Anda di halaman 1dari 3

TUGAS VIROLOGI

“ REPLIKASI VIRUS “

NAMA : NUR AULIA FARIKHA

NIM : 22018028

DOSEN PENGAMPU : YENI AVIDHATUL.H. M. Sc

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) PRIMA INDONESIA

Jurusan D3 Teknologi Laboratorium Medis (TLM)

Jl. Raya Babelan KM 9,6, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babalan, Bekasi Utara 17610

Telp.: (021) 89134420 dan website: www.stikesprimandonesia.ac.id


Replikasi virus
Virus bereproduksi melalui dua proses reproduksi, yaitu reproduksi siklus litik dan
reproduksi siklus lisogenik, yang umumnya terdiri dari lima tahap reproduksi virus. Virus
berkembang biak dengan menyebarkan atau menyebarkan dalam sel inang. Energi dan bahan
untuk sintesis protein virus diperoleh dari sel inang. Virus ini menerima asam nukleat, yang
membawa informasi genetik, menciptakan semua makromolekul yang membentuk virus dalam
sel inang, sehingga virus yang baru terbentuk memiliki sifat yang sama dengan virus induk.
Karena karakteristik virus yang dapat diproduksi adalah sekali interaksi dengan sel inang,
Virion akan terurai dalam bentuk partikel yang diturunkan dari virus. Keberhasilan virus
tergantung pada jenis virus dan kondisi resistensi sel induk. Seperti yang telah disebutkan,
reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu; Langkah adsorpsi, langkah penetrasi, fase sintesis
(Eklifase), langkah pematangan dan langkah lisis.
A. Adsorpsi
Virion (partikel virus lengkap) menempel pada reseptor sel inang spesifik
menggunakan serat ekornya. Reseptor adalah molekul khusus dalam membran sel inang yang
dapat berinteraksi dengan virus. Molekul reseptor untuk setiap jenis virus dapat menjadi
protein untuk picornavirus atau oligosakarida untuk orthomyxovirus dan paramyxovirus. Ada
atau tidaknya reseptor menentukan patogenisitas virus (mekanisme infeksi dan
perkembangan penyakit), seperti virus poliomielitis, yang hanya dapat melekat pada sel-sel
saraf pusat dan sel-sel usus primata. Virus dan reseptor CD4 T yang mengikat bersama
dengan sel sistem kekebalan tubuh, rabies, dan reseptor asetilkolin, yang diduga saling
berinteraksi.
B. Tahap Penetrasi
Langkah penetrasi adalah selubung ekor, yang kontras dengan pembuatan lubang
yang dapat menembus dinding serta membran sel, dan kemudian virus memasukkan bahan
genetiknya ke dalam sel inang, sehingga kapsid virus kosong atau mati.
C. Tahap Sintesis (Eclifase)
Pada tahap sintesis DNA, sel inang dihidrolisis dan juga dikendalikan oleh materi
genetik genetik agar dapat menghasilkan asam nukleat (salinan genom), serta komponen
protein dari virus.
D. Tahap pematangan
Hasilnya adalah bahwa Synstesis dalam bentuk asam nukleat dan protein berkumpul,
menjadi partikel virus yang lengkap sehingga Virion baru terbentuk.
E. Tahap lisis
Fag menghasilkan lysosim, yang merupakan enzim destruktif dari dinding sel inang,
merusak dinding sel inang, menyebabkan osmosis di dalam sel inang, sehingga sel inang
menjadi lebih besar, dan kemudian, akhirnya, partikel-partikel virus yang memiliki baru
keluar sel ibu yang diserang oleh sel inang lainnya.

Reproduksi Virus Secara Litik Dan Lisogenik


A. Reproduksi virus siklus litik
Siklus litik terjadi ketika perlindungan sel inang lebih lemah daripada dibandingkan
dengan kekuatan infeksi virus, sehingga tahap adsorpsi penetrasi, sintesis, pematangan dan
lisis dapat terjadi dengan cepat. Virus yang dapat diperoleh selama siklus litik disebut virus
virulen. Dalam siklus litik, sel inang rusak dan mati, membentuk virion baru.
B. Reproduksi virus dalam siklus lisogenik
Siklus lisogenik terjadi jika sel inang memiliki perlindungan yang lebih baik daripada
kekuatan infeksi virus, sehingga sel inang tidak segera mulai bekerja tanpa kegagalan
(pembelahan normal). Dalam siklus lisogenik, replikasi genom virus terjadi, tetapi tidak
merusak sel inang. DNA fag berinteraksi dengan kromosom sel inang untuk membentuk
profil. Jika sel inang yang berisi Profag dibagikan untuk produksi, maka Profag dapat
diwarisi oleh kedua sel anak. Lumbung dalam sel inang dapat menjadi aktif dan keluar dari
kromosom sel inang untuk dapat memasuki tahap siklus litik. Virus yang dapat diproduksi
dengan siklus lisogenik dan litik juga disebut virus ringan, seperti fag, fag mirip dengan fag
T4, tetapi ekornya

Anda mungkin juga menyukai