TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
diare, batuk kering dan produktif (Samuel, 2014 dalam Wati dan
Haryanto, 2019).
2018).
2.1.2 Etiologi
peradangan paru yang terjadi pada jaringan paru atau alveoli yang
2.1.3 Patofisiologi
proses radang ini selalu dimulai pada hilus paru menyebar secara
antara lain :
berdilatasi).
(Ridha N, 2014).
a. Stadium prodromal
b. Stadium hepatisasi
c. Stadium resolusi
menghilang.
(Marni, 2014).
usia anak dan agens penyebab. Pada bayi dan anak yang
2.1.6 Penatalaksanaan
(Agadhafi A, 2018).
pasien ini dengan dosis 1 respul/8 jam. Hal ini sudah sesuai
A, 2018).
2.1.7 Komplikasi
sebagai berikut :
diperlukan disediakan
disediakan
i. Pencegahan infeksi
Meluas ke
seluruh lobus Pekak, ronkhi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
Perkembangan Anak
1. Faktor Herediter
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Internal
b. Lingkungan Eksternal
Dalam lingkungan eksternal ini banyak
adalah :
sakit.
(Ridha N, 2014).
a. Umur 1 bulan
saliva.
tangannya.
tumbuh.
mulut sendiri.
Sosialisasi : Sudah dapat membedakan orang yang
tertawa lagi.
menggunakan jari-jarinya.
membedakan bentuk.
a. Umur 15 bulan
melempar benda.
b. Umur 18 bulan
c. Umur 24 bulan
d. Umur 36 bulan
a. Usia 4 tahun
b. Usia 5 tahun
bergantian.
besar.
teman sebaya.
2.3.1 Pengkajian
a. Identitas klien
b. Keluhan Utama
Barka D, 2018).
f. Riwayat imunisasi
mekonium, Asfiksia.
h. Pemeriksaan Fisik
2018).
3) Tanda-tanda vital
pelebaran nasal.
2018).
palpasi).
SDKI) :
mengabsorbsi nutrien.
2.3.3 Rencana Intervensi
(SLKI)
1 Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan Manajemen jalan napas
asing dalam jalan napas, d/d diharapkan bersihan 1. Monitor pola napas
2) Sianosis kontraindikasi
menurun efektif
berubah 8. Kolaborasi
5) Polanapas pemberian
berubah bronkolidator,
ekspektoran,
1) PCO2 oksigen
3) Takikardia Terapeutik :
4) pHarteri 8. Aturinterval
Minor : pemantauan
1) Pusing pemantauan,jika
2) Penglihatan perlu
kabur
2. Objektif
1) Sianosis
2) Diaforesis
3) Gelisah
4) Napascuping
hidung
5) Polanapas
abnormal
(cepat/lambat
reguler/ireguler
dalam/dangkal)
6) Warna kulit
abnormal (mis.
Pucat,
kebiruan)
7) Kesadaran
menurun
1. Subjektif pendinginan
4) Takipnea aksila)
Edukasi :
8. Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi :
9. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
Edukasi :
7. Anjurkan posisi
diprogramkan
Kolaborasi :
9. Kolaborasi dengan
menentukan jumlah
nutrien yang
dibutuhkan, jika
perlu
2.3.4 Implementasi Keperawatan
Mubarokah N, 2017).