Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH:

1. MUSLIMIN HADI WIBOWO (5181151001)


2. ALDY WILDANI DAULAY (5181151004)
3. NITA AULIA SARI (5181151008)
4. BAGAS BASKORO (5181151009)
5. RIVALDO EFFENDI (5181151013)

DOSEN PENGAMPU : Drs RAMLI ., M.A


MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. .Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada Pak Mhd Dominique Mendoza, S.Kom., M.Kom sebagai dosen pengampu
Matakuliah Evaluasi Hasil Belajar.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 22 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

2.1 Pandangan ilmu pengetahuan tentang manusia dan alam semesta.........................5


2.2 Pandangan al – Qur’an tentang alam semesta.........................................................8
2.3 Manusia menurut isyarat al Qur’an........................................................................9

BAB III PENUTUP...........................................................................................................14

5.1 Kesimpulan.............................................................................................................14
5.2 Saran........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin modern dan canggihnya ilmu pengetahuan, semakin majunya peredaran
zaman dan manusiapun menjadi beragam. Manusia memang harus mengetahui apa
yang akan di kerjakan sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang baik dan
menggunakan akal sehatnya. Dalam hubungan manusia dan alam semesta, jika ia
bertanya kepada diri sendiri, “Bagaimana saya ada?” ia akan menjawab, “Saya ada
entah bagaimana!” Dengan penalaran demikian, ia akan menjalani kehidupan tanpa
pernah merenungkan masalah-masalah seperti itu, Ia memahami fakta bahwa “ia
diciptakan”. Dengan mengenal Penciptanya, ia berusaha memahami tujuan untuk apa
ia “diciptakan” Tuhan.Bagi siapa yang ingin memamahami alam semesta terdapat
kitab petunjuk yaitu adalah Al-qur’an. Mulai dari yang tampak (syahadah) sampai
yang tidak tampak (gaib), dari yang bernyawa sampai yang tidak bernyawa dan dari
yang ada didalam perut bumi sampai yang ada diruang angkasa yang dipenuhi beribu-
ribu miliar bintang. Dan itu membuat kita bertanya untuk apa alam semesta itu
diciptakan? Siapa yg menciptakan alam semesta ini? Bagaimana cara terbentuknya
alam semeseta ini? Pertanyaan ini membuat para Ilmuan untuk melakukan penelitian
dan melahirkan berbagai teori dalam penciptaan alam semesta. Sebenarnya penciptaan
dunia atau alam semesta ini sudah dijelaskan semua lewat Al-qur’an

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pandangan ilmu pengetahuan tentang manusia dan alam semesta?
2. Bagaimana pendangan Al Qur’an tentang alam semesta?
3. Bagaimana Manusia menurut Isyarat Al – Qur’an?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk Memahami Apa itu manusia dan alam semesta menurut ilmu pengetahuan.
2. Untuk Memahami Apa Itu alam semesta menurut Al –Qur’an.
3. Untuk Memahami Apa Itu Manusia menurut Isyarat Al Qur’an.
4. Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pendidikan Agama Islam.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pandangan Ilmu Pengetahuan Tentang Manusia Dan Alam Semesta

Sejak manusia lahir dia langsung berinteraksi dengan lingkungannya. Pada saat
manusia berfikir dan sadar akan lingkungannya ia mulai memikirkan tentang alam
semesta. Pemikiran alam raya sudah dimulai sejak sebelum masehi, pada saat zaman
yunani kuno. Para ahli filsafat mencoba mencari jawaban tentang asal mula alam semesta
berdasarkan dugaan dan pemikiran mereka antara lain, menurut Thales ( 625 - 546 sm)
seorang filosofis yunani kuno menduga bahwa alam raya ini berdasar dari air. Menurut dia
segala sesuatu yang bernyawa akan kembali ke air.

Sementara asal usul bumi dikemukakan dalam hipotesis Laplace (1894) yang
mengemukakan bahwa pembentukan seluruh sistem solar dimulai dari bola gas atau kabut
yang sangat panas dan berputar. Bola kabut tersebut terdiri dari atom atom bebas dan
sebagian besar merupakan atom hidrogen dan atom yang lebih berat sedikit. Bola kabut
yang panas itu semakin besar dan merupakan bola kabut utama yang akan menjadi
matahari. Bumi , juga merupakan benda langit yang awal mulanya merupakan bola kabut
panas dan berputar terus.

Kehadiran manusia yang pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam
semesta ini. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori
tentang spesies baru yang berasal dari spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui
proses evolusi. Evolusi manusia menurut para ahli Paleontology dapat dibagi menjadi
empat(4) kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu;

1.Tingkat pra manusia yang fossilnya ditemukan di Johanesburg,Amerika Selatan


pada tahun 1924 yang dinamakan fossil Australopithecus.

2. Tingkat manusia kera yang ditemukan di solo pada tahun 1891 yang disebut
pithecantropus erectus.

3. Manusia purba yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah di
golongkan kepada genus yang sama, yaitu homo walaupun spesiesnya dibedakan.

4
Ditemukan di Neander, karena itu disebut homo Neanderthalesis dan kerabatnya
ditemukan di Solo(Homo Soloensis)

4. Manusia Modern atau homo sapiens yang telah pandai berfikir menggunakan otak
dan nalarnya.

A. Pengertian Manusia

Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai akal pikir.

B. Evaluasi selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling
tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

Contoh evaluasi selektif

1. Misalnya ujian dalam seleksi untuk diterima di dalam sebuah perusahaan, untuk
menentukan siapa yang paling tepat diterima untuk dibagian tersebut dengan
kriteria tertentu.
2. Dalam memutuskan apakah seseorang layak atau tidak untuk diterima bekerja, naik
jabatan, dan sebagainya.

C. Evaluasi Formatif

Adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar
siswa dan guru memperoleh informasi mengenai kemajuan yang telah dicapai.

A. Fungsi dan evaluasi formatif

Untuk memperbaiki proses belajar mengajar ke arah yang lebih baik, atau memperbaiki
program satuan pelajaran yang telah digunakan.

5
B. Aspek-aspek yang dinilai :

Yang berkenaan dengan hasil kemajuan belajar murid, meliputi : pengetahuan,


ketentraman, sikap dan penguasaan terhadap bahan pelajaran yang telah disajikan.

Contoh dari evaluasi formatif :

- Guru mengadakan ujian setelah murid mendapat penjelasan dari guru.


- Guru melakukan pertanyaan pertanyaan sambil menjelaskan materi materi untuk
menguji murid muridnya

D. Evaluasi Sumatif

Adalah penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran dengan kata lain
Evaluasi Sumatif adalah tes hasil belajar untuk mengetahui keberhasilan belajar murid
setelah mengikuti program pengajaran tertentu.Tujuannya yaitu untuk menentukan hasil
yang dicapai peserta didik dalam program tertentu dalam wujud status keberhasilan
peserta didik pada setiap akhir program pendidikan dan pengajaran.

Aspek-aspek dari evaluasi sumatif adalah Kemajuan belajar, meliputi : pengetahuan,


keterampilan, sikap dan penguasaan murid tentang materi pelajaran yang sudah diberikan.

Contoh dari evaluasi sumatif

- Guru memberikan ujian setelah 6 bulan sekali yang dinamakan ujian semester.ataupun
ujian tengah semester .

E. Evaluasi placement (penempatan)

Adalah penggunaan tes-tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan atau


keterampilan siswa. Fungsi dari evaluasi placement adalah Untuk mengetahui keadaan
anak termasuk keadaan seluruh pribadinya, agar anak tersebut dapat ditempatkan pada
posisi yang tepat.

Contoh dari evaluasi placement :

6
- Guru mengadakan ujian untuk mengetahui apakah anak tersebut mempunyai bakat,
kemampuan atau keterampilan sesuatu dengan siswa tersebut.

- Tes untuk penjurusan IPA atau IPS.

2.2Evaluasi Berdasarkan Sasaran

A. Konteks merupakan evaluasi yang ditujukan dalam mengukur konteks suatu


program, baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, dan kebutuhan-
kebutuhan yang muncul ketika merencanakannya.

B. Input, adalah evaluasi yang diarahkan dalam mengetahui input baik mengenai
sumber daya dan strategi yang dipakai dalam mencapai tujuan.

C. Proses, merupakan evaluasi berdasarkan sasaran yang ditujukan untuk melihat


proses pelaksanaan mengenai kelancaran proses, kesesuaian tata cara, faktor
pendukung dan faktor hambatan yang mungkin muncul dalam pelakasanaan proses
tersebut.

D. Hasil atau produk, adalah jenis evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil dari
proses atau program yang dijalankan dan dicapai sebagai dasar dalam menentukan
keputusan terakhir, dengan diperbaiki, ditingkatkan atau dihentikan.

E. Outcom, atau bisasa disebut dengan lulusan merupakan evaluasi yang diarahkan
guna melihat hasil belajar seorang siswa lebih lanjut, evaluasi setelah terjun ke
masyarakat

7
Sebagai contoh, seorang guru hendak menerapkan pembelajaran matematika humanistik
pada pokok bahasan volume bangun ruang kubus. Segala perencanaan, mulai dari strategi
pembelajaran, bahan ajar, media hingga penilaian telah disiapkan. Berikut instrumen
evaluasi CIPP yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang
dilakukan. Berdasarkan kajian teoritis, CIPP dalam mengevaluasi pembelajaran
matematika humanistik, dari segi konteksnya sudah memadai. Hal ini dikarenakan tujuan
pembelajaran matematika humanistik sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik
peserta didik yang semakin berkembang rasa ingin tahunya seiring perkembangan zaman,
sehingga mengarahkan guru menjadi fasilitator dan motivator mereka yang profesional.
Pembelajaran matematika humanistik mampu menjawab dan memfasilitasi kebutuhan
peserta didik saat ini, bahwa dalam belajar matematika juga diperlukan keterampilan
sosial

Dari segi input, guru dan siswa dalam pembelajaran matematika humanistik
mampu bekerja sama dengan baik sesuai dengan kapasitas tugasnya masing-masing.
Selain itu, disertai kejelasan aturan dan prosedur kerja dalam pembelajaran matematika
humanistik. Begitu pula sumber belajar yang digunakan tidak hanya berasal dari guru,
melainkan siswa dapat menggunakan buku apapun yang relevan untuk membangun
pengetahuan mereka. Tentu lebih menarik lagi karena dilengkapi penggunaaan media
belajar oleh guru selama pembelajaran berlangsung, walaupun sederhana. Dipandang dari
prosesnya, sudah berjalan dengan baik. Siswa tidak lagi dijadikan obyek belajar yang pasif
menerima informasi dan prosedur, melainkan sebagai subyek belajar yang aktif dalam
membangun pengetahuan dan keterampilannya. Selama pembelajaran matematika
humanistik berlangsung, guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Siswa aktif
mencari, menyelidiki, merumuskan, membuktikan, dan mengaplikasikan apa yang
dipelajari. Ini berakibat tidak hanya pengetahuan kognitif yang dibangun, tetapi siswa juga
dilatihkan beberapa keterampilan sosial, seperti bekerja mandiri maupun bekerjasama
dalam kelompok, bersikap kritis, kreatif, konsisten, berpikir logis, sistematis, menghargai
pendapat, jujur, percaya diri, dan bertanggung jawab. Selama pembelajaran guru
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga dalam menerima pelajaran
siswa tidak lagi merasa didoktrin, melainkan dapat belajar tanpa paksaan dan itu lebih
bermakna bagi mereka.

Dari segi produk, pembelajaran matematika humanistik menghasilkan siswa yang


aktif, kreatif dan bertanggung jawab, di samping unggul dalam pengetahuan kognitif. Ini
dikarenakan dalam pembelajarannya, guru tidak hanya menilai kognitifnya saja melainkan
juga aspek afektif dan psikomotorik. Dalam hidup bermasyarakat, siswa tidak hanya
membutuhkan pengetahuan kognitif melainkan juga nilai-nilai kehidupan dan nilai-nilai
kemanusiaan yang dapat ditumbuhkembangkan dalam pembelajaran matematika
humanistic. CIPP dalam mengevaluasi pembelajaran matematika humanistik sudah
mencakup keseluruhan aspek penting dalam evaluai. Namun, keberlanjutan informasi dan
evaluasi sangat diperlukan dalam pengembangan program pembelajaran. Meskipun
berdasarkan hasil evaluasi ternyata program pembelajaran matematika humanistik sudah

8
memadai, namun pemberian umpan balik, pemodifikasian, dan penyesuaian tetap
diperlukan, sebab sekolah selalu menghendaki adanya perubahan yang signifikan ke
depannya.

Berdasarkan kajian teoritis, CIPP dalam mengevaluasi pembelajaran matematika


humanistik, dari segi konteksnya sudah memadai. Hal ini dikarenakan tujuan
pembelajaran matematika humanistik sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik
peserta didik yang semakin berkembang rasa ingin tahunya seiring perkembangan zaman,
sehingga mengarahkan guru menjadi fasilitator dan motivator mereka yang profesional.
Pembelajaran matematika humanistik mampu menjawab dan memfasilitasi kebutuhan
peserta didik saat ini, bahwa dalam belajar matematika juga diperlukan keterampilan
social. Dari segi input, guru dan siswa dalam pembelajaran matematika humanistik
mampu bekerja sama dengan baik sesuai dengan kapasitas tugasnya masing-masing.
Selain itu, disertai kejelasan aturan dan prosedur kerja dalam pembelajaran matematika
humanistik. Begitu pula sumber belajar yang digunakan tidak hanya berasal dari guru,
melainkan siswa dapat menggunakan buku apapun yang relevan untuk membangun
pengetahuan mereka. Tentu lebih menarik lagi karena dilengkapi penggunaaan media
belajar oleh guru selama pembelajaran berlangsung, walaupun sederhana.

Dipandang dari prosesnya, sudah berjalan dengan baik. Siswa tidak lagi dijadikan
obyek belajar yang pasif menerima informasi dan prosedur, melainkan sebagai subyek
belajar yang aktif dalam membangun pengetahuan dan keterampilannya. Selama
pembelajaran matematika humanistik berlangsung, guru bertindak sebagai fasilitator dan
motivator. Siswa aktif mencari, menyelidiki, merumuskan, membuktikan, dan
mengaplikasikan apa yang dipelajari. Ini berakibat tidak hanya pengetahuan kognitif yang
dibangun, tetapi siswa juga dilatihkan beberapa keterampilan sosial, seperti bekerja
mandiri maupun bekerjasama dalam kelompok, bersikap kritis, kreatif, konsisten, berpikir
logis, sistematis, menghargai pendapat, jujur, percaya diri, dan bertanggung jawab. Selama
pembelajaran guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga dalam
menerima pelajaran siswa tidak lagi merasa didoktrin, melainkan dapat belajar tanpa
paksaan dan itu lebih bermakna bagi mereka. Dari segi produk, pembelajaran matematika
humanistik menghasilkan siswa yang aktif, kreatif dan bertanggung jawab, di samping
unggul dalam pengetahuan kognitif. Ini dikarenakan dalam pembelajarannya, guru tidak
hanya menilai kognitifnya saja melainkan juga aspek afektif dan psikomotorik. Dalam
hidup bermasyarakat, siswa tidak hanya membutuhkan pengetahuan kognitif melainkan
juga nilai-nilai kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat ditumbuhkembangkan
dalam pembelajaran matematika humanistik. CIPP dalam mengevaluasi pembelajaran
matematika humanistik sudah mencakup keseluruhan aspek penting dalam evaluai.
Namun, keberlanjutan informasi dan evaluasi sangat diperlukan dalam pengembangan
program pembelajaran. Meskipun berdasarkan hasil evaluasi ternyata program
pembelajaran matematika humanistik sudah memadai, namun pemberian umpan balik,
pemodifikasian, dan penyesuaian tetap diperlukan, sebab sekolah selalu menghendaki
adanya perubahan yang signifikan ke depannya

9
2.3 Jenis Evaluasi Berdasarkan Lingkup Kegiatan / Kerja

a. Evaluasi program pembelajaran


Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,
strategi belajar mengajar, aspek- aspek program pembelajaran yang lain.
b. Evaluasi proses pembelajaran Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses
pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang ditetapkan,
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan peserta
didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

c. Evaluasi hasil pembelajaran


Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan
pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek
kognitif, afektif, psikomotorik.

2.4Evaluasi Berdasarkan Objek dan Subjek


A. Objek Evaluasi

Objek atau sasaran evaluasi merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat untuk
dilakukan evaluasi, penilaian atau pengukuran karena keinginan untuk mendapatkan
informasi dari yang akan dijadikan evaluasi, penilaian dan pengukuran. Ada tiga objek
penilaian dalam evaluasi pembelajaran, yakni input, transformasi dan output.

 Input

10
Input (masukan) adalah bahan mentah yang akan dimasukkan dalam transformasi
pendidikan. Input penilaian adalah siswa, dan yang menjadi obyek penilaian pendidikan
pada input siswa ini terdapat tiga aspek yaitu:
1. Aspek kemampuan

Untuk dapat diterima sebagai calon peserta didik dalam rangka mengikuti program
pendidikan tertentu, maka para calon peserta didik harus memiliki kemampuan yang
sesuai atau memadai, sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran pada program
pendidikan tertentu itu nantinya peserta didik tidak akan mengalami banyak hambatan atau
kesulitan. Sehubungan dengan itu, maka bekal kemampuan yang dimiliki calon peserta
didik perlu untuk penilaian terlebihan dahulu, guna mengetahui sampai sejauh mana
kemampuan yang dimiliki oelh masing-masing calon peserta didik dalam mengikuti
program tertentu, adapun alat yang biasa dipergunakan dalam rangka penilaian
kemampuan peserta didik itu adalah tes kemampuan (aptitude test).

2. Aspek kepribadian

Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, dan menampakkan
bentuknya dalam tingkat laku. Sebelum mengikuti program pendidikan tertentu, para
calon peserta didik perlu terlebih dahulu dinilai kepribadiannya masing-masing, sebab
baik buruknya kepribadian mereka dalam psikologis akan dapat mempengaruhi
keberhasilan mereka dalam mengikuti program pendidikan tertentu. Penilaian yang
dilakukan untuk mengetahui atau mengungkapkan kepribadian seseorang adalah dengan
jalan menggunakan tes kepribadian (personality test).

3. Aspek Sikap

Sikap pada dasarnya adalah bagian dari tingkah laku manusia, sebagai segala atau
gambaran kepribadian yang memancar keluar. Karena sikap ini merupakan sesuatu yang
sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka memperoleh informasi mengenai sikap
seseorang adalah hal yang sangat penting. Karena itu maka aspek sikap perlu dinilai
terlebih dahulu bagi calon peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan tertentu.

a. Transformasi

11
Transformasi merupakan mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan
jadi. Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain:

1) Kurikulum/materi
2) Metode dan cara penilaian
3) Sarana pendidikan/media
4) Sistem administrasi
5) Pengajar dan personal lainnya.

b. Output

Output adalah bahan jadi yang dihasilkan dari proses transformasi. Dan output
penilaian pendidikan adalah siswa yang menjadi lulusan lembaga pendidikan tertentu.
Penilaian terdapat lulusan dilakukan untuk mempengaruhi seberapa besar tingkat
pencapaian/prestasi belajar siswa selama mengikuti program pembelajaran di sekolah.
Alat penilaian yang digunakan adalah tes dalam bentuk tes pencapaian atau achievement
test.

B. Subjek Evaluasi

Subjek evaluasi berarti personal yang melakukan kegiatan evaluasi dan yang
menjadi subjek evaluasi tergantug kapabilitas individu tersebut, seperti mampu
menganalisis dan meninterpretasikan hasil evaluasi. 

Dilihat dari jenis subjek penilaian:

a. Penilaian Internal

Penilaian yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya
pengajar.

12
b. Penilaian Eksternal
Penilaian yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator,
misalnya orangtua, masyarakat.

13
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu proses di mana kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala
dengan mempertimbangkan patokan-patokan tertentu,patokan itu yang mengandung baik
dan buruk,memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat.
Tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui kemajuan anak didik setelah peserta didik menyadari selama
jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama jangka
waktu tertentu.
Teknik Evaluasi adalah suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang dalam
melakukan sesuatu.Berarti teknik evaluasi adalah suatu cara yang ditempuh oleh seseorang
dalam mengadakan evaluasi. Ada dua teknik evaluasi hasil belajar peserta didik yaitu
teknik tes dan non tes. Pelaksanaan asesmen portofolio meliputi tahap-tahap : persiapan,
pelaksanaan, dan tahap penilaian

3.2Saran
Penulis Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna kedepannya
penulis akanlebih fokus dan details dalam menjelaskan makalah di atas dengan sumber
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah yang
selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

 http://maphikmah.blogspot.com/2017/01/makalah-evaluasi-hasil-belajar.html
 https://www.eurekapendidikan.com/2016/07/pengertian-penilaian- penempatan.html?
m=1
 https://www.academia.edu/27598301/Jenis-jenis_evaluasi
 https://aenyarea.wordpress.com/2012/12/10/cipp-context-input-process-and-product-
evaluation-on-humanistic-mathematics-learning/
 https://sugithewae.wordpress.com/2012/05/07/evaluasi-diagnostik-dan-remedi/
 https://nurhidayati494.wordpress.com/2014/03/01/objek-dan-subjek-evaluasi-
pendidikan/
 http://hujjahhanifa.blogspot.com/2017/07/jenis-penilaian-obyek-dan-subyek.html
 https://auliamakro.wordpress.com/evaluasi-pembelajaran/jenis-jenis-evaluasi-
pembelajaran/

15

Anda mungkin juga menyukai