Anda di halaman 1dari 9

1.

Pemeriksan Subjektif
2. Pemeriksaan Objektif
3. Assessment / Diagnosis dan Pembahasan tentang penentuan diagnosis
4. Prognosis
5. Treatment Planning / Rencana Perawatan dan Pembahasan tentang rencana
perawatan

KASUS 1

Pasien wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan bengkak pada gingiva dalam
beberapa bulan ini. Pasien merasa sangat tidak nyaman terutama saat mengunyah dan
kadang-kadang disertai perdarahan spontan. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak
beberapa tahun dan sedang dalam pengobatan yaitu Amlodipine 5mg, Metoprolol
100mg, dan Aspirin 75 mg yang diminum setiap hari, serta Lovastatin sebagai obat
tambahan untuk kontrol kolesterol. Keadaan umumnya tampak baik. Pada pemeriksaan
intraoral, terdapat pembesaran gingiva pada labial/bukal dan palatal/lingual di gigi atas
dan bawah. Interdental papilla mengalami peradangan dan berlobul terutama pada gigi
anterior yang bawah. Kebersihan mulutnya sangat buruk dengan banyaknya plak dan
kalkulus. BOP (+) pada semua daerah yang terkena pembesaran. Adanya poket
sedalam 4-9 mm yang diketahui sebagai pseudopoket. Terdapat sisa akar pada gigi 12
yang tertutup oleh gingiva. Terdapat karies pada gigi 21 dan 23.

1. Pemeriksaan Subjektif
a. CC : Pasien wanita berusia 55 tahun dating dengan keluhan
bengkak pada gingiva dalam beberapa bulan ini.
b. PI : Pasien merasa sangat tidak nyaman terutama saat mengunyah
kadang-kadang disertai perdarahan spontan
c. PMH : Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak beberapa tahun dan
sedang dalam pengobatan Amlodipine 5mg, Metoprolol 100mg, dan
Aspirin 75 mg yang diminum setiap hari, serta Lovastatin sebagai obat
tambahan untuk kontrol kolesterol.
d. PDH : TAK
e. FH : Hipertensi
f. SH :-
2. Pemeriksaan Objektif
a. Ekstraoral
1) Keadaan umum : compos mentis
b. Intraoral
1) terdapat pembesaran gingiva pada labial/bukal dan palatal/lingual di
gigi atas dan bawah
2) Interdental papilla mengalami peradangan dan berlobul terutama pada
gigi anterior yang bawah
3) Kebersihan mulutnya sangat buruk dengan banyaknya plak dan
kalkulus
4) BOP (+) pada semua daerah yang terkena pembesaran
5) poket sedalam 4-9 mm yang diketahui sebagai pseudopoket
6) Terdapat sisa akar pada gigi 12 yang tertutup oleh gingiva.
7) Terdapat karies pada gigi 21 dan 23
3. Diagnosis
Enlargement gingiva et causa obat
a. Obat-obatan calcium chanel bloker dan kontrol plak yang buruk dan
beberapa perawatan akar pada awal perawatan dapat bertindak sebagai
faktor risiko yang berkontribusi memperburuk pembesaran gingiva yang
ada dan mempersulit melakukan perawatan untuk menjaga kebersihan
rongga mulut.
b. Obat-obatan golongan Ca-Chanel blocker mengakibatkan adanya gingival
enlargement karena merangsang kolagen menghasilkan fibrolast. Kondisi
ini pada umumya diperparah dengan faktor lokal berupa rendahnya tingkat
kebersihan oral pasien yang ditandai dengan penumpukan plak dan
kalkulus(Carranza, 2002).
Pertumbuhan gingiva yang berlebihan biasanya berhubungan dengan dosis
obat, lamanya pengobatan, konsentrasi dalam serum dan keberadaan plak.
gambaran klinis lesi ini berupa : marginal gingiva dan papilla interdental
tampak membesar dan kenyal, permukaannya tampak halus, disertai stippling
atau berlobus, juga dapat disertai sedikit inflamasi atau tanpa inflamasi.
4. Prognosis

5. Treatment
a. Fase I / Non-surgical
1) Merujuk atau berkonsultasi dengan dokter yang meresepkan obat
antihipertensi pada pasien apakah ada alternatif lain untuk obat
antihipertensi
2) Scaling dan root planning kuretase
3) Medikasi berupa antibiotic dan antiinflamasi
b. Fase IV / Maintenance
Pengecekan perubahan status periodontal pasien, dan perubahan mobilitas
gigi setelah kontrol 1 minggu
c. Fase II / Surgical
Ekstraksi radix gigi 12 dengan teknik bedah. Pada prosedur ini perlu
diperhatikan pertimbangan penghentian aspirin untuk mencegah
perdarahan.
d. Fase IV / Maintenance (7 hari setelah kunjungan ketiga)
e. Fase II / Surgical
1) gingivektomi jika enlargement masih terjadi. Diberikan medikasi
berupa Antibiotik (3-4 hari) Klorheksidin Glukonat 0,12% selama 2
minggu.
f. Fase IV / Maintenance
7 hari setelah kunjungan kelima melepas periodontal pack dan melihat
penyembuhan luka.
1 bulan kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap periodontal status
dengan probing.
g. Fase III / Restorative -
Restorasi gigi 21 dan 23 -Membuat protesa untuk mempertahankan
kesehatan jaringan periodontal karena pasien kehilangan beberapa gigi -
Oklusal adjustment
h. Fase IV maintenance

KASUS 2

Pasien laki-laki 31 tahun datang dengan keluhan pembengkakan gusi dan


ketidaknyamanan di gusi kanan bawah belakang sejak 5 hari yang lalu. Pasien merasa
sakit dan kesulitan jika digunakan untuk mengunyah. Pada pemeriksaan intraoral
terdapat plak dan kalkulus di beberapa gigi. Pembengkakan dan eritema pada gingiva
terlihat di area lingual gigi 46 (Gambar 1). Terdapat mobilitas gigi 46 derajat 2, tes
perkusi dan tes vitalitas negatif. Pemeriksaan probing terdapat poket sedalam 5,5 mm
dengan furcation involvement grade 2 menggunakan probe Naber’s furcation (Gambar
2). Pemeriksaan radiografi periapikal terdapat gambaran radiolusen periapikal di akar
distal dan daerah furkasi gigi 46 (Gambar 3). Kondisi umum pasien dalam keadaan
baik.

1. Pemeriksaan Subjektif
a. CC : Pasien laki-laki 31 tahun datang dengan keluhan
pembengkakan gusi dan ketidaknyamanan di gusi kanan bawah belakang
sejak 5 hari yang lalu. Pasien merasa sakit dan kesulitan jika digunakan
untuk mengunyah
b. PI : TAK
c. PMH : TAK
d. PDH : TAK
e. FH : TAK
f. SH : TAK
2. Pemeriksaan Objektif
a. Ekstraoral
1) Keadaan umum : compos mentis
b. Intraoral
1) terdapat plak dan kalkulus di beberapa gigi
2) Pembengkakan dan eritema pada gingiva terlihat di area lingual gigi 46
3) Terdapat mobilitas gigi 46 derajat 2, tes perkusi dan tes vitalitas negatif
4) Pemeriksaan probing terdapat poket sedalam 5,5 mm dengan furcation
involvement grade 2 menggunakan probe Naber’s furcation
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiografi periapikal terdapat gambaran radiolusen periapikal di
akar distal dan daerah furkasi gigi 46
4. Diagnosis
Periodontal abcess and furcation involvement derajat 2
Diagnosis abses periodontal dapat ditentukan berdasarkan pemeriksaan oral,
riwayat kesehatan, riwayat dental, dan pemeriksaan radiografi. Simptom dari
penyakit ini dapat berupa rasa nyeri dari ringan hingga parah, gingival lunak,
pembengkakan, mobilitas gigi, dan sensitivitas saat palpasi. Supurasi dapat
terjadi secara spontan saat dilakukan palpasi pada area abses, disertai dengan
adanya kerusakan jaringan serta pembentukan poket periodontal. Pemeriksaan
radiografi menunjukkan adanya gambaran normal atau kerusakan tulang yang
dtandai dengan pelebaran ligament periodontal
5. Prognosis
6. Treatment
Fase Preliminary
a. Anestesi
b. Drainase dengan insisi eksternal pada permukaan paling fluktuatif Irigasi
menggunakan saline hangat
c. Scaling dan root planing supragingiva
d. Berkumur menggunakan saline hangat
e. Antibiotik dapat berupa Clindamycin (3-5 hari) dan analgesik berupa
ibuprofen (5 hari atau p.r.n) atau diclofenac sodium 50 mg 2x/hari selama
5 hari
f. DHE
Fase I Fase 4
KASUS 3

Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke klinik saudara mengeluhkan


ada beberapa gigi yang goyah sehingga pasien merasa kurang nyaman ketika
digunakan untuk mengunyah. Berdasarkan pemeriksaan intraoral terdapat kalkulus
supragingiva dan sub gingiva pada hampir semua regio. Terlihat gigi anterior rahang
bawah berjejal sedang, gingiva berwarna kemerahan pada hampir semua regio,
terutama regio posterior kiri atas dan bawah, papila interdental membulat, margin
gingiva membulat, unstippling, BOP (+), PD gigi 24 = 4 mm, gigi 25 = 4 mm, gigi 26
= 4 mm, gigi 27 = 4 mm, 37 = 6 mm, 36 = 8 mm, 35 = 5 mm, 34 = 5 mm, 32 = 5 mm,
31 = 5 mm, 41 = 5 mm, 42 = 8 mm, 43 = 5 mm. Margin gingiva terlihat normal tidak
mengalami resesi dan pembesaran. Didapatkan gigi 36 dan 42 luksasi derajat 2.
Berdasarkan pemeriksaan OPG terlihat alveolar crest gigi 37,36,35,34,32,31,41,42,43
mengalami resorbsi horizontal. Gigi pasien terlihat lengkap kecuali M3. Riwayat
penyakit sistemik disangkal oleh pasien. Pasien mengaku sering merokok setiap hari.

1. Pemeriksaan Subjektif
a. CC : Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke klinik
saudara mengeluhkan ada beberapa gigi yang goyah sehingga pasien
merasa kurang nyaman ketika digunakan untuk mengunyah
b. PI : TAK
c. PMH : TAK
d. PDH : TAK
e. FH : TAK
f. SH : Merokok
2. Pemeriksaan Objektif
a. Ekstraoral
1) Keadaan umum : compos mentis
b. Intraoral
1) kalkulus supragingiva dan sub gingiva pada hampir semua regio.
2) Terlihat gigi anterior rahang bawah berjejal sedang, gingiva berwarna
kemerahan pada hampir semua regio, terutama regio posterior kiri atas
dan bawah, papila interdental membulat, margin gingiva membulat,
unstippling,
3) BOP (+), PD gigi 24 = 4 mm, gigi 25 = 4 mm, gigi 26 = 4 mm, gigi 27
= 4 mm, 37 = 6 mm, 36 = 8 mm, 35 = 5 mm, 34 = 5 mm, 32 = 5 mm,
31 = 5 mm, 41 = 5 mm, 42 = 8 mm, 43 = 5 mm
4) Margin gingiva terlihat normal tidak mengalami resesi dan pembesaran.
Didapatkan gigi 36 dan 42 luksasi derajat 2
3. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan OPG terlihat alveolar crest gigi 37,36,35,34,32,31,41,42,43
mengalami resorbsi horizontal. Gigi pasien terlihat lengkap kecuali M3
4. Diagnosis
Periodontitis kronis generalisata et region bawah kanan dan kiri
5. Prognosis

6. Treatment
SRP (kunjungan 4-6)

Surgical dan non surgical

Anda mungkin juga menyukai