Anda di halaman 1dari 9

BAB 8

AKUISISI DATA

8.1 Pengantar

Akuisisi data (data acquisition = DAQ) adalah proses memperoleh data yang diperlukan
untuk keperluan tertentu. Sensor atau tansduser bertugas untuk mengubah besaran fisik yang
diukur menjadi sinyal listrik. Sinyal elektrik tersebut disesuaikan levelnya dan bentuknya pada
pengondisi sinyal. Sinyal elektrik yang telah dikondisikan ini masih berupa sinyal analog, yang
selanjutnya memasuki converter A/d (Analog ke Digital) untuk diubah menjadi sinyal digital
yang akan diterimah oleh computer.

Gambar 8.1 Sistem Akuisisi Data

Pemograman tingkat tinggi yang khusus untuk akuisisi data, yang terkenal antara lain
Labview dari National Instrument. Biasanyaterdapat berbagai macam fitur input dan output yang
tersedia misalnya I/O biner (Kompatibel TTL), konversi D/A, pewaktu dan pencacah, dan
pengkondisi sinyal. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan kartu I ni adalah jumlah Bit
dan laju sampling maksimum.

8.2 Sinyal

Sinyal adalah besaran fisik yang besar atau variasinya terhadap waktu memuat informasi.
Sistem akuisisi data mengukur berbagai aspek dari sinyal untuk memonitor dan mengendalikan
suatu system fisik. Secara umum sinyal dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sinyal analog
dan sinyal digital.

Sinyal analog adalah sinyal yang kontiniu terhadap waktu. Untuk pengambilan data pada
rentang waktu tertentu diperoleh jumlah data yang banyak tak terhingga. Pada dasarnya hamper
semua sinyal yang terdapat di alam adalah sinyal analog, misalnya temperature, tekanan, dan
kecepatan fluida.

Gambar. (a) Sinyal analog, (b) Sinyal diskrit, (c) Sinyal cuplik waktu, dan (d) Sinyal
digital.

Sinyal diskret adalah sinyal yang nilainya bertingkat-tingkat. Dalam rentang nilai sinyal
tertentu, kemungkinan nilai data yang hanyalah terbatas. Proses pencuplikan adalah proses
pengambilan data yang dilakukan setiap selang waktu tertentu.

Sinyal digital adalah sinyal cuplik waktu yang nilainya diskret. Sinyal ini biasanya
dipresentasikan menggunakan bilangan (numeric digit). Sinyal digital yang hanya mempunyai
duah buah kemungkinan keadaan tersebut sebagai sinyal biner. Kemungkinan keadaan sinyal
biner ini dapat berupa on/off, high/low, Ataupun 0/1. Komputer, pada tingkat operasi yang
paling rendah, hanya dapat memahami sinyal biner.

8.3 Proses Konversi Sinyal Analog Ke Digital


Untuk dapat mengonversi sinyal berupa tegangan analog menjadi sinyal

digital diperlukan beberapa komponen berikut:

 Buffer amplifier
 Low pass filter
 Sample and hold amplifier
 ADC
 Komputer.

Sensor mengubah besaran fisik yang diukur menjadi tegangan analog. Untuk
memperkuat tegangan tersebut digunakan buffer amplifier. Rentang sinyal keluaran dari buffer
amplifier ini mendekati, namun tidak boleh melebihi, rentang tegangan input penuh dari ADC.
Low pass filter digunakan untuk menghilangkan komponen sinyal berfrekuensi tinggi yang tidak
diharapkan dari sinyal input yang biasanya merupakan derau.

Penguat cuplik dan tahan (sample and hold amplifier) mengevaluasi nilai numerik sinyal pada
waktu sesaat diskret dan kemudian menahan nilai tersebut hingga waktu evaluasi selanjutnya.
Nilai numerik tersebut dikonversikan menjadi sinyal digital oleh konverter analog ke digital
(Analog - Digital Converter = ADC). Output dari ADC berupa sinyal digital yang tersusun atas
nilai diskret pada setiap waktu sampel. Sehingga sinyal digital adalah urutan angka yang
merupakan pendekatan terhadap suatu sinyal analog. Komputer yang diantar - mukakan dengan
ADC digunakan untuk memproses dan menyimpan data, sehinga haruslah mempunyai memori
dan media penyimpanan yang dapat menampung seluruh data.

Satu hal yang perlu diperhatikan pada proses konversi ini adalah seberapa lama waktu
cuplik (sampling time) yang diperlukan untuk mendapatkan representasi sinyal analog yang
akurat. Waktu cuplik adalah selang waktu di antara proses pencuplikan. Untuk menentukan laju
pencuplikan minimal digunakan teorema pen- cuplikan Shanon menyatakan bahwa kita perlu
mengambil sampel sinyal dengan laju paling sedikit dua kali frekuensi maksimum sinyal yang
dicuplik. Dengan kata lain frekuensi sampling haruslah lebih besar dari dua kali frekuensi
maksimum sinyal.

Fg >2fmax
Fg adalah frekuensi pencuplikan dan batas minimum frekuensi yang diperlukan (2fmax) disebut
frekuensi Nyquist. Jika digunakan pendekatan seri Fourier untuk sinyal, komponen frekuensi
maksimum adalah frekuensi harmonik tertinggi sistem. Periode dari sinyal digital adalah

I
∆t =
f

Misal untuk laju sampling 5000 Hz, periode antara pencuplikan adalah 0,2 ms.

Jika frekuensi sinyal lebih kecil dibanding frekuensi Nyquist-nya, maka dapat terjadi peristiwa
yang disebut aliasing. Gambar 8-5 frekuensi pencuplikan suatu sinyal yang hanya 1,2 kali
frekuensi sinyal asli, fo yang menimbulkan peristiwa aliasing. Karena frekuensi samplingnya
kurang dari dua kali 2 fo, maka kita tidak dapat mengetahui frekuensi sinya asli, Karena sinyal
yang didapat pada proses aliasing adalah sinyal pada frekuensi bayangan.

8.4. Konverter analog ke Digital

Suatu . Konverter analog ke Digital=ADC adalah peranti yan g mengonversikan suatu


tegangan analog menjadi kode digital. Output dari ADC dapat ;angsung diantarmukakan dengan
peranti digita. Misalnya mikrokontroler dan computer.

Dalam pemilihan ADC ada dua hal yaitu waktu konversi dan resolusi. Waktu konversi
berkaitan dengan waktu pencuplikan sinyal sedangkan resolui adalah perubahan terkecil dari
sinyal input analog yang dapat diedakan suatu ADC. Sinyal input analog yang umum diterima
ADC adalah tegangan. Yang merupakan selisih dari nilai maksimum tegangan krefrensi V maks
dikurangi nilai minimumnya Vmin

(Vmaks−Vmin)
Q=
N−1

Jumlah keadaan yang mungkin pada output ditentukan oleh jumlah bit (n) yaitu
N= 2B

Jika tegangan refrensi yang dipergunakan adaah 0 dan 5 Volt, maka resolusi ADC 8 bit adalah

(5 V −0V ) 5V
Q= = =0,0196 V =19.6 mV
8
( 2 )−1 255

8.4.1. Metode ADC

Untuk proses konversi sinyal metode yang digunakan pada peranti komersial yaitu successive
apparoximation dan falsh converter.

8.4.1.1 Successive approximation ADC

Successive approximation ADC jenis ini menggunakan DAC pada feedback loop. Saat
sinyal diberikan S & H amplifier mencuplik dan menhan input analog. Kemudian unit
kontrolmulai proses interatif , yaitu nilai digital didekati fdan dikonversikan menjadi analog pada
DAC dan dibandingkan dengan sinyal inpyt yang diberikan di komprator.

Gambar 8-6 Successive approximation

Jika n adalah jumlah bit ADC, maka diperlukan n langkah untuk menyelesaikan konversi.
Lebih spesifik input dibandingkan dengan kombinasi pecahan biner (1/2, ¼, 1/8…., 1/2 n) dari
nilai enuh dari ADC. untuk kontrol akan menghidupkan MSB pada register, jika nilai input lebih
besar dari nilai DAC maka MSB diisi angka 1, jika lebih lebih rendah 0. Proses ini akan
ditentukan bit-bit selanjutnya dan perbandingan dilakukan lagi. Saat proses selesai maka unit
kotrol akan memberikan sinyal and of conversion (EOC)
8.4.1.2 Flash Converter

Gambar 8-8 Flas Converter

Jenis ADC yang tercepat adalah flash converter. Flasch converter yang di ilustrasikan
mempunyai 2 bit frekuensi sinyal asli, karena sinyal yang didapat pada proses aliansi adalah
sinyal pada frekuensi bayangan.

8.4.2 IC ADC
ADC pada penggunaannya berbentuk kemasan dalam suatu IC. Terdapat berbagai macam
jenis IC ADC yang dapat dibedakan berdasarkan input tunggal atau multipleks, resolusi output,
output serial atau parallel

8.4.2.1 ADC 0804


ADC 0804 adalah ADC dengan satu input analog dan mempunyai output parallel dengan
resolusi 8 bit. Mikrokontrolel mengirim sinyal rendah ke CS untuk mengaktifkan ADC, lalu
mengirimkan sinyal transisi rendah ke tinggi kepada pin WR atau wraiter start conversion untuk
memerintahkan ADC memulai konversi sinyal analog pada Vin (+) untuk dijadikan angka digital
8 bit. Jika data telah selesai maka ADC akan mengirimkan sinyal rendah ke mikrokontroler
melalui pin interrupt. Untuk mengakses data bilangan digital hasil konversi maka mikrokontroler
mengirim sinyal transisi tinggi ke rendah melalui pin RD.

Sebagai sumber detak ADC084 dapat digunakan sumber detak eksternal dan internal. Frekwensi
detak ditentukan dengan persamaan

1
f=
1.1 RC

Nilai yang umum digunakan adalah R = 10 kΩ dan C = 150 pF yang menghasilkan frekwensi
606 kHz.

8.5 Konverter digital ke analog


DAC paling sederhana adalah menggunakan jaringan tangga resistor yang dihubungkan dengan
penjumlah inverting.
Dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan menggunakan resistor maka dapat diketahui
bahwa

1
V0 ¿ Vs
8

1
V1 ¿ Vs
4

1
V2 ¿ Vs
2

V3 ¿ Vs

Vo adalah input rangkaian inverting amplifier yang mempunyai penguatan

V out −R −1
= =
V0 2R 2

8.5.1 DAC0808
Pada DAC0808 sinyal input digital dikonversikan menjadi arus dan dengan menghubungkan
resistor dengan pin Iout dapat diperoleh tegangan. Untuk mendapatkan output tegangan lebih
baik, pin Iout dihubungkan dengan rangkaian op-amp dan resistor feedback untuk
mengkonversikan arus menjadi tegangan.
Besarnya arus pada pin Iout adalah fungsi bilangan biner yang diberikan pada pin input digital,
D0-D7 menggunakan persamaan

D7 D6 D5 D 4 D3 D2 D1 D0
Iout = Iref [ + + + + + + + ]
256 128 64 32 16 8 4 2

Anda mungkin juga menyukai