Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proes kematangan
manusia, pada remaja ini terjadi perubahan yang sangat unik dan kerkelanjutan.
Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status
kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau
kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih
atau gizi kurang.
Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun
secara antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan
dengan pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status
gizi  yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT)
direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi
remaja.
Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan
masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, resiko melahirkan bayi
dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah
menunjukkan kelompok remaja mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi
tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus.
Prevalensi Anemi berkisar antara 40%, sedangkan prevalensi remaja dengan
IMT kurus berkisar antara 30%. Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini.
Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi masalah gizi
tersebut membantu upaya penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan
terfokus.
Tubuh yang berubah cepat pada masa remeja membutuhkan masukan
energi, protein dan vitamin dalam jumlah besar. Energi diperlukan sebagai
sumber tenaga sel-sel tubuh yang bekerja lebih keras untuk berkembang dan
berubah cepat. Energi ini diperoleh dari kebanyakan biji-bijian seperti beras,
jagung, kentang, dan bahan makanan lain yang mengandung karbohidrat.
Nasi, bubur, Jagung, roti, biskuit, adalah makanan olahan biji-bijian yang
menyumbang energi paling banyak bagi tubuh kita. Karena itu makanan ini
menjadi makanan pokok bagi tubuh kita. Karbohidrat adalah bahan bakar bagi
tubuh kita. Protein diperlukan sel untuk membangun diri dan berkembang.
Tanpa protein pertumbuhan tidak dapat berlangsung sempurna. Protein didapat
dari hewan dan pertumbuhan. Protein yang didapat dari hewan disebut protein
hewani, dan protein yang didapat dari tumbuhan disebut protein nabati.
Vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh sebagai zat pengatur. Sel-sel
tubuh membutuhkan vitamin dan mineral untuk metabolisme sel. Tanpa
vitamin dan mineral, sel-sel tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Sel-sel
lensa mata, misalnya, tidak dapat menyesuaikan fokus dengan baik apabila
kekurangan vitamin A.
Tanpa vitanim C metabolisme tubuh dapat terganggu dan menjadi mudah
terserang penyakit. Agar kebutuhan gizi ini terpenuhi, kita perlu makan
makanan dengan gizi seimbang supaya cerdas. Makanan dengan gizi seimbang
terdiri dari karbohidrat sebagai pemasok tenaga, protein sebagai zat pembangun
dan vitamin serta mineral sebagai zat pengatur. Inilah yang disebut sebagai
makanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah gizi pada remaja?
2. Apa yang menybabkan masalah gizi pada remaja bisa terjadi?
3. Bagaimana pola makan dan kebutuhan energi pada masa remaja?
4. Bagaimana cara mengatasi supaya masalah gizi pada remaja tidak terjadi?

C. Tujuan
1. Menjelaskan, memberitahukan pengertian gizi
2. Pentingnya gizi seimbang yang diperlukan oleh remaja dan dewasa.
3. Menanamkan gaya hidup sehat kepada remaja agar mencegah timbulnya
penyakit-penyakit pada gizi remaja.

D. Manfaat penulisan makalah


1. Bagi penulis
Membantu penulis mengetahui dan memahami secara mendalam tentang
kebutuhan gizi remaja dan dewasa.
2. Bagi Remaja dan Dewasa
Membantu remaja dan dewasa untuk mengetahui betapa pentingnya
pemenuhan gizi dalam kehidupannya sehari-hari.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme mengunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
Tak satupun jenis makanan yang menggandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kebang dan produktif.
Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan,
kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI)
saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang
penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur
zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya, dalam
pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu makanan yang
mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis
makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi
makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan
sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi
jalar, kentang, sagu, roti, dan mie. Mnyak, margarin dan santan
yangmengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber
tenaga menunjang aktifitas sehar-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangan yang berasal dari hewani
adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat
pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran buah-buahan.
Makanan ini mengandung bebagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk
melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

B. Prinsip-Prinsip Pada Remaja dan Dewasa


Masa remaja menurut WHO adalah antara 10-24 tahun, sedangkan menurut
monks (1992) masa remaja berlangsung pada umur 12-21 tahun dengan
pembagian masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-18
tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun).
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam
proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi
kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi
endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi
tubuh.
Periode andolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth
Spurt) baik tinggi badannya maupun berat badannya. Pada periode growth
spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt:
1.    Anak perempuan: antara umur 10 dan 12 tahun
2.    Anak laki-laki: antara umur 12-14 tahun
Permulaan gowth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama
melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi
oleh pertumbuhan aktifitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia
lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah berhenti.
Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk
mempertahankan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih
baik. Dengan demikian, kebutuhn akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa
sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya,
seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan
kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja dan Dewasa


1. Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang
zat gizi
2. Pekerjaan
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi
(NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51
tahun bervariasi, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang
tinggi (1958 kalori).
Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang
dari 30% dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/hari. Rata-rata RDA
kebutuhan kalsium 1000 mg. Selain itu, wanita juga harus memperhatikan
unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi
makanan kaleng atau makanan dalam kotak.

D. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi


Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat
aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan
kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman
untuk hamil.

E. Gizi Remaja Menuju Reproduksi Sehat


Remaja wanita 15-21 tahun kedudukannya sangat penting karena
merupakan persiapan calon ibu. Keadaan kesehatan remaja, erat hubungannya
dengan gizi. Kegemukan,kurang energi kronis dan anemia merupakan tiga
masalah gizi pada usia ini.
Pubertas (akil balik) adalah suatu masa pematangan kapasitas reproduksi.
Pada anak perempuan ditandai dengan menstruasi, cepat lambatnya seseorang
mengalami ubertas antara lain dipengaruhi oleh status gizi. Seorang anak yang
gizinya baik akan lebih cepat mengalami masa pubertas, sebaliknya anak yang
gizinya kurang baik akan terlambat akil baliknya. Menarche, tidak ada
ketentuan secara tepat kapan mulai akan terjadi periode yang pertama kali,
namun hal ini akan terjadi antara usia 10-14 tahun, tapi sedikit lebih awal atau
lebi lambat tidak semua anak sama. Pada remaja energi dan protein dibutuhkan
lebih banyak daripada orang dewasa, demikian pula vitamin dan mineral.
Itamin B1, B2 dan B6 sangat penting untuk metabolisme karbohidrat menjadi
energi. Demikian pula asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel
darah merah dan vitamin A untuk pertumbuhan yang diperlukan oleh jaringan.

F. Masalah Gizi Pada Remaja


1. Obesitas
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja
daripada dewasa, tetapi ada remaja yang makannya terlalu banyak melebihi
kebutuhannya sehinga menjadi gemuk. Aktif berolahraga dan melakukan
pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi
serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan
berat badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit
energi, degan demikian dapat membantu menurunkan berat badan, selain itu
serat dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menghindari ngemil
makanan/kue-kue.
2. Kurang Energi Kronis
Para remaja badan kurus disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu
berupa akibat terlalu banyak olahraga atau aktivitas fisik. Pada umumnya
adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan
berat badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor emosional
seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
3. Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum
dijumpai terutama pada perempuan. Zar besi diperlukan untuk membentuk
sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh
jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen.
Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-
laki. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka
diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging,
hati, ikan, ayam, selain itu bahan makanan yang tinggi vitamin C membantu
penyerapan zat besi.
4. Pendidikan Gizi Pada Remaja an Dewasa
Pendidikan gizi pada remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai
status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun
pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:
a. Makanlah aneka ragam makanan
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan
produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang
diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi,
mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
b. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yang cukup kalori
(energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan
konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang
berbentuk jaringan lemak.
c. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan
sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks
berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat
kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga
tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
d. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan gizi
Lemak dan minyak yang terdalam dalam makanan berguna untuk
meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A,D,E
dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan
minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.
e. Gunakan garam beryodium
Kekurangan garam beryodium dapat mengakibatkan terjadinya
penyebab penyakit godok.
f. Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi berakibat anemia gizi besi (AGB), terutama
diderita oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
g. Berikanlah ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan
MP-ASI sesudahya
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai
kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan
aspek kejiwaan.
h. Biasakan makan pagi
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahan fisik,
daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan
produktivitas kerja.
i. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya
Aman berarti bersih dan bebas kuman.
j. Lakukan aktifitas fisik secara teratur
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan,
meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses
penuaan.
k. Hindari minum minuman beralkohol
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga
menimbulkan rasa haus. Alkohol hanya menandung energi, tetapi tidak
mengandung zat lain.
l. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak
dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu
bebas dari kuman, bahan kimia dan halal. Bacalah label pada makanan
yang dikemas.

G. Penyebab Masalah Gizi pada Remaja


Pada usia sekolah, anak banyak mengikuti aktivitas, fisik maupun mental,
seperti bermain, belajar, berolahraga. Zat gizi akan membantu meningkatkan
kesehatan tubuh anak, sehingga sistem pertahanan tubuhnya pun baik dan tidak
mudah terserang penyakit. Umumnya orangtua kurang memperhatikan kegiatan
makan anaknya lagi. Mereka beranggapan bahwa anak seusia ini sudah tahu
kapan ia harus makan. Disamping itu, anak mulai banyak melakukan kegiatan
diluar rumah, sehingga agak sulit mengawasijenis makanan apa saja yang
mereka maka.
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi
dibanding anak balita. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium, flour, zat
besi, sebab pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian bertambah. Untuk
memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi, anak seusia ini membutuhkan 5 kali
waktu makan, yaitu makan pagi (sarapan), makan siang, makan malam dan 2
kali makan selingan. Perlu ditekankan pentinya sarapan supaya dapat berfikir
dengan baik dan menghindari hipoglikemi. Bila jajan harus diperhatikan
kebersihan makanan supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri dan lain-lain.
Anak remaja putri sudah mulai haid, sehingga diperlukan tambahan zat besi.

H. Pola Makan dan Kebutuhan Energi pada Masa Remaja


1. Pola makan masa remaja
a. Pengalaman baru, kegembiraan di sekolah, rasa takut terlambat sekolah.
Mengakibatkan anak sering menyimpang dari kebiasaan makannya.
b. Anak lebih aktif memilih makanan yang disukainya.
c. Anak yng memiliki aktivitas tinggi di luar rumah cenderung melupakan
waktu makan.
d. Masa remaja merupakan masa adoloseence growth spurt (buth zat gizi
yang relative tinggi).
2. Kebutuhan energi untuk remaja
a. Laki-laki
1) Usia 16 tahun memerlukan energi 3.470 kkal
2) Usia 16-19 thun menurunkan menjadi 2.900 kkal
b. Wanita
1) Usia 12 tahun memerlukan energi 2.550 kkal
2) Usia 18 tahun menurunkn mejadi 2.200 kkal
c. Perhitungan sederhana untuk kebutuhan energi pada remaja
1) Wanita=BBI x 25 kkal
2) Laki-laki=BBI x 30 kkal
3) BI=(TB-100) – 10% (TB-100)
d. Penilaian status gizi untuk usia <18 tahun
Status gizi=BB/BBI x 100%
3. Perilaku komsumsi yang salah pada remaja sekolah
Ketidaktahuan akan gizi yang benar pada usia remaja ataupun sekolah
yang menyebabkan remaja tersebut sering berperilaku komsumsi  gizi yang
salah. Berikut beberapa perilaku konsumsi gizi yang salah pada remaja /
anak sekolah :
a. Tidak mengkonsumsi menu gizi seimbang
Kebiasaan remaja dan anak yang susah makan , ini biasanya hanya
gemar pada makanan seperti mie , padahal jelas mie goring itu hanya
mengandung karbohidrat dan lemak saja.  Tidak ada sumber protein ,
vitamin dan mineral .
b. Kebiasaan tidak sarapan pagi
Makan pagi mempunyai peranan penting bagi anak remaja  yang
khususnya sekolah/kuliah, yaitu untuk pemenuhan gizi dipagi hari
dimana para remaja dan anak-anak tersebut mempunyai  aktivitas
yang sangat padat disekolah apabila anak-anak terbiasa sarapan pag,
maka akan berpengaruh terhadap kecerdasan otak, terutaa daya ingat
sehingga dapat mendukung prestasi belajar anak/remaja tersebut
kearah yang baik. Sarapan pagi merupakan pasokan energi untuk otak
yang paling baik agar dapat berkonsentrasidsekolah.
Ketika bangun pagi, gula darah dalam tubuh kita rendah karena
semalaman tidak makan. Tanpa sarapan yang cukup, otak akan sulit
berkonsentrasi disekolah/ dikampus.
c. Jajan tidak ehat disekolah/ dikampus
Anak-anak remaja tidak dapat terlepas dari makanan jajanan
disekolah. Hal ini merupakan upaya utuk memenuhi kebutuhan dan
energi karena aktivitas disekolah yang tinggi. Biasanya para remaja
sekolah ini menyukai makanan yang tinggi kalori yang bersumber dari
lemak dan gula. Padahal makanan tradisional sebetulnya kaya akan
serat dan kalorinya yang tidak terlalu tinggi.
d. Kurang mengonsumsi buah dan sayur
Anak-anak sekolah atau remaja umumnya susah apabila
mengonsumsi buah dan sayur.
Padahal buah dan sayur merupakan sumber zat gizi vitamin,
serat dan mineral. Yang tentunya sangat baik untuk kesehatan dan
kecerdasan remaja atau anak tersebut
e. Mengonsumsi Fast Food dan Junk Food
Para remaja-remaja biasanya sangat suka mengonsumsi fast food
dan junk food karena mereka terpengaruh oleh iklan-iklan yang ada
ditelevisi sehingga mereka beranggapan bahwa fast food dan junk
food menunjukan status sosial yang tinggi dan mengadung gizi yang
baik.
f. Konsumsi  Gula Berlebihan
Para remaja baik di sekolah maupun di kampus sering jajan yang
serba manis-manis seperti es, gula-gula dan sebagainya. Pada
umumnya menggunakan pemanis yang tidak aman untuk tubuh.
g. Konsumsi Natrim Berlebihan
Pada saat membeli jajanan juga biasanya para remaja suka
membeli jajanan yang mengandung tinggi garam, seperti makanan
ringan yang rasanya asin. Kelebihan natrium menyebabkan kadar
natrium dalam darah meningkat. Akibatnya volume darah juga
meningkat karena kelebihan air disebabkan osmosis. Peningkatan
volume darah menyebabkan tekanan darah naik sehingga terjadi
hipertensi.
h. Konsumsi Lemak Berlebihan
Pada remaja lebih suka makanan jajanan seperti bakso, mie
ayam, dan soto yang mengandung tinggi lemak ketimbang makan
makanan yang di masak oleh orang tua dirumah. Sehingga tubuh
remaja tersebut tinggi akan lemk dan kolesterol.
i. Mengkonsumsi Makanan Beresiko
Mengkonsumsi makanan beresiko yaitu MSG berebihan, kafein
dan pengawet serta pewarna makanan yang berbahaya. Untuk
kesehatan da berdampak buruk bagi tubuh di masa depan.
4. Kebutuhan Gizi Seimbang
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30% atau lebih dari total
asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung
tinggi lemak, gula dan natrium yang dapat meningkatkan resiko
kegemukan dan karies gigi. Oleh karen itu, remaj harus didorong untuk
lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan
merupakansuatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan
tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas meupun
kuantitas zat-zat sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
5. Energi
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk
proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan
energi dapat dilihat dri berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-
12 tahun kebutuhan energinya 50-60 kal/kg BB/hari dan usia 13-18 tahun
40-50 kal/kg BB/hari.
6. Protein
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang
berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas atau kurang, protein
akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun
sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun 55 g/ hari. Sumber protein
terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani).
Sedangkan pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
7. Lemak
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya.
Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang
sewaktu-waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan
komsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25% dari total energi per hari,
atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak
makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan
energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat menghasilkan
asupan Fe dan Za juga rendah.
8. Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat.
Golongan vitamin B yaitu B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun
niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan
dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12.
Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh atau tulang.
Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka
kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
9. Fe atau Zat Besi
Kekurangan Fe atau zat besi dalam makanan sehari-hari dapat
menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi
(AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-
kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama
dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.

I. Cara Mengatasi Supaya Masalah Gizi pada Remaja tidak terjadi


Perlu dilakukan kegiatan pendidikan, penyuluhan terutama tentang gaya
hidup yang benar, meliputi, kebiasaan sarapan pagi, menghindari untuk
merokok dan minum-minuman keras serta membiasakan hidup sehat agar
terhindar dari berbagai penyakit infeksi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang
bukan sekedar makanan akan tetapi makanan yang mengandung gizi. Masa
remaja adalah masa yang sangat rentan, kadar hormon estrogen dan progesteron
pada remaja serta hormon progesteron pada remaja pria berkembang pesat saat
ini. Faktor yang mempengaruhi gizi pada anak remaja dan dewasa antara lain:
kemampuan untuk membeli makanan, pengetahuan tentang gizi juga pekerjaan.

B. SARAN
Untuk para remaja dan dewasa menjaga agar tubuh tetap sehat dan tidak
mudah sakit maka mengkonsumsi makanan harus sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Terutama harus bisa mengkonsumsi gizi yang seimbang agar
tubuh bisa tetap sehat. Untuk bidan seharusnya bisa mensosialisasikan
pentingnya mengkonsumsi gizi yang seimbang kepada masyarakat khususnya
remaja dan dewasa.

Anda mungkin juga menyukai