FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER
(THE ETHICAL COMMITTEE OF MEDICAL RESEARCH
DENTAL FACULTY – UNIVERSITAS JEMBER)
Peneliti Utama
5. Waktu Penelitian :
6. Anggota Peneliti :
Rosalina Ambar Kusuma
Nurika Alvi Fadhilah
8. Tujuan Prosedur:
Research Pelatihan/ Training
Antibody Production Breeding
Animal or Veterinary Care, or Health Surveillance
Lainnya (sebutkan): …………………………….
9. Hewan Percobaan
Spesies: Mus musculus
Breed/ Strain/ Stock (jika ada): Inbred/Strain C57BL/6
Umur Sex Berat Jumlah
18-24 bulan Jantan 25-30 g 60 ekor
10. Mohon dijelaskan alasan jumlah hewan yang digunakan/ jumlah hewan ditentukan
Pada penelitian ini digunakan 30 ekor mencit C57BL/6 jantan yang dibagi ke
dalam 5 kelompok secara acak, yang terdiri dari 1 kelompok control positif, 1 kelompok
kontrol negatif, dan 3 kelompok perlakuan/ uji. Jumlah sampel ditentukan dari
perhitungan rumus Frederer yaitu (n-1) (t-1) ≥ 15, t adalah jumlah kelompok perlakuan, n
adalah jumlah sampel.
(n-1) (t-1) ≥ 15
(n-1) ≥ 15/(5-1)
n ≥ 4,75
Untuk mengantisipasi apabila ada kelompok tikus yang drop out, ditambahkan 1 ekor
mencit tiap kelompok sehingga hasil akhir diperoleh jumlah sampel tiap kelompok
sebanyak 6 ekor.
Subyek diinduksi pada hari pertama, pemberian perlakuan dilakukan sekali sehari
selama 7 hari. Hasil diamati pada hari ke-8.
10. Apakah perlakuan yang diberikan menimbulkan rasa sakit/stress pada hewan coba :
Jika ya, berikan penjelasan cara mengatasi setelah stress/rasa sakit yang
ditimbulkannya :
Pada penelitian ini dilakukan induksi untuk membuat hewan uji mengalami
peradangan. Selain dari peradangan yang ditimbulkan stres pada hewan uji juga dapat
ditimbulkan akibat teknik perlakuan yang salah (Balcombe et al, 2004) maka cara-cara
yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa sakit yang dialami oleh hewan uji selain
dengan rute pemberian induksi yang dilakukan dengan tepat ialah dengan melakukan
pemeliharaan dan manajemen hewan uji yang baik, diantaranya fasilitas pemeliharaan
harus sesusai dengan setiap spesies yang akan dirawat, dirancang dan dioperasikan untuk
memudahkan mengontrol faktor-faktor terkait dengan pemeliharaan hewan, kemudian
fasilitas pemeliharaan dipertahankan dalam kondisi yang baik tetap bersih dan rapih,
serta tersedia lokasi penyimpanan yang memadai dan sesuai untuk makanan, tempat
tidur, dan peralatan. Hewan uji harus dikondisikan dalam lingkungan yang cocok untuk
tingkah laku dan kebutuhan biologis mereka. Pada akhir uji coba jika dirasa selama
perlakuan, hewan akan menderita rasa sakit yang parah atau rasa sakit kronis ataupun
tertekan, yang tidak dapat disembuhkan dengan cepat, maka harus dibunuh secara
manusiawi.
11. Apakah hewan coba yang digunakan sudah pernah dipergunakan untuk penelitian?
Jika pernah, jelaskan untuk penelitian apa dan mengapa digunakan kembali
Tidak pernah.
12. Apakah dengan menggunakan hewan coba dapat memberikan manfaat untuk subyek
yang bersangkutan, uraikan manfaat ini :
Dengan menggunakan hewan coba hasil penelitian dapat memberikan manfaat untuk
pengembangan pengobatan peradangan kronis pada spesies subyek maupun hewan lain.
13. Jika menggunakan hewan sakit jelaskan diagnosa dan siapa yang bertanggung jawab
merawatnya. Bila menggunakan hewan sehat jelaskan cara pemeriksaan
kesehatannya.
Jika menggunakan hewan sakit maka harus dilakukan perawatan hingga keadaan
hewan uji membaik / sehat kembali. Bila menggunakan hewan sehat peneliti harus
merawat dan memastikan kondisi kesehatannya dengan cara pemeriksaan mata, telinga,
dan ekor yang tidak pucat, aktif bergerak, tidak ada luka, yang memang tidak disebabkan
oleh perlakuan, memastikan kondisi pakan, lingkungan, dan kebutuhan biologinya
terpenuhi. Secara umum praktek pemeliharaan dan pengaturan harus dirancang untuk
menyediakan suatu standard pemeliharaan yang tinggi dan harus mengikuti
standar kesejahteraan hewan yang dapat diterima untuk spesies tertentu yang
dilindungi. Dalam menentukan standar pemeliharaan hewan, kriterianya harus
memperhatikan kesejahteraan hewan dibandingkan dengan kemampuan hewan. Standar
untuk perawatan hewan harus dipelihara selama akhir pekan atau libur oleh tenaga yang
berkompeten.
17. Apakah dilakukan Pengambilan jaringan pada hewan coba ? Jika ya,
Apakah dalam penelitian akan dilakukan pengambilan jaringan dalam kondisi hewan
hidup (biopsi) atau dalam keadaan telah dieuthanasi?
Dilakukan pengambilan granuloma pada hewan coba mencit. Pengambilan
granuloma pada hewan coba mencit dilakukan dalam keadaan telah dieuthanasia.
……………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
Balcombe JP, Barnard ND, Sandusky C. Laboratory routines cause animal stress.
Contemporary Topics. 2004; 43(6): 42 – 51.
Song, H. K., & Hwang, D. Y. 2017. Use of C57BL/6N mice on the variety of
immunological researches. Laboratory Animal Research, 33(2), 119.
doi:10.5625/lar.2017.33.2.119