Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN

MATA KULIAH EKONOMI PEMBANGUNAN


Dosen Pengampu : Deni Andriani S. Pd, M. Pdl

PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN


BERKELANJUTAN

Disusun Oleh Kelompok 8 :

Ketua : NURBARIYA PANE (7192441004)

Sekretaris : SRI WAHYUNI (7193341034)

Anggota : NUR HALIDA (7191141017)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah swt,
karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas rutin
dalam membuat makalah ini yang berjudul “PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM
KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”. Adapun makalah ini kami buat guna
memenuhi penyelesaian tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca secara umum dan menjadi
pertimbangan agar mampu memberikan yang lebih baik lagi bagi penulis secara khusus.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, kami tentu tidak dapat
menyelasaikan sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Dalam pembuatan makalah ini
banyak dibantu dari pihak lain sebagai referensi. Kami juga berterima kasih kepada Dosen
Pengampu Ibu Deni Adriani, S.Pd, M.Pd. yang telah memberi tugas ini sebagai bahan
pembelajaran untuk kami. Kami juga menyadari bahwa mini riset ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati kami meminta maaf dan kami sangat
mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun agar mampu menghasilkan mini
riset yang lebih baik lagi.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan selamat membaca, semoga materi yang
ada dalam mini riset ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Februari 2020

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi...................................................................3
2.2 Konsep Pembangunan Berkelanjutan...............................................................3
2.3 Peran Lingkungan Dalam Ekonomi Berkelanjutan..........................................4
2.4 Pengaruh Industrialisasi Terhadap Pembangunan Berkelanjutan....................5
2.5 Apa Eksternalitas Dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan...................7

BAB III PENUTUP.......................................................................................................9


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................9
3.2 Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULLUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Konsep pembangunan berkelanjutan sebenarnya sudah lama menjadi perhatian para


ahli.Namun istilah keberlanjutan (sustainability) sendiri baru muncul sejak beberapa
dekade yang lalu, walaupun perhatian terhadap keberlanjutan sudah dimulai sejak Malthus
pada tahun 1798. Tujuan pembangunan pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Sedangkan “Pembangunan berkelanjutan
adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka”. Untuk mencapai
tujuan tersebut dibutuhkan strategi pelaksanaannya, diantaranya ada empat hal yang perlu
diperhatikan yaitu; pemerataan, partisipasi, keanekaragaman, integrasi, dan perspektif
jangka panjang yang diikuti pendekatan secara ideal.Pembangunan berkelanjutan
mencakup berbagai aspek kehidupan yaitu; keberlanjutan ekologis, ekonomi, sosial
budaya, politik, serta pertahanan dan keamanan.

Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi adalah
bagaimana menghadapi trade-off antara pemenuhan kebutuhan pembangunan disatu sisi
dan upaya mempertahankan kelestarian lingkungan disisi lain (Fauzi, 2004).

Pembangunan ekonomi yang berbasis sumber daya alam yang tidak memperhatikan
aspek kelestarian lingkungan pada akhirnya akan berdampak negatif pada lingkungan itu
sendiri, karena pada dasarnya sumber daya alam dan lingkungan memiliki kapasitas daya
dukung yang terbatas. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan
kapasitas sumber daya alam dan lingkungan akan menyebabkan permasalahan
pembangunan dikemudian hari. Apabila hal tersebut terus terjadi , tidak menutup
kemungkinan bahwa generasi mendatang akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Melihat ancamanyang sudah mulai terjadi itu, maka pemerintah terus
menggalakkan konsep pembangunan berkelanjutan. Dengan asas memenuhi kebutuhan
generasi sekarang tanpa mengorbankan generasi mendatang.

Namun setelah disinggung diatas bahwa pertumbuhan ekonomi yang harus dijalankan
telah membawa eksternalitas yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan asas manfaat
dan mudhoratnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi ?


2. Bagaimana konsep pembangunanberkelanjutan ?
3. Bagaimana peran lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan ?
4. Bagaimana pengaruh industrialisasi dalam pembagunan berkelanjutan ?

1
5. Apa eksternalitas dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan ?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Dapat menambah pemahaman mahasiswa tentang konsep pembangunan


berkelanjutan
2. Dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi dalam pembanguan berkelanjutan
3. Dapat mengetahui peran lingkungan terhadap pembangunan berkelanjutan
4. Dapat mengetahui pengaruh industrialisasi dalam pembangunan berkelanjutan
5. Dapat mengetahui apa eksternalitas dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang


menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga
akan meningkatkan kemakmuran masyarakat (Sukirno,1994). Menurut Lincolin (1997),
pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa memandang apakah
kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan
apakah terjadi perubahan struktur ekonomi atau tidak.

2.2 Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) merupakan proses


pembangunan yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorkabankan
pemenuhan kebutuhan generasi masa depan ( Menurut Brundtland Repor dari PBB 1987).
Pembangunan berkelanjutan (Emil Salim, 1990) bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia.
Pembangunan yang berkelanjutan pada hekekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan
pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa mendatang. Menurut KLH
(1990) pembangunan (yang pada dasarnya lebih berorientasi ekonomi) dapat diukur
keberlanjutannya berdasarkan tiga kriteria yaitu:
(1) Tidak ada pemborosan penggunaan sumber daya alam atau depletion of natural
resources;
(2) Tidak ada polusi dan dampak lingkungan lainnya;
(3) Kegiatannya harus dapat meningkatkan useable resources ataupun replaceable
resource.

Senada dengan konsep diatas, Sutamihardja (2004), menyatakan sasaran pembangunan


berkelanjutan mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya:

a. Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergeneration equity)


yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu
memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan
serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah
mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable.

b. Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin
kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang.

3
c. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar
pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang
berkelanjutan antar generasi.
d. Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini
maupun masa yang mendatang (inter temporal).
e. Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar
generasi.
f. Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan
habitatnya.

Dari sisi ekonomi Fauzi (2004) setidaknya ada tiga alasan utama mengapa
pembangunan ekonomi harus berkelanjutan. Pertama menyangkut alasan moral. Generasi
kini menikmati barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam dan lingkungan
sehingga secara moral perlu untuk memperhatikan ketersediaan sumber daya alam tersebut
untuk generasi mendatang. Kewajiban moral tersebut mencakup tidak mengekstraksi
sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan, yang dapat menghilangkan kesempatan
bagi generasi mendatang untuk menikmati layanan yang sama. Kedua, menyangkut alasan
ekologi, keanekaragaman hayati misalnya, memiliki nilai ekologi yang sangat tinggi, oleh
karena itu aktivitas ekonomi semestinya tidak diarahkan pada kegiatan pemanfaatan
sumber daya alam dan lingkungan semata yang pada akhirnya dapat mengancam fungsi
ekologi. Faktor ketiga, yang menjadi alasan perlunya memperhatiakan aspek keberlanjutan
adalah alasan ekonomi. Alasan dari sisi ekonomi memang masih terjadi perdebatan karena
tidak diketahui apakah aktivitas ekonomi selama ini sudah atau belum memenuhi kriteria
keberlanjutan, seperti kita ketahui, bahwa dimensi ekonomi berkelanjutan sendiri cukup
kompleks, sehingga sering aspek keberlanjutan dari sisi ekonomi ini hanya dibatasi pada
pengukuran kesejahteraan antargenerasi (intergeneration welfare maximization).

2.3 Peran Lingkungan Dalam Ekonomi Berkelanjutan

Hakekatnya, pelaksanaan pembangunan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh


lingkungan. Ibarat suatu sistem, maka keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Secara umum, pembangunan bertujuan untuk meningkatkan mutu hidup rakyat dan
memenuhi kebutuhan dasar (human needs) rakyat yang lebih baik. Dalam upaya
memperbaiki mutu hidup rakyat, sebagaimana tujuan dari pembangunan, maka
kemampuan lingkungan hidup dalam mendukung kehidupan pada tingkat yang lebih tinggi
seharusnya dipelihara/dihindari dari kerusakan.Pemeliharaan lingkungan hidup diupayakan
dalam rangka menghindari terjadinya kepunahan kehidupan. Dengan kata lain, apabila
terjadi kerusakan, kemerosotan yang parah pada ekosistem tempat hidup manusia, maka
kedepannya kehidupan manusia akan mengalami kesulitan yang banyak. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak terjadi.

4
Pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan pelestarian kemampuan lingkungan
yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi
peningkatan kesejahteraan manusia. Dalam pelaksanaan pembangunan berwawasan
lingkungan, Lonergan menegaskan bahwa terdapat tiga (3) dimensi penting yang harus
menjadi pertimbangan. Ketiga dimensi tersebut adalah: 1. Dimensi ekonomi yang
menghubungkan antara pengaruh-pengaruh unsur makroekonomi dan mikroekonomi pada
lingkungan dan bagaimana sumberdaya alam diperlakukan dalam analisis ekonomi. 2.
Dimensi politik yang mencakup proses politik yang menentukan penampilan dan sosok
pembangunan, pertumbuhan penduduk, dan degradasi lingkungan pada semua negara.
Dimensi ini juga termasuk peranan agen masyarakat dan struktur sosial dan pengaruhnya
terhadap lingkungan. 3. Dimensi Sosial Budaya yang mengaitkan antara tradisi atau
sejarah dengan dominasi ilmu pengetahuan barat, serta pola pemikiran dantradisi agama.
Ketiga dimensi ini berintegrasi satu sama lain untuk mendorong terciptanya pembangunan
yang berwawasan lingkungan.

Menurut Otto Soemarwoto pembangunan berkelanjutan tidak memiliki sifat


serakah yang mementingkan kepentingan diri sendiri, akan tetapi pembangunan
berkelanjutan pun memikirkan kebutuhan bagi generasi penerus selanjutnya. Berdasarkan
uraian di atas, dapat dilihat secara jelas bahwa terdapat hubungan erat antara pembangunan
berkelanjutan dengan pembangunan berwawasan lingkungan. Dapat dikatakan bahwa
pembangunan berwawasan lingkungan merupakan kunci dalam menciptakan
pembangunan berkelanjutan.

2.4 Pengaruh Industrialisasi Terhadap Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan industri merupakan salah satu faktor dari pelaksanaan pembangunan


nasional, dengan begitu perkembangan industri diharapkan mampu memberikan kontribusi
yang berarti terhadap pembangunan nasional dan perkembangan ekonomi di Indonesia.
Oleh sebab itu, untuk menentukan tujuan pembangunan pada sektor industri, pembangunan
industri bukan hanya ditunjukan untuk mengatasi permasalahan di sektor industri saja
tetapi diharapkan mampu untuk mengatasi permasalahan nasional. Perubahan kondisi
ekonomi dunia perlu diiringi dengan analisis mengenai dampak situasi tersebut pada
perekonomian Indonesia. Perubahan struktur ekonomi dunia berdampak besar terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tekanan yang terjadi terhadap perekonomian dunia
seperti naiknya harga komoditas-komoditas utama perlu ditanggapi dengan tepat oleh
pemerintah Indonesia.
Konsep pembangunan sering kali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Salah satu
pembangunan nasional yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah adalah
pembangunan di bidang ekonomi. Industrialisasi ialah suatu keadaan di mana masyarakat
berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji,
dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari
proses modernisasi di mana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat
hubungannya dengan inovasi teknologi. Indonesia merupakan negara berkembang yang
5
sedang mengupayakan perkembangan ekonomi melalui industrialisasi. Sektor industri
sering disebut juga sebagai sektor pemimpin (leading sector), karena dengan pembangunan
industri akan memicu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor
jasa.
Sehingga sektor industri dapat dikatakan sebagai tulang punggung pembangunan
nasional. Sebagai reaksi dari akibat pembangunan dan industrialisasi yang telah
menyebabkan berbagai kerusakan dan pencemaran lingkungan, di seluruh dunia sedang
terjadi gerakan yang disebut gerakan ekologi dalam (deep ecology) yang dikumandangkan
dan dilakukan oleh banyak aktivis organisasi lingkungan yang berjuang berdasarkan visi
untuk menyelematkan lingkungan agar dapat berkelanjutan. Karena itu, kalau manusia
ingin sukses dalam membangun peradaban melalui industrialsiasi, bumi harus ditundukkan
untuk diambil. Dampak yang akan terjadi didalam masyarakat diamati dari sudut pandang
ekonomi yaitu, dengan adanya pembangunan industri di suatu wilayah tentu akan
menyebabkan perubahan dan peningkatan dalam struktur perekonomian masyarakat sekitar
kawasan industri, pemerintah daerah, serta pemerintah pusat.
Pembangunan berkelanjutan harus diletakkan sebagai kebutuhan dan aspirasi
manusia kini dan masa depan. Karena itu hak-hak asasi manusia seperti hak-hak ekonomi,
sosial, budaya, dan hak atas pembangunan dapat membantu memperjelas arah dan orientasi
perumusan konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Secara lebih kongkrit tidak bisa disangkal bahwa hak manusia atas lingkungan hidup
yang sehat dan baik menjadi kebutuhan mendesak sebagai bagian dari hak asasi manusia.
Hak atas pembangunan tidak lepas dari ketentuan bahwa proses pembangunan haruslah
memajukan martabat manusia, dan tujuan pembangunan adalah demi kemajuan yang terus
menerus secara berkelanjutan untuk kesejahteraan manusia secara adil merata. Di era
globalisasi perdagangan dewasa ini, tidak bisa kemakmuran suatu bangsa hanya dapat
terwujud melalui pembangunan industri, baik industri jasa maupun industri barang
(manufaktur). Bagi Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta, pembangunan
sektor manufaktur merupakan satu-satunya pilihan, sebab sektor inilah yang mampu
memberikan lapangan kerja besar dengan pengupahan yang lebih sistematis dibandingkan
sektor industri produk primer (pertanian) maupun industri jasa.

       Peranan industri terhadap perekonomian dapat dilihat dari kontribusinya pada Produk
Domestik Bruto (PDB), peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, perolehan devisa
neto dari kegiatan ekspor, pembentukan nilai tambah serta sumbangan terhadap pajak bagi
negara. Sayangnya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dari sekitar 145 juta
angakatan kerja (usia produktif) saat ini baru sekitar 15 juta orang yang bekerja pada sektor
industri. Sektor ini ternyata juga baru mampu menyumbang sekitar 25% dari total PDB
Indonesia. Angka yang relative masih sangat kecil.
       Rendahnya kontribusi industri terhadap PDB mengindikasikan bahwa pembangunan
sektor tersebut sejauh ini belum mampu menjadi penolong yang besar terhadap tumbuh
dan berkembangnya sektor usaha lain. Kondisi tadi juga mengindikasikan bahwa

6
pembangunan industri nasional belum mampu menciptakan keterkaitan yang efisien antar
sektor hulu dan hilir serta antara industri dengan sektor ekonomi lainya.
2.5 Apa Eksternalitas Dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Pembangunan ekonomi secara implisit mengatakan bahwa pembangunan akan terus


terjadi secara positif dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Pembangunan meliputi perubahan dalam tingkat pertumbuhan ekonomi, pengurangan
ketimpangan pendapatan nasional, peningkatan kesehatan dan pendidikan serta
pemberantasan kemiskinan. Eksternalitas adalah adanya dampak positif maupun negatif
yang timbul dan diterima oleh pihak lain sebagai akibat dari adanya kegiatan suatu pihak
atau suatu pelaku ekonomi. Perkembangan pada akhir-akhir ini menunjukan bahwa banyak
perusahan-perusahan besar yang terpaksa memasukkan biaya pengolahan limbah guna
mengurangi pencemaran (eksternalitas negatif tersebut) ke dalam perhitungan biaya
produksi dan sekaligus harga produk yang dihasilkannya.

Kecenderungan yang terakhir ini terjadi karena Pemerintah telah mulai secara aktif
mengeluarkan peraturan berikut sanksinya terhadap industri-industri yang menghasilkan
limbah di antaranya berupa pencabutan izin usaha dan sankisi hukum lainnya. Biaya
eksternalitas juga timbul dengan adanya penebangan hutan, karena banyak pengusaha telah
menebang tanpa memerhatikan aturan main yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
sehingga membahayakan kelangsungan pembangunan berhubungan dengan jumlah kayu
yang dipasok ke industru kayu dikhawatirkan semakin menurun jumlahnya. Dengan
penebangan hutan akan hancur pula sumber plasma nutfah dan meningkatkan laju erosi
dan risiko banjir. Pada gilirannya erosi dan banjir akan menghancurkan kesuburan tanah,
memperpendek umur  waduk, mendangkalkan saluran irigasi, dan merusak tanaman.
Setiap kegiatan itu memiliki biaya yang harus dibayar sendiri (internal cost), ternyata juga
menciptakan biaya yang harus dipikul orang lain (external cost). 

Oleh sebab itu, biaya lingkungan itu nyata dan harus dipetimbangkan dalam kegiatan
pembangunan. Dampak yang dituju oleh kegiatan ekonomi tanpa dirasakan pihak selain
pelaku disebut ekternalitas (externalities). Konsumen dan produsen tidak memasukkan
eksternalitas ini, baik yang positif maupun yang negatif sebagai keuntungan atau biaya dari
kegiatan ekonomi yang dilakukannya.di dalam konsep pembangunan
berkelanjutan (sustainable development) dikenal istilah ekternalitas ekonomi (economic
externalities), eksternalitas ekologi (ecological externalities), dan eksternalitas
sosial (social externalities). 

Selain itu, teori ekonomi juga menawarkan alternatif bagi pengelolaan imbas
pengaruh kegiatan ekonomi, juga mencakup bahkan menekankan peran manusia sebagai
aktor atau pelaku kegiatan ekonomi. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai
pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa
mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. pembangunan yang
7
dilakukan dengan tidak menurunkan kapasitas generasi yang akan datang, meskipun
terdapat penyusutan cadangan suberdaya alam dan memburuknya lingkungan, tetapi
keadaan tersebut dapat digantikan oleh sumberdaya lain baik sumberdaya manusia maupun
oleh sumberdaya kapital. Oleh karena itu untuk menjamin adanya pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan, harus dicari titik keseimbangan antara kebijakan pembangunan dan
kebijakan lingkungan, sehingga akan tercapai kebijakan pembangunan ekonomi yang
benar-benar menjamin peningkatan kesejahteraan manusia dalam jangka panjang.
Perekonomian dunia dewasa ini ditandai oleh semakin tingginya volume aktivitas kegiatan
ekonomi masyarakat. Adanya penambahan populasi, semakin tinggi permintaan input
produksi dan tuntutan produk akhir yang ramah lingkungan merupakan ciri dalam
perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan yang berprinsip untuk


memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan
hak hidup generasi masa depan. Hakekatnya, pelaksanaan pembangunan mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ibarat suatu sistem, maka keduanya tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Secara umum, pembangunan bertujuan untuk meningkatkan
mutu hidup rakyat dan memenuhi kebutuhan dasar rakyat yang lebih baik. Dalam upaya
memperbaiki mutu hidup rakyat, sebagaimana tujuan dari pembangunan, maka
kemampuan lingkungan hidup dalam mendukung kehidupan pada tingkat yang lebih tinggi
seharusnya dipelihara/dihindari dari kerusakan lingkungan sepeti adanya pencemaran
limbah limbah yang disebabkan oleh perusahaan yang kurang memperhatikan akibat dari
tindakan tersebeut. Dan pemeliharaan lingkungan hidup pun diupayakan dalam rangka
menghindari terjadinya kepunahan kehidupan. Oleh karena itu untuk menjamin adanya
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, harus dicari titik keseimbangan antara
kebijakan pembangunan dan kebijakan lingkungan, sehingga akan tercapai kebijakan
pembangunan ekonomi yang benar-benar menjamin peningkatan kesejahteraan manusia
dalam jangka panjang.

3.2 Saran

Jika terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ekonomi pembangunan ini maka dapat
memberikan kritikan dan saran agar tidak terjadi kesalahn di pengolahan makalah
selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Pasaribu,Rowland Bismark f. 2012.Ekonomi Pembangunan. Depok Fakultas


Ekonomi,Universitas Gunadarma

Rosana Mira.2018.Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan


di Indonesia.Jurnal KELOLA: Jurnal Ilmu Sosial Vol 1 No 1

Bernadette Robiani.2005.Analisis Pengaruh Industrialisasi Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi di Sumatera Selatan. Jurnal Ekonomi Pembangunan Indonesia

R. Pramono.2018.PENGARUH FLUKTUASI INDUSTRIALISASI TERHADAP


KAPABILITAS MASYARAKAT PEDESAAN di MAGELANG : PERSPEKTIF
PERENCANAAN WILAYAH.JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA.
vol.14, no.2, pp. 95-107

http://sofhyhaisyah.blogspot.com/2019/03/konsep-ekonomi-lingkungan-eksternalitas.html?
m=1

https://investor.id/opinion/pembangunan-berkelanjutan

10

Anda mungkin juga menyukai