Anda di halaman 1dari 9

NAMA : NURBARIYA PANE

NIM : 7192441004

PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI KELAS A 2019

MATKUL : PROFESI KEPENDIDIKAN

TUGAS
1. Rumuskan pengertian bimbingan pada umumnya!

Jawab:

Secara umum konseling dapat diartikan sebagai bantuan. Namun dalam pengertian
sebenarnya, tidak setiap bentuk bantuan adalah konseling. Bentuk bantuan dalam arti
konseling membutuhkan syarat, bentuk, prosedur dan pelaksanaan tertentu sesuai dengan
dasar, prinsip dan tujuannya.

2. Apakah tujuan bimbingan dalam rangka pendidikan di sekolah?

Jawab:

 Secara umum pelayanan konseling di sekolah bertujuan agar siswa mendapat


pelayanan konseling secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan dan nilai-nilai
yang dimiliki. Tujuan ini dirumuskan berdasarkan kenyataan adanya perbedaan antar
siswa sesamanya. Setiap siswa memiliki keunikan-keunikan tertentu.
 Secara khusus pelayanan konseling di sekolah bertujuan agar siswa dapat:
1) Memamahami dirinya dengan baik, yaitu mengenal segala kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya berkenaan dengan bakat, kemampuan, minat, sikap dan perasaannya.
2) Memahami lingkungannya dengan baik yang meliputi lingkungan pendidikan,
lingkungan pekerjaan dan lingkungan social masyarakat.
3) Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, yaitu keputusan-keputusan yang
dibuat atas dasar pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan lingkungannya.
4) Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehisupan sehari-hari baik di
sekolah maupun diluar sekolah. Tujuan ini diberikan agar orang perorang atau
kepompok orang yang dilayani menjadi mampu menghadapi semua tugas
perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas, mewujudkan kesadaran dan
kebebasan itu dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana serta mengambil
beraneka tindakan penyesuaian diri secara memadai.

3. Jelaskan fungsi bimbingan dalam rangka kegiatan pendidikan di sekolah!

Jawab:

Dikaitkan dengan pelayanan konseling di sekolah, dapat dikemukakan beberapa fungsi


konseling yaitu :
a) Fungsi pemahaman
Tugas konselor adalah mengetahui siapa dan bagaimana individu yang di konseling
itu. Mengetahui siapa dan bagaimana individu siswa yang dibimbing itu berarti
berusahan mengungkapkan dan memahami apa masalah dan kesulitan yang
dihadapinya, apa dan bagaimana kekuatan dan kelemahannya.
b) Fungsi pencegahan
Pelayanan konseling dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha
pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam hal ini layanan diberikan berupa
bantuan bagi para siswa agar terhindar dari masalah yang dapat mengambat
perkembangannya.
c) Fungsi penyaluran
Dalam hal ini konseling akan membantu siswa mendapatkan kesempatan penyaluran
perorangan dan kemudian membantunya dalam penyaluran ke arah kegiatan atas
program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.
d) Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian adalah pelayanan konseling yang berfungsi untuk membantu
terciptanya penyesuaian antar siswa dan lingkungannya.Fungsi penyesuian memiliki
arah. Arah pertama adalah bantuan kepada para siswa agar dapat menyesuaikan diri
terhadap lingkungan sekolah. Arah kedua adalah bantuan dalam mengembangkan
program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa. Dalam
hubungan fungsi penyesuaian ini, pelayanan konseling berfungsi membantu
mengenali keadaan pribadi masing-masing siswa itu.
e) Fungsi perbaikan
Fungsi ini membantu siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di
beberapa fungsi di atas tadi. Bantuan yang diberikan sudah tentu amat tergantung
pada masalah yang dihadapi baik dalam jenisnya, sifatnya maupun bentuknya.
Pendekatan yang dipakai dalam pemberian bantuan itu dapat bersifat perorangan atau
kelompok langsung berhadapan dengan siswa yang bersangkutan atau melalui orang
lain misalnya orangtua.
f) Fungsi pengembangan
Konseling berfungsi sebagai pengembangan artinya layanan yang diberikan
membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan secara lebih terarah dan
mantap. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar
tetap baik dimantapkan, sehingga siswa dapat mencapai perkembangan kepribadian
secara optimal.

4. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam merencanakan dan melaksanakan
bimbingan dan konseling di sekolah, sebutkan dan jelaskan!

Jawab:

a) Prinsip umum konseling


1) Karena konseling berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu perlu
diingat bahwa sikap dan tingkah laku siswa terbentuk dari segala aspek
kepribadian yang unik dan ruwet.
2) Perlu dipahami perbedaan individu siswa gar dapat memberikan layanan yang
sesuai
3) Konseling adalah proses membantu individu untuk menolong dirinya sendiri
dalam memecahkan masalah yang dihadapinya
4) Konseling hendaknya berpusat pada individu siswa
5) Masalah yang tidak dapat diselesaikan disekolah, harus diserahkan, kepada
lembaga yang mampu dan berwenang memecahkannya
6) Konseling harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan – kebutuhan individu
siswa
7) Konseling harus fleksibel, sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat
8) Program konseling harus sesuai dengan program pendidikan di sekolah yang
bersangkutan
9) Pelaksanaan program konseling harus dipimpin oleh seorang yang memiliki
keahlian dalam bidang konseling dan sanggup bekerja sama dengan para
pembantunya
10) Terhadap program konseling diadakan penilaian berkala untuk mengetahui sampai
dimana pelaksanaan program sesuai dengan yang telah direncanakan semula.

b) Prinsip khusus yang berhubungan dengan individu


1) Pelayanan konseling harus diberikan kepada semua individu
2) Harus kriteria khusus terhadap individu
3) Harus berpusat pada siswa
4) Pelayanan konseling harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu secara
serba ragam
5) Keputusan terakhir ditentukan individu
6) Individu juga harus berangsur-angsur dapat membimbing diriny sendiri

c) Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu konselor


1) Konselor harus melakukan tujuannya sesuai dengan kemampuan dan
kewajibannya masing masing
2) Konselor hendaknya dipilih atas dasar kalivikasi kepribadian, pendidikan,
pengalaman dan kemampuannya
3) Konselor harus mendapat kesempatan untuk mengembangkandirinya serta
keahliannya melalui berbagai latihan misalnya penataran
4) Konselor hendaknya selalu mempergunakan informasi yang tersedia mengenai
individu yang dibimbingnya
5) Konselor harus menghormati dan menjaga dan kerahasiaan informasi individu
yang dibimbingnya
6) Konselor hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode dan teknik yang tepat
dalam melaksanakan tungasnya
7) Konselor hendaknya memperhatikan dan mempergunakan hasil penelitian dalam
minat, kemampuan dan hasil belajar individu untuk kepentingan perkembangan
kurikulum sekolah yang bersangkutan

d) Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi


konseling
1) Konseling harus dilaksanakan secara kontiniu
2) Dalam pelaksanaan konseling harus tersedia kartu pribadi bagi setiap individu
3) Program konseling haru disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah yang
bersangkutan
4) Pembagian waktu harus diatiur untuksetiap petugas harus disusun secara baik
5) Konseling harus dilaksanakan dalam situasi individual dan dalam situasi
kelompok , sesuai dengan masalah dan metodeyang metode yang dipergunakan
dalam memecahkan masalah itu
6) Sekolah harus bekerja sama dengan lembaga- lembagadiluar sekolah yang
meyelenggarakan pelayananyang berhubungan dengan konseling umumnya
7) Kepala sekolah memegang tanggung jawab tertinggi dalam pelaksanaan dan
perencanaan konseling.

5. Diskusikan bersama teman!

Dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak faktor yang
penghambat kelancarannya. Kemukakan faktor-faktor penghambat tersebut dan jelaskan
saran-saran yang dapat dilaksanakan untuk mengatasinya!
Jawab:

Faktor-faktor penghambat program bimbingan konseling disekolah antara lain adalah.

1. Kekurangan tenaga bimbingan disekolah


Kekurangan tenaga pembimbing disekolah menyebabkan terlalu berat beban yang
harus dipikulnya dalam pelaksanaan bimbingan konseling disekolah, bila tenaga
pembimbing jumlahnya sedikit sekali untuk menangani siswa yang begitu banyak
tentunya tidak akan efektif dan efisien yang akhirnya akan menjadi kendala
pelaksanaan bimbingan konseling.
2. Kemampuan teknis bimbingan disekolah
Tenaga yang ada, yang secara langsung menangani bimbingan disekolah kebanyakan
tidak sesuai dengan bidangnya, bisa jadi tugasnya merangkap antara profesi satu
dengan profesi lainnya. Sehingga proses penanganan dan pelaksanaannya tentunya
tidak sesuai dan tidak tepat sebagaimana mestinya.
3. Sarana dan prasarana
Layanan bimbingan disekolah mutlak memerlukan sarana dan prasarana. Kebanyakan
sarana dan prasarana yang digunakan masih merangkap dengan fasilitas yang linnya,
seperti ruangan bimbingan yang masih menyatu dengan ruangan kesehatan.
4. Organisasi dan administrasi bimbingan
Dalam penanganan bimbingan disekolah, perlu dilakukan dan ditopang oleh kegiatan
admisistrasi. Program bimbingan perlu diorganisir sedemikian rupa supaya
memungkinkan terjadinya suatu kerja sama yang harmonis antara pihak sekolah,
kepala sekolah, guru bidang studi, dan lainnya. Tanpa adanya kerja sama yang baik
pelaksanaan bimbingan konseling akan sulit dilaksanakan.
5. Supervisi bimbingan disekolah
Kegiatan supervisi baik oleh kepala sekolah maupun dari kantor wilayah departemen
pendidikan sekolah masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Hambatan ini
mungkin akan menyebabkan keterbatasan tenaga kerja profesional yang memadai
disekolah.
Dari faktor-faktor penghambatat yang sudah dipaparkan diatas saran-saran yang dapat
dilaksanakan untuk mengatasinya antara lain:
1. Kepada guru bimbingan dan konseling
Guru bimbingan dan konseling diharapkan bisa menyusun program bimbingan
dan konseling sesuai dengan aspek penyusunan program bimbingan dan konseling
agar pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan optimal.
2. Kepada kepala sekolah
Kepala sekolah diharapkan lebih mendukung guru bimbingan konseling dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan bimbingan konseling. Dalam hal ini yang
paling penting dilakukan kepala sekolah yaitu dengan menyediakan sarana dan
sarana bimbingan yang memadai agar program bimbingan konseling dapat
terlaksana dengan baik.
3. Kepada dinas pendidikan
Diharapkan bisa lebih mengontrol tenaga pendidik yang ada disekolah agar sesuai
dengan latar belakang pendidikannya. Karena proses pembelajaran belajar akan
berjalan lebh optimal bila guru memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan profesinya terutama untuk guru bimbingan dan konseling.

6. Bagaimanakah tindakan petugas bimbingan dan konseling di sekolah apabila terdapat


masalah yang tidak dapat dipecahkannya dalam rangka bimbingan dan konseling di
sekolah?

Jawab:
Tindakan yang dapat dilakukan petugas bimbingan dan konseling apabila ada
masalah yang tidak dapat dipecahkan yaitu pembimbing harus lebih memusatkan lagi
apa sebenarnya masalah utama yang sedang dihadapi oleh peserta didiknya. Setelah
sudah benar-benar mengetahui apa yang menjadi masalah utamanya, selanjutnya petugas
bimbingan konseling mencari berbagai referensi di buku perpustakaan maupun internet
sehingga layanan bimbingan konseling dapat terlaksana dengan baik dan yang terpenting
bisa menjawab indikator yang diperlukan peserta didik.
Jika masalah belum juga terpecahkan mungkin petugas bimbingan konseling bisa
mengadakan konferensi kasus. Dimana pada konferensi kasus adalah pertemuan yang
direncanakan untuk membahas keadaan dan masalah peserta didiknya. Biasanya orang
yang menghadiri pertemuan diskusi ini adalah guru-guru, walikelas, konseling, kepala
sekolah, dan orang tua murid. Sehingga dapat bersama-sama mencari solusi yang dapat
diberikan untuk peserta didik tersebut.

7. Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ada 12 azas


pokok bimbingan. Jelaskan azas kerahasiaan dan azas kesukarelaan!
Jawab:
a) Asas Kerahasiaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan
keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data
atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain.dalam hal
ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
b) Asas Kesukarelaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan
kerelaan peserta didik (konseli) mengikuti/menjalani layanan atau kegiatan yang
diperlukan baginya. dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan
mengembangkan kesukarelaan tersebut.

8. Jelaskan mengapa kode etik bimbingan perlu dalam penyelenggaraan bimbingan dan
konseling di sekolah!
Jawab:
Kode etik bimbingan dan konseling adalah ketentuan-ketentuan atau peraturan-
peraturan yang harus ditaati oleh siapa saja yang ingin berkicimpung dalam bidang
bimbingan dan konseling demi untuk kebaikan. Kode etik dalam satu jabatan bukan
merupakan hal yang baru. Tiap-tiap jabatan pada umumnya mempunyai kode etik
sendiri-sendiri, sekalipun tetap ada kemungkinan bahwa kode etik itu tidak secara formal
diadakan.

Kode etik bimbingan perlu dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling


disekolah dimaksudkan agar bimbingan dan konseling tetap dalam keadaan baik, serta
diharapkan akan menjadi semakin baik, lebih-lebih di Indonesia dimana bimbingan dan
konseling masih relatif baru. Kode etik ini mengandung ketentuan-ketentuan yang tidak
boleh dilanggar atau diabaikan tanpa membawa akibat yang menyenangkan.

9. Jelaskan konseling individual tidak boleh dilaksanakan oleh semua petugas pendidikan di
sekolah!
Jawab:

konseling individual tidak boleh dilaksanakan oleh semua petugas pendidikan


disekolah karena Konseling individu terjadi ketika seorang konselor bertemu secara
pribadi dengan seorang siswa untuk tujuan konseling. Ini adalah interaksi antara konselor
dan konseli dimana banyak yang berpikir bahwa ini adalah esensi dari pekerjaan
konselor.

Layanan konseling individu merupakan bentuk layanan bimbingan dan konseling


khusus antara peserta didik (klien) dengan konselor dan mendapat layanan langsung
tatap muka (secara perorangan) dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi yang diderita peserta didik (klien). Oleh karena itu hanya seorang
konselor saja yang dapat melaksanakan konseling individual atau dapat dikatakan
konseling individual memerlukan kerahasiaan agar peserta didik (klien) dapat
menceritakan masalahnya dengan merasa aman. Dan juga tidak semua petugas
pendidikan di sekolah mampu untuk menjalankan konseling ke peserta didiknya,
konselor lah yang lebih memahami bagaimana psikologi dari peserta didik serta mampu
untuk menjalankan konseling ke peserta didik.
10. Apa sajakah yang menjadi dasar bagi petugas konseling perlu adanya konferensi kasus
dan diskusikan bersama teman, perlu atau tidaknya kasus itu dibicarakan oleh berbagai
pihak!
Jawab:

Konferensi kasus merupakan kegiatan pendukung atau pelengkap dalam


Bimbingan dan Konseling untuk membahas permasalahan siswa (konseli) dalam suatu
pertemuan, yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan siswa (konseli).

Memang, tidak semua masalah yang dihadapi siswa (konseli) harus dilakukan
konferensi kasus. Tetapi untuk masalah-masalah yang tergolong pelik dan perlu
keterlibatan pihak lain tampaknya konferensi kasus sangat penting untuk dilaksanakan.
Hal itulah yang menjadi dasar bagi petugas konseling perlu adanya konferensi kasus.
Melalui konferensi kasus, proses penyelesaian masalah siswa (konseli) dilakukan tidak
hanya mengandalkan pada konselor di sekolah semata, tetapi bisa dilakukan secara
kolaboratif, dengan melibatkan berbagai pihak yang dianggap kompeten dan memiliki
kepentingan dengan permasalahan yang dihadapi siswa (konseli).

Walaupun demikian, pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.


Artinya, tidak semua pihak bisa disertakan dalam konferensi kasus, hanya mereka yang
dianggap memiliki pengaruh dan kepentingan langsung dengan permasalahan siswa
(konseli) yang boleh dilibatkan dalam konferensi kasus. Begitu juga, setiap pembicaraan
yang muncul dalam konferensi kasus bersifat rahasia dan hanya untuk diketahui oleh
para peserta konferensi.

Anda mungkin juga menyukai