau aku tinggal di rumah,
aku masih
tidak akan bisa menulis. "
"Kedengarannya bagus," komentar saya.
"Hidup saya akan semakin terorganisir jika saya bekerja setiap hari, dan
saya
mungkin tidak akan menelepon Anda jam 3.30 pagi. Satu
Bagus tentang itu. "
"Satu hal yang sangat bagus," kataku. "Tapi menyedihkan rasanya kalau
begitu
tinggal jauh dariku. "
"Anda benar-benar merasa seperti itu?"
"Tentu saja. Ingin aku merobek hatiku dan menunjukkannya padamu? "
Aku sedang duduk di lantai kosong apartemen baru itu, bersandar
Halaman 73
71
melawan tembok Sumire begitu kehilangan barang-barang rumah tangga
Tempat baru tampak sepi. Tidak ada tirai di
jendela, dan buku-buku yang tidak sesuai dengan rak buku terbaring
menumpuk di lantai seperti sekelompok pengungsi intelektual. Penuh-
panjang cermin di dinding, hadiah bergerak dari Miu, adalah
hanya hal yang menonjol. Cakar gagak disaring dari
taman di senja angin sepoi-sepoi. Sumire duduk di sampingku.
"Anda tahu apa?" Katanya.
"Apa?"
"Jika saya adalah lesbian yang baik-untuk-tidak, tetapkah Anda masih
begitu
temanku?"
"Apakah Anda seorang lesbian yang baik-untuk-tidak atau tidak
masalah. Bayangkan Hits Terbesar dari Bobby Darin minus 'Mack
pisau'. Begitulah hidupku seperti tanpamu. "
Sumire menyipitkan matanya dan menatapku. "Saya tidak yakin saya
ikuti metafora Anda, tapi yang Anda maksud adalah Anda akan merasa
benar-benar
kesepian?"
"Itu kira-kira seukuran," kataku.
*
Sumire meletakkan kepalanya di pundakku. Rambutnya dipegang
Kembali dengan hairclip kecil, dan aku bisa melihatnya kecil, manis
membentuk telinga Telinga begitu cantik sehingga Anda mengira mereka
baru saja
diciptakan Lembut, telinga mudah terluka. Aku bisa merasakan napasnya
di bibirku
kulit. Dia mengenakan sepasang celana pendek merah jambu dan mobil
angkatan laut yang pudar dan janggal.
T-shirt biru. Garis besar putingnya yang kecil terlihat
kemeja Ada sedikit bau keringat. Keringat dan dia
Saya, dua bau halus digabungkan.
Aku ingin menahannya begitu parah. Saya disita oleh keinginan keras
Untuk mendorongnya ke lantai saat itu juga. Tapi aku tahu
itu akan sia-sia usaha. Tiba-tiba saya merasa sulit bernafas,
dan bidang penglihatanku menyempit. Waktu telah kehilangan jalan
keluar dan
Halaman 74
72
memutar rodanya Hasrat membengkak di celanaku, sekuat a
batu. Aku bingung, bingung. Aku mencoba mencengkeram. saya
menghirup udara segar, memejamkan mata, dan dalam hal itu
Kegelapan yang tidak bisa dipahami, saya perlahan mulai menghitung.
Dorongan saya
begitu kuat sehingga air mata sampai ke mataku.
"Aku juga menyukai Anda," kata Sumire. "Di seluruh dunia besar ini,
lebih banyak lagi
daripada orang lain. "
"Setelah Miu, maksudmu," kataku.
"Miu sedikit berbeda."
"Bagaimana?"
"Perasaan yang saya miliki untuknya berbeda dari perasaan saya
Tentang kamu. Yang saya maksud adalah ... hmm. Bagaimana saya harus
menaruhnya? "
"Kami heteroseksual baik-untuk-tidak ada istilah untuk itu," aku
kata. "Kami bilang kamu susah payah."
Sumire tertawa. "Selain ingin menjadi novelis, saya sudah
tidak pernah menginginkan sesuatu yang begitu banyak Saya selalu
merasa puas
dengan apa yang saya miliki Tapi sekarang, tepat pada saat ini, aku mau
Miu. Sangat banyak. Aku ingin memilikinya. Buat dia milikku Saya hanya
harus . Tidak ada pilihan lain. Tidak satu Aku tidak tahu kenapa
Hal-hal berjalan seperti ini. Apakah itu masuk akal?"
Aku mengangguk. Penis saya masih dipertahankan sangat kuat
kekakuan, dan aku berdoa agar Sumire tidak menyadarinya.
"Ada garis besar oleh Groucho Marx," kataku. '"Dia begitu masuk
cinta dengan saya dia tidak tahu apa-apa Itu sebabnya dia masuk
cinta dengan saya. '"
Sumire tertawa.
"Saya harap semuanya berjalan lancar," kataku. "Tapi cobalah yang terbaik
untuk tinggal
waspada. Kamu masih rentan Ingat bahwa."
*
Tanpa sepatah kata pun, Sumire meraih tanganku dan dengan lembut
meremasnya.
Tangannya yang kecil dan lembut itu memiliki keringat samar. Aku
membayangkannya
Halaman 75
73
tangan membelai penisku yang keras. Aku mencoba untuk tidak
memikirkannya, tapi
tidak bisa menahannya Seperti yang dikatakan Sumire, tidak ada yang
lain
pilihan. Aku membayangkan melepas kausnya, celana pendeknya, dia
celana dalam. Merasa putingnya kencang dan tegang di bawah lidahku.
Menyebarkan kakinya lebar-lebar, memasuki kelembaban itu. Perlahan,
masuk ke
kegelapan dalam. Hal itu membuatku tertarik, lalu memelukku
mendorong saya keluar ... Ilusi itu menyambar saya dan tidak akan
melepaskannya.
Aku memejamkan mata erat-erat dan membiarkan gumpalan
terkonsentrasi
waktu mencucingku. Wajahku menunduk, aku menunggu dengan sabar
untuk udara panas untuk meniup di atas saya dan pergi.
*
"Kenapa kita tidak makan malam bersama?" Tanyanya. Tapi aku harus
melakukannya
mengambil minivan saya dipinjam kembali ke Hino pada akhir
hari. Lebih dari segalanya, aku harus berduaan
dorongan saya yang keras Aku tidak ingin Sumire terlibat
lebih dari dia sudah. Aku tidak tahu seberapa jauh aku bisa
Kendalikan diriku jika dia berada disampingku. Melewati titik tidak bisa
kembali,
dan aku mungkin benar-benar kehilangannya.
"Baiklah, biar aku perlakukanmu makan malam yang menyenangkan
dalam waktu dekat, kalau begitu.
Taplak meja, anggur Pekerjaan. Mungkin minggu depan, "Sumire
dijanjikan saat kami mengucapkan selamat tinggal. "Simpan buku harian
Anda gratis untuk saya
minggu depan."
"Oke," kataku.
* dan tidak ada yang mengganggu saya
Aku melirik cermin setinggi saat aku melewatiku dan melihat mataku
menghadapi. Itu memiliki ekspresi aneh. Itu adalah wajahku, baiklah, tapi
Dari mana asalnya? Saya tidak merasa seperti menapak saya
langkah dan penyelidikan lebih lanjut.
Sumire berdiri di pintu masuk ke tempat barunya untuk melihatku pergi.
Dia melambaikan tangan, sesuatu yang jarang dilakukannya.
Pada akhirnya, seperti begitu banyak janji indah dalam hidup kita, itu
Halaman 76
74
Tanggal makan malam tidak pernah terjadi. Pada awal Agustus saya
menerima surat panjang darinya.
Halaman 77
75
6 Baca suratnya. Lima halaman alat tulis dari Roma
Amplop itu memiliki stempel Italia berwarna-warni yang besar dan
warnanya
cap pos Roma, meski aku tidak bisa melihat saat itu
telah terkirim.
Pada hari suratnya tiba, aku pergi ke Shinjuku untuk
Pertama kali dalam beberapa waktu, mengambil beberapa buku baru di
toko buku Kinokuniya, dan diambil dalam film Luc Besson.
Setelah itu saya mampir ke aula bir dan menikmati ikan teri
pizza dan secangkir bir hitam. Hanya saja mengalahkan jam sibuk, aku
Menaiki Chuo Line dan membaca salah satu buku baruku sampai aku
tiba di rumah di Kunitachi Aku berencana membuat makan malam
sederhana
dan menonton pertandingan sepak bola di TV. Cara ideal untuk
menghabiskan a
liburan musim panas. Panas, sendiri, dan bebas, tidak mengganggu siapa
pun,
Saat pulang ke rumah, ada sepucuk surat di atas tikar. Itu
Nama pengirim tidak ada di amplopnya, tapi satu melirik ke arahnya
Tulisan tangan memberitahuku itu dari Sumire. Tulisan hieroglyph,
Halaman 78
76
kompak, keras, tanpa kompromi. Menulis itu mengingatkan saya pada
kumbang yang mereka temukan di dalam piramida Mesir. Seperti
itu akan mulai merangkak dan menghilang kembali ke
kegelapan sejarah
Roma?
*
Aku menaruh makanan yang kubeli di supermarket di lemari es dan
Menuangkan segelas es teh untukku. Aku duduk di kursi di
Dapur, celah buka amplop dengan pisau pengupas, dan
Excelsior Hotel, penuh dengan tulisan mungil dengan tinta biru. Harus
telah mengambil banyak waktu untuk menulis sebanyak itu. Pada
halaman terakhir, di
Salah satu sudut, ada semacam kopi noda.
*
Apa kabar?
Saya bisa membayangkan betapa terkejutnya Anda terhadap semua
Tiba-tiba mendapat sepucuk surat dari saya dari Roma. Kamu
Jadi sejuk, mungkin butuh lebih dari itu
Roma mengejutkanmu Roma agak terlalu turis.
Pasti ada tempat seperti Greenland,
Timbuktu, atau Selat Magellan, bukan?
Meskipun saya dapat mengatakan bahwa saya merasa sulit untuk
mempercayainya
ini aku di Roma
Bagaimanapun, maaf saya tidak bisa mengajakmu keluar
untuk makan malam seperti yang kita rencanakan Perjalanan Eropa ini
datang
Tiba-tiba, sesaat setelah aku pindah. Lalu itu
sangat gila selama beberapa hari-hampir habis
untuk mengajukan paspor, membeli koper,
menyelesaikan beberapa pekerjaan yang telah saya mulai Saya tidak
begitu
Halaman 79
77
Mengenang hal-hal baik-saya tidak perlu mengatakannya
Anda, bukan? - tapi saya berusaha sebaik mungkin untuk
mempertahankan
janji. Yang saya ingat, itu. Yang mana
mengapa saya ingin meminta maaf karena tidak menjaga
kencan makan malam.
Saya sangat menikmati apartemen baruku. Pindah adalah
Tentu rasa sakit (saya tahu Anda melakukan sebagian besar
pekerjaan, yang saya syukuri; Tetap saja, ini sakit), tapi
Begitu Anda semua pindah, itu cukup bagus. Sudah ada
tidak ada ayam jantan yang berkokok di tempat baruku, seperti di
Kichijoji, malah banyak gagak yang membuat keributan
seperti beberapa wanita ratapan tua. Saat fajar
Mereka berkumpul di Taman Yoyogi, dan membuat semacam itu
Keributan Anda akan berpikir dunia akan segera berakhir.
Tidak perlu jam alarm, karena raket
selalu membangunkan aku Terimakasih aku sekarang
seperti Anda, hidup dari awal ke tempat tidur-awal-ke-naik
gaya hidup petani Aku mulai mengerti
bagaimana rasanya seseorang memanggil Anda di 3,30 masuk
pagi. Mulai mengerti, ingatlah.
Saya sedang menulis surat ini di sebuah kafe outdoor di a
sisi jalan di Roma, menghirup espresso setebal
Keringat iblis, dan aku memiliki perasaan aneh ini
bahwa aku bukan diriku lagi. Sulit untuk mengatakannya
menjadi kata-kata, tapi saya rasa itu seolah-olah saya sedang tidur
nyenyak,
dan seseorang datang, membongkar saya, dan
buru-buru mengembalikanku kembali. Semacam itu
perasaan. Bisakah Anda mengerti apa yang saya dapatkan?
Mataku memberitahuku bahwa aku adalah orang tua yang sama, tapi
Ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Bukan itu yang aku bisa
jelas ingat apa "biasa" itu. Sejak saya
Halaman 80
78
turun dari pesawat saya tidak bisa mengguncang ini sangat nyata,
ilusi dekonstruktif. Ilusi? Saya rasa itu
kata ...
Duduk di sini, bertanya pada diri sendiri, "Mengapa saya di Roma?
dari semua tempat? "segala sesuatu di sekitar saya mulai
terlihat tidak nyata Tentu saja jika saya telusuri detail caranya
Aku sampai di sini aku bisa datang dengan penjelasan, tapi
Pada tingkat usus saya masih belum yakin. Saya
duduk di sini dan citra diriku yang kualami
sinkronkan Dengan kata lain, saya tidak terlalu
Perlu berada di sini, tapi tetap di sinilah aku. aku tahu
Aku samar, tapi kau mengerti aku, jangan
kamu?
Ada satu hal yang bisa saya katakan dengan pasti: semoga Anda
ada di sini bersamaku Meski aku punya Miu
saya, saya kesepian begitu jauh dari Anda. Jika kita
Bahkan lebih jauh lagi, aku tahu aku akan merasakan lebih banyak lagi
kesepian. Saya ingin berpikir Anda merasakan hal yang sama.
Jadi, begitulah, Miu dan aku, berjalan mondar-mandir
Eropa. Dia punya beberapa urusan untuk dijaga
dan awalnya berencana berkeliling Italia
dan Prancis sendiri selama dua minggu, tapi bertanya
saya datang sebagai sekretaris pribadinya. Dia
Baru saja mengatakan hal ini suatu pagi, bawalah aku
benar-benar terkejut Judul saya mungkin
"Sekretaris pribadi", tapi saya rasa saya tidak banyak
gunakan padanya; Tetap saja, pengalaman akan membuatku baik,
dan Miu memberitahuku bahwa ini adalah kunjungannya untukku
berhenti merokok Jadi semua penderitaan aku pergi
sampai akhirnya terbayar.
Halaman 81
79
Kami mendarat pertama di Milan, pergi jalan-jalan, lalu
menyewa sebuah Alfa Romeo biru dan menuju ke selatan
autostrada Kami berkeliling beberapa kebun anggur
di Tuscany, dan setelah mengurus bisnis
Tinggal beberapa malam di hotel kecil yang menawan, dan
lalu tiba di Roma. Bisnis selalu
dilakukan dalam bahasa Inggris atau Perancis, jadi saya tidak
memiliki banyak peran untuk bermain, meskipun bahasa Italia saya
telah berguna dalam hal sehari-hari seperti kita
perjalanan. Jika kita pergi ke Spanyol (yang sayangnya
tidak akan terjadi dalam perjalanan ini), saya mungkin lebih berguna
untuk Miu
Alfa Romeo yang kami sewa adalah drive manual,
jadi saya sama sekali tidak membantu. Miu semua menyetir.
Dia bisa berkendara berjam-jam dan sepertinya tidak pernah
memikirkannya.
Tuscany adalah semua bukit dan lekukan, dan memang begitu
Menakjubkan betapa lancar dia bergeser ke atas gigi dan
turun; mengawasinya membuat saya (dan saya tidak bercanda
di sini) menggigil seluruh. Jauh dari Jepang, dan
hanya berada di sisinya cukup cukup untuk
Puaskan saya. Kalau saja kita bisa tetap seperti ini selamanya.
Lain kali aku akan menulis tentang semua yang indah
makanan dan anggur yang kami miliki di Italia; itu akan mengambil juga
banyak waktu untuk melakukannya sekarang Di Milan kami berjalan
dari toko ke toko belanja. Gaun, sepatu,
pakaian dalam. Selain beberapa piyama (aku punya
lupa untuk mengambil saya), saya tidak membeli apapun. saya
Tidak punya banyak uang, dan selain itu ada
Begitu banyak hal indah yang saya tidak tahu ke mana harus
mulai. Itulah situasi dimana perasaan saya
Halaman 82
80
penghakiman meniup sekering. Hanya dengan Miu sebagai
Dia berbelanja sudah cukup. Dia mutlak
pembelanja utama, hanya memilih yang paling indah
hal, dan hanya membeli beberapa pilihan. Seperti mengambil a
gigitan bagian tastiest dari piring. Sangat cerdas dan
menawan. Saat aku melihat dia pilih beberapa
Stoking sutra mahal dan celana dalam saya menemukannya
sulit untuk bernafas. Tetesan keringat mendidih
dahi saya Yang cukup aneh saat Anda
Pikirkan tentang itu. Bagaimanapun aku adalah seorang gadis. Saya kira
itu
cukup tentang belanja-menulis tentang semua itu
baik akan membuat ini terlalu lama
Di hotel kami menginap di kamar terpisah. Miu sepertinya
sangat ngotot ini Hanya sekali, di Florence,
Ketika kami reservasi mendapat kacau entah bagaimana,
apakah kita akhirnya harus berbagi kamar? Itu
Tempat tidur twin, tapi hanya bisa tidur nyenyak
Ruangan bersamanya membuat hatiku melompat. Aku menangkap a
Sekilas dia keluar dari bak mandi dengan a
handuk melilitnya, dan tubuhnya berubah
pakaiannya Tentu saja aku berpura-pura tidak melihat dan
baca bukuku, tapi aku berhasil mengintip. Miu memiliki a
sosok yang sangat cantik Dia tidak sepenuhnya
telanjang, tapi memakai beberapa pakaian dalam kecil; tetap dia
Tubuh sudah cukup untuk menarik napas. Sangat
ramping, roti ketat, wanita yang benar-benar menarik. saya
semoga Anda bisa melihatnya - meski sedikit
Aneh bagiku untuk mengatakan itu.
Aku membayangkan dipegang oleh tubuh yang ramping dan ramping.
Segala macam gambar cabul muncul di benak kita
Halaman 83
81
Aku berbaring di tempat tidur di kamar yang sama dengannya, dan aku
merasa
Pikiran ini secara bertahap mendorong saya ke beberapa orang
tempat lain. Saya pikir saya sedikit terlalu bekerja up-
periode saya dimulai pada malam yang sama, jauh di depan
susunan acara. Apa yang sakit itu adalah. Hmm. aku tahu
mengatakan ini tidak akan membawa saya kemana-mana.
Tapi bagaimanapun juga aku akan terus melanjutkannya-hanya untuk
mendapatkan faktanya
di atas kertas
Tadi malam kami menghadiri konser di Roma. saya
tidak mengharapkan banyak, itu off-season,
tapi kami berhasil menikmati yang luar biasa
kinerja. Martha Argerich bermain di Liszt's
Piano Concerto No. 1. Saya menyukai karya itu. Itu
konduktor itu Giuseppe Sinopoli. Apa a
kinerja! Tidak bisa bosan saat mendengarkan
Musik semacam itu-itu benar-benar yang paling
musik yang luar biasa dan fantastis yang pernah saya dengar. Datang
Untuk memikirkannya, mungkin itu agak terlalu sempurna untukku
rasa. Liszt perlu sedikit licin, dan
musik seperti sembunyi-sembunyi di festival desa. Mengambil
Bagian yang sulit dan biarkan aku merasakan sensasi-itu
apa yang aku suka. Miu dan aku setuju tentang ini.
Ada festival Vivaldi di Venesia, dan kami
berbicara tentang pergi Seperti saat kau dan aku bicara
Tentang literatur, Miu dan saya bisa berbicara tentang musik
sampai sapi pulang.
Surat ini semakin lama, bukan? Itu seperti
Begitu saya memegang pena dan mulai menulis, saya tidak bisa
berhenti di tengah jalan Aku selalu seperti itu. Mereka bilang
Halaman 84
82
baik dibesarkan gadis-gadis tidak memperpanjang mereka
Selamat datang, tapi ketika sampai pada tulisan (mungkin
tidak hanya menulis?) sopan santun saya tidak ada harapan. Itu
Pelayan, dengan jaket putihnya, terkadang terlihat
Aku menatapku dengan wajah jijik ini.
Tapi tanganku pun jadi lelah, kuakui. Selain,
Aku kehabisan kertas.
Miu sedang mengunjungi seorang teman lama di Roma, dan aku
Berjalan-jalan di dekat hotel, lalu memutuskan
Untuk beristirahat di kafe ini saya datang, dan disini
Saya sibuk menulis surat kepada Anda. Seperti aku di a
pulau gurun dan saya mengirimkan sebuah pesan di a
botol. Anehnya, saat aku tidak bersama Miu aku
tidak merasa seperti pergi kemana-mana Aku sudah sampai semua ini
jalan ke Roma (dan kemungkinan besar tidak akan kembali
lagi), tapi aku tidak bisa membangunkan diri untuk bangun dan
lihat reruntuhan itu-apa yang mereka sebut itu? -atau
air mancur yang terkenal itu. Atau bahkan untuk belanja.
Cukup cukup duduk di sini di kafe, mencium bau itu
dari kota, seperti anjing, dengarkan suara dan
suara, dan menatap wajah orang-orang
lewat.
Dan tiba-tiba aku baru saja merasakannya
menulis surat ini kepada Anda, yang saya jelaskan
permulaan - perasaan aneh berada
dibongkar - mulai memudar. Tidak
Ganggu aku sekarang juga. Ini seperti cara saya merasa
ketika aku meneleponmu di tengah malam
dan baru saja selesai menelepon dan keluar dari
kotak telepon. Mungkin Anda memiliki efek seperti itu
Page 85
83
saya?
Apa yang kamu pikirkan? Bagaimanapun, mohon didoakan
kebahagiaanku dan nasib baikku. Aku butuh mu
doa.
Selamat tinggal untuk sekarang.
PS Saya mungkin akan kembali ke rumah sekitar tanggal 15
Agustus. Lalu kita bisa makan malam bersama - aku
janji! - sebelum musim panas berakhir
*
Lima hari kemudian sebuah surat kedua datang, diposting dari beberapa
hal yang tidak jelas
Desa Perancis Sebuah surat lebih pendek dari yang pertama. Miu dan
Sumire telah meninggalkan mobil sewaan mereka di Roma dan naik
kereta api
Venesia. Di sana mereka mendengarkan dua hari penuh Vivaldi.
Kebanyakan
Konser diadakan di gereja tempat Vivaldi bertugas
sebagai imam. "Jika saya tidak mendengar Vivaldi lagi selama enam bulan
Tidak masalah bagiku, "tulis Sumire. Deskripsinya tentang bagaimana
caranya
lezat makanan laut panggang yang dibungkus kertas itu ada di Venesia
Begitu realistis sehingga membuatku ingin bergegas ke Venesia untuk
mencoba
beberapa untuk diriku sendiri
Setelah Venesia mereka kembali ke Milan, lalu terbang ke Paris. Mereka
beristirahat di sana, belanja lagi, lalu naik kereta api
ke Burgundy Salah satu teman baik Miu memiliki rumah besar, a
manor banget, dimana mereka tinggal Seperti di Italia, Miu membuat
putaran beberapa kebun anggur kecil di bisnis. Bebas
Sore hari mereka makan siang piknik dan pergi masuk
hutan di dekatnya Dengan beberapa botol anggur
melengkapi makanannya, tentu saja. "Anggur di sini hanya di luar
dari dunia ini, "tulis Sumire.
Bagaimanapun, sepertinya, ini seperti rencana awal kita
Page 86
84
kembali ke Jepang pada tanggal 15 Agustus ini
akan berubah Setelah pekerjaan kita selesai di Prancis
kita mungkin akan berlibur singkat dengan bahasa Yunani
pulau. Pria Inggris ini kebetulan
Bertemu di sini-pria sejati, ingatlah bahwa Anda-pemilik a
villa di pulau dan mengundang kami untuk menggunakannya sebagai
selama kita suka Kabar baik! Miu menyukai idenya,
terlalu. Kita perlu istirahat dari kerja, beberapa waktu ke
hanya menendang kembali dan bersantai. Kami berdua terbaring
pantai putih murni Aegea, dua
set payudara yang indah mengarah ke arah matahari,
menghirup anggur dengan aroma resin pinus di dalamnya, adil
melihat awan melayang. Tidakkah itu terdengar
hebat?
Tentu saja, pikirku.
Sore itu saya pergi ke kolam renang umum dan mendayung berkeliling,
berhenti di kedai kopi ber-AC dengan nyaman di perjalanan
pulang, dan baca selama satu jam. Saat aku kembali ke tempatku aku
mendengarkan kedua sisi Sepuluh Tahun Lama Setelah LP sementara
menyetrika tiga kemeja Menyetrika selesai, aku minum anggur murahan
yang kumiliki
mulai dijual, dicampur dengan Perrier, dan menyaksikan pertandingan
sepak bola
Aku akan merekamnya. Setiap kali saya melihat sebuah celah, saya pikir
saya tidak akan melakukannya
telah membuat diriku sendiri, aku menggelengkan kepala dan menghela
napas. Menilai
Kesalahan orang asing adalah hal yang mudah dilakukan - dan rasanya
cukup menyenangkan
baik.
Setelah pertandingan sepak bola saya duduk kembali di kursi saya,
menatapnya
langit-langit, dan membayangkan Sumire di desanya di Prancis. Sekarang
Dia sudah berada di pulau Yunani itu. Berbaring di pantai,
menatap awan yang lewat Either way, dia adalah jauh
dari saya. Roma, Yunani, Timbuktu, Aruanda-tidak masalah.
Halaman 87
85
Dia jauh, jauh sekali. Dan kemungkinan besar itu adalah masa depan di a
Singkatnya, Sumire tumbuh semakin jauh. Itu membuat saya sedih. saya
merasa seperti aku ada bug yang tidak berarti yang menempel tanpa
spesial
Alasan untuk dinding batu tinggi pada malam yang berangin, tanpa
rencana, tidak
keyakinan. Sumire bilang dia merindukanku. Tapi dia punya Miu di
sampingnya.
Aku tidak punya siapa-siapa. Yang saya miliki hanyalah-saya. Sama
seperti biasanya.
*
Sumire tidak kembali pada 15 Agustus. Ponselnya masih saja ada
sebuah perekaman singkat yang saya jalani di atasnya. Salah satu yang
pertama
Pembelian setelah dia pindah adalah telepon dengan jawaban
mesin, jadi dia tidak perlu pergi keluar pada malam hujan,
payung di tangan, ke kotak telepon. Ide bagus semuanya bulat. saya
tidak meninggalkan pesan
*
Aku memanggilnya lagi pada tanggal 18 tapi mendapat rekaman yang
sama. Setelah
Bunyi tak bernyawa aku meninggalkan namaku dan pesan sederhana
baginya
panggil aku saat dia kembali Kemungkinan besar dia dan Miu
menemukan mereka
Pulau Yunani terlalu asyik ingin pergi.
*
Dalam selang waktu antara dua panggilan saya, saya melatih satu bola
sepak
berlatih di sekolah saya dan tidur sekali dengan pacar saya. Dia
sangat kecokelatan, baru saja kembali dari liburan di Bali
dengan suami dan dua anaknya. Saat aku memeluknya aku
memikirkannya
Sumire di pulau Yunani-nya. Di dalam dirinya, aku tidak bisa menahan
diri
Bayangkan tubuh Sumire.
Jika saya tidak tahu Sumire, saya dapat dengan mudah jatuh karena ini
wanita, tujuh tahun senior saya (dan yang anaknya adalah salah satu dari
saya
siswa). Dia wanita yang cantik, energik, baik hati. Dia
memakai make up terlalu banyak untuk saya sukai, tapi berpakaian
bagus.
Dia khawatir sedikit kelebihan berat badan, tapi seharusnya tidak
memiliki. Aku pasti tidak akan mengeluh tentang dia seksi
angka. Dia tahu semua keinginan saya, semua yang saya inginkan dan
tidak
Halaman 88
86
ingin. Dia tahu seberapa jauh untuk pergi dan kapan harus berhenti-di
tempat tidur
dan keluar. Membuatku merasa seperti sedang terbang kelas satu.
"Saya belum tidur dengan suami saya selama hampir setahun," dia
Diwahyukan padaku saat dia terbaring di pelukanku. "Kaulah satu-
satunya."
* 87
Tapi aku tidak bisa mencintainya. Untuk alasan apapun, itu
Tanpa syarat, keintiman alamiah Sumire dan aku baru saja tidak
sana. Jilbab tipis yang tipis selalu ada di antara kami. Terlihat
atau tidak, penghalang tetap ada. Keheningan canggung datang pada kita
semua
Waktu-terutama saat kita mengucapkan selamat tinggal. Tidak pernah
terjadi dengan saya dan Sumire Berada bersama wanita ini
mengkonfirmasi satu fakta yang tak terbantahkan: Saya membutuhkan
Sumire lebih dari
pernah.
Setelah wanita itu pergi, saya berjalan-jalan sendiri, mengembara
Tanpa tujuan untuk sementara, lalu mampir ke sebuah bar dekat stasiun
dan memiliki Canadian Club di bebatuan. Seperti biasa pada saat seperti
Mereka, saya merasa seperti orang yang paling malang hidup. Saya cepat
menghabiskan minuman pertama saya dan memesan yang lain,
memejamkan mata
dan memikirkan Sumire. Sumire, topless, berjemur di
pasir putih dari pulau Yunani. Di meja sebelah saya empat
Anak laki-laki dan perempuan kuliah sedang minum bir, tertawa, dan
bersenang-senang. Nomor tua oleh Huey Lewis dan
Berita sedang diputar. Aku bisa mencium bau pizza baking.
Kapan pemuda saya lolos dari saya? Tiba-tiba aku berpikir.
Ini adalah lebih, bukan? Tampak seperti kemarin aku masih saja
setengah dewasa Huey Lewis dan the News memiliki beberapa pukulan
lagu itu Tidak begitu bertahun-tahun yang lalu. Dan sekarang aku di sini
sebuah sirkuit tertutup, memutar roda saya. Mengetahui aku tidak
mendapatkan
dimana saja, tapi berputar sama saja. Saya harus. Harus tetap
Itu naik atau saya tidak akan bisa bertahan.
*
Halaman 89
Malam itu saya mendapat telepon dari Yunani. Pukul 2 pagi
Tapi itu bukan Sumire. Itu Miu.
Page 90
88
7
Hal pertama yang saya dengar adalah suara dalam hati seorang pria
beraksen bahasa Inggris, menyemburkan namaku dan kemudian
berteriak, "Sudah
mencapai orang yang tepat, ya? "aku sudah tertidur lelap. Pikiranku
adalah kosong, padi sawah di tengah hujan badai, dan aku
tidak bisa menemukan apa yang sedang terjadi Seprai masih ada
Masih ingat ingatan tentang percintaan sore itu, dan
Kenyataannya adalah salah satu langkah keluar dari barisan, kardigan
dengan kancingnya
salah Pria itu mengucapkan nama saya lagi. "Saya sudah mencapainya
orang yang tepat, ya? "
"Ya, sudah," jawabku. Itu tidak terdengar seperti namaku, tapi
itu dia Untuk sementara ada bunyi statis, seolah dua
Massa udara yang berbeda telah bertabrakan. Harus Sumire membuat
telepon luar negeri dari Yunani, saya bayangkan. Aku mengangkat
gagang telepon
Dari telingaku sedikit, menunggu suaranya terdengar. Tetapi
Suara yang kudengar selanjutnya bukan milik Sumire, tapi milik Miu.
"Saya yakin Anda pernah mendengar tentang saya dari Sumire?"
Page 91
89
"Ya, sudah," jawabku.
Suaranya di saluran telepon terdistorsi oleh beberapa orang yang jauh,
zat anorganik, tapi aku masih bisa merasakan ketegangan di dalamnya.
Sesuatu yang kaku dan keras mengalir melalui telepon seperti
awan es kering dan masuk ke kamarku, membuatku terjaga.
Aku duduk tegak di tempat tidur dan menyesuaikan peganganku di
gagang telepon.
"Aku harus bicara cepat," kata Miu terengah-engah. "Saya menelepon
dari pulau Yunani, dan tidak mungkin melewatinya
ke Tokyo-bahkan ketika Anda melakukannya, mereka memotong Anda.
Aku mencoba begitu banyak
kali, dan akhirnya berhasil melewatinya. Jadi saya akan melewatkan
formalitas
dan langsung ke intinya, jika tidak
pikiran?"
"Saya tidak keberatan," kataku.
"Bisakah kamu datang kesini?"
"Di sini, maksudmu orang Yunani?"
"Iya nih. Secepat mungkin. "
Aku mengatakan hal pertama yang terlintas dalam benakku. "Melakukan
sesuatu terjadi pada Sumire? "
Jeda saat Miu menarik napas. "Saya masih belum tahu. Tetapi saya
pikir dia ingin kau datang kesini Aku yakin akan hal itu. "
"Anda pikir dia akan melakukannya?"
"Saya tidak bisa membahasnya melalui telepon. Tidak ada yang tahu
kapan
kita akan terputus, dan selain itu, ini adalah masalah yang rumit, dan
Saya lebih suka berbicara dengan Anda secara langsung. Saya akan
membayar ongkos kirim.
Datang saja. Lebih cepat lebih baik. Beli saja tiketnya. Kelas utama,
apapun yang kamu suka. "
Istilah baru di sekolah dimulai dalam sepuluh hari. Aku harus kembali
Sebelum itu, tapi jika saya mau, perjalanan pulang ke Yunani tidak begitu
di luar wilayah kemungkinan. Saya dijadwalkan untuk pergi ke sekolah
dua kali selama istirahat untuk mengurus beberapa bisnis, tapi aku
harus bisa memiliki seseorang menutupi saya.
Halaman 92
90
"Aku yakin bisa datang," kataku. "Ya, saya rasa saya bisa. Tapi
Ke mana tepatnya aku harus pergi? "
Dia memberitahuku nama pulau itu. Aku menuliskan apa dia
kata di sampul di dalam buku di samping tempat tidurku. Terdengar
samar-samar akrab
"Anda naik pesawat dari Athena ke Rhodes, lalu naik feri.
Ada dua feri sehari ke pulau itu, satu di pagi hari
dan satu di malam hari. Aku akan pergi ke pelabuhan kapanpun
feri tiba Maukah kamu datang?"
"Kurasa aku akan berhasil. Hanya saja aku- "Aku mulai
katakan, dan garis mati. Tiba-tiba, dengan keras, seperti seseorang
mengambil kapak ke tali. Dan lagi yang mengerikan itu statis. Berpikir
Kita bisa terhubung lagi, saya duduk sebentar, telepon
Di telingaku, menunggu, tapi yang kudengar hanyalah suara kisi-kisi itu.
saya
menutup telepon dan bangkit dari tempat tidur. Di dapur aku punya
segelas teh jelai dingin dan bersandar ke lemari es,
mencoba mengumpulkan pikiranku
Apakah saya benar-benar akan naik pesawat dan terbang jauh-jauh ke
sana?
Yunani?
Jawabannya adalah ya. Aku tidak punya pilihan lain.
* Kepala kembali di atas bantal, dan mencoba kembali tidur. Dulu
Aku menarik atlas besar dunia dari rak bukuku untuk mencari
pulau yang pernah saya ceritakan tentang Miu. Itu di dekat Rhodes, dia
bisa melakukannya
mengatakan, tapi tidak mudah menemukannya di antara segudang pulau
yang bertitik Laut Aegea. Akhirnya, aku bisa menemukannya
cetak mungil, nama tempat yang saya cari. Kecil
pulau dekat perbatasan Turki. Begitu kecil Anda tidak bisa benar-benar
tahu
bentuknya.
Saya menarik paspor saya dari laci dan memeriksa masih ada
sah. Selanjutnya saya mengumpulkan semua uang yang saya miliki di
rumah dan
memasukkannya ke dompet saya Itu tidak berarti banyak, tapi aku bisa
Halaman 93
91
menarik lebih banyak dari bank di pagi hari. Aku punya beberapa
uang di rekening tabungan dan baru saja menyentuh saya
bonus musim panas Itu dan kartu kredit saya dan saya harus bisa
datang dengan cukup untuk tiket kembali ke Yunani. Saya dikemas
beberapa pakaian di dalam tas vinyl gym dan dilemparkan ke toilet kit.
Dan
Dua novel Joseph Conrad yang saya maksud untuk dibaca ulang. saya
ragu-ragu mengepak celana renangku, tapi akhirnya berakhir
mengambil mereka Mungkin aku akan sampai di sana dan apapun
masalah di sana
Akan terpecahkan, semua orang sehat dan bahagia, terik matahari
tergantung damai di langit, dan aku akan menikmati berenang santai atau
dua sebelum aku harus pulang ke rumah-yang tentu saja akan menjadi
milikku
hasil terbaik untuk semua orang yang terlibat.
Hal-hal yang diurus, saya ternyata terang, tenggelamkan saya
Baru tiga, dan aku masih bisa menangkap beberapa kedipan sebelumnya
pagi. Tapi aku tidak bisa tidur. Kenangan itu yang statis keras
disiram darahku Jauh di dalam kepalaku aku bisa mendengarnya
suara laki-laki, menggonggong namaku Aku menyalakan lampu, berhasil
Dari tempat tidur lagi, pergi ke dapur, menyeduh beberapa es teh,
dan meminumnya. Lalu aku memutar ulang seluruh percakapan yang
kumiliki
dengan Miu, setiap kata dalam urutan. Kata-katanya tidak jelas,
abstrak, penuh ambiguitas. Tapi ada dua fakta dalam apa
dia mengatakan kepada saya. Aku menulis keduanya di atas sebuah
memo pad.
1. Sesuatu telah terjadi pada Sumire. Tapi Miu
tidak tahu apa itu
2. Saya harus kesana sesegera mungkin. Sumire,
juga, pikir Miu, ingin aku melakukan itu.
Aku menatap buku catatan itu. Dan aku menggarisbawahi dua
frasa.
Page 94
92
1. Sesuatu telah terjadi pada Sumire. Tapi Miu
tidak tahu apa itu
2. Saya harus kesana sesegera mungkin. Sumire,
juga, pikir Miu, ingin aku melakukan itu.
Aku tidak bisa membayangkan apa yang telah terjadi pada Sumire yang
kecil itu
Pulau Yunani Tapi aku yakin itu pasti sesuatu yang buruk. Itu
Pertanyaannya adalah, seberapa buruk? Sampai pagi tidak ada yang saya
Bisa melakukan itu. Aku duduk di kursiku, berdiri di atas meja, membaca
sebuah buku dan menunggu cahaya pertama untuk ditunjukkan.
Sepertinya untuk mengambil
selama-lamanya.
* kemungkinan untuk pergi ke Yunani Paling tidak sampai jam 2 pagi
Pada saat cahaya pertama saya naik ke Chuo Line ke Shinjuku, melompat
naik Narita Express, dan sampai di bandara. Pukul sembilan saya
membuat putaran loket tiket pesawat, hanya untuk mempelajarinya
Tidak ada penerbangan langsung antara Narita dan Athena.
Setelah sedikit trial and error saya memesan kursi kelas bisnis
penerbangan KLM ke Amsterdam. Aku bisa berubah di sana
penerbangan ke Athena Lalu di Athena aku akan naik Olympic Airways
penerbangan domestik ke Rhodes. Orang KLM membuat semua
pengaturan. Selama tidak ada masalah muncul, saya harus bisa
untuk membuat kedua koneksi baik. Itu cara tercepat untuk
mendapatkannya
sana. Saya memiliki tiket terbuka untuk penerbangan pulang, dan saya
bisa
Kembalilah kapan saja dalam tiga bulan ke depan. Saya dibayar dengan
kredit
kartu. Tas untuk check in mereka memintaku. Tidak, saya jawab.
Aku punya waktu sebelum penerbangan, jadi aku makan pagi di bandara
restoran. Saya menarik sejumlah uang dari ATM dan membelinya
cek penjelajah dollar Selanjutnya saya membeli sebuah buku panduan ke
Yunani
di toko buku. Nama pulau yang Miu bilang tidak masuk
buku kecil itu, tapi aku memang perlu mendapatkan beberapa informasi
tentang
Page 95
93
negara-mata uang, iklim, dasar-dasarnya. Selain dari
sejarah Yunani kuno dan drama klasik, tidak ada
aku tahu tentang tempat itu. Sekitar sebanyak yang saya tahu
geografi Jupiter atau inner pekerjaan Ferrari
sistem pendingin. Tidak sekali pun dalam hidupku aku pernah
memikirkannya
hari tertentu.
*
Tepat sebelum tengah hari saya menelepon salah satu rekan guru saya.
Sesuatu yang tidak menguntungkan terjadi pada kerabatku, kataku
dia, aku akan pergi dari Tokyo selama sekitar satu minggu, jadi aku
bertanya-tanya jika
Anda akan mengurus hal-hal di sekolah sampai saya kembali. Tidak
masalah,
jawabnya. Kami saling membantu seperti ini
kali, itu bukan masalah besar. "Kemana kamu pergi?" Tanyanya
saya. "Shikoku," jawabku. Aku tidak bisa mengatakannya dengan baik
padanya
sedang menuju ke Yunani.
"Saya menyesal mendengarnya," katanya. "Pokoknya, pastikan kamu
kembali pada waktunya untuk memulai masa baru. Dan ambil a
suvenir untuk saya jika Anda bisa, oke? "
"Tentu saja," kataku. Aku akan berhasil melakukannya nanti.
Aku pergi ke ruang kelas bisnis, berbaring di sofa, dan
Tertidur sebentar, tidur nyenyak. Dunia telah kehilangan semua akal
dari kenyataan Warna tidak wajar, detail minyak mentah. Itu
Latar belakangnya adalah bubur kertas, bintang-bintang terbuat dari
pelapis Alumunium. Anda bisa melihat lem dan kepala
kuku memegang semuanya bersama-sama Pengumuman bandara
melayang masuk
dan dari kesadaran saya. "Semua penumpang di Air France
penerbangan 275, menuju Paris. "Di tengah hal ini tidak masuk akal
Mimpi-atau tidak pasti terjaga-aku memikirkan Sumire.
Seperti beberapa dokumenter zaman lampau, fragmen-fragmen muncul
dalam pikiran
dari waktu dan tempat yang telah kami bagi. Dalam hiruk pikuknya
bandara,
Page 96
94
penumpang gagah di sana-sini, dunia tempat saya berbagi
Sumire tampak lusuh, tak berdaya, tidak pasti. Tak satu pun dari kami
tahu
apapun yang benar-benar penting, dan juga kemampuan kita untuk tidak
melakukannya
Perbaiki itu. Tidak ada yang solid yang bisa kita andalkan. Kita
Angka nol yang nyaris tak terbatas, hanya sedikit makhluk kecil yang
menyapu
dari satu jenis dilupakan ke yang lain.
Aku terbangun dengan keringat yang tidak enak, bajuku terpampang di
pipiku
dada. Tubuhku lesu, kakiku bengkak. Aku merasa seperti aku
menelan langit yang mendung. Aku pasti terlihat pucat. Salah satu
Staf lounge bertanya kepada saya, khawatir, jika saya baik-baik saja. "Saya
baik-baik saja,"
Saya menjawab, "panasnya hanya sampai ke saya." Maukah anda?
sesuatu yang dingin untuk diminum? dia bertanya. Aku berpikir sejenak
dan meminta bir Dia membawakanku taplak meja dingin, a
Heineken, dan sekantong kacang asin. Setelah menyeka keringat saya
Muka dan minum setengah gelas bir, aku merasa lebih baik. Dan aku bisa
tidur a
sedikit.
*
Penerbangan tersebut meninggalkan Narita tepat pada waktunya,
mengambil rute kutub
ke Amsterdam Aku ingin tidur lagi, jadi aku punya pasangan
dari whiskys dan saat aku terbangun, makan malam sebentar. Saya tidak
memiliki banyak nafsu makan dan melewatkan sarapan. Aku ingin
Pegang pikiran saya kosong, jadi saat saya terbangun saya berkonsentrasi
membaca Conrad
Di Amsterdam saya mengganti pesawat, tiba di Athena, pergi ke
terminal penerbangan domestik, dan, hampir tidak lama lagi
luang, naik ke 727 yang menuju Rhodes. Pesawat itu
dikemas dengan sekelompok animasi muda dari setiap orang
negara yang bisa dibayangkan Mereka semua kecokelatan, mengenakan
kaos
atau tank top dan cut-off jeans. Sebagian besar pemuda itu
janggut tumbuh (atau mungkin sudah lupa mencukur) dan memilikinya
Rambut kusut ditarik kembali dengan ekor kuda. Mengenakan krem
Page 97
95
celana panjang, kemeja polo lengan pendek putih dan katun biru tua
jaket, aku tampak tidak pada tempatnya. Aku bahkan lupa membawa
apapun
kacamata hitam. Tapi siapa yang bisa menyalahkan saya? Tidak terlalu
banyak jam
sebelum aku berada di apartemenku di Kunitachi, khawatir
tentang apa yang harus saya lakukan dengan sampah saya
Di bandara Rhodes, saya bertanya di meja informasi tempat saya berada
Bisa naik feri ke pulau itu. Itu di pelabuhan di dekatnya. Jika
Aku bergegas, aku mungkin bisa membuat feri malam. "Bukan begitu
habis terjual habis? "tanyaku, hanya untuk memastikan. Runcing
berhidung
wanita usia tak pasti di loket informasi
mengerutkan kening dan melambaikan tangannya tanpa ekspresi.
"Mereka selalu bisa
Beri ruang untuk satu lagi, "jawabnya. "Ini bukan lift."
* membeli tiket
Saya memanggil taksi dan menuju pelabuhan. "Saya sedang terburu-
buru," saya
Mengatakan pada sopirnya, tapi sepertinya dia tidak mengerti maksud
saya. Itu
Taksi tidak memiliki AC, dan angin yang panas dan berdebu
meniup di jendela yang terbuka. Sementara sopir taksi, masuk
Bahasa Inggris yang kasar dan berkeringat, terus menyala dan terus
berlanjut dengan muram
mencela tentang Euro Saya membuat suara sopan untuk menunjukkannya
berikut, tapi aku tidak benar-benar mendengarkan. Sebagai gantinya, aku
menyipitkan mata
pemandangan menakjubkan Rhodes yang melintas di luar. Langit itu
Tanpa awan, tidak sedikit hujan. Matahari memanggang dinding batu
rumah-rumah. Lapisan debu menutupi pepohonan yang keriput di
sampingnya
jalan, dan orang-orang duduk di bawah naungan pepohonan atau di
bawah terbuka
tenda dan menatap, hampir diam, di dunia. Aku mulai
bertanya-tanya apakah aku berada di tempat yang tepat Tanda-tanda
mencolok dalam bahasa Yunani
Namun, surat kabar mengiklankan rokok dan ouzo dan
meluap dari bandara ke kota, mengatakan kepada saya bahwa-
Cukup yakin-ini adalah Yunani.
Feri malam masih di pelabuhan. Itu lebih besar dari saya
dibayangkan Di buritan ada tempat untuk mengangkut mobil, dan
Page 98
96
dua truk berukuran menengah penuh makanan dan serba serbi dan tua
Sedan Peugeot sudah naik, menunggu kapal ditarik
keluar dari pelabuhan Saya membeli tiket dan naik, dan saya baru saja
duduk di kursi malas saat antrean ke dok
Dilepas dan mesin meraung ke dalam kehidupan. Aku menghela napas
dan mendongak
di langit. Yang bisa saya lakukan sekarang adalah menunggu kapal
membawa saya
ke mana aku pergi
Aku melepaskan jaket katunku yang berkeringat dan berdebu, melipatnya
dan
memasukkannya ke dalam tasku Saat itu jam 5 sore, tapi matahari masih
menyala
tengah langit, sinar matahari menyengat. Angin sepoi-sepoi
meniup dari haluan di bawah kanvas tenda tercium
Aku, dan dengan sangat pelan aku mulai merasa lebih tenang. Suram
emosi yang telah menyapu saya di ruang tunggu di Narita
Bandara telah lenyap. Meski masih ada yang pahit
aftertaste
*
Hanya ada beberapa turis di kapal, jadi saya menduga itu
Pulau yang sedang saya jalani bukanlah tempat liburan yang populer.
Sebagian besar penumpang adalah penduduk lokal, terutama orang tua
yang mengurus bisnis Rhodes dan sedang menuju
rumah. Pembelian mereka diletakkan dengan hati-hati di kaki mereka,
seperti rapuh
hewan. Wajah orang-orang tua semuanya tergores
keriput dan pucat, seolah-olah matahari yang menyengat dan a
Masa kerja keras telah merampas semua ekspresi mereka.
Ada juga beberapa tentara muda di kapal. Dan dua
hippie travellers, ransel tampak berat di tangan, duduk di
dek. Keduanya dengan kaki kurus dan wajah muram.
Ada juga gadis Yunani remaja, dengan rok panjang. Dia
Indah, dengan mata gelap dan dalam. Rambutnya yang panjang meniup
angin sepoi-sepoi
saat dia mengobrol dengan pacarnya. Senyuman lembut diputar
Sudut-sudut mulutnya, seolah ada sesuatu yang indah
Page 99
97
terjadi. Anting-anting emasnya berkilau cerah di bawah sinar matahari.
Itu
tentara muda bersandar di pagar geladak, merokok,
terlihat keren, melirik sekilas ke arah gadis itu
dari waktu ke waktu.
Aku meneguk soda lemon yang kubeli di kantin feri dan
menatap laut biru yang dalam dan pulau-pulau kecil yang melayang.
Sebagian besar tidak begitu banyak pulau seperti tebing di laut, benar-
benar
sepi. Burung laut putih bertumpu pada ujung bebatuan, pemindaian
lautan untuk ikan Mereka mengabaikan kapal kita. Gelombang
menerobos
kaki tebing, menciptakan garis putih yang mempesona. Kadang
Saya melihat sebuah pulau yang berpenghuni. Tangguh pohon yang
tampak tumbuh
itu, dan rumah-rumah berdinding putih dihiasi lereng-lerengnya. Terang
Perahu berwarna terombang-ambing di inlet, tiang-tiang tinggi mereka
tertulis
busur saat mereka berguling dengan ombak.
Seorang pria tua berkerut yang duduk di sampingku menawari saya
sebatang rokok.
Terima kasih, aku tersenyum, melambaikan tanganku, tapi aku tidak
merokok. Dia
Menyodorkan sebatang permen karet spearmint. Aku mengambilnya
dengan penuh syukur,
dan terus menatap ke laut saat aku mengunyah.
Saat itu pukul tujuh saat kapal feri sampai di pulau itu. Itu
Terik matahari telah melewati puncaknya, tapi langit terang
Sebelumnya, lampu musim panas benar-benar meningkat dalam
kecemerlangan. Seolah-olah
Pada beberapa papan nama besar, nama pulau itu ditulis
huruf raksasa di dinding putih sebuah bangunan di pelabuhan.
Feri naik ke dermaga, dan satu per satu penumpang
Berjalan menyusuri tangga kapal, koper di tangan. Sebuah udara terbuka
kafe menghadap pelabuhan, dan orang-orang yang datang untuk bertemu
dengan
Kapal menunggu sampai mereka mengenali orang-orang mereka
mencari.
Begitu aku debarked aku mencari Miu. Tapi ada
tidak ada orang di sekitar siapa yang mungkin dia. Beberapa pemilik
penginapan datang
up, bertanya apakah saya sedang mencari tempat tinggal untuk malam.
Halaman 100
98
"Tidak, tidak," kataku setiap kali, menggelengkan kepala. Meski begitu,
masing-masing
Seseorang menyerahkan kartu saya sebelum pergi.
Orang-orang yang meninggalkan kapal bersamaku berserakan
arah. Pembeli berjalan dengan susah payah pulang, pelancong pergi
hotel dan penginapan. Begitu orang-orang yang datang untuk menyapa
Teman mereka yang kembali melihat mereka, mereka saling berpelukan
erat atau berjabat tangan, dan mereka akan pergi. Dua lori dan
Peugeot juga dibongkar dan diangkut ke dalam
jarak. Bahkan kucing dan anjing yang telah dirakit
Keingintahuan telah hilang lama sekali. Satu-satunya yang tersisa adalah a
kelompok orang tua yang terbakar matahari dengan waktu di tangan
mereka. Dan
Saya, tas olahraga di tangan, benar-benar keluar dari tempatnya.
Aku duduk di kafe dan memesan es teh, bertanya-tanya
apa yang harus saya lakukan selanjutnya Tidak banyak yang bisa saya
lakukan. Malam
cepat mendekat, dan aku tidak tahu apa-apa tentang pulau itu dan
tata letak tanah. Jika tidak ada yang datang setelah beberapa saat, saya
akan mendapatkan a
kamar di suatu tempat dan keesokan paginya kembali ke
pelabuhan, semoga bisa bertemu dengan Miu. Menurut Sumiré,
Miu adalah wanita metodis, jadi aku tidak percaya dia akan berdiri
saya bangun Jika dia tidak bisa sampai ke pelabuhan, pasti ada
beberapa penjelasan yang sangat bagus Mungkin dia tidak berpikir aku
akan mendapatkannya
disini begitu cepat
Aku kelaparan. Perasaan lapar yang begitu ekstrem itu aku merasa yakin
Anda bisa melihat melalui saya. Semua udara laut segar pasti sudah
dibuat
Tubuh saya menyadari bahwa itu tidak memiliki makanan sejak pagi.
Aku tidak mau ketinggalan Miu, jadi aku memutuskan untuk menunggu
beberapa
lebih di kafe Sering sekali orang lokal lewat dan memberi
aku penasaran.
Di kios sebelah kafe saya membeli sebuah bahasa Inggris kecil
pamflet tentang sejarah dan geografi pulau. saya
membolak-baliknya saat aku menyesap teh es yang sangat hambar itu.
Halaman 101
99
Populasi pulau ini berkisar antara 3.000 sampai 6.000, tergantung
di musim. Populasi naik di musim panas dengan
jumlah wisatawan, turun di musim dingin saat orang-orang pergi
di tempat lain untuk mencari pekerjaan. Pulau itu tidak memiliki industri
Berbicara tentang, dan pertanian cukup terbatas-zaitun dan a
beberapa varietas buah. Dan ada ikan dan sponge-
menyelam. Karena itulah, sejak awal abad ke-20
abad, sebagian besar penduduk pulau telah beremigrasi ke Amerika. Itu
Mayoritas pindah ke Florida, tempat mereka bisa memancing
dan keterampilan sponging untuk penggunaan yang baik. Bahkan ada
sebuah kota di
Florida dengan nama yang sama dengan pulau itu.
Di atas bukit ada instalasi radar militer. Dekat
Pelabuhan sipil adalah pelabuhan kedua yang lebih kecil dimana militer
kapal patroli berlabuh. Dengan perbatasan Turki di dekatnya,
Orang Yunani ingin mencegah penyeberangan perbatasan ilegal dan
penyelundupan, itulah sebabnya ada tentara di kota.
Kapan pun terjadi perselisihan dengan Turki-sebenarnya berskala kecil
bentrokan sering terjadi-lalu lintas masuk dan keluar dari pelabuhan
dijemput.
Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, ketika peradaban Yunani berada di
dalamnya
Puncak, pulau ini, terletak di sepanjang jalur utama ke Asia,
berkembang sebagai pusat perdagangan. Dulu bukit-bukit itu masih ada
ditutupi dengan pepohonan hijau, dimanfaatkan dengan baik oleh kapal
yang berkembang-
industri bangunan Ketika peradaban Yunani menurun,
dan semua pohon telah ditebang (tanaman hijau melimpah
Tidak pernah kembali lagi), pulau ini dengan cepat meluncur menurun
secara ekonomis. Akhirnya, orang-orang Turki masuk. Aturan mereka
adalah
draconian, sesuai dengan pamfletnya. Jika ada sesuatu yang tidak beres
sesuai dengan keinginan mereka, mereka bisa menyingkirkan telinga dan
hidung orang dengan mudah
pohon pemangkas Pada akhir abad kesembilan belas, setelah
Pertarungan berdarah yang tak terhitung jumlahnya, pulau ini akhirnya
memenangkan nya
Halaman 102
100
kemerdekaan dari Turki, dan bendera Yunani biru dan putih
berkibar di atas pelabuhan. Selanjutnya datanglah Hitler. Orang Jerman
membangun radar dan stasiun cuaca di atas bukit untuk dipantau
laut terdekat, karena bukit memberikan pemandangan terbaik.
Sebuah pasukan pengebom Inggris dari Malta membom stasiun tersebut.
Saya t
mengebom pelabuhan serta puncak bukit, tenggelam sejumlah
perahu nelayan yang tidak bersalah dan membunuh beberapa nelayan
malang.
Lebih banyak orang Yunani meninggal dalam serangan daripada orang
Jerman, dan beberapa lainnya
orang tua masih memiliki dendam atas kejadian tersebut.
* pamflet itu dan melihat ke sekeliling saya lagi. Orang tua di
Seperti kebanyakan pulau di Yunani ada sedikit tempat datar di sini,
memang begitu
sebagian besar curam, bukit tak kenal ampun, dengan hanya satu kota di
sepanjang jalan
pantai, tepat di sebelah selatan pelabuhan. Jauh dari kota itu a
Pantai yang indah dan sepi, tapi untuk sampai ke sana Anda harus
memanjat tebing
bukit curam. Tempat yang mudah diakses tidak semudah itu
pantai, yang mungkin menjadi salah satu alasan banyaknya wisatawan
tetap statis Ada beberapa biara Ortodoks Yunani
di perbukitan, namun para biarawan tersebut menjalani kehidupan yang
sangat taat, dan
pengunjung biasa tidak diijinkan Sejauh yang bisa saya katakan
membaca pamflet, ini adalah pulau Yunani yang cukup khas.
Untuk beberapa alasan, meskipun, orang Inggris menemukan pulau itu
sangat menawan (Inggris adalah sedikit eksentrik) dan, di
Semangat mereka untuk tempat itu, membangun sebuah koloni cottage
musim panas di a
naik di dekat pelabuhan Pada akhir 1960-an beberapa penulis Inggris
Tinggal di sana dan menulis novel mereka sambil menatap ke arah laut
biru
dan awan putih. Beberapa karya mereka menjadi kritis
diakui, mengakibatkan pulau mengumpulkan reputasi di antara
literati Inggris sebagai tempat yang romantis. Sejauh ini penting
Aspek budaya pulau mereka sangat diperhatikan masyarakat setempat
Penduduk Yunani tidak peduli.
*
Page 103
101
Saya membaca semua ini untuk mengalihkan pikiran saya dari betapa
lapar saya. Saya tutup
kafe itu menatap tak henti-hentinya di laut, seolah-olah memang begitu
kontestan dalam kontes menatap. Saat itu sudah jam delapan,
dan rasa lapar saya berubah menjadi sesuatu yang dekat dengan fisik
rasa sakit. Bau daging panggang dan ikan bakar melayang
Di suatu tempat dan, seperti penyiksa yang baik hati, menangkap saya
oleh
keberanian. Aku tidak tahan lagi dan berdiri. Sama seperti aku
mengambil tas saya dan akan mulai mencari a
restoran, seorang wanita diam-diam muncul di hadapanku.
* jenis
Matahari, akhirnya tenggelam ke laut, bersinar langsung di atas
Wanita, rok putih setinggi lututnya bergetar sedikit saat dia
melangkah menuruni tangga batu. Dia memakai sepatu tenis kecil, dan
kakinya adalah anak perempuan. Dia memakai lampu hijau tanpa lengan
blus, topi bertepi sempit dan membawa kain kecil
tas bahu. Cara dia berjalan begitu alami, sangat biasa,
Dia bercampur dengan pemandangan, dan mula-mula saya membawanya
ke lokal.
Tapi dia langsung menuju saya, dan saat dia mendekati saya
bisa melihat fitur khasnya di Asia. Setengah refleksnya aku duduk,
lalu berdiri lagi. Wanita itu melepaskan kacamata hitamnya dan
ucapkan namaku
"Maaf, saya sangat terlambat," katanya. "Saya harus pergi ke kantor polisi,
dan semua dokumen butuh waktu lama. Dan aku tidak pernah
membayangkannya
kamu akan berada di sini hari ini Besok di siang hari paling awal, aku
pikir."
"Saya berhasil membuat semua koneksi saya," kataku. Polisi
stasiun?
Miu menatap lurus ke arahku dan tersenyum samar. "Kalau tidak apa-apa
dengan Anda, mengapa kita tidak pergi ke suatu tempat untuk makan
dan berbicara. Saya sudah
hanya sarapan hari ini Bagaimana dengan kamu? Apa kau lapar?"
Halaman 104
102
Sebaiknya Anda mempercayainya, jawab saya.
* Miu berseri. Saat dia tersenyum, dan kemudian hanya, menawan
Dia membawa saya ke sebuah taverna di pinggir jalan dekat pelabuhan.
Sana
adalah panggangan arang yang dipasang di dekat pintu masuk dan segala
Makanan laut segar memasak di atas panggangan besi. Apakah kamu
suka ikan
Tanya Miu, dan saya bilang begitu. Dia berbicara dengan pelayan,
memesan
dalam bahasa Yunani yang rusak Pertama dia membawa satu botol
anggur putih, roti,
dan zaitun. Tanpa toasts atau ado lagi, kami menuangkannya
diri kita sendiri beberapa anggur dan mulai minum. Aku makan beberapa
roti kasar dan beberapa buah zaitun untuk mengurangi rasa lapar saya.
Miu cantik. Kesan pertama saya yang jelas dan
fakta sederhana Tidak, mungkin tidak begitu jelas atau sesederhana itu.
Mungkin aku berada di bawah kesan salah yang mengerikan. Mungkin
Entah kenapa aku ditelan orang lain
mimpi yang tidak dapat diubah Memikirkannya sekarang, saya tidak bisa
mengesampingkannya
kemungkinan. Yang bisa saya katakan pasti adalah bahwa pada saat itu
saya melihat
Dia sebagai wanita yang sangat cantik.
Dia memakai beberapa cincin di jari rampingnya. Salah satunya sederhana
cincin kawin emas Sementara aku berusaha buru-buru mengatur yang
pertama
Kesan dia dalam beberapa jenis tatanan, dia menatapku
Mata lembut, sesekali menyesap anggur.
"Saya merasa pernah bertemu dengan Anda sebelumnya," katanya.
"Mungkin karena aku
selalu dengar tentangmu. "
"Sumire juga banyak bercerita tentang Anda," kataku.
Garis-garis kecil muncul di sudut matanya. "Kurasa kita bisa
Kalau tidak, perkenalan dulu. "
Aku mengangguk.
Yang paling saya sukai dari Miu adalah bahwa dia tidak mencoba untuk
bersembunyi
umurnya. Menurut Sumire, dia pasti berusia 38 atau 39 tahun. Dan
memang
dia melihat umur itu Dengan sosoknya yang langsing dan sempit, sedikit
make-up
Halaman 105
103
dan dia akan dengan mudah lulus sampai akhir dua puluhan. Tapi dia
tidak berhasil
upaya. Miu membiarkan usia secara alami naik ke permukaan,
menerimanya
apa itu, dan membuatnya berdamai dengannya
*
Miu memasukkan zaitun ke dalam mulutnya, menggenggam lubang itu
bersamanya
jari dan, seperti penyair yang mendapatkan tanda baca dengan benar,
dengan anggun membuangnya di asbak.
"Saya minta maaf untuk memanggil Anda seperti itu di tengah malam,"
dia berkata. "Saya berharap bisa menjelaskan hal-hal yang lebih baik saat
itu, tapi saya
terlalu kesal dan tidak tahu harus mulai dari mana. Aku masih belum
Benar-benar tenang, tapi kebingungan awal saya telah berakhir sedikit. "
"Apa yang terjadi di dunia ini?" Tanyaku.
Miu mengangkat kedua tangannya di atas meja, memisahkan mereka,
membawa mereka bersama lagi "Sumire telah menghilang."
"Lenyap?"
"Seperti asap," kata Miu. Dia menyesap anggurnya.
Dia melanjutkan. "Ceritanya panjang, jadi kupikir sebaiknya aku mulai
awal dan katakan itu dalam urutan yang benar. Jika tidak, beberapa
nuansa mungkin tidak masuk. Ceritanya sendiri cukup
halus. Tapi mari kita makan dulu. Ini tidak seperti hitungan kedua benar
Sekarang, dan sulit untuk berpikir jernih jika Anda lapar. Juga, ini a
Terlalu berisik untuk berbicara di sini. "
Restoran itu penuh dengan orang-orang Yunani yang memberi isyarat dan
berbicara
dengan riuh. Agar kita tidak saling berteriak, Miu
dan aku mencondongkan tubuh ke depan, kepala kami saling berdekatan
seperti yang kita bicarakan Saat ini pelayan membawa piring penumpuk
salad Yunani dan ikan bandeng bakar panggang besar. Miu ditaburkan
beberapa garam pada ikan, diperas setengah lemon, dan menetes
beberapa minyak zaitun ke bagiannya. Saya melakukan hal yang sama.
Kita
berkonsentrasi pada makan untuk sementara waktu. Seperti yang dia
katakan, hal pertama yang pertama.
Kami perlu meredakan kelaparan kami.
Page 106
104
Berapa lama aku bisa tinggal di sini? dia bertanya. "Istilah baru
dimulai dalam seminggu, "jawab saya," jadi saya harus kembali saat itu.
Kalau tidak, masalahnya akan sedikit lengket. "Miu memberi tahu fakta
anggukan. Dia mengatupkan bibirnya dan sepertinya berolahraga
sesuatu. Dia tidak mengatakan sesuatu yang bisa diprediksi, seperti
"Jangan
khawatir, Anda akan kembali saat itu, "atau" Saya ingin tahu apakah
semuanya akan menjadi segalanya
Akhirnya dia melakukannya. "Dia sampai pada kesimpulan pribadinya
sendiri,
yang dia letakkan di laci, dan diam-diam kembali ke
dia makan
Setelah makan malam, saat kami minum kopi, dia meneruskan
subjek tarif udara Maukah Anda mengambil jumlah ini
cek penjelajah dollar? dia bertanya. Atau aku bisa memilikinya
uang ditransfer ke rekening Anda dalam yen setelah Anda kembali ke
Tokyo. Mana yang kamu suka Saya tidak kekurangan dana, saya
jawab, saya bisa bayar sendiri. Tapi Miu bersikeras untuk membayar. Saya
m kamu keberatan?"
Siapa yang memintamu datang, katanya.
Aku menggelengkan kepala. "Bukannya aku bersikap sopan atau apapun.
SEBUAH
sedikit kemudian, dan aku mungkin akan datang ke sini
kemauan sendiri Itulah yang ingin saya katakan. "
Miu memikirkannya dan mengangguk. "Saya sangat berterima kasih
kamu. Untuk datang kesini Saya tidak bisa mengatakan berapa
jumlahnya. "
* bulan. Saya pertama kali tertiup angin dan harus berhenti sejenak
Ketika kami meninggalkan restoran, langit adalah percikan yang
cemerlang
warna. Jenis udara yang terasa seperti jika Anda menariknya masuk,
Anda
Paru-parunya akan diwarnai warna biru yang sama. Bintang kecil mulai
untuk berkelap-kelip. Hampir tidak bisa menunggu hari musim panas
yang panjang
Akhirnya, penduduk setempat keluar untuk makan malam setelah makan
di sekitar
pelabuhan. Keluarga, pasangan, kelompok teman. Aroma yang lembut
dari air pasang pada akhir hari menyelimuti jalanan. Miu dan
Aku berjalan melewati kota. Sisi kanan jalan itu
dilapisi dengan toko, hotel kecil, dan restoran dengan meja set
Halaman 107
105
di trotoar. Lampu kuning yang nyaman bersinar kecil,
jendela kayu tertutup, dan musik Yunani disaring
dari radio Di sisi kiri laut terbentang, ombak gelap
dengan tenang menerobos di dermaga.
"Dalam beberapa saat jalan menanjak," kata Miu. "Kita juga bisa
Ambil beberapa tangga curam atau lereng yang landai. Tangga lebih
cepat. Melakukan
"Tidak, tidak," jawab saya.
Tangga batu yang sempit sejajar dengan lereng bukit. Mereka
Panjang dan curam, tapi kaki latih pelatih Miu tidak menunjukkan tanda-
tanda
melelahkan, dan dia tidak pernah mengendur kecepatannya. Ujung
roknya
Tepat di depanku aku terbawa gembira dari sisi ke sisi, dia
kecokelatan, betis indah bersinar dalam terang yang hampir penuh
nafas. Saat kami berjalan di atas, lampu-lampu pelabuhan
menjadi lebih kecil dan jauh. Semua kegiatan
Orang-orang yang berada tepat di sampingku terserap ke dalamnya
lampu anonim. Itu adalah pemandangan yang mengesankan, sesuatu
Saya ingin memotong dengan gunting dan menempel di dinding dinding
ingatan.
Tempat tinggal Miu dan Sumire masih kecil
pondok dengan beranda menghadap ke laut. Dinding putih dan dinding
merah-
atap genteng, pintu dicat hijau tua. Sebuah kerusuhan merah
bugenvil menimpa dinding batu rendah yang mengelilinginya
rumah. Dia membuka pintu yang tidak terkunci dan mengundang saya
masuk
Pondok itu sangat dingin. Ada ruang tamu dan
ruang makan berukuran sedang dan dapur. Dindingnya
plesteran putih, dengan beberapa lukisan abstrak. Dalam hidup
Ruangan itu ada sofa dan rak buku, dan stereo kompak.
Dua kamar tidur dan kamar mandi kecil tapi tampak bersih.
Tak satu pun dari perabotan itu sangat menarik, hanya nyaman dan hidup
Halaman 108
106
di.
Miu melepas topinya dan meletakkan tasnya di dapur
meja kerja "Mau minum apa?" Tanyanya. "Atau
apakah kamu mau mandi dulu? "
"Pikir aku akan mandi dulu," kataku.
Aku mencuci rambut dan bercukur. Blow-kering rambut saya dan
berubah menjadi T-shirt dan celana pendek. Membuatku merasa setengah
jalan
kembali ke normal. Di bawah cermin di kamar mandi ada
dua sikat gigi, satu biru, yang lainnya berwarna merah. Aku bertanya-
tanya mana
adalah milik Sumire
Aku kembali ke ruang tamu dan menemukan Miu dengan mudah
kursi, kaca brandy di tangan. Dia mengundang saya untuk bergabung
dengannya, tapi
Yang kuinginkan sebenarnya adalah bir dingin. Saya mendapatkan bir
Amstel dari
kulkas dan menuangkannya ke dalam gelas tinggi. Sambil tenggelam jauh
di kursinya,
Miu terdiam untuk waktu yang lama. Sepertinya dia tidak berusaha
untuk menemukan kata-kata yang tepat yang ingin dia katakan, lebih
tepatnya dia
tenggelam dalam beberapa ingatan pribadi, satu tanpa awal
dan tanpa akhir.
"Sudah berapa lama kau di sini?" Aku memberanikan diri.
"Hari ini hari kedelapan," kata Miu setelah memikirkannya.
"Dan Sumire menghilang dari sini?"
"Betul. Seperti yang saya katakan sebelumnya, sama seperti asap. "
"Kapan ini terjadi?"
"Pada malam hari, empat hari yang lalu," katanya sambil melihat ke
sekeliling ruangan
seolah mencari petunjuk. "Saya tidak tahu harus mulai dari mana."
"Sumire memberitahuku dengan suratnya tentang pergi ke Paris dari
Jakarta
Milan, "kataku. "Lalu naik kereta ke Burgundy. Kamu
tinggal di rumah besar milik temanmu di Burgundy
Desa."
"Kalau begitu, saya akan mengambil ceritanya dari sana," katanya.
Halaman 109
107
8
"Saya sudah mengenal produsen anggur di sekitar desa itu selama
berabad-abad,
dan saya tahu anggur mereka seperti saya tahu tata letak saya sendiri
rumah. Anggur macam apa anggur di lereng tertentu di a
Bidang tertentu akan berproduksi. Bagaimana cuaca tahun itu
mempengaruhi
rasa, yang produsen bekerja paling keras, yang anaknya
mencoba yang terbaik untuk membantu ayahnya. Berapa banyak dalam
pinjaman tertentu
produsen telah mengambil keluar, siapa yang membeli Citroen baru.
Mereka
macam-macam. Anggur itu seperti membiakkan keturunan-Anda
Harus tahu garis keturunan dan informasi terbaru. Anda tidak bisa
Lakukan bisnis hanya berdasarkan selera yang bagus dan mana yang
tidak. "
Miu berhenti sejenak untuk menarik napas. Dia terlihat
tidak dapat memutuskan apakah akan pergi atau tidak. Dia melanjutkan.
"Ada beberapa tempat di Eropa yang saya beli dari, tapi itu
desa di Burgundy adalah pemasok utama saya. Jadi saya mencoba untuk
menghabiskan a
Cukup banyak waktu di sana setidaknya setahun sekali, untuk
memperbaharui yang lama
persahabatan dan kumpulkan berita terbaru. Aku selalu pergi sendiri, tapi

Page 110
108
Kali ini kami mengunjungi Italia terlebih dahulu, dan saya memutuskan
untuk mengambilnya
Sumire bersamaku. Kadang lebih mudah untuk dimiliki
Orang lain dengan Anda dalam perjalanan seperti ini, dan selain itu, saya
pernah melakukannya
dia belajar bahasa Italia Pada akhirnya saya memutuskan untuk lebih suka
pergi sendiri
dan berencana membuat beberapa alasan untuk memintanya kembali
Pulang sebelum berangkat ke Prancis. Aku sudah terbiasa bepergian
sendirian sejak masih muda, dan tidak peduli seberapa dekat Anda
Bagi mereka tidak mudah bergaul dengan orang lain hari demi hari.
"Sumire secara mengejutkan mampu dan menangani banyak hal
rincian untuk saya Membeli tiket, membuat reservasi hotel,
menegosiasikan harga, menjaga catatan pengeluaran, mencari tahu
restoran lokal yang bagus Hal-hal seperti itu. Miliknya orang Italia
jauh lebih baik, dan aku menyukai keingintahuannya yang sehat
membantu saya mengalami hal-hal yang tidak akan pernah saya dapatkan
jika saya melakukannya
sendirian. Saya terkejut betapa mudahnya untuk bersama orang lain.
Saya merasa seperti itu, saya pikir, karena sesuatu yang spesial itu
membawa kita bersama. "
* kenalan bersama,
"Saya ingat dengan sangat baik saat pertama kali bertemu dan kami
berbicara
tentang Sputniks. Dia sedang berbicara tentang penulis Beatnik, dan aku
salah mengira kata itu dan berkata 'Sputnik'. Kami tertawa tentang hal itu,
dan
yang memecahkan es Anda tahu apa arti 'Sputnik'
Rusia? 'Teman seperjalanan'. Aku mencarinya di kamus
beberapa waktu yang lalu. Agak aneh kebetulan kalau dipikir-pikir
saya t. Saya heran mengapa orang Rusia memberi satelit mereka yang
aneh
nama. Ini hanya sebatang logam kecil yang malang, berputar di sekitar
Bumi."
Miu terdiam beberapa saat, lalu melanjutkan.
*
"Bagaimanapun, akhirnya aku membawa Sumire bersamaku ke
Burgundy.
Sementara saya melihat kenalan lama dan merawat
Halaman 111
109
bisnis, Sumire, yang orang Prancis tidak ada, meminjam
mobil dan melaju keliling daerah. Di satu kota dia kebetulan
bertemu dengan seorang wanita tua Spanyol yang kaya raya, dan mereka
mengobrol dengan bahasa Spanyol
dan menjadi teman. Wanita itu memperkenalkan Sumire ke sebuah
Orang Inggris yang menginap di hotel mereka. Dia lebih dari
50, seorang penulis semacam itu, sangat halus dan ganteng. Saya m
positif dia gay Dia punya sekretaris dengan dia yang sepertinya
untuk menjadi pacarnya
"Mereka mengundang kami untuk makan malam. Mereka adalah orang-
orang yang sangat baik, dan
Saat kami berbicara, kami menyadari bahwa kami memiliki beberapa
dan saya merasa telah menemukan beberapa roh yang baik hati.
"Orang Inggris itu memberi tahu kami bahwa dia memiliki sebuah
pondok kecil di sebuah pulau
di Yunani dan akan senang jika kita menggunakannya. Dia selalu pakai
pondok selama sebulan di musim panas, tapi musim panas ini dia
beberapa pekerjaan yang mencegahnya pergi. Rumah adalah yang terbaik
Diduduki, jika tidak, para pengasuh akan malas, katanya kepada kami.
Begitu
Jika tidak mengganggu, jangan ragu untuk menggunakannya. Pondok ini,
di
kata lain."
Miu menatap sekeliling ruangan.
* berenang di
"Saat saya kuliah saya mengunjungi Yunani. Itu salah satunya
tur angin puyuh di mana Anda melompat dari pelabuhan ke pelabuhan,
tapi tetap saja saya
jatuh cinta dengan negara. Itu sebabnya sangat menarik
menawarkan untuk memiliki rumah gratis di pulau Yunani untuk
digunakan selama
kami mau. Sumire juga melompat pada kesempatan itu. Saya
menawarkan untuk membayar a
harga wajar untuk menyewa pondok, tapi orang Inggris menolak,
mengatakan bahwa dia tidak berada dalam bisnis persewaan. Kami
memikirkan beberapa gagasan
sekitar untuk sementara waktu, dan akhirnya setuju bahwa saya akan
mengirim a
Kasus anggur merah ke rumahnya di London mengucapkan terima kasih.
"Hidup di pulau itu seperti mimpi. Untuk pertama kalinya di aku
Tidak tahu berapa lama aku bisa menikmati liburan yang nyata, tanpanya
Page 112
110
jadwal yang perlu dikhawatirkan Komunikasi sedikit terbelakang
Di sini-Anda tahu tentang layanan telepon yang mengerikan-dan di sana
bukan faks atau internet. Kembali ke Tokyo nanti
Dari pada awalnya direncanakan akan menyebabkan sedikit masalah bagi
Orang lain, tapi begitu sampai di sini, sepertinya tidak masalah
lebih.
"Sumire dan aku bangun setiap pagi, mengemasi tas
handuk, air, tabir surya, dan berjalan ke pantai di sisi lain
sisi pegunungan. Pantai itu sangat indah yang dibutuhkan
nafas pergi Pasirnya putih bersih, dan hampir tidak ada
ombak. Ini sedikit keluar dari jalan, meskipun, dan sangat sedikit orang
Pergilah ke sana, terutama di pagi hari. Semua orang, pria dan
wanita, berenang telanjang Kami juga melakukannya. Rasanya fantastis
laut biru murni di pagi hari, sama seperti harimu
lahir. Anda merasa seperti Anda berada di dunia lain.
"Saat kita bosan berenang, Sumire dan aku akan berbaring di atas
pantai dan mendapatkan cokelat. Awalnya kami sedikit malu
telanjang di depan satu sama lain, tapi begitu kita terbiasa, itu tidak
masalah besar. Energi tempat itu bekerja pada kita, kurasa.
Kami telah menyebarkan tabir surya di punggung masing-masing, di
bawah sinar matahari,
membaca, tertidur, hanya ngobrol. Itu membuat saya merasa benar-benar
bebas.
"Kami akan berjalan pulang ke rumah melewati pegunungan, mandi
dan makan sederhana, lalu turun tangga ke kota.
Kami minum teh di kafe pelabuhan, baca koran Inggris, beli
beberapa makanan di toko, pulang ke rumah, lalu luangkan waktu kita
seperti kita
senang sampai malam-membaca di beranda atau mendengarkan
ke musik. Terkadang Sumire ada di kamarnya, menulis
tampaknya. Aku bisa mendengarnya membuka PowerBook-nya dan
Mencekik kunci. Di malam hari kita akan pergi ke
pelabuhan untuk menyaksikan kapal feri masuk. Kami akan minum
minuman dingin
dan melihat orang-orang turun dari kapal.
Halaman 113
111
*
"Kami ada di sana, duduk dengan tenang di ujung dunia, dan
tidak ada yang bisa melihat kita Begitulah rasanya-seperti Sumire dan aku
satu-satunya di sini. Tidak ada lagi yang harus kami lakukan
memikirkan tentang. Saya tidak mau pindah, tidak mau pergi
dimana saja Aku hanya ingin tetap seperti ini selamanya. Aku tahu itu
tidak mungkin - hidup kita di sini hanyalah ilusi sesaat,
Dan suatu saat, kenyataan akan membuat kita kembali ke dunia ini
dari. Tapi sampai saat itu saya ingin menikmati setiap hari ke
penuh, tanpa mengkhawatirkan apapun. Kami mencintai hidup kita
sini. Sampai empat hari yang lalu. "
* jendela tertutup, dan kucing tidak bisa keluar setelah
Pada pagi keempat mereka di sana mereka pergi seperti biasa ke pantai,
kurus-dicelup, kembali ke rumah, dan pergi lagi ke pelabuhan.
Pelayan di kafe itu mengingat mereka-tip yang murah hati
Miu selalu pergi tidak sakit-dan menyapa mereka dengan hangat. Dia
membuat beberapa komentar sopan tentang betapa cantiknya penampilan
mereka.
Sumire pergi ke kios dan membeli salinan bahasa Inggris
surat kabar yang terbit di Athena Itulah satu-satunya hubungan mereka
dunia luar. Pekerjaan Sumire sedang membaca koran. Gudang
periksa nilai tukar dan terjemahkan dan baca dengan keras kepada Miu
ada berita utama atau artikel menarik yang dia hadapi
menemukan.
Artikel Sumire memilih untuk membacakan keras pada hari itu
adalah laporan seorang wanita berusia 70 tahun yang dimakan kucingnya.
Saya t
terjadi di pinggiran kota kecil Athena. Wanita yang sudah meninggal itu
kehilangan suaminya, seorang pengusaha, sebelas tahun yang lalu
Sejak tinggal diam di sebuah apartemen dua kamar dengan
beberapa kucing sebagai satu-satunya teman. Suatu hari wanita itu roboh
Tutupi sofanya dari serangan jantung dan kadaluarsa. Saya t
Tidak diketahui berapa banyak waktu yang telah berlalu antara
serangannya
Halaman 114
112
dan kematiannya. Bagaimanapun, jiwa wanita itu melewatinya
semua tahap yang ditetapkan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada
pendamping lamanya, tubuh
itu telah dihuni selama 70 tahun. Dia tidak memiliki saudara atau
keluarga
teman yang sering mengunjunginya, dan tubuhnya tidak
ditemukan sampai seminggu kemudian. Pintu ditutup, pintu
kematian pemiliknya Tidak ada makanan di apartemen itu.
Pasti ada sesuatu di kulkas, tapi kucing
Jangan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk membuka pintu
kulkas. Kelaparan,
Mereka melahap daging pemiliknya.
Sambil sesekali menyesap kopinya, Sumire
diterjemahkan artikel secara bertahap. Beberapa lebah berdengung di
sekitar
Meja, menjilati selai yang sebelumnya ditumpahkan oleh pelayan
sebelumnya. Miu menatap
di laut melalui kacamata hitamnya, mendengarkan dengan saksama
Sumire.
"Lalu apa yang terjadi?" Tanya Miu.
"Begitulah," kata Sumire, melipat tabloid itu menjadi dua dan bertelur
itu di atas meja "Itu saja yang dikatakan semua surat kabar."
"Apa yang bisa terjadi pada kucing?"
"Saya tidak tahu ..." kata Sumire, mengertakkan bibirnya ke satu sisi
dan memberikan beberapa pemikiran. "Koran sama saja.
Mereka tidak pernah memberi tahu Anda apa yang sebenarnya ingin
Anda ketahui. "
Lebah, seolah merasakan sesuatu, terbang di udara dan dengan
sebuah gerimis berputar-putar sebentar, lalu kembali lagi
meja. Mereka kembali ke sela-sela menjilat.
"Dan apa nasib kucingnya, yang bertanya," Sumire
kata, menarik-narik kerah kemeja dan perataan kebesarannya
keluar dari keriput. Dia mengenakan kaus dan celana pendek dan-Miu
kebetulan tahu-tidak ada pakaian dalam di bawahnya. "Kucing itu
Kembangkan rasa daging manusia bisa berubah menjadi pemakan
manusia
kucing, jadi mungkin mereka menghancurkannya. Atau mungkin polisi
mengatakan,
"Hei, kalian sudah cukup menderita," dan memang begitu
Halaman 115
113
dibebaskan. "
"Jika Anda adalah walikota atau kepala polisi di kota itu, apa
akan Anda lakukan?
Sumire memikirkannya. "Bagaimana menempatkan mereka di
institusi dan mereformasi mereka? Mengubah mereka menjadi vegetarian.
" Tidak mungkin seseorang akan menyelamatkan Anda dalam waktu
"Bukan ide yang buruk." Miu tertawa. Dia melepaskan kacamata hitamnya
dan berbalik menghadap Sumire. "Cerita itu mengingatkan saya pada
yang pertama
Ceramah yang kudengar saat aku masuk SMP Katolik.
Apakah saya pernah memberi tahu Anda bahwa saya pergi ke sekolah
cewek Katolik yang sangat ketat
untuk enam tahun? Saya menghadiri sekolah dasar biasa, tapi saya
pergi ke sekolah itu di SMP. Tepat setelah pintu masuk
Upacara seorang biarawati tua yang jompo membawa kita semua murid
baru
auditorium dan memberikan ceramah tentang etika Katolik. Dia adalah
seorang
Biarawati Prancis, tapi bahasa jepangnya fasih. Dia berbicara tentang
semua
Hal-hal seperti itu, tapi yang saya ingat adalah cerita tentang kucing dan
kucing
pulau sepi. "
"Kedengarannya menarik," kata Sumire.
"Anda terdampar, terdampar di sebuah pulau terpencil. Hanya
Anda dan seekor kucing berhasil sampai ke sekoci. Anda melayang untuk
sementara dan
berakhir di pulau ini, hanya sebuah pulau berbatu dengan apa-apa yang
Anda bisa
makan. Tidak ada air juga. Di sekoci Anda Anda memiliki nilai sepuluh
hari
biskuit dan air untuk satu orang, dan hanya itu. Begitulah caranya
ceritanya pergi
"Biarawati itu melihat ke sekeliling auditorium dan dia mengatakan ini
dengan suara yang kuat dan jernih. 'Tutup matamu dan bayangkan ini
tempat kejadian. Anda dibasuh di sebuah pulau sepi dengan seekor
kucing. Ini adalah
sebuah pulau soliter di antah berantah. Hampir
sepuluh hari.
Bila makanan dan air Anda habis, Anda mungkin akan mati dengan baik.
Nah, apa yang akan Anda lakukan? Karena kucing itu menderita seperti
Anda,
Haruskah Anda membagi makanan kecil Anda dengan itu? ' Adiknya
Halaman 116
114
Diam lagi dan menatap semua wajah kami. 'Tidak. Itu akan menjadi a
Kesalahan, "lanjutnya. "Aku ingin kau mengerti itu
Membagi makanan dengan kucing pasti salah. Alasannya
karena Anda adalah makhluk berharga, dipilih oleh Tuhan, dan kucing itu
tidak. Itu sebabnya kamu harus makan semua makanan sendiri. ' Itu
Biarawati memiliki wajah yang sangat serius di wajahnya.
"Awalnya saya pikir itu semacam lelucon. Aku sedang menunggu
yang punchline Tapi tidak ada satu. Dia mengalihkan pembicaraannya ke
tunduk pada martabat dan harga diri manusia, dan semuanya
menghampiri saya
kepala. Maksudku, sungguh, apa gunanya menceritakan hal semacam itu
cerita untuk anak-anak yang baru saja masuk sekolah? Aku tidak mengerti
keluar-dan aku masih tidak bisa. "
Sumire memikirkannya. "Maksud Anda apakah itu benar
oke pada akhirnya, makan kucing itu? "
"Yah, saya tidak tahu. Dia tidak menganggapnya sejauh itu. "
"Apakah Anda seorang Katolik?"
Miu menggelengkan kepalanya. "Sekolah itu kebetulan dekat
rumahku, jadi aku pergi Aku juga menyukai seragam mereka. Akulah
satu-satunya
warga negara non-Jepang di sekolah. "
"Apakah Anda memiliki pengalaman buruk?"
"Karena saya orang Korea?"
"Iya nih."
Sekali lagi Miu menggelengkan kepalanya. "Sekolahnya cukup liberal.
Aturannya cukup ketat, dan beberapa saudara perempuannya ada di sana
eksentrik, namun suasananya umumnya progresif, dan
Tidak, saya tidak pernah mengalami prasangka apapun. Saya membuat
beberapa kebaikan
teman, dan secara keseluruhan saya akan mengatakan bahwa saya
menikmati sekolah. Aku sudah punya beberapa
tidak menyenangkan, tapi setelah saya pergi ke
dunia nyata. Tapi itu bukan hal yang aneh-hal itu terjadi pada kebanyakan
orang
orang-orang."
"Kudengar mereka makan kucing di Korea. Benarkah? "
halaman 117
115
"Saya pernah mendengar hal yang sama. Tapi tidak ada yang tahu. "
* dari beranda Itu adalah pemandangan aneh yang saya pakai
Itu adalah hari terpanas, dan sore hari
alun-alun kota hampir sepi. Hampir semua orang di kota
Diam di rumah yang dingin, tidur siang. Hanya penasaran
Orang asing memberanikan diri keluar pada waktu itu.
Ada patung pahlawan di alun-alun. Dia telah memimpin a
pemberontakan di daratan Yunani dan melawan orang-orang Turki yang
menguasai pulau itu, namun ditangkap dan dimusnahkan
skewering Orang-orang Turki memasang saham yang diasah di alun-alun
dan menurunkan pahlawan menyedihkan itu ke atasnya, telanjang.
Dengan sangat lambat,
Pasukan melewati anusnya, dan akhirnya sampai ke jalannya
mulut, membawanya berjam-jam untuk mati. Patung itu seharusnya
didirikan di tempat dimana hal ini terjadi Saat itu didirikan,
Patung perunggu gagah berani itu pasti pemandangan, tapi berakhir
tahun-tahun berikutnya, bagaimana dengan angin laut, debu, dan
Kotoran camar, Anda hampir tidak bisa melihat orang itu
fitur. Orang-orang pulau hampir tidak memberi patung lusuh itu lewat
Sekilas, dan patung itu sendiri tampak seperti bagian belakangnya
Dunia.
*
"Berbicara tentang kucing," Sumire berseru, "Saya sangat
Memori aneh dari satu. Saat aku kelas dua kita punya
kucing kura-kura berusia enam bulan yang cantik. Saya berada di
beranda suatu malam, membaca buku, saat kucing itu mulai
berjalan seperti orang gila di sekitar pangkal pohon pinus besar ini di
taman. Kucing melakukan itu Tidak ada apa-apa di sana, tapi tiba-tiba
mereka
mendesis, melengkungkan punggung mereka, melompat, rambut berdiri
di ujung dan ekor ke atas, masuk
mode serangan
"Kucing itu sangat sibuk sehingga tidak memperhatikan saya saat
menontonnya

Halaman 118
116
buku dan tonton kucingnya Sepertinya tidak bosan dengan soliternya
permainan. Sebenarnya, seiring berlalunya waktu, semakin ditentukan.
Suka itu
sudah dikuasai. "
Sumire minum air dan dengan ringan menggaruk telinganya.
"Semakin aku melihat, semakin takut aku. Kucing
melihat sesuatu yang tidak bisa kulihat, dan apa pun itu mendorongnya
menjadi hiruk-pikuk Akhirnya kucing mulai berkeliaran di sekitar dan
sekitar
Batang pohon pada kecepatan yang luar biasa, seperti harimau yang
berubah
menjadi mentega dalam cerita anak-anak itu. Akhirnya, setelah berlari
selamanya, ia melompat ke atas batang pohon. Aku bisa melihat wajah
mungilnya
mengintip dari antara cabang-cabang sampai tinggi. Dari
beranda aku memanggil namanya dengan suara nyaring, tapi tidak
terdengar
saya.
"Akhirnya matahari terbenam dan angin dingin akhir musim gugur mulai
pukulan. Aku duduk di beranda, menunggu kucing itu turun. Saya t
adalah kucing yang ramah, dan kupikir jika aku duduk di sana untuk
sementara waktu, itu
akan turun Tapi ternyata tidak. Aku bahkan tidak bisa mendengarnya
miaowing Itu menjadi lebih gelap dan gelap. Aku takut dan
mengatakannya padaku
keluarga. "Jangan khawatir," kata mereka, "tinggalkan saja dan itu akan
terjadi
turun sebelum lama. ' Tapi kucing itu tidak pernah kembali. "
"Apa maksudmu-tidak pernah kembali?" Tanya Miu.
"Itu baru saja lenyap. Seperti asap. Semua orang memberitahuku kucing itu
Pasti turun dari pohon di malam hari dan pergi
entah di mana. Kucing bisa bekerja dan memanjat pohon tinggi, lalu naik
takut ketika mereka menyadari betapa tinggi mereka, dan tidak akan
turun. Terjadi sepanjang waktu. Jika kucing itu masih di sana, mereka
berkata, itu berarti untuk semua itu layak untuk memberi tahu Anda. Tapi
aku tidak
percaya itu Kupikir kucing itu pasti menempel di dahan,
takut mati, tidak bisa berteriak. Saat aku kembali dari
sekolah, aku duduk di beranda, melihat pohon pinus, dan setiap
sesekali memanggil nama kucing itu. Tak ada jawaban. Setelah
Halaman 119
117
minggu, aku menyerah Aku mencintai kucing kecil itu, dan itu
membuatku sangat sedih.
Setiap kali saya melihat pohon pinus yang bisa saya gambar
Kucing kecil yang menyedihkan itu, mati batu, masih menempel di dahan
pohon.
Kucing tidak pernah kemana-mana, kelaparan sampai mati dan
mengintai di sana. "
Sumire menatap Miu.
"Saya tidak pernah punya kucing lagi. Saya masih suka kucing, meski saya
putuskan
Saat itu kucing kecil malang yang memanjat pohon dan tidak pernah
Kembali akan menjadi kucing pertamaku dan terakhir. Aku tidak bisa
melupakan itu
kucing kecil dan mulai mencintai yang lain. "
*
"Itulah yang kita bicarakan sore itu di kafe," kata
Miu. "Saya pikir mereka hanya banyak kenangan yang tidak berbahaya,
tapi
sekarang semuanya tampak signifikan Mungkin itu hanya saya
imajinasi."
Miu berbalik dan melihat ke luar jendela. Angin sepoi-sepoi
Terhempas dari laut berdesir, tirai gordennya berlipat. Dengan dia
Melihat ke sekeliling kegelapan, ruangan itu seolah mendapatkan genap
lebih dalam diam
"Apakah Anda keberatan jika saya mengajukan pertanyaan? Maaf kalau
nampaknya off the
pokoknya, tapi itu mengganggu saya, "kataku. "Anda bilang Sumire
lenyap, lenyap 'seperti asap', seperti yang Anda katakan. Empat hari
lalu. Dan Anda pergi ke polisi. Kanan?"
Miu mengangguk.
"Mengapa Anda meminta saya untuk datang alih-alih menghubungi
dengan keluarga Sumire? "
"Saya tidak tahu apa yang terjadi padanya. Dan
Tanpa bukti kuat, saya tidak tahu apakah saya harus membuatnya kesal
orangtua. Aku tersiksa karenanya selama beberapa waktu dan
memutuskan untuk menunggu
Dan lihat."
Aku mencoba membayangkan ayah tampan Sumire yang sedang naik feri
Halaman 120
118
Pulau. Apakah ibu tirinya, bisa disakiti oleh
pergantian kejadian, menemaninya? Itu akan menjadi berantakan.
Sejauh yang saya tahu, hal-hal sudah berantakan.
Bagaimana mungkin orang asing mungkin lenyap di pulau kecil seperti
itu
selama empat hari
"Tapi mengapa Anda menelepon saya?"
Miu mengangkat kedua kakinya yang telanjang lagi, memegangi
ujungnya
Roknya di antara jari-jarinya, dan menariknya ke bawah. "Anda memang
begitu
satu-satunya yang bisa saya andalkan. "
"Tapi kau tidak pernah bertemu denganku."
"Sumire mempercayai Anda lebih dari orang lain. Dia bilang begitu
Pikirkan secara mendalam tentang banyak hal, tidak peduli apa
subjeknya. "
"Pasti opini minoritas, aku takut."
Miu menyipitkan matanya dan tersenyum, keriput kecil itu
muncul di sekitar matanya.
Aku berdiri dan berjalan di depannya, mengambil gelasnya yang kosong.
Aku pergi ke dapur, menuang beberapa Courvoisier ke gelas,
lalu kembali ke ruang tamu. Dia mengucapkan terima kasih dan
mengambilnya
brendi. Waktu berlalu, tirai itu berderak-derak. Itu
Angin sepoi-sepoi memiliki bau tempat yang berbeda.
"Apa kamu benar- benar ingin tahu yang sebenarnya?" Tanya Miu
saya. Dia terdengar terkuras, seolah dia mengalami kesulitan
keputusan.
Aku mendongak dan menatap wajahnya. "Satu hal yang bisa saya katakan
dengan kepastian yang mutlak, "kataku," adalah kalau aku tidak mau tahu
Sebenarnya, aku tidak akan berada di sini. "
Miu menyipitkan mata ke arah gorden. Dan akhirnya
Berbicara dengan suara pelan. "Itu terjadi malam itu, setelah kita
melakukannya
Berbicara tentang kucing di kafe. "
Halaman 121
119
9
Setelah percakapan mereka di kafe pelabuhan tentang kucing, Miu dan
Sumire pergi berbelanja dan kembali ke pondok. Sebagai
Biasa mereka santai sampai makan malam. Sumire ada di kamarnya,
menulis di laptopnya Miu berbaring di sofa di ruang tamu,
Tangan terlipat di belakang kepalanya, matanya terpejam, mendengarkan
Julius
Katchen merekam balada Brahms. Itu adalah LP tua, tapi
Pertunjukannya anggun, emosional, dan sama sekali
mudah diingat Tidak sedikit sombong, tapi sangat ekspresif.
"Apakah musik mengganggu Anda?" Tanya Miu sekali, melihat ke dalam
pintu ke kamar Sumire. Pintu terbuka lebar.
"Brahms tidak pernah mengganggu saya," kata Sumire, berbalik.
Ini adalah pertama kalinya Miu melihat Sumire menulis begitu
dengan saksama. Mulutnya kencang, seperti binatang yang berkeliaran,
dia
mata lebih dalam dari biasanya.
"Apa yang kamu tulis?" Tanya Miu. "Novel Sputnik baru?"
Ketegangan di sekitar mulut Sumire sedikit melembut.
Halaman 122
120
"Tidak banyak. Hanya hal-hal yang terlintas dalam pikiran yang mungkin
terjadi
gunakan suatu hari nanti. "
Miu kembali ke sofa dan kembali tenggelam di bawah
Dunia miniatur musik dilacak di bawah sinar matahari siang;
Betapa indahnya, renungnya, untuk bermain Brahms
indah. Dulu saya selalu bermasalah dengan masalah Brahms
Karya kecil, terutama balada, pikirnya. Saya tidak pernah bisa
Berikan diri saya pada dunia nuansa yang berubah-ubah dan singkat ini
mendesah Namun, sekarang, saya seharusnya bisa memainkan lagu-lagu
Brahms lebih banyak lagi
indah dari sebelumnya. Tapi Miu tahu betul: saya tidak bisa bermain
apa pun. Pernah lagi
* pasti di ruangan bersamanya. Hati-hati agar tidak membuat suara,
Pukul 6.30 mereka berdua menyiapkan makan malam di dapur dan
makan
keluar di beranda Sup bream laut dan ramuan harum,
salad, dan roti. Mereka minum anggur putih dan kemudian panas
kopi. Mereka menyaksikan kapal nelayan muncul di kapal
pulau itu dan menorehkan busur putih pendek saat berlayar menuju
pelabuhan. Tak ayal makanan panas sedang menanti para nelayan di
rumah mereka.
"Omong-omong, kapan kita akan berangkat dari sini?" Tanya Sumire
Saat dia mencuci piring di wastafel.
"Saya ingin tinggal seminggu lagi, tapi itu sepanjang saya
Bisa kelola, "jawab Miu sambil melihat kalender di dinding.
"Jika saya memiliki cara saya, saya akan tinggal di sini selamanya."
"Kalau aku punya jalan, aku juga," kata Sumire, berseri-seri. "Tapi apa
dapatkah anda melakukannya? Hal-hal indah selalu berakhir. "
*
Setelah rutinitas mereka yang biasa, mereka masing-masing pergi ke
kamar masing-masing
sebelum pukul sepuluh Miu berubah menjadi baju lengan panjang, piama
katun putih
dan tertidur begitu kepalanya menabrak bantal. Tapi segera dia
terbangun, seolah terguncang oleh detak jantungnya sendiri. Dia
Halaman 123
121
Melirik jam alarm perjalanan di sebelahnya; itu sudah lewat
12.30. Ruangan itu gelap gulita, terbungkus keheningan total. Dia
Merasakan seseorang di dekatnya, bersembunyi dengan napas tertahan.
Miu menariknya
selimut sampai lehernya dan menusuk telinganya. Hatinya
Terdengar keras, menenggelamkan segala hal lainnya. Itu bukan hanya a
Mimpi buruk melayang ke terjaga-ada seseorang
Dia mengulurkan tangan dan menarik tirai jendela sedikit demi sedikit
atau dua. Cahaya bulan pucat yang berair masuk ke dalam ruangan.
Penyimpanan
Tetap diam, dia menyapu ruangan itu dengan matanya.
Seiring matanya menyesuaikan diri dengan kegelapan, dia bisa
membedakannya
Garis besar sesuatu secara bertahap terbentuk di sudut ruangan.
Di bawah bayangan lemari di samping pintu, di mana
kegelapan terdalam. Apa pun itu , rendah, digulung
Bola tebal seperti tas pos lama yang sudah lama terlupakan. Seekor
binatang?
Anjing besar Tapi pintu depan terkunci, pintu ke arahnya
kamar tutup Seekor anjing tidak akan bisa masuk.
Miu terus bernapas dengan tenang dan menatap tajam. Nya
Mulutnya kering, dan dia bisa mencium bau brendi yang samar
Sebelum ia tidur. Dia mengulurkan tangan dan menariknya
Tiriskan sedikit untuk membiarkan cahaya bulan lagi masuk. Perlahan,
seperti
Membongkar benang kusut, dia bisa melihat garis besar
benjolan hitam di lantai. Itu tampak seperti tubuh seseorang: rambut
Bergantung di depan, dua kaki kurus membungkuk pada sudut yang
akut.
Seseorang sedang duduk di lantai, berguling, kepala di antara kaki,
Meringkuk seakan melindungi dirinya dari sesuatu yang jatuh
dari langit.
Itu adalah Sumire. Mengenakan piama biru yang biasa, dia berjongkok
seperti serangga di antara pintu dan lemari pakaian. Tidak bergerak.
Bahkan tidak bernafas pun, sejauh Miu bisa tahu.
Miu mendesah lega. Tapi apa yang di dunia ini adalah Sumire
Page 124
122
lakukan disini? Miu duduk diam di tempat tidur dan menyalakannya
lampu. Cahaya kuning menerangi seluruh ruangan, tapi Sumire tidak
melakukannya
bergoyang satu inci Dia bahkan tidak menyadari bahwa lampu menyala.
* Kembali, lalu di bawah lengannya, lalu dadanya. Dia mengusap perutnya,
"Ada apa?" Seru Miu. Pertama dengan suara kecil, kalau begitu
lebih keras
Tidak ada tanggapan. Suara Miu tidak tampak
Sumire. Miu bangkit dari tempat tidur dan menghampirinya. Nuansa
Karpetnya lebih kasar dari pada kaki telanjangnya.
"Apakah kamu sakit?" Tanya Miu, berjongkok di samping Sumire.
Masih belum ada jawaban.
Miu melihat Sumire memegang sesuatu di dalam dirinya
mulut. Sebuah sofa merah muda yang selalu tergantung di sofa
kamar mandi. Miu mencoba menariknya keluar, tapi mulut Sumire
dijepit keras. Matanya terbuka, tapi tidak terlihat. Miu
menyerah dan meletakkan tangannya di bahunya. Piyama sumire
basah kuyup.
"Sebaiknya kau melepas piama Anda," kata Miu. "Anda
berkeringat begitu banyak Anda akan terserang flu. "
Sumire tampak tercengang, tidak mendengar apa-apa, tidak melihat
apa pun. Miu memutuskan untuk mendapatkan piyama dari Sumire; jika
tidak
Tubuhnya akan membeku. Saat itu bulan Agustus, tapi terkadang malam
Pulau itu dingin. Mereka berdua berjemur setiap hari
dan terbiasa melihat tubuh masing-masing, jadi pikir Miu
Sumire tidak keberatan jika dia menanggalkan pakaiannya.
Dengan menopang tubuh Sumire, dia membuka kancing piyama dan,
Setelah beberapa saat, bisa mendapatkan top off. Lalu bagian bawahnya.
Tubuh Sumire terasa kaku, namun perlahan rileks dan akhirnya berakhir
lemas. Miu mengambil isi piring dari mulutnya. Itu basah kuyup
dari air liurnya Ada satu set gigi yang sempurna di atasnya.
Sumire tidak mengenakan celana dalam di bawah piyama. Miu meraih a
Halaman 125
123
handuk di dekatnya dan menyeka keringat dari tubuhnya. Pertama dia
Kemudian dengan sangat cepat daerah itu dari pinggang ke pahanya.
Sumire
ditundukkan, tidak bertuan. Namun, dia tampak tidak sadarkan diri
Melihat matanya, Miu bisa melihat kilau
pemahaman.
Miu belum pernah menyentuh tubuh telanjang Sumire sebelumnya. Nya
Kulitnya kencang, mulus seperti anak muda. Mengangkatnya, Miu
menemukan bahwa tubuh Sumire lebih berat dari yang dia bayangkan,
dan berbau keringat. Sambil menyeka keringat darinya, Miu merasa
Sekali lagi jantungnya sendiri berdegup kencang di dadanya. Saliva
berkumpul di
mulutnya, dan dia harus menelannya lagi dan lagi.
Berada dalam cahaya bulan, tubuh Sumire berkilau seperti beberapa
orang
keramik kuno Payudaranya kecil, tapi indah,
membentuk puting susu Rambut kemaluannya yang hitam basah karena
keringat
berkilauan seperti rumput di pagi hari embun. Tubuhnya yang lemas dan
telanjang
sama sekali berbeda dari yang Miu lihat di bawah
terik matahari di pantai. Tubuhnya adalah campuran yang masih-anak gir
elemen dan kematangan tunas yang terbengkalai terbuka
aliran waktu yang menyakitkan.
Miu merasa seperti sedang mengintip rahasia orang lain,
sesuatu yang dilarang dia seharusnya tidak melihat. Dia menghindari
Melihat kulitnya yang telanjang saat ia terus menyeka
keringat dari tubuh Sumire, sambil memutar ulang dalam pikirannya
sepotong Bach yang dia hafal saat kecil. Dia menghapus Sumire's
pinggiran berkeringat, yang ditempeli di keningnya. Bahkan
Di dalam telinga kecil Sumire berkeringat.
Miu merasakan lengan Sumire diam-diam mengelilingi tubuhnya sendiri.
Nafas Sumire menyeret lehernya.
"Anda baik-baik saja?" Tanyanya.
Sumire tidak menjawab. Tapi lengannya terangkat sedikit lebih kencang.
Halaman 126
124
Setengah membawanya, Miu membantunya ke tempat tidurnya sendiri.
Dia membaringkannya
turun dan menarik selimut di atasnya. Sumire berbaring di sana,
tidak bergerak, dan menutup matanya.
*
Miu memperhatikannya sebentar, tapi Sumire tidak menggerakkan otot.
Sepertinya dia tertidur. Miu pergi ke dapur dan
menelan beberapa gelas air mineral. Dia mengambil beberapa
Napas dalam dan berhasil tenang. Hatinya telah
berhenti berdebar, meski dadanya sakit karena ketegangan
beberapa saat terakhir. Semuanya terselubung tersedak
Diam. Tidak ada suara, bahkan anjing pun tidak menggonggong. Tidak
ada ombak, tidak ada suara
angin. Kenapa, pikir Miu, apakah semuanya begitu mematikan?
Miu masuk ke kamar mandi dan membuat Sumire berkeringat
piyama, handuk yang biasa digunakannya untuk mengelapnya, dan
facecloth dengan giginya dan melemparkannya ke binatu
keranjang. Dia membasuh wajahnya dan menatap bayangannya di cermin
cermin. Sejak datang ke pulau itu dia tidak mengecat rambutnya,
yang sekarang putih bersih, seperti salju yang baru jatuh.
Saat Miu kembali ke ruangan, mata Sumire terbuka.
Jilbab tipis yang tembus pandang menutupi mereka, tapi secercah cahaya
Kesadaran telah kembali. Dia berbaring di sana, sampulnya terserah
padanya
bahu
"Maafkan aku," katanya dengan suara serak. "Terkadang saya bisa seperti
ini."
Miu duduk di pojok tempat tidur, tersenyum, dan mengulurkan tangan
untuk menyentuh rambut Sumire yang masih basah. "Anda harus
mengambil yang baik,
mandi panjang Anda benar-benar berkeringat. "
"Terima kasih," kata Sumire. "Aku hanya ingin berbaring di sini."
Miu mengangguk dan menyerahkan Sumire handuk mandi segar,
keluarkan
Sepasang piyama bersih dari laci dan
Letakkan mereka di samping Sumire. "Anda bisa menggunakan ini. Saya
tidak membayangkannya
Anda punya pasangan lain, bukan? "
Halaman 127
125
"Bisakah saya tidur di sini malam ini?" Tanya Sumire.
"Baiklah. Tidur saja. Aku akan tidur di tempat tidurmu. "
"Tempat tidurku harus basah kuyup," kata Sumire. "Sampul,
segala sesuatu. Dan aku tidak ingin sendirian. Jangan tinggalkan aku di
sini.
Maukah kamu tidur disampingku Hanya untuk malam ini? Aku tidak
mau
Mimpi buruk lagi. "
Miu memikirkannya, lalu mengangguk. "Tapi pertama pakai sepasang
piyama. Saya tidak berpikir saya ingin memiliki seseorang telanjang
berbohong
Tepat di sampingku-terutama di tempat tidur kecil seperti itu. "
* lebih dekat. Dia masih anak kecil, pikir Miu. Kesepian dan ketakutan,
Sumire bangkit perlahan dan mendorong selimutnya kembali. Dia berdiri
up, masih telanjang, dan menarik piyama Miu. Dia membungkuk
maju dan tergelincir di bagian bawah, lalu bagian atas. Butuh beberapa
Waktu untuk mendapatkan tombol semua diikat. Jari-jarinya tidak akan
bekerja
kanan. Miu tidak membantu, dia hanya duduk di sana nonton. Sumire
mengancingkan piyama dengan cara yang disengaja sehingga menyerang
Miu
sebagai upacara yang hampir religius. Cahaya bulannya terasa aneh
Kekerasan pada putingnya.
Dia mungkin perawan, Miu tiba-tiba berpikir.
Setelah mengenakan piyama sutra, Sumire berbaring lagi
tempat tidur, di sisi yang jauh. Miu naik ke tempat tidur, dimana aroma
keringatnya
tetap kuat
"Bisakah saya," Sumire memulai, "tunggu sebentar?"
"Tahan aku?"
"Iya nih."
Sementara Miu bertanya-tanya bagaimana menanggapi, Sumire
mengulurkan tangan
dan menggenggam tangannya. Telapak tangannya masih berkeringat,
hangat dan
lembut. Dia meraih kedua tangan di belakang Miu. Payudara Sumire
mendorong Miu, tepat di atas perutnya. Sumire menekan
pipinya di antara payudara Miu. Mereka tetap seperti itu untuk a
lama. Sumire tampak gemetar, sangat sedikit. Dia
Halaman 128
126
Harus menangis, pikir Miu. Tapi sepertinya dia tidak bisa membiarkannya
Segalanya. Miu mengulurkan tangan ke bahu Sumire dan menariknya
dia menginginkan kehangatan seseorang Seperti anak kucing itu yang
menempel pada a
cabang pinus
Sumire menggeser tubuhnya sedikit ke atas. Ujung hidungnya
mengusap leher Miu Payudara mereka saling menempel. Miu
menelan ludah Tangan Sumire mengembara di punggungnya.
"Aku sangat menyukaimu," kata Sumire dengan suara kecil.
"Aku juga menyukaimu," kata Miu. Dia tidak tahu harus berkata apa lagi.
Dan itu benar.
Jari Sumire mulai membuka kancing depan Miu's
piyama. Miu mencoba menghentikannya. Tapi Sumire tidak akan
berhenti. "Hanya
sedikit, "katanya. "Sedikit saja ."
Miu terbaring tak bernyawa. Jari Sumire dengan lembut menelusuri
kontur payudara Miu. Hidungnya berkedip-kedip di depan
Tenggorokan Miu Dia menyentuh puting Miu, membelainya dengan
lembut, dan
memegangnya di antara dua jari. Ragu-ragu pada awalnya, lalu lebih
dengan berani.
* tidak bisa
Miu berhenti bicara. Dia mendongak, mencariku, menatapku. Nya
Pipi sedikit memerah.
"Ada sesuatu yang perlu saya jelaskan kepada Anda. dahulu kala
Saya memiliki pengalaman yang sangat tidak biasa, dan rambut saya
berubah menjadi murni
putih. Semalam, benar-benar. Sejak itu aku sudah mengecat rambutku.
Sumire tahu aku mencelakai itu, dan karena itu terlalu merepotkan
Kami sampai di pulau ini, saya menyerah. Tidak ada yang tahu saya di
sini, begitulah
tidak masalah Tapi tahu kau akan datang, aku mencelupkannya lagi. saya
Aku tidak ingin memberi kesan pertama yang aneh. "
Waktu berlalu dalam keheningan berikutnya.
* bukan apa yang dia inginkan. Aku sudah tahu itu. "
Halaman 129
127
"Saya tidak pernah memiliki pengalaman homoseksual, dan tidak pernah
dianggap memiliki kecenderungan itu. Tapi kalau begitulah Sumire
Benar-benar ingin, saya pikir saya bisa memenuhinya. Setidaknya aku
tidak menemukannya
menjijikkan. Selama itu bersama Sumire, memang begitu. Jadi saya tidak
Tunggu saat dia mulai meraba-raba saya, atau saat dia terjebak
lidahnya di dalam mulutku Rasanya aneh, tapi aku mencoba untuk
mendapatkan
dulu. Aku membiarkan dia melakukan apa yang dia inginkan. Aku suka
Sumire, dan kalau begitu
membuatnya bahagia, saya tidak keberatan dengan apa yang dia lakukan.
"Tapi tubuh dan pikiran saya adalah dua hal yang berbeda. Bagian
Aku senang karena Sumire membelaiku dengan penuh kasih sayang. Tapi
Betapapun senangnya pikiranku, tubuhku menolak. Saya t
tidak akan menyerah padanya Hatiku dan kepalaku terangsang, tapi
Sisaku seperti batu yang keras dan kering. Ini menyedihkan, tapi aku
membantunya. Tentu saja Sumire mengangkatnya. Tubuhnya
memerah dan lembab lembut, tapi aku tidak bisa merespon.
"Saya menceritakan bagaimana perasaan saya. "Aku tidak menolakmu,"
kataku, "tapi aku juga
tidak bisa melakukan hal seperti itu. Sejak itu terjadi pada saya, 14
tahun yang lalu, saya belum dapat memberikan diri saya kepada siapapun
dalam hal ini
dunia. Itu adalah sesuatu yang ada di tangan saya, diputuskan
di tempat lain.' Saya mengatakan kepadanya bahwa jika ada sesuatu yang
saya bisa
Lakukan, Anda tahu, dengan jari, atau mulut saya, saya akan
melakukannya. Tapi itu
*
"Dia mencium kening saya dan mengatakan bahwa dia menyesal. 'Nya
Hanya saja aku menyukaimu, "katanya. "Aku sudah lama
mengkhawatirkannya,
dan saya harus mencoba. ' "Aku juga menyukaimu," kataku padanya. "Jadi
jangan khawatir
tentang itu. Aku masih ingin kau bersamaku. "
"Seakan ada bendungan yang meledak, Sumire terisak-isak ke bantalnya
waktu terlama. Saat dia menangis, aku mengusap punggungnya dari atas
Pundaknya di pinggangnya, merasakan semua tulang belulangnya. Aku
ingin
menangis bersamanya, tapi aku tidak bisa.
Page 130
128
"Dan itu terjadi pada saya saat itu juga. Bahwa kami bepergian dengan
indah
teman, tapi pada akhirnya tidak lebih dari gumpalan logam yang sepi
pada orbit mereka sendiri yang terpisah. Dari jauh mereka terlihat seperti
Bintang pemotretan yang indah, namun kenyataannya tidak ada lagi
daripada penjara, di mana masing-masing kita dikurung sendiri, pergi
tidak ada tempat Bila orbit kedua satelit kita ini
Terjadi persimpangan jalan, kita bisa bersama. Mungkin bahkan
buka hati kita satu sama lain. Tapi itu hanya untuk yang paling singkat
saat. Pada saat berikutnya kita akan berada dalam kesendirian mutlak.
Sampai
Kami terbakar dan menjadi tidak ada apa-apanya. "
* Pagi berlalu, dan tidak ada Sumire. Saya khawatir, jadi saya melihat
"Setelah menangis, Sumire bangkit, mengambilnya
piyama yang jatuh ke lantai dan menyelipkan mereka, "kata
Miu. "Dia bilang dia ingin sendiri dan akan kembali
kamarnya. "Jangan terlalu memikirkan hal-hal," kataku padanya.
'Besok hari yang baru, semuanya akan berjalan seperti sebelumnya.
Anda akan melihat.' "Kurasa begitu," kata Sumire. Dia membungkuk dan
menahannya
pipinya menempel pada tubuhku. Pipinya basah dan hangat. Dia
bisik sesuatu di telingaku, kurasa. Tapi kecil sekali
Suara saya tidak bisa keluar. Aku baru saja bertanya padanya apa dia
Tapi, dia sudah berpaling. "
*
"Sumire menyeka air matanya dengan handuk mandi dan
meninggalkannya
kamar. Pintu tertutup, dan aku meringkuk di balik selimut
dan memejamkan mata. Setelah pengalaman seperti itu, saya pikir begitu
Akan sulit tidur, tapi anehnya aku segera jatuh cepat
tertidur
"Ketika saya bangun jam tujuh pagi, Sumire
tidak di rumah. Mungkin dia bangun pagi-atau mungkin
tidak pernah kembali tidur-dan pergi ke pantai sendirian. Dia
mengatakan bahwa dia ingin berduaan untuk sementara waktu. Aneh
rasanya dia
Halaman 131
129
bahkan tidak meninggalkan catatan, tapi mengingat malam sebelumnya,
saya
Kurasa dia masih sangat kesal dan bingung.
"Saya mencuci, menggantungkan tempat tidurnya sampai kering, dan
duduk di atas
beranda, membaca, menunggunya kembali. Keseluruhan
melalui kamarnya, meski aku tahu seharusnya tidak. saya takut
Mungkin dia telah meninggalkan pulau itu. Tapi tasnya masih terbuka,
dia
Paspor masih ada di tas tangannya, baju renang dan kaus kakinya
Pengeringan di sudut kamarnya. Koin, notepaper, dan banyak
Kunci berbaring bertebaran di mejanya. Salah satu kunci adalah untuk
pintu depan pondok
"Semuanya terasa aneh bagiku. Yang saya maksud adalah kapan pun
kami pergi
Pantai kami selalu memakai pelatih dan kaos berat di atas kami
baju renang saat kami berjalan di atas pegunungan. Dengan tas kanvas
dengan handuk dan air mineral kami. Tapi dia telah meninggalkan
semuanya
Di belakang-tas, sepatu, dan baju renang. Satu-satunya hal yang hilang
adalah sepasang sandal jepit murahan yang dibelinya di toko lokal
dan piyama sutra tipis yang kupinjamkan padanya. Bahkan jika Anda
hanya
dimaksudkan untuk berjalan-jalan di sekitar lingkungan, Anda tidak akan
tetaplah berpakaian panjang seperti itu, kan?
"Sore hari saya pergi menjelajahi daerah itu untuknya. saya membuat
Beberapa sirkuit di dekatnya, pergi ke pantai, lalu berjalan
bolak-balik jalan-jalan di kota, dan akhirnya
kembali ke rumah. Tapi Sumire tidak bisa ditemukan. Matahari
sedang terbenam, dan malam tiba. Angin telah terangkat. Semua
Sepanjang malam aku bisa mendengar suara ombak. Sedikit
suara membangunkan saya Aku membiarkan pintu depan tidak terkunci.
Fajar datang,
dan masih belum ada Sumire. Tempat tidurnya sama seperti aku
meninggalkannya. Jadi aku pergi
ke kantor polisi setempat dekat pelabuhan. "
* Miu menarik napas dalam-dalam dan menutup separuh wajahnya
"Saya menjelaskan semuanya kepada salah satu polisi, siapa yang
Halaman 132
130
berbicara bahasa inggris "Gadis yang bepergian denganku
hilang, 'kataku padanya,' dan belum kembali dua malam. '
Dia tidak menganggapku serius. "Temanmu akan kembali," katanya.
"Itu selalu terjadi. Semua orang membiarkan rambut mereka di bawah
sini. Nya
Musim panas, mereka muda, apa yang kamu harapkan? ' Aku pergi lagi
Keesokan harinya, dan kali ini mereka sedikit memperhatikan. Tidak
mereka akan melakukan apa saja. Aku menelepon orang Jepang
kedutaan di Athena dan menjelaskan situasinya. Syukurlah,
orang ada cukup baik Dia mengatakan sesuatu yang tidak pasti
istilah dalam bahasa Yunani kepada kepala polisi, dan akhirnya polisi
mulai
mendapatkan investigasi dan berjalan
"Mereka hanya tidak tahu apa-apa. Mereka mempertanyakan orang di
pelabuhan dan di sekitar pondok kami, tapi tidak ada yang melihat
Sumire.
Kapten kapal feri, dan orang yang menjual tiket feri,
tidak ingat ada gadis muda Jepang yang sedang naik daun
perahu dalam beberapa hari terakhir. Sumire masih harus di
pulau. Dia tidak punya uang untuk membeli tiket di
tempat pertama. Di pulau kecil ini seorang gadis Jepang muda berkeliaran
tentang piyama tidak akan luput dari perhatian orang. Polisi
menanyai pasangan Jerman yang telah lama berenang
Waktu pagi itu di pantai. Mereka tidak melihat orang Jepang
Gadis, baik di pantai atau di jalan sana. Polisi
berjanji pada saya bahwa mereka akan terus melakukan yang terbaik, dan
saya pikir mereka
melakukan. Tapi waktu berlalu tanpa satu petunjuk pun. "
bersamanya
tangan.
"Yang bisa saya lakukan hanyalah memanggil Anda di Tokyo dan
meminta Anda untuk datang. saya
berada di akhir hidupku. "
*
Aku membayangkan Sumire sendirian, mengembara di perbukitan terjal
piyama sutra tipis dan sandal jepit.
halaman 133
131
"Apa warna piyama itu?" Tanyaku.
"Warna?" Kata Miu, ekspresi meragukan wajahnya.
"Piyama yang dipakai Parire saat dia menghilang."
"Warna apa itu? Saya tidak yakin Aku membelinya
Milan dan belum memakainya. Sebuah warna terang. Hijau pucat,
mungkin? Mereka sangat ringan, tanpa kantong. "
"Saya ingin Anda menelepon kedutaan di Athena lagi dan bertanya
mereka mengirim seseorang ke sini Bersikeras itu Lalu miliki
kedutaan menghubungi orang tua Sumire. Ini akan sulit bagi mereka, tapi
Anda tidak bisa menjaganya dari mereka lagi. "
Miu mengangguk kecil.
"Sumire terkadang sedikit keterlaluan, seperti yang Anda tahu," saya
berkata, "dan dia melakukan hal-hal yang paling gila. Tapi dia tidak mau
pergi
selama empat hari tanpa sepatah kata pun. Dia bukan orang yang tidak
bertanggung jawab. Dia
tidak akan hilang kecuali ada alasan yang sangat bagus Apa
Alasannya, saya tidak tahu, tapi pasti serius. Mungkin dia jatuh
turun sumur di negara ini, dan dia menunggu seseorang
untuk menyelamatkannya Mungkin ada yang menculiknya. Untuk semua
kita
tahu dia bisa dibunuh dan dikuburkan di suatu tempat. Muda
Gadis berkeliaran di malam hari dengan piyama-apapun bisa terjadi.
Bagaimanapun, kita harus membuat sebuah rencana. Tapi ayo kita tidur
saya t. Besok akan menjadi hari yang panjang. "
"Apa menurutmu mungkin ... Sumire ... bunuh diri?" Miu
tanya.
"Kami tidak bisa mengatasinya. Tapi dia pasti sudah meninggalkan pesan.
Dia
tidak akan meninggalkan semua yang berserakan seperti ini untuk Anda
pilih
up potongan. Dia menyukaimu, dan aku tahu dia akan
mempertimbangkannya
perasaanmu."
Lengan dilipat, Miu menatapku beberapa saat. "Anda benar-benar berpikir
begitu?"
Aku mengangguk. "Benar. Begitulah dia. "
Halaman 134
132
"Terima kasih. Itulah yang paling ingin saya dengar. "
*
Miu menuntunku ke kamar Sumire. Tanpa dekorasi, kotaknya
kamar mengingatkan saya pada sebuah kubus besar. Ada kayu kecil
tempat tidur, meja tulis, lemari pakaian, dan meja rias kecil. Pada
Kaki meja itu adalah koper merah ukuran rata-rata. Bagian depan
Jendela terbuka ke perbukitan. Di atas meja adalah a
baru Macintosh PowerBook.
"Aku sudah menegakkan barangnya agar bisa tidur di sini."
Ditinggal sendirian, tiba-tiba aku mengantuk. Saat itu hampir tengah
malam. saya
Menanggalkan pakaian dan masuk ke bawah selimut, tapi aku tidak bisa
tidur. Sampai
Beberapa waktu yang lalu, saya pikir, Sumire sedang tidur di tempat tidur
ini.
Keasyikan perjalanan panjang itu bergema di tubuhku. Saya
Terkejut dengan ilusi bahwa saya sedang dalam perjalanan tanpa akhir.
Di tempat tidur aku meninjau semua yang Miu katakan kepadaku,
membuat a
daftar mental poin penting. Tapi pikiran saya tidak
kerja. Pikiran sistematis berada di luar jangkauan saya. Biarkan saja
besok, aku menyimpulkan Tiba-tiba, bayangan itu datang padaku
lidah Sumire di dalam mulut Miu. Lupakan saja, aku menghendaki
otak saya. Tinggalkan itu untuk besok juga. Tapi peluangnya
besok menjadi perbaikan pada hari ini adalah,
Sayangnya, langsing. Pikiran suram tidak akan membuatku
Dimana saja, aku memutuskan, dan memejamkan mata. Aku segera jatuh
ke dalam
tidur.
halaman 135
133
10
Saat aku terbangun, Miu sedang menyiapkan meja untuk sarapan pagi
beranda. Saat itu pukul 8.30, dan sebuah sinar baru bermunculan
dunia dengan sinar matahari Miu dan aku duduk di beranda dan
sarapan pagi, menatap laut yang cerah saat kami makan. Kami bersulang
dan telur dan kopi. Dua burung putih meluncur menuruni lereng
menuju pantai. Sebuah radio sedang diputar di dekatnya, seorang penyiar
suara, berbicara cepat, membaca berita dalam bahasa Yunani.
* tentu bisa pilih. Itu terjadi begitu saja. "
Rasa mati jet lag yang aneh memenuhi kepalaku. Aku tidak bisa berpisah
batas antara apa yang nyata dan yang hanya tampak
nyata. Di sini saya berada di sebuah pulau kecil di Yunani, berbagi
makanan dengan nasi
wanita tua yang cantik yang pernah kutemui sehari sebelumnya. Ini
Wanita mencintai Sumire, tapi tidak bisa merasakan hasrat seksual apa
pun
nya. Sumire mencintai wanita ini dan menginginkannya. Aku mencintai
Sumire
halaman 136
134
dan merasakan hasrat seksual untuknya. Sumire menyukai saya, tapi
tidak mencintai
saya, dan tidak merasakan apapun keinginan saya. Saya merasakan hasrat
seksual untuk a
wanita yang akan tetap anonim Tapi aku tidak mencintainya. Saya t
Semuanya begitu rumit, seperti sesuatu yang tidak eksis
bermain. Semuanya menemui jalan buntu di sana, tidak ada alternatif
yang tersisa. Dan
Sumire sudah keluar dari panggung dengan benar.
*
Miu mengisi ulang cangkir kopiku yang kosong. Aku berterima kasih
padanya.
"Kamu suka Sumire, kan?" Tanya Miu padaku. "Sebagai seorang wanita,
saya
berarti."
Aku mengangguk sedikit saat aku mentega roti bakar. Mentega terasa
dingin
dan sulit, dan butuh beberapa saat untuk menyebarkannya di atas roti.
saya
Menengadah dan menambahkan, "Tentu itu bukan sesuatu yang Anda
Kami terus makan sarapan dalam keheningan. Berita itu berakhir,
dan radio mulai memainkan musik Yunani. Angin membengkak
dan mengguncang bugenvil. Jika Anda melihat dari dekat, Anda
bisa melihat whitecaps muncul.
"Saya telah memikirkannya dengan baik, dan saya pikir saya harus pergi
ke Athena segera, "kata Miu sambil mengupas beberapa buah. "Aku mau
Mungkin tidak ke mana-mana melalui telepon, jadi akan lebih baik jika
saya pergi
langsung ke kedutaan dan berbicara dengan mereka muka dengan muka.
Mungkin seseorang dari kedutaan akan bersedia untuk kembali
dengan saya, atau saya mungkin menunggu orang tua Sumire tiba
Athena dan kembali bersama mereka. Bagaimanapun, saya ingin Anda
melakukannya
tinggal di sini selama Anda bisa Polisi mungkin bisa menghubungi, dan