Anda di halaman 1dari 8

STATISTIKA DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN

Ahmad Fikri Sabiq

Abstrak

Dalam dunia penelitian dan pendidikan, kebutuhan untuk mengumpulkan dnamenginterpretasi
atau menafsirkan data sudah menjadi kebutuhan, yang selanjutnya dikemasdalam ilmu statistika.
Ada tiga rumusan masalah sebagai dasar dari pembuatan tulisan ini:1) Apa pengertian, konsep
dasar, penggolongan, dan ciri khas statistika? 2) Apa pengertianstatistika dalam pendidikan? 3)
Bagaimana peran dan analisis statistika dalam penelitian pendidikan?

Statistik merupakan metode ilmiah yang terdiri dari proses pengumpulan data,mengorganisasi
data tersebut sehingga lebih berarti. Dalam dunia pendidikan, statistikamembahas tentang
prinsip-prinsip, metode, dan prosedur yang digunakan sebagai
cara pengumpulan, menganalisa serta menginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitandenga
n dunia pendidikan. Pemahaman terhadap statistika akan berkenaan dengan beberapahal yaitu:
data dan variabel penelitian, hipotesis, populasi dan sampel dan interprestasi ujistatistik.

Statistika dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai(seperti
pendidik, mahasiswa, peneliti dan lain-lain) dalam rangka menunjang kelancarantugas para
petugas pendidikan tadi. Misalnya dipakai dalam kegiatan evaluasi (penilaian)dan penelitian.
Peranan statistik dalam penelitian pendidikan antara lain: 1) Alat untukmenghitung besarnya
anggota sampel yang diambil dari suatu populasi, 2) Alat untukmenguji validitas dan reliabilitas
instrument, 3) Teknik-teknik untuk menyajikan data,sehingga data lebih komunikatif, 4) Alat
untuk analisis data seperti menguji hipotesis penilitian yang diajukan. Dalam hal ini yang di
gunakan antara lain; korelasi, regresi, t-test,anova dll.

Latar Belakang

Melihat perjalanan sejarah penggunaan ilmu statistik yang ternyata setua sejarahmanusia modern
itu sendiri, maka sesungguhnya sulit sekali untuk mendefinisikan artistatistik dalam sebuah
kalimat saja. Pada awalnya, jika menyebut kata statistik maka yang
diartikan adalah “kumpulan data“ seperti statistik kependudukan, padahal statistik dalam
pengertian tersebut sebenarnya hanyalah sebagian dari arti statistik sebagai proses, yaknistatistik
yang menggambarkan sekelompok saja.Kemudian dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan, orang tidak inginsekedar mengetahui data, suku bunga, data perkembangan harga
mobil, dan lain-lain yang
 bersifat “mentah” da
n disajikan dalam bentuk laporan sederhana. Kebutuhan untukmenginterpretasi atau menafsirkan
data sudah menjadi kebutuhan yang lebih penting darisekedar mengumpulkan data.Statistik
merupakan metode ilmiah yang terdiri dari proses pengumpulan data,mengorganisasi data
tersebut sehingga lebih berarti. Untuk lebih mengerti secara lengkapmaka berikut akan dijelaskan
terlebih dahulu mengenai pengertian dan macam-macammetode yang digunakan dalam statistik.
Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, penulis membuat beberapa rumusan masalah sebagaiberikut: 1) Apa
pengertian, konsep dasar, penggolongan, dan ciri khas statistika? 2) Apapengertian statistika
dalam pendidikan? 3)Bagaimana peran dan analisis statistika dalampenelitian pendidikan?

Pengertian Statistik dan Statistika

Istilah statistik berasal dari bahasa latin “status” yang artinya suatu negara. Suatu
kegiatan pengumpulan data yang ada hubungannya dengan kenegaraan, misalnya datamengenai penduduk, data
mengenai penghasilan dan sebagainya, yang lebih berfungsi untukmelayani keperluan administrasi.Dalam
arti sempit statistik dapat diartikan sebagai data, tetapi dalam arti luas statistikdapat diartikan
sebagai alat (Sugiyono. 2010). Secara kebahasaan, statistik berarti catatanangka-angka (bilangan);
perangkaan; data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan,ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat
memberi informasi yang berarti mengenai suatumasalah, gejala atau peristiwa.Menurut Sutrisno
Hadi (1995), Statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatanangka-angka dari suatu
kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikanoleh Subana (2005) bahwa
statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusundalam daftar atau tabel dan atau
diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatupersoalan.
Statistika beda halnya dengan statistik, statistika yang dalam bahasa Inggris “statistics”
(ilmu statistik), ilmu tentang cara-cara mengumpulkan, mentabulasi dan
menggolongkan,menganalisis dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa
angka.Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-
caramengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari
keteranganyang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat
ditarik suatukesimpulan atau keputusan tertentu.Selain itu, statistika juga merupakan cabang
ilmu matematika terapan yang terdiri dariteori dan metoda mengenai bagaimana cara
mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi,menghitung, menjelaskan, mensintesis,
menganalisis, dan menafsirkan data yang diperolehsecara sistematis. Dengan demikian,
didalamnya terdiri dari sekumpulan prosedur mengenaibagaimana cara mengumpulkan data,
meringkas data, mengolah data, menyajikan data,menarik kesimpulan dan interpretasi data
berdasarkan kumpulan data dan hasil analisisnya.Sedangkan dalam dunia pendidikan, statistika
membahas tentang prinsip-prinsip,metode, dan prosedur yang digunakan sebagai cara pengumpulan,
menganalisa sertamenginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

Konsep Dasar Statistika


Pemahaman terhadap statistika akan berkenaan dengan beberapa hal yaitu: data danvariabel
penelitian, hipotesis, populasi dan sampel dan interprestasi uji statistik yang akandibahas sebagai
berikut :1. Data dan VariabelSecara sederhana data dapat diartikan sebagai keterangan mengenai
sesuatu.Keterangan dapat juga berupa bilangan angka atau disebut data kuantitatif, juga
dapatberupa keterangan yang bukan bilangan atau disebut data kualitatif. Pada data
kuantitatif,umur, jumlah, tinggi dan sebagainya dapat dinyatakan dengan bilangan misalnya 20
tahun10 juta 175 cm. Sedangkan pada kualitatif misalnya warna, status perkawinan, jeniskelamin
dan sebagainya tidak dapat dinyatakan dengan angka atau bilangan.Variabel dapat didefenisikan sebagai
atribut seseorang atau obyek yang mempunyaivariasi (Sugiyono. 2010). Variabel juga dapat
diartikan sebagai suatu konsep yangmempunyai variasi atau keragaman. Sedangkan konsep itu
sendiri itu adalah pengambaranatau abtraksi dari suatu fenomena atau gejala tertentu. Konsep
tentang apapun jikamemiliki ciri-ciri yang bervariasi atau beragam disebut sebagai variable. Jadi
variabeladalah sesuatu yang bervariasi.
2. HipotesisBerdasarkan etimologi hipotesis berasal dari dua suku kata, yaitu ; hipo yang
berartilemah dan tesis yang artinya pernyataan. Bila digabung yaiti pernyataan yang masihlemah. Akan tetapi
jangkuan yang lebih luas, misalnya untuk kepentingan-kepentinganpenelitian, maka hipotesis
dapat didefinisikan sebagai suatu dugaan sementara yangdilakukan oleh seorang peneliti dalam
penelitian adalah melakukan pembuktian hipotesis.Secara umum ada dua macam
hipotesis yaitu: hipotesis nihil dan hipotesis kerja.Hipotesis nihil (disebut juga hipotesis nol,
hipotesis statistik, disingkat Ho) adalah sebuahpernyataan yang menyatakan tidak adanya hubungan,
perbedaan atau pengaruh antara duavariabel atau lebih. Disebut hipotesis statistik karena yang diuji
kebenarannya melaluistatistik di dalam penelitian adalah hipotesis nihil. Sedangkan yang disebut
hipotesis kerja(juga disebut hipotesis alternatif disingkat Ha, atau hipotesis satu disingkat H1)
adalahsebuah pernyataan yang menyatakan adanya perbedaan, pengaruh atau hubungan antaradua variabel
atau lebih.
3. Populasi dan SampelSalah satu tugas dari statistik inferensial adalah menarik suatu
kesimpulan tentangsuatu variabel yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dari sampel
untukdigeneralisasikan pada populasi.Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk
diteliti, dan yang nantinyaakan dikenai generalisasi adalah suatu cara pengambilan kesimpulan suatu
kelompokindividu yang lebih luas jumlahnya berdasarkan data yang diperoleh dari sekelompokindividu yang
sedikit jumlahnya. Sebagian kecil individu yang dijadikan wakil dalampenelitian disebut sampel
(Subana, 2005).Sampel yang baik (biasa disebut sampel yang mewakili atau refresentatif) adalahsampel
yng anggota-anggotanya mencerminkan sifat dan ciri-ciri yang terdapat padapopulasi. Bahkan
sangat diharapkan keadaan sampel dapat merupakan miniatur danpopulasi.Apabila sampel tidak
refresentatif, maka secara ilmiah tidak ada hak bagi penelitiuntuk menarik kesimpulan, kecuali
kesimpulan yang berlaku untuk sampel itu sendiri.Sampel yang tidak representatif seringkali
menyesatkan hasil-hasil penelitian.Ada beberapa teknik dalam statistik untuk mendapatkan
sampel yang representatifyaitu yang dapat mewakili populasi penelitian, yaitu:
a.
 
Teknik Sampel Randomb.
 
Teknik Sampel Proporsional

c.
 
Teknik Sampel Stratifikasid.
 
Teknik Sampel Quotae.
 
Teknik Sampel Cluster4. Interpretasi Uji StatistikSalah satu tugas statistik dalam penelitian
adalah sebagai alat untuk menarikkesimpulan tentang keadaan populasi (parameter) berdasarkan
data yang diperoleh darisampel. Penarikan kesimpulan ini dilakukan dengan jalan interpretasi
(penafsiran) padahasil uji statistik dilakukan dengan jalan membandingkan nilai statistik yang
diperoleh(disebut nilai empirik) dengan nilai statistik yang tertera didalam tabel
signifikansi(disebut nilai teoritik), apabila nilai empirik sama atau lebih besar dibanding
nilaiteoritiknya, maka interpretasi hasil uji statistik tersebut dikatakan tidak signifikan
(tidakbermakna atau tidak berarti). Artinya bahwa hasil uji statistik yang tidak signifikan
tidakdapat digunakan sebagai dasar generalisasi pada populasi.
Prosedur lain yang dapat ditempuh untuk mengadakan interpretasi hasil uji satistikadalah dengan
melihat taraf kemaknaan yang ditunjukkan oleh indeks kesalahan yangmungkin terjadi yang
disebut dengan probalitas error (error probability). Probalitas error bisadisingkat dengan p.e. atau
p saja. Taraf kemaknaan secara konvensional berkisar antara 0,05sampai 0,01.Apabila dari hasil
uji statistik didapatkan harga p>0,05 maka berarti tidak signifikan.Harga p = 0,05 berarti
signifikan dan p = 0,01 berarti sangat signifikan. Harga p ini akansecara otomatis muncul
bila penghitungan statistik menggunakan fasilitas komputer.
Penggolongan Statistika
Berdasarkan pengertian statistika secara garis besar, metode statististik digolongkanmenjadi dua
bagian (Subana, 2005), yaitu1.
 
Statistika Deskriptif (Statistika Deduktif)2.
 
Statistika Inferensial (Statistika Induktif)Selanjutnya akan dijelaskan satu persatu penjelasan
statistik menurut penggolongannya.1.
 
Statistika Deskriptif (Statistika Deduktif)Seperti yang dikemukakan bahwa, statistik deskriptif
adalah statistik yang berfungsiuntuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek
yang di teliti melalui datasampl atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
membuatkesimpulan yang berlaku untuk umum.
Dalam statistika deskriptif, akan dikemukakan cara-cara penyajian data, dengan tabelbiasa
maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang, diagram lingkaran,pictogram,
penjelasan kelompok melalui modus, median, mean, dan variasi kelompokmelalui rentang
dan simpangan baku.(Sugiono, 2003)Menurut Zainal Mustafa (1998), statistika diskriptif
(descriptif statistics) yaitu prosespengumpulan dan peringkasan data, serta upaya untuk
menggambarkan berbagaikarakteriktif yang penting pada data yang telah terorganisasikan
tersebut.Dari berbagai pendapat tentang pengertian dan maksud dari statistika deskriptif,dapat
disimpulkan bahwa statistika deskriptif yaitu proses pengumpulan dan peringkasandata, serta
upaya untuk menggambarkan terhadap obyek yang di teliti melalui data samplatau populasi
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulanyang berlaku untuk
umum.2.
 
Statistika Inferensial (Statistika Induktif)Statistika Inferensial, yang lazim dikenal pula dengan
istilah statistika Induktif,statistika lanjut, statistika mendalam atau inferensial statistika, adalah
statistika yangmenyediakan aturan atau cara yang dapat di pergunakan sebagai alat dalam rangkamencoba
menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari kesimpulan data yang telahdisusun dan diolah.
Kecuali itu, statistika inferensial juga menyediakan aturan tertentudalam rangka penarikan
kesimpulan (conclusion), penyusunan atau pembuatan ramalan(prediction), penaksiran
(estimation) dan sebagainya. Dengan demikian statistikainferensial sifatnya lebih mendalam dan
merupakan tindak lanjut dari statistika deskriptif.Statistika deskriptif pada dasarnya merupakan
fundamen dari ilmu statistik secarakeseluruhan, ia merupakan dasar dan tulang punggung dari
seluruh ilmu statistik, olehkarena itu untuk dapat mempelajari atau memahami statistik
inferensial, seseorang haruslebih dulu mempelajari statistika deskriptif (Anas, 2003).Menurut
Fred N. Kerlinger (1990), statistika inferensial (statistika induktif) adalahmerupakan kelanjutan
atau pengembangan dari proses statistika deskriptif. Karena padametode ini dilakukan berbagai
perkiraan (estimasi) tentang populasi berdasar data-datayang terkumpul dalam sampel. Ada dua
kegiatan utama dari inferensi satatistik, yakni:a.
 
Menaksir (to estimate) parameter populasi berdasarkan ukuran-ukuran sampleb.
 
Menguji (to test)
hipotesis.Dengan statistika inferensial peneliti dapat menaksir (mengestimasi) danmenguji
hipotesis tentang berbagai ukuran (parameter) populasi. Dalam melakukan keduakegiatan
tersebut, peneliti melakukan perhitungan-perhitungan terhadap data hasil
 
7
pengukuran untuk menemukan ukuran-ukuran sampel. Disini perlu diperhatikan bahwaanggota
sampel dapat berupa subjek secara individual (seperti siswa, guru dan lain-lain)maupun secara
kelompok (seperti kelas, sekolah, desa, dan lain-lain). Dalam analisis data,anggota sampel itu
dikenal juga dengan istilah satuan analisis (unit of analisis).Yang masih tercakup dalam statistika
inferensial adalah statistik parametrik dan non-parametrik. Statistik parametrik merupakan
statistika inferensial yang mempertimbangkannilai dari satu parameter populasi atau lebih dan umumnya
membutuhkan data yang skalapengukuran minimalnya adalah interval dan rasio.Statistika parametrik
adalah suatu ukuran tentang parameter, artinya ukuran seluruhpopulasi dalam penelitian yang
harus diperkirakan dari apa yang terdapat di dalam sampel(karakteristik populasi). Satu syarat
umum yang harus dipenuhi apabila seorang penelitiakan menggunakan statistika parametrik,
yaitu normalitas distribusi. Asumsi ini harusterpenuhi, karena: 1) secara teoretik karakteristik
populasi mengikuti model distribusinormal; 2) nilai- nilai baku statistik yang digunakan untuk uji
hipotesis didasarkan kepadamodel distribusi normal. Asumsi-asmsi lain seperti homogenitas,
linieritas harus dipenuhisesuai dengan hipotesis yang akan diuji.Statistika non parametrik yaitu statistik
yang tidak memperhatikan nilai dari satuparameter populasi atau lebih. Statistik non parametrik
digunakan karena analisisparametrik tidak konsisten lagi sehingga tidak terikat atau terbebas dari
model distribusidan sampelnya relatif kecil. Pada umumnya validitas pada statistika non
parametrik tidakbergantung pada model peluang yang spesifik dari populasi. Data yang dibutuhkan
lebihbanyak berskala ukuran nominal atau ordinal.
Ciri Khas Statistika
Beberapa ciri khas atau karakteristik pokok statistika menurut Sutrisno Hadi (1995)adalah
sebagai berikut:a.
 
Statistika bekerja dengan angkaAngka-angka dalam statistika mempunyai dua pengertian, yaitu
angka statistiksebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai nilai atau harga.
Pengertianpertama mengandung arti bahwa data statistik adalah data kuantitatif, misalnya
dalammenyatakan jumlah siswa SMU di suatu kabupaten, sudah tentu diperlukan angka-
angkayang menyatakan jumlah.Pengertian yang kedua adalah angka statistik sebagai nilai yang
mempunyai artikualitatif yang diwujudkan dalam angka, seperti kecerdasan, mutu sekolah
dan sebagainya.
b.
 
Statistik bersifat objektifStatistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif,
artinya angfkastatistik dapat dipakai sebagai alat pengungkap kenyataan dan kebenaran
karena berbicaraapa adanya.c.
 
Statistik bersifat universalStatistik tidak hanya digunakan dalam satu disiplin ilmu saja, tetapi
dapat digunakansecara universal dalam berbagi disiplin ilmu.
Statistika
 
Pendidikan
 Istilah statistika pendidikan yang dipakai dalam tulisan ini diartikan sebagai ilmupengetahuan
(cabang statistika). Di dalamnya banyak dibahas dan dikembangkan prinsip-prinsip, metode dan
prosedur yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisis, sertamenginterpretasikan
sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Wujudnyabisa berupa kegiatan
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan dunia pendidikan,seperti kegiatan mengolah
dan menganalisis data-data pendidikan untuk kemudiandiinterpretasikan dan direpresentasikan
dalam diagram/grafik yang menggambarkan kondisisuatu data statistik pendidikan.Statistik
dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai(seperti pendidik,
mahasiswa, peneliti dan lain-lain) dalam rangka menunjang kelancaran
tugas para ”petugas” pendidikan tadi. Misalnya dipakai dalam kegiatan evaluasi (penilaian)
dan penelitian. Dalam kegiatan evaluasi, statistik menjadi alat bantu untuk menganalisa
danmenyimpulkan data hasil evaluasi. Sebagai contoh, ketika para guru
mengevaluasiketercapaian hasil pendidikan, biasanya data yang terkumpul berbentuk data
kuantitatifsebelum diinterpretasikan menjadi data kualitatif. Pengolahan data kuantitatif tersebut
diujidengan menggunakan statistik (ukuran) yang tepat sehingga diperoleh
kesimpulanbahwasubjek yang dievaluasi itu berukuran tinggi-rendah, baik-buruk atau berhasil-
gagal.Dalam kegiatan penelitian pendidikan, statistik banyak dipakai sebagai pendeskripsi
datakuantitatif yang terkumpul melalui ukuran rata-rata, simpangan baku dan sebagainya.
Selainitu, statistik sangat berperan untuk menguji keberlakuan suatu hipotesis melalui
alurpengujian hipotesis.Data statistik yang banyak ditemukan dan dianalisis dalam dunia
pendidikan biasanyaberupa:1.
 
Data prestasi belajar siswa (misalnya nilai hasil tes, nilai raport, nilai inteligensi dankepribadian
dll.)
 
9
2.
 
Data tentang gambaran peserta didik, tenaga pengajar, pegawai dan lulusan (misalnya, jumlah
siswa, guru, lulusan dsb.)3.
 
Data tentang anggaran pendidikan (misalnya, belanja rutin pegawai, dana kesiswaan, dll.).4.
 
Data tentang kepustakaan, administratif dan perlengkapan (misalnya, jumlah bukumenurut
kategori tertentu, jumlah alat sekolah, dll.)
Peranan Statistika dalam Penelitian Pendidikan
Dari definisi statistik yaitu metode ilmiah yang terdiri dari proses pengumpulan
data,mengorganisasi data tersebut sehingga lebih berarti, menyajikan data, melakukan
analisisdengan metode tertentu, serta menarik kesimpulan dari analisis yang dilakukan. Maka
sudahdapat disimpulkan bahwa statistik mempunyai peran yang penting dalam sebuah
penelitian,sehingga hasil dari penelitian tersebut akan lebih valid dan lengkap, di antaranya
perananstatistik dalam penelitian adalah sebagai berikut:a.
 
Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi.Dengan demikian jumlah
sampel yang diperlukan lebih dapat dipertanggungjawabkan.b.
 
Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Sebelum instrument digunakanuntuk
penelitian, maka harus validitas dan reliabilitasnya terlebih danulu.c.
 
Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif. Teknik-teknikpenyajian
data ini anatara lain: tabel, grafik diagram lingkaran, dan pictogram.d.
 
Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penilitian yang diajukan. Dalam hal iniyang di
gunakan antara lain; korelasi, regresi, t-test, anova dll.
Analisis Statistika dalam Penelitian Pendidikan
Berikut akan dipaparkan beberapa alat analisis dalam statistika yang sering digunakandalam
penelitian pendidikan.a.
 
Distribusi FrekuensiTeknik ini mungkin merupakan teknik yang paling mudah dan paling
banyakdigunakan untuk mendeskripsikan data. Distribusi frekuensi mengindikasikan jumlah
danpersentase responden, obyek yang masuk ke dalam kategori yang ada. Teknik ini biasanyadigunakan untuk
memberikan informasi awal dalam penelitian tentang obyek atauresponden.
b.
 
KorelasiMetode ini menggambarkan secara kuantitatif asosiasi ataupun relasi satu
variabelinterval dengan variabel interval lainnya. Sebagai contoh kita dapat lihat relasi
hipotetikalantara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian tinggi.Korelasi diukur dengan suatu
koefisien yang mengindikasikan seberapa banyakrelasi antar dua variabel. Daerah nilai yang mungkin adalah
+1.00 sampai -1.00. Dengan+1.00 menyatakan hubungan yang sangat erat, sedangkan -1.00 menyatakan
hubungannegatif yang sangat erat.c.
 
RegresiRegresi digunakan ketika periset ingin memprediksi hasil atas variabel-variabeltertentu
dengan menggunakan variabel lain. Dalam bentuknya yang paling sederhana yanghanya melibatkan dua
buah variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan variabelterikat (dependent), misalnya lama
waktu belajar dengan nilai ujian. Regresi sederhanaberusaha memprakirakan nilai ujian dengan
lamanya waktu belajar. Analisis regresimengindikasikan kepentingan relatif satu atau lebih
variabel dalam memprediksi variabellainnya.d.
 
T-testTeknik t-test digunakan bila periset ingin mengevaluasi perbedaan antara efek.Sebagai
contoh, periset mungkin tertarik dalam perbedaan kepuasan kerja untuk orang-orang yang berbeda
tingkat pendidikannya. Teknik analisis yang banyak digunakan adalahmembandingkan dua kelompok,
misalnya mereka yang mendapat pendidikan universitasdengan mereka yang tidak, dengan
menggunakan mean kelompok sebagai dasarperbandingan. t-test akan mengindikasikan apakah
perbedaan antara kedua kelompoktersebut signifikan secara statistika.
Simpulan
 Statistik merupakan metode ilmiah yang terdiri dari proses pengumpulan data,mengorganisasi
data tersebut sehingga lebih berarti. Dalam dunia pendidikan, statistikamembahas tentang
prinsip-prinsip, metode, dan prosedur yang digunakan sebagai carapengumpulan, menganalisa
serta menginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitandengan dunia pendidikan. Pemahaman
terhadap statistika akan berkenaan dengan beberapahal yaitu: data dan variabel penelitian, hipotesis,
populasi dan sampel dan interprestasi ujistatistik.
 
11
Statistika dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai(seperti
pendidik, mahasiswa, peneliti dan lain-lain) dalam rangka menunjang kelancaran
tugas para ”petugas” pendidikan tadi. Misalnya dipakai dalam kegiatan evaluasi (penilaian)
dan penelitian.Peranan statistik dalam penelitian pendidikan antara lain: 1) Alat untuk
menghitungbesarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi, 2) Alat untuk menguji
validitasdan reliabilitas instrument, 3) Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data
lebihkomunikatif, 4) Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penilitian yang
diajukan.Dalam hal ini yang di gunakan antara lain; korelasi, regresi, t-test, anova dll.

Anda mungkin juga menyukai