Anda di halaman 1dari 21

Critical Book Report

SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

DISUSUN OLEH:

NAMA MAHASISWA : Kevin Boijogy Batubara (5182131008)

Angga Karisto Bangun (5183131012)

Yobel Mauzzi Purba (5183131014)

DOSEN PENGAMPU : Drs. Jongga Manullang, M.Pd.

MATA KULIAH : SISTEM DISTRIBUSI

JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review tentang
“Macam Gardu Induk” dengan baik dan lancar.

CBR ini sayareview dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah
Sistem Distribusi program studi Pendidikan Teknik Elektro semester IV tahun 2019 dan
sebagai sarana penambah wawasan ilmu pengetahuan yang ingin diketahui oleh pembaca.
Dalam penyampaian materi dan kritik didalam CBR ini saya mencoba menyajikannya dengan
bahasa yang mudah dan ringan agar dapat dimengerti oleh semua pihak.

Dalam penyelesaian CBR ini, penulis mendapatkan bantuan dari beberapa sumber dan
dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu proses pembuatan CBR ini sehingga
dapat diselesaikan dengan baik

Harapan saya, semoga CBR ini berguna untuk proses kegiatan belajar mengajar dan
mengetahui caranya mengkritik buku, dan saya sadar dalam pembuatan CBR ini saya merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada penulisan maupun materi. Mengingat
kemampuan yang saya miliki, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya
harapkan demi penyempurnaan pembuatan CBR ini

Medan,April 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................I

DAFTAR ISI...................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

BAB II RINGKASAN MATERI.....................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN...............................................................................................12

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................15

Daftar Pustaka...............................................................................................................16

Lampiran Gambar........................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Melakukan Critical Book Riview pada suatu buku dengan membandingkannya


dengan buku lain sangat penting dilakukan, karena dari kegiatan tersebut kita bisa
menemukan kekurangan dan kelebihan dari buku buku yang di bandingkan. Kemudian
setelah kita bisa menemukan beberapa kekurangan tersebut maka dapat memperoleh suatu
informasi yang kompeten pada buku tersebut dengan cara menggabungkan beberapa
informasi dari buku pembandingnya.

1.2 Tujuan

1. Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan tentang macam gardu induk


2. Meningkatkan dan pengetahuan berkaitan dengan Macam gardu induk
3. Menguatkan kemampuan melakukan critical book review terhadap suatu buku
4.

1.3 Manfaat

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang critical book review
2. Memiliki pengetahuan dalam ciri dan tugas dalam Macam gardu induk
3. Untuk mengetahui banyak hal tentang buku

1.4 Identitas buku laporan

Identitas buku yang direview:

1. Judul : Teknik Tenaga Listrik Jilid III : Gardu Induk.


2. Edisi : III
3. Pengarang : Artono Arismunandar , Susumu Kuwahara
4. Penerbit :PT Pradnya Paramita
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 1993
7. ISBN : 9789794081785

1
Identitas buku pembanding:

1. Judul Sistem Distribusi Tenaga Listrik Untuk Mahasiswa Teknik


Elektro
2. Edisi Pertama
3. Pengarang Daman Suswanto
4. Penerbit FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
5. Kota terbit Padang
6. Tahun terbit 2009
7. ISBN -

2
BAB II

RINGKASAN MATERI

(Buku Pertama)

2.1 Pengertian Gardu Induk

Gardu Induk adalah suatu instalasi listrik mulai dari TET (Tegangan Ekstra Tinggi), TT
(Tegangan Tinggi) dan TM (Tegangan Menengah) yang terdiri dari bangunan dan peralatan
listrik.

Fungsi dari Gardu Induk adalah sebagai berikut :

a. Mentransformasikan tenaga listrik tegangan tinggi yang satu ketegangan

yang lainnya atau tegangan menengah.

b. Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari system tenaga listrik.

c. Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan
ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan melalui
penyulang-penyulang (feeder- feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk.

d. Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan
istilah SCADA.

e. Menyalurkan tenaga listrik (kVA, MVA) sesuai dengan kebutuhan pada tegangan tertentu.
Daya listrik dapat berasal dari Pembangkit atau dari gardu induk lain.

Pada dasarnya gardu induk terdiri dari saluran masuk dan dilengkapi dengan

transformator daya, perlatan ukur, peralatan penghubung dan lainnya yang saling menunjang

Penempatan Gardu induk

Pada prinsipnya penempatan gardu induk memiliki criteria tertentu diaman hal penempatan
ini berdasarkan Kebutuhan (Demand) beban yang semakin meningkat, mendekati bahkan
melebihi kemampuan Gardu Induk yang ada. Jika kondisi Gardu Induk eksisting masih
memungkinkan, biasanya cukup dilakukan uprating atau menaikkan kapasitas Gardu Induk
yang ada, misalnya dengan melakukan penggantian dan penambahan transformator daya.
Adanya perluasan daerah/ wilayah atau adanya daerah/ wilayah baru, yang pasti
membutuhkan ketersediaan/ pasokan daya listrik cukup besar.

2.2JenisGardu Induk

A. Klasifikasi Jenis Gardu Induk

Gardu induk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut dari segi fungsi, segi
pemasangan, dll. Berikut adalah jenis-jenis dari Gardu Induk :

3
1. Menurut Pemasangan Peralatan

Berdasarkan Pemasangan peralatan, Gardu induk dapat dibedakan

menjadi 4 macam yaitu :

1. Gardu Induk Pasang Luar

Gardu induk jenis pasangan luar terdiri dari peralatan tegangan tinggi

pasangan luar. Pasangan luar yang dimaksud adalah diluar gedung atau

bangunan.

2. Gardu Induk Pasangan Dalam

Disebut Gardu induk pasangan dalam karena sebagian besar

peralatannya berada dalam suatu bangunan. Peralatan ini sepertihalnya pada

gardu induk pasangan luar.

3. Gardu Induk Setengah Pasangan Luar

Sebagian dari peralatan tegangan tingginya terpasang di dalam gedung

dan yang lainnya dipasang diluar dengan mempertimbangkan situasi dan

kondisi lingkungan.

4. Gardu Induk Pasangan Bawah Tanah

Hampir semua peralatanya terpasang dalam bangunan bawah tanah.

Hanya alat pendinginan biasanya berada diatas tanah, dan peralatan

peralatan yang tidak memungkinkan untuk ditempatkan di bangunan bawah

tanah.

2. Menurut Tegangan

Berdasarkan tegangan, gardu induk dapat dibedakan menjadi 2

macam yaitu :

1. Gardu induk transmisi

Yaitu gardu induk yang mendapat daya dari saluran transmisi untuk

kemudian menyalurkannya ke daerah beban (industri, kota, dan

sebagainya). Gardu induk transmisi yang ada di PLN adalah tegangan

4
tinggi 150 KV dan tegangan tinggi 70 KV.

2. Gardu distribusi

Yaitu gardu induk yang menerima tenaga dari gardu induk transmisi

dengan menurunkan tegangannya melalui transformator tenaga menjadi

tegangan menengah (20 KV, 12 KV atau 6 KV) untuk kemudian tegangan

tersebut diturunkan kembali menjadi tegangan rendah (127/220 V) atau

(220/380 V) sesuai dengan kebutuhan.

3.Menurut Fungsinya

Berdasarkan fungsinya, gardu induk dapat dibedakan menjadi 5

macam yaitu :

1. Gardu Induk Penaik Tegangan

Merupakan gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan,

yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi tegangan sistem.

2. Gardu Induk Penurun Tegangan

Merupakan gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan,

dari tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih rendah dan

menengah atau tegangan distribusi.

3. Gardu Induk Pengatur Tegangan

Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari pembangkit

tenaga listrik. Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan

jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar.

4. Gardu Induk Pengatur Beban

Berfungsi untuk mengatur beban. Pada gardu induk ini terpasang

beban motor, yang pada saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik,

5. Gardu Distribusi

Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan sistem ke tegangan distribusi.
Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban.

5
4. Menurut Isolasi Yang Digunakan

Gardu induk (substations) berdasarkan dari isolasi yang digunakan dapat diklasifikasikan
menjadi bebarapa jenis, antara lain :

1. Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara

Merupakan gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang bertegangan
yang satu dengan bagian yang bertegangan lainnya.

2. Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6

Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan
yang satu dengan bagian lain yang bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan
dengan bagian yang tidak bertegangan.

5. Menurut Sistem Rel (Busbar)

Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara transformator daya,
SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk menerima dan menyalurkan tenaga
listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar), gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis,
sebagaimana tersebut di bawah ini:

1. Gardu Induk sistem ring busbar

2. Gardu Induk sistem single busbar

3. Gardu Induk sistem double busbar

4. Gardu Induk sistem satu setengah (on half) busbar

2.3Fasilitas dan Peralatan Gardu Induk

Agar gardu induk dapat menjalankan fungsi dan tujuannya, maka gardu

dilengkapi dengan peralatan serta fasilitas. Secara garis besar, peralatan-peralatan

pada gardu induk tersebut adalah sebagai berikut :

1 Transformator Utama

Trafo utama dipakai untuk menurunkan dan menaikkan tegangan,di pusat pembangkit ia
menaikkan tegangan dan di gardu induk ia menurunkan tegangan. Ada 2 jenis transformator :
1-fasa dan 3-fasa.

2 Alat Pengubah Fasa

6
Alat pengubah fasa dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran atau transformatror
dengan mengatur daya reaktip, atau untuk menurunkan rugi daya dengan memperbaiki
faktor-daya. Alat tersebut ada yang berputar, ada yang stasioner.

3 Peralatan Penghubung

Saluran transmisi dan distribusi dihubungkan dengan GI. Jadi GI ini merupakan tempat
pemusatan dari tenaga yang dibangkitkan dan interkoneksi dari system transmisi dan
dsistribusi kepada para pelanggan.

Peralatan penghubung terbagi dua yaitu :

a. Pemutus Tenaga (PMT)

b. Pemisah (PMS)

4 Panel-Hubung dan Trafo Ukur

Panel hubung (meja hubung, switchboard) merupakan pusat syaraf bagi suatu GI. Pada panel
hubung inilah operator dapat mengamati keadaan peralatan, melakukan operasi peralatan
serta pengukuran-pengukuran tegangan, arus dan daya dan sebagainya

5 Alat Pelindung

Alat pelindung (protective device) dalam arti luas, di samping pemutus beban dan rele
pengaman, adalah sebagai berikut :

Arreseter mengamankan peralatan GI terhadap tegangan lebih abnormal yang bersifat kejutan
(surja, surge), misalnya kejutan petir dan surja hubung.

6 Peralatan Lain-Lain

Disamping peralatan tersebut diatas ada peralatan pembantu (auxiliary), seperti alat
pendingin, alat pencuci isolator, batere, pengisi batere, compressor, sumber tenaga, alat
penerangan dan sebagainya.

7.Baterai

Sumber tenaga untuk sistem kontrol dan proteksi selalu mempunyai

keandalan dan stabilitas yang tinggi, maka baterai dipakai sebagai sumber

tenaga kontrol dan proteksi pada gardu induk.

8.Bangunan (Gedung)

Gardu Induk Gedung G.I (gardu induk) berbeda – beda tergantung pada skala dan

jenis G.I. Pada G.I pemasangan luar, disamping panel hubung dan sumber

tenaga untuk kontrol, hanyalah peralatan komunikasi dan kantor yang harus

7
ada di dalam gedung. Oleh karena itu gedungnya lebih kecil bila dibandingkan dengan gardu
induk jenis pemasangan dalam.

(Buku Kedua )

GARDU DISTRIBUSI

A. Pendahuluan

Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi yang berfungsi
untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan/mendistribusikan
tenaga listrik pada beban/konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen
tegangan rendah.

Gambar 109.

Konstruksi Gardu Distribusi

8
Transformator distribusi digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari jaringan
distribusi tegangan tinggi menjadi tegangan terpakai pada jaringan distribusi tegangan rendah
(step down transformator); misalkan tegangan 20 KV menjadi tegangan 380 volt atau 220
volt. Sedang transformator yang digunakan untuk menaikan tegangan listrik (step up
transformator), hanya digunakan pada pusat pembangkit tenaga listrik agar tegangan yang
didistribusikan pada suatu jaringan panjang (long line) tidak mengalami penurunan tegangan
(voltage drop) yang berarti; yaitu tidak melebihi ketentuan voltage drop yang diperkenankan
5% dari tegangan semula.

Jenis transformator yang digunakan adalah transformator satu phasa dan transformator tiga
phase. Adakalanya untuk melayani beban tiga phase dipakai tiga buah transformator satu
phase dengan hubungan bintang (star conection) Ү atau hubungan delta (delta conection) Δ.
Sebagian besar pada jaringan distribusi tegangan tinggi (primer) sekarang ini dipakai
transformator tiga phase untuk jenis out door. Yaitu jenis transformator yang diletakkan
diatas tiang dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan jenis in door, yaitu jenis yang
diletakkan didalam rumah gardu.

B. Macam-Macam Gardu Distribusi

Gardu distribusi dapat dibedakan dari beberapa hal yang diantaranya :

1. Gardu Hubung Gardu hubung adalah gardu yang berfungsi untuk membagi beban pada
sejumlah gardu atau untuk menghubungkan satu feeder TM dengan feeder TM yang lain.
Dengan demikian pada gardu ini hanya dilengkapi peralatan hubung dan bila perlu misalnya
untuk melayani konsumen TM dilengkapi dengan alat pembatas dan pengukur.

2. Gardu Trafo Gardu Trafo adalah gardu yang akan berfungsi untuk membagikan energi
listrik pada konsumen yang memerlukan tegangan rendah. Dengan demikian pada gardu trafo
dipasang/ditempatkan satu atau dua trafodistribusi yang dipergunakan untuk merubah
tegangan menengah menjadi tegangan rendah selain dari peralatan hubungnya untuk
melayani konsumen tegangan rendah.

3. Gardu Open Type (Gardu Sel) Gardu open type adalah gardu distribusi yang mempunyai
peralatan hubung terbuka. Dimana dalam bekerjanya pisau-pisau dalam peralatan hubung,
dapat dengan mudah dilihat mata biasa (dapat diawasi) baik pada saat masuk (menutup) atau
saat keluar (membuka). Biasanya tempat pemasangan peralatan hubung semacam ini diberi
sekat antara satu dengan yang lainnya yang terbuat dari tembok dan karena hal ini, gardu
tembol open type sering disebut gardu sel

4. Gardu Closed Type (Gardu Kubikel) Gardu closed type adalah gardu distribusi baik gardu
trafo atau gardu hubung yang memiliki peralatan hubung tertutup. Dimana peralatan hubung
baik untuk incoming, aut going, pengamatan trafo dansebagainnya ditempatkan dalam suatu
lemari khusus yang tertutup sehingga bekerjanya pisau-pisau peralatan hubung tidak dapat
dilihat yang disebut kubikel, untuk ini gardu dengan type ini sering disebut sebagai gardu
kubikel.

9
5. Gardu Tembok (Gardu Beton) Gardu tembok adalah gardu trafo /hubung yang secara
keseluruhan konstruksinya tersebut dari tembok/beton.

6. Gardu Kios (Gardu Besi) Gardu kios adalah gardu yang bangunan keseluruhannya terbuat
dari plat besi dengan konstruksi seperti kios.

Gambar 110.

Konstruksi Gardu Kios

7. Gardu Portal Gardu portal adalah gardu trafo yang secara keseluruhan instalasinya
dipasang pada 2 buah tiang atau lebih.

Gambar 111.

10
Konstruksi Gardu Portal

8. Gardu Kontrol Gardu kontrol adalah gardu trafo yang secara keseluruhan instalasinya
dipasang pada satu tiang.

Gambar 112.

Konstruksi Gardu Kontrol

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Perbandingan antara kedua buku

Buku yang pertama yaitu buku Teknik Tenaga Listrik Jilid III : Gardu Induk. membahas
tentang berbagai macam materi mengenai macam gardu induk, jenis kabel pada gardu,
macam pemasangan gardu induk dan menjelaskan dengan lengkap rangkaian pada tiap jenis
dan tipe gardu induk namun pada buku ini hanya bentuk penjelasan tanpa adanya contoh
atau evaluasi, sedangkan buku pembanding yaitu buku sistem distribusi tenaga listrik
membahas tentang seluruh materi sistem distribusi namun pada bab ini saya hanya
menjelaskan macam gardu induk nya saja pada buku inii ada evaluasi dan contoh soal dan
dapat untuk menjadi buku pembanding saya dalam pembuatan CBR ini.

3.2 Kelebihan

Buku pertama :

Kelebihan yang terdapat pada buku utama yang berjudul : “Teknik Tenaga Listrik Jilid III :
Gardu Induk. ” memiliki banyak bab materi mengenai seluruh macam gardu induk, mulai
dari pengertian gardu induk dan fungsi pada gardu induk yaitu secara umum sebagai terminal
atau pusat untu penyaluran ke konsumen. Pada isi buku juga lengkap dikarenakan khusus
untk membahas gardu induk serta terdapat berbagai macam pembahasan yang berhubungan
dengan pemasangan pada gardu induk sampai pada jenis,tipe, gambar rangkaian dan kabel
pada pemasangan gardu induk.

adanya pembahasan beserta gambar untuk membantu pembaca memahami materi yang
diberikan pada buku tersebut

pada buku tersebut mengandung inti atau pembahasan yang umum untuk dapat diketahui bagi
pembaca

adanya gambar dan rumus pada buku tersebut jika diperlukan

12
Buku kedua:

Materi yang ditulis oleh penulis memiliki bahasa yang komunikatif sehingga memudahkan
pembaca memahami lebih cepat Bentuk tulisan dan penulisan yang rapi sehingga juga dapat
menarik perhatian pembaca

Dilengkapi nya gambar gambar agar membantu pembaca memahami yang dimaksud dari
pembahasan materinya

Pada buku sistem distribusi tenaga listrikini membahas mengenai sistem distribusi tenaga
listrik , terdapat pada bab 9 menjelaskan macam gardu induk sistem distribusi

Diberikan rumus rumus dan soal- soal evaluasi guna untuk memahami pembaca dalam
menguasai materi

Cukup membantu dikarenakan buku tersebut khusus disusun untuk mahasiswa jurusan teknik
elektro, sehingga bahasa dan penjelasan ini memudahkan mahasiswa sebagai referensi bacaan
dan memahami mengenai sistem distribusi tenaga listrik

Menjelaskan secara lengkap apa itu sistem distribusi, bagaimana trafo distribusi, dan apa
macam gardu distribusi, dll

3.3 Kelemahan

Buku pertama :

Pada buku utama yang berjudul “Teknik Tenaga Listrik Jilid III : Gardu Induk. ” buku
tersebut terdapat Bentuk tulisan dan penulisan yang kurang rapi sehinggatidak dapat menarik
perhatian pembaca dan semakin menyulitkan pembaca untuk membaca dan memahami
materi

Spasi dan layout pada pencetakan buku ini sangat rapat dan terlalu kecil sehingga kurang rapi
dan kurang menarik,Cover juga yang sederhana dan kurang menarik

Dikarena kan buku ini berdasarkan jilid 3 khusus gardu induk kurang adanya pendahuluan
lengkap pada bab pertama memberikan sedikit ilmu dasar mengenai materi yang telah
dibukukan karena hanya gardu induk pada sistem distribusi, namun dapat membantu saya
menjadikan buku pembanding untuk menambah wawasan saya pada materi gardu induk

Pembahasan buku ini terlalu luas untuk mahasiswa jurusan teknik elektro sebagai referensi di
perkuliahan karena terlalu banyak nya yang dijelaskan pada buku tersebut, buku tersebut
cocok apabila mahasiswa mulai terjun ke dunia lapangan dalam pemasangan gardu induk

Pada bab yang besertakan rumus tidak menyertakan evaluasi untuk membantu mahasiswa

Buku kedua :

Pada buku pembanding yang berjudul “sistem distribusi tenaga listrik” Materi yang
dijelaskan sangat luas dan menarik untuk dijadikan referensi di perkuliahan namun pada

13
materi macam gardu induk yang mendapat referensi khusus judul macam gardu induk seperti
ini materinya terlaku singkat sehingga para pembaca hanya bisa memahami sebagian
besarnya

Sedikit pembahasan mengenai macam gardu induk ini juga hanya menjelaskan macam gardu
induk pada sistem distribusi bukan gardu indukk secara umum yang saya perlukan

Buku tersebut cetakan seseorang yang tidak menyertakan nama percetakan dan dibukukan
oleh salah satu universitas yang ada di Indonesia

Tidak terdapat identitas buku yang lengkap contohnya ISBN yang tidak ada.

Pada bab materi gardu induk tidak tercampur dalam satuan pembahasan melainkan beda bab
pembahasan

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Gardu Induk adalah suatu instalasi listrik mulai dari TET (Tegangan Ekstra Tinggi), TT
(Tegangan Tinggi) dan TM (Tegangan Menengah) yang terdiri dari bangunan dan peralatan
listrik.

Gardu Induk kombinasi pasangan luar dan pasangan dalam adalah gardu induk yang
komponen switchgear-nya ditempatkan di dalam gedung dan sebagian komponen switchgear
ditempatkan di luar gedung,misalnya gantry (tie line) dan saluran udara tegangan tinggi
(SUTT) sebelum masuk ke dalam switchgear. Transformator daya juga ditempatkan di luar
gedung.

Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau
merupakan satu kesatuan dari system penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi)
merupakan subsistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub
sistem dari sistem tenaga listrik. Dalam pembahasan ini difokuskan pada masalah gardu
induk yang pada umumnya terpasang di Indonesia, pembahasannya bersifat praktis (terapan)
sesuai konsttruksi yang terpasang di lapangan

Saran

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam menyusun CBR ini termasuk jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari para pembaca.

Semoga CBR ini dapat memberi manfaat kepada penulis dan juga kepada para pembaca
pada umumnya. Terima Kasih.

15
DAFTAR PUSTAKA

J.Bueche, Frederick.1989.Teori dan soal soal Fisika .Jakarta : Erlangga

Daryanto. 2000.Fisika Teknik.Jakarta : PT Rineka Cipta

Suswanto, Daman. 2009. SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK : UNTUK


MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
PADANG.https://anzdoc.com/sistem-distribusi-tenaga-listrik.html

16
LAMPIRAN GAMBAR

17

Anda mungkin juga menyukai