Anda di halaman 1dari 4

AUTIS orang lain.

c) Penggunaan bahasa yang berulang-


Autisme adalah gangguan perkembangan ulang dan berbentuk tetap atau bahasa
yang secara umum tampak di tiga tahun yang aneh.
pertama kehidupan anak. Gangguan ini d) Kekurangan divariasikan, dengan
berpengaruh pada komunikasi, interaksi permainan berpura-pura yang spontan
sosial, imajinasi dan sikap. Autisme pertama atau permainan imitasi sosial yang
kali ditemukan oleh Leo Kanner pada tahun sesuai dengan tahap perkembangan.
1943. Kanner mendeskripsikan gangguan ini
sebagai ketidakmampuan untuk berinteraksi 3. Dibatasinya pola-pola perilaku yang
dengan orang lain, gangguan berbahasa yang berulang-ulang dan berbentuk tetap,
ditunjukkan dengan penguasaan bahasa yang ketertarikan dan aktivitas, yang
tertunda, echolalia, pembalikan kalimat, dimanifestasikan pada :
adanya aktivitas bermain repetitive dan a) Meliputi preokupasi dengan satu atau
stereotype, rute ingatan yang kuat dan lebih pola ketertarikan yang berbentuk
keinginan obsesif untuk mempertahankan tetap dan terhalang, yang intensitas
keteraturan di dalam lingkungannya. atau fokusnya abnormal.
b) Ketidakfleksibilitasan pada rutinitas non
KRITERIA ANAK PENYANDANG AUTISME
fungsional atau ritualyang spesifik.
BERDASARKAN DSM IV MENURUT
c) Sikap motorik yang berbentuk tetap dan
AMERICAN PSYCHIATRIC ASSOCIATION
berulang (tepukan atau mengepakkan
1. Kerusakan kualitatif dalam interaksi sosial tangan dan jari, atau pergerakan yang
yang dimanifestasikan pada : kompleks dari keseluruhan tubuh).
a) Kerusakan yang dapat ditandai dari d) Preokupasi yang tetap dengan bagian
penggunaan beberapa perilaku non dari objek.
verbal seperti tatapan langsung,
ekspresi wajah, postur tubuh dan gestur 4. Fungsi yang tertunda atau abnormal
untuk mengatur interaksi sosial. setidak-tidaknya dalam 1 dari area berikut,
b) Kegagalan untuk mengembangkan dengan permulaan terjadi pada usia 3
hubungan teman sebaya yang tepat tahun yaitu interaksi sosial, bahasa yang
menurut tahap perkembangan. digunakan dalam komunikasi sosial, atau
c) Kekurangan dalam mencoba secara permainan simbolik atau imajinatif.
spontanitas untuk berbagi kesenangan,
ketertarikan atau pencapaian dengan GANGGUAN-GANGGUAN
orang lain (seperti dengan kurangnya
1. Komunikasi : kemampuan wicara tidak
menunjukkan atau membawa objek
berkembang / mengalami keterlambatan,
ketertarikan).
tidak tampak usaha untuk berkomunikasi
d) Kekurangan dalam timbal balik sosial
dengan lingkungan sekitar, tidak mampu
atau emosional.
untuk memulai suatu pembicaraan yang
2. Kerusakan kualitatif dalam komunikasi melibatkan komunikasi dua arah dengan
yang dimanifestasikan pada : baik, bahasa yang tidak lazim yang selalu
a) Penundaan dalam atau kekurangan diulang-ulang atau stereotipik.
penuh pada perkembangan bahasa 2. Interaksi Sosial : anak mengalami
(tidak disertai dengan usaha untuk kegagalan untuk bertatap mata,
menggantinya melalui beragam menunjukkan wajah yang tidak
alternatif dari komunikasi, seperti gestur berekspresi, ketidakmampuan untuk
atau mimik). berbagi kesenangan dan melakukan
b) Pada individu dengan bicara yang sesuatu bersama-sama, ketidakmampuan
cukup, kerusakan ditandai dengan untuk berempati, dan mencoba mambaca
kemampuan untuk memulai atau emosi yang dimunculkan oleh orang lain.
mempertahankan percakapan dengan 3. Perilaku : adanya suatu kelekatan pada
rutinitas atau ritual yang tidak berguna,
misalnya kalau mau tidur harus cuci kaki anak autis lebih tinggi dibandingkan anak-
dulu, sikat gigi, pakai piyama, anak normal.
menggosokkan kaki di keset, baru naik ke 5. Terinveksi virus : seperti rubella,
tempat tidur. Bila ada satu dari aktivitas di toxoplasmosis, herpes, jamur, nutrisi yang
atas yang terlewat atau terbalik urutannya, buruk, perdarahan, dan keracunan
maka ia akan sangat terganggu dan makanan pada masa kehamilan yang
menangis bahkan berteriak-teriak minta dapat menghambat pertumbuhan sel otak
diulang. yang meyebabkan fungsi otak bayi yang
4. Gangguan Sensoris : sangat sensitif dikandung terganggu terutama fungsi
terhadap sentuhan (seperti tidak suka pemahaman, komunikasi dan interaksi dan
dipeluk), bila mendengar suara keras berlangsung setelah anak lahir. Gangguan
langsung menutup telinga, senang metabolisme, pendengaran, dan
mencium-cium, menjilat mainan atau penglihatan juga diperkirakan dapat
benda-benda dan tidak sensitif terhadap menjadi penyebab lahirnya anak autistik.
rasa sakit dan rasa takut. 6. Vaksinisasi : MMR (Measles, Mumps dan
Rubella) menjadi salah satu faktor yang
PENYEBAB AUTIS diduga kuat menjadi penyebab autisme
walaupun sampai sekarang hal ini masih
1. Faktor neurobilogis
jadi perdebatan. Zat pengawet pada
Gangguan neurobiologis pada susunan
vaksinisasi (Thimerosal) dianggap
saraf pusat (otak). Biasanya, gangguan ini
menyebabkan autisme.
terjadi dalam tiga bulan pertama masa
7. Kelebihan Peptida Opitoid
kehamilan, bila pertumbuhan sel-sel otak di
Peptida berasal dari pemecahan protein
beberapa tempat tidak sempurna.
gluten yang ditemukan dalam gandum dan
2. Masalah genetik : banyak manusia
protein casein. Protein gluten berasal dari
mengalami mutasi genetik yang bisa terjadi
protein susu yang diperlukan dalam jumlah
karena cara hidup yang semakin modern
sedikit untuk aktivitas otak. Keadaan
(penggunaan zat kimia dalam kehidupan
abnormal dapat meningkatkan jumlah
sehari-hari, faktor udara yang semakin
peptida opoid :
terpolusi). Faktor lain : usia ibu saat hamil,
a. Protein yang masuk ke dalam usus tidak
usia ayah saat istri hamil.
dicerna secara sempurna menjadi
3. Masalah selama kehamilan dan
amino sehingga jumlah dan penyerapan
kelahiran
peptida dalam usus meningkat.
Masalah yang terjadi pada masa 8 minggu
b. Jumlah peptida dalam usus normal,
pertama kehamilan. Ibu yang
tetapi terjadi kebocoran pada dinding
mengkonsumsi alkohol, terkena virus
usus. Hal tersebut mengakibatkan
rubella, menderita infeksi kronis atau
penyerapan ke dalam darah terlalu
mengkonsumsi obat-obatan terlarang
banyak.
diduga mempertinggi resiko autisme.
c. Jumlah protein normal, tetapi kebocoran
Proses melahirkan yang sulit sehingga bayi
pada dinding usus dan batas darah
kekurangan oksigen, bayi yang lahir
otak.
prematur/BBLR kemungkinnanya untuk
mengalami gangguan pada otak.
TATALAKSANA AUTIS
Komplikasi pranatal, perinatal, dan
1. Terapi perilaku dan wicara yaitu terapi
neonatal ialah adanya pendarahan setelah
motorik, terapi okupasi, terapi integrasi
trimester pertama dan adanya kotoran janin
sensori.
pada cairan amnion yang merupakan tanda
2. Terapi perubahan pola makan.
bahaya dari janin. Komplikasi gejala saat
a. Penggunaan nutrisi bebas gluten dan
bersalin berupa bayi terlambat menangis,
casein
bayi mengalami gangguan pernapasan,
b. Omega-3
bayi mengalami kekurangan darah.
c. Suplementasi vitamin dan mineral
4. Keracunan logam berat : kadar logam
3. Obat-obatan, dapat meliputi:
berat (merkuri, timbal, timah) dalam darah
a. Immunomodulator untuk mengatasi menunjukkan perbaikan perilaku selama 6
penurunan sistem imun, minggu durasi pemberian. Tidak ditemukan
b. Antioksidan untuk menurunkan ROS, efek samping selain gangguan saluran
c. Antipsikotik untuk memperbaiki cerna.
gangguan neurotransmiter 5. Asam amino khusus: L-Carnosine dan
monoaminergik, L-Carnitine
d. Secretin, melatonin, oxytocin untuk  L-Carnosine 800 mg/hari selama 8
memperbaiki ketidakseimbangan minggu dengan kontrol plasebo
hormonal, terhadap 31 anak dengan gejala
e. Antiinflamasi pada kondisi autisme menghasilkan perbaikan
neuroinflamasi kronik, expressive dan receptive vocabulary,
f. Chelating agent untuk meringankan efek serta perbaikan subjektif berdasarkan
keracunan logam berat. Gilliam Autism Rating Scale.
4. Terapi alternatif atau yang lebih dikenal  L-Carnitine merupakan suatu komponen
dengan CAM (complementary and yang dibiosintesis di hati dan di ginjal
alternative medicine). dari asam amino lysine dan methionine.
Carnitine sangat dibutuhkan untuk
TERAPI NUTRISI membantu utilisasi asam lemak di
mitokondria. Defisiensi carnitine
1. GFCF (gluten-free, casein-free)
menyebabkan gangguan produksi ATP
Gluten merupakan cadangan protein utama
di mitokondria (di dalam sel) dan
pada gandum dan sereal sejenis. Gluten
penurunan ketersediaan energi.
yang utama adalah α/β-gliadin, γ-gliadin,
Disfungsi mitokondria pada pasien ASD
ω-gliadin, dan glutenin. Sensitivitas
dapat dinilai dengan prosedur
terhadap gluten dapat didefinisikan sebagai
neuroimaging, seperti PET (positron
peningkatan reaksi sistem imun terhadap
emision tomography) scanning dan
protein gluten, disertai peningkatan kadar
NMR (nuclear magnetic resonance)
antibodi. Peningkatan reaksi sistem imun
spectroscopy. Studi ini
terhadap gluten dipahami dengan baik
menyimpulkan bahwa terapi alternatif L-
pada celiac disease, sebuah penyakit
carnitine dengan dosis 50 mg/kgBB/hari
autoimun yang terutama menyerang usus
selama 3 bulan secara bermakna
kecil.
memperbaiki parameter klinis pasien
2. Mg/Vitamin B6 complex
ASD.
Pada tahun 2002, studi Kuriyama, dkk.
menyimpulkan penggunaan Mg/B6
Makanan Formula Autis
complex dapat memperbaiki IQ dan juga
Syarat
kemampuan sosial pasien ASD, akan tetapi
- GFCF (gluten free & casein free)
studi tersebut memiliki kelemahan
- Bahan dasar: Tepung Mocaf
metodologi bermakna, seperti deskripsi
- Sasaran: anak usia 5 tahun
diagnosis tidak adekuat, kriteria seleksi,
- Energi: 300-400 kkal
dan outcome measures.
3. Vitamin C pada umumnya dicampurkan ke - Protein: 21 gram
dalam diet anak ASD. Studi acak dan - Lemak: 30 gram
tersamar ganda dengan kontrol plasebo - Zinc: 4 mg/hari
oleh Dolske, dkk. menunjukkan perbaikan - Fe: 5 mg/hari
perilaku stereotype pada pasien anak ASD Bahan Biskuit : 75 gr tepung (41,25 tepung
selama 30 hari terapi. Disimpulkan mokaf dan 33,75 tepung kacang hijau), 1,5
perbaikan ini berhubungan dengan sdm mentega, 37,5 ml susu soya, 1 sdt baking
peranan vitamin C terhadap stres oksidatif. powder, 1 sdt ragi, ¼ sdt garam
4. Asam lemak omega-3 Nilai Gizi
Studi terbaru acak dan tersamar ganda E: 311,56 kkal, P: 10,19 gr, L: 15,62 gr, KH:
dengan kontrol plasebo oleh Amminger, 65,64 gram
dkk. terhadap 13 pasien anak ASD

Anda mungkin juga menyukai