Anda di halaman 1dari 2

KEGAWATDARURATAN OROMAXILOFACIAL

1. IGNORANT PASIEN

2. INCOMPENTENT DENTIST

3. IGNORANT DENTIST

 Virulensi tinggi

 Resistensi host menurun karena dipicu oleh stress menyebabkan metabolism

menurut otomatis imunitas menurun

 Perubahan lingkungan rongga mulut : OH

 Apabila pasien datang dengan kegawatdaruratan tersebut langsung beri tindakan

bukan di beri obat. Apabila ditunggu perkembangan selama 24 jam setelah

pemberian obat yang adekuat tetapi tidak ada perubahan maka langsung rujuk ke

departemen bedah mulut.

 Perhatikan kondisi fisiologis pasien juga terutama pasien dengan penyakit sistemik,

pemberian obat yang tidak tepat dapat membuat pasien mendapat tiket ke alam

kubur.

 Dental abses

 Abses sublingual lebih sulit ditangani, karena dibatasi musculus miohyoideus, pus

susah keluar krn melawan gravitasi. Bisa dari sub mandibula, melewati musculus.

 Pemberian antibiotic tergantung jenis bakteri, aerob atau anaerob. Apabila

kegawatdaruratan, dapat diberi azitro dan turunannya, metronidazole, cipro,

 Medikamentosa, cabut gigi, srainase, insisi gingiva,

 Managemen penanganan, paling utama yaitu airway


 Plexus pterigoideus. Mediastinitis : peradangan mediastinum lanjutan dari

plegmon.

Anda mungkin juga menyukai