tidur. Guided Imagery adalah salah satu metode cognitive-behaviour yang bermanfaat untuk
klien (Kwekkeboom & Bratzke, 2017) (Menzies, Taylor, & Bourguignon, 2008). Guided
Imagery didefinisikan sebagai proses psikofisiologis dimana seseorang membayangkan,
mengalami, tanpa diberikan rangsangan eksterna (Menzies et al., 2008). Teknik yang digunakan
Guided Imagery adalah menggunakan imajinasi, emosi dan indera tubuh yang digambarkan
dalam fikiran dan imaginasi dalam alam bawah sadar (Skeens, 2017).
Guided Imagery dianggap sebagai salah satu pengobatan tertua dan paling banyak ditemukan
(Prabu & Subhash, 2015). Terapis telah menggunakna GI sebagai pratik penyembuhan sejak
zaman dahulu. Penggunaannya kembali digunakan pada pertengahan abad ke 20. Guided
Imagery merupakan metode relaksasi yang mendorong penyembuhan yang bersifat non-invasif,
penggunaannya banyak digunakan dalam integrative nursing (Kubes, 2015).
Pengobatan alternatif atau komplementer menggunakan Guided Imagery sebagai pengobatan.
(Prabu & Subhash, 2015). Guided imagery merupakan intervensi yang bermanfaat untuk
membantu mengatasi masalah sosial, akademik, dan gangguan mental. Teknik ini juga
membantu meningkatkan self-efficacy dan kesehatan mental remaja yang berisiko (Skeens,
2017). Studi yang dilakukan oleh Prabu, 2015 memperlihatkan Guided Imagery memengaruhi
fisiologis, psikologis, mengurangi kecemasan dan depresi (Prabu & Subhash, 2015). Guided
Imagery juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kecemasan klien serta meningkatkan
kualitas hidupnya (Kubes, 2015). Tujuan lain dari penggunaan Guided Imagery adalah untuk
meningkatkan citra diri, kinerja dan merubah perilaku seseorang (Menzies et al., 2008). Dengan
pemberian terapi yang teratur, Guided Imagery juga dapat mengatasi nyeri kronis, penyakit
kanker, penyakit jantung dan penyakit lain yang mengacamjiwa (Prabu & Subhash, 2015).