Disusun Oleh:
Rafika Dora Wijaya 1906427950
1.1.Latar Belakang
Filosofi adalah dasar dari sebuah keilmuan.
1.2.Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah:
1. Untuk mengetahi definisi etika
2. Untuk mengetahui definisi moral
3. Untuk mengetahui perbedaanmoral dan etika
4. Untuk mengetahui macam-macam etika
5. Untuk mengetahui macam-macam moral
6. Untuk mengetahui contoh contoh moral dan etika
1.3.Manfaat
Manfaat dari pembuatan paper ini adalah:
Menambah wawasan dan kemampuan berfikir tentang etika dan moral.
Mengetahui contoh etika dan moral.
1.4.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari perkuliahan ini adalah:
1. Apakah etika itu?
2. Apakah moral itu?
3. Apakah perbedaan moral dan etika?
4. Bagiamana penerapan moral dan etika?
BAB II
PEMBAHASAN
Model kerangka Industri 4.0 saat ini masih terus dikembangkan. Hal ini
bertujuan demi terwujudnya model yang secara global dapatdigunakan sebagai acuan
penerapan Industri 4.0 di berbagai tipe dan level industri.
Berbeda halnya di Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan Indonesia belum
sepenuhnya menerapkan Revolusi Industri 4.0 karena masih ada industri yang
menggunakan teknologi revolusi pertama, kedua, dan ketiga. "Dalam praktiknya, kita
ini masih ada bagian yang masih di Revolusi Industri Pertama, Kedua, dan Ketiga.
Semua orang bermimpi untuk 4.0, padahal masih ada yang pertama, masih ada petani
kita yang menggunakan cangkul (Indonesia, 2018)
2.2.Pelayanan Kesehatan
(1) Pengertian Pelayanan
Sianipar (1998) mengemukakan pengertian pelayanan sebagai berikut:
Cara melayani, menyiapkan atau menjamin keperluan seseorang atau kelompok
orang. Melayani adalah meladeni atau membantu mengurus keperluan atau
kebutuhan seseorang sejak diajukan permintaan sampai penyampaian atau
penyerahannya. Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pelayanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus,
menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekelompok orang. Artinya
objek yang dilayani adalah masyarakat yang terdiri dari individu, golongan, dan
organisasi (sekelompok organisasi).
(2) Pelayanan Kesehatan
Notoatmodjo (2005) upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau
masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009
pasal 1 ayat 11 pengertian upaya atau pelayanan kesehatan adalah ”setiap
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah
dan/atau masyarakat. Jenis-jenis dalam memberikan pelayanan kesehatan fasilitas
yang disediakan Rumah Sakit minimal wajib di sediakan oleh ruumah sakit
meliputi: (1) Pelayanan Gawat Darurat, (2) Pelayanan Rawat Jalan, (3) Pelayanan
Rawat Inap, (4) Pelayanan Bedah, (5) Pelayanan Persalinan dan Perinatologi, (7)
Pelayanan Intensif, (8) Pelayanan Radiologi, (9) Pelayanan Laboratarium
Patologi Klinik, (10) Pelayanan Rehabilitas Medik, (11) Pelayanan Farmasi, (12)
Pelayanan Gizi, (13) Pelayanan Keluarga Miskin, (14) Pelayanan Rekam Medis,
(15) Pengelolaan Limbah (16) Pelayanan Administrasi Manajemen, (17)
Pelayanan Ambulance / Kereta Jenazah, (18) Pelayanan Pemulasaraan Jenazah,
(19) Pelayanan Loundry, (20) Pelayanan Pemeliharaan Rumah Sakit, (21)
(3) Mutu Pelayanan Kesehatan
Azrul (1996) mendefenisikan pelayanan kesehatan, adalah setiap bentuk
pelayanan atau program kesehatan yang ditujukan pada perseorangan atau
masyarakat dan dilaksanakan secara perseorangan atau secara bersama-sama
dalam suatu organisasi, dengan tujuan untuk memelihara ataupun meningkatkan
derajat kesehatan yang dipunyai.
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah suatu langkah kea rah peningkatan
pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasi sesuai dengan
keluaran yang diharapkan dan disesuaikan dengan pengetahuan professional
terkini. (Imam & Lena, 2015)
(4) Penerapan Caring
Caring merupakan perilaku perawat yang menunjukan peduli, empati,
memiliki rasa kasih kepada klien (Firmansyah, Noprianty, & Karana, 2019).
Caring merupakan sikap dan perilaku yang harus ditonjolkan oleh seorang
perawat. Dalam pelayanan kesehatan caring sangat mempengaruhi mutu
pelayanan terkait dengan kepuasan pasien. Dalam era industry 4.0 dengan
teknologi semakin berkembang dalam dunia perawat, memiliki tantangan yang
mempengaruhi hubungan tenaga medis yaitu perawat dengan klien. Karena salah
satu sifat manusia adalah interaksi dengan sesama. (SIndu, 2018). Oleh karena itu
sebagai seorang perawat sikap caring harus selalu diaplikasikan dalam proses
keperawatan.
Penerapan Caring dalam penggunaan system informasi keperawatan
memiliki banyak manfaat. Diantaranya :
Sistem informasi keperawatan meningkatkan pengetahuan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan. (Nurhayati, Wahyuningsih, Octaviana,
Sistiarani, & Jasun, 2017) (Indari, 2015)
Peningkatan pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan meningkatkan
caring perawat terhadap klien.
Sistem informasi meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien
di ICU. (Anisah, 2019)
Sistem informasi di ICU memberikan gambaran langsung tentang kondisi
pasien sehingga meningkatkan caring perawat terhadap klien.
Sistem Informasi meningkatkan petient safety sehingga menigkatkan
kewaspadaan perawat. (Anisah, 2019) (Zubaidah, 2011)
Kewaspadaan perawat terhadap pasien mampu meningkatkan caring terhadap
pasien.
Azrul, A. (1996). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Bunch, E. H. (2002). High technology and nursing: ethical dilemmas nurses and physicians
face on high-technology units in Norway. Nursing Inquiry, 9(3), 187–195.
Davies, R. (2015). Industry 4.0 Digitalisation for productivity and growth. (Industry Digital
4.0).
Drath, R., & Horch, A. (2014). Industrie 4.0: Hit or Hype? Industrie 4.0, (Ind. 4.0).
Huggins, K. (2004). Lifelong learning - The key to competence in the intensive care unit?
Intensive and Critical Care Nursing, 20(1), 38–44.
https://doi.org/10.1016/j.iccn.2003.10.001
Imam, A. T., & Lena, I. (2015). Manajemen Mutu Informasi Kesehatan I : Quality
Assurance. Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Indari. (2015). Pengaruh Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Asuhan Keperawatan Anak
Berbasis Teknologi Terhadap Pengetahuan Tentang SOP Keperawatan Di RS Saiful
Anwar Malang. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti, 3.
Indonesia, C. (2018). Wapres JK: Indonesia Belum Sepenuhnya Revolusi Industri 4.0.
Kagermenn, H., & Dkk. (2011). Industrie 4.0: Mit dem Internet der Dinge auf dem Weg zur
4. industriellen Revolution.
Kagermenn, H., & Dkk. (2013). Recommendations for implementing the strategic initiative
INDUSTRIE 4.0.
Kementerian Kesehatan. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 Tahun 2017 tentang
Strategi E-Kesehatan Nasional. Jakarta.
Kumalasari, D. (2013). Sistem Informasi Manajemen Kesehataan Ibi dan Anak di Puskesmas
Semarang Selatan. 3, 2–3.
Lee, E. A. (2008). Cyber Physical Systems: Design Challenges. Object Oriented Real-Time
Distributed Computing (ISORC), 2008 11th IEEE International Symposium.
Merkel, A. (2014). Speech by Federal Chancellor Angela Merkel to the OECD Conference.
Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhayati, S., Wahyuningsih, E., Octaviana, D., Sistiarani, C., & Jasun. (2017). Evaluasi
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Berdasarkan Penerimaan Pengguna Di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas. Kesmas Indonesia, 2(02), 11–29.
Peraturan Presiden. (2018). Peraturan Presiden RI No. 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan
Kesehatan.
Sabzevari, S., Mirzaei, T., Bagherian, B., & Iranpour, M. (2015). Critical Care Nurses’
Attitudes about Influences of Technology on Nursing Care. British Journal of Medicine
and Medical Research, 9(8), 1–10. https://doi.org/10.9734/bjmmr/2015/18400
Schlechtendahl, J., Kretschmer, F., Keinert, M., & Lechler, A. (2015). Making existing
production systems Industry 4.0-ready.
Tjandrawinata, R. R. (2016). Industri 4.0: Revolusi Industri Abad Ini dan Pengaruhnya pada
Bidang Kesehatan dan Bioteknologi.
Zubaidah. (2011). Peran Sistem Informasi Manajemen Keperawatan terhadap Patient Safety
dalam Keperawatan Anak. Universitas Indonesia.