Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

Percobaan ke-2

MENGENAL REAKSI – REAKSI DASAR ANORGANIK, KENDALI


TERMOKIMIA DAN KINETIKA

Tanggal Percobaan : 23 September 2019


Tanggal Pengumpulan : 30 September 2019
Dosen Pengampu : Enung Siti N, M.PKim

Disusun oleh :

Ai Cucu Karlina 1187040004


Fazriah Ulpah 1187040022
Firman Faturrahman 1187040023
M. Anwar Sadad 1187040032
Meli Nilam Cahya 1187040035

Jurusan Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

2019
I. TUJUAN
1) Mengidentifikasi reaksi-reaksi dasar anorganik.
2) Mengidentifikasi hasil reaksi asam basa dan metatesis pada larutan HCl dan
NaOH, Na2CO3 dengan HCl, amoniak dengan asam asetat, dan Na2CO3 dengan
CaCl2.
3) Mengidentifikasi hasil penguapan produk pada reaksi asam basa dan metatesis.
4) Mengidentifikasi hasil reaksi redoks pada padatan KClO3 yang dipanaskan.
5) Mengidentifikasi hasil reaksi redoks antara paku besi dengan asam sulfat.
6) Mengidentifikasi hasil reaksi redoks antara laruran AgNO3 dan NaCl yang
disimpan di tempat yang gelap dan dijemur pada sinar matahari.
7) Mengidentifikasi hasil reaksi pembentukan kompleks dan substitusi ligan pada
larutan FeCl3 dan larutan garam kalsium.
8) Mengidentifikasi hasil uji pada reaksi katalisis.
9) Mengidentifikasi jenis reaksi berdasarkan jenis kendali termokimia atau
kinetika.

II. TEORI DASAR


Senyawa anorganik didefinisikan sebagai senyawa yang melimpah di
alam (di table periodik) yang pada umumnya menyusun material/benda tak
hidup. Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam
senyawa organic. Sedangkan, yang berasal dari mineral digolongkan
senyawa anorganik (Svehla, 1990).
Asam basa didefinisikan oleh ahli kimia berabad – abad yang lalu
dalam sifat – sifat larutan air. Dalam pengertian ini, suatu zat yang larut
airnya, memerahkan lakmus biru, bereaksi dengan logam aktif untuk
membentruk hidrogen, dan menetralkan basa. Dengan mengikuti pola yang
serupa dengan suatu basa didefinisikan sebagai zat yang larutan airnya
berasa pahit, melarutkan lakmus merah menjadi biru dan menetralkan, dan
suatu asam dan basa kuat jika direaksikan akan membentuk garam dan air,
contoh : HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(I) + H2 O(l) (Achmad, 1996).
Reaksi redoks atau reaksi reduksi oksidasi merupakan reaksin kimia
yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi
yang disertai kenaikan bilangan oksidasi. Sedangkasn reaksi reduksi adalah
reaksi yang disertai dengan penurun bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi
adalah muatan yang dimiliki suatu atom jika seandainya elektron diberikan
kepada atom yang lain, sehingga keelektronegatifannya lebih besar. Untuk
atom dengan keelektronegatifannya rendah maka biloksnya bernilai negative
(Svehla, 1990).
Dalam pelaksanaan analisis anorganik kualitatif banyak digunakan
reaksi – reaksi yang menghasilkan pembentukan kompleks. Suatu molekul
kompleks terdiri dari suatu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan yang terikat
erat oleh atom pusat. Jumlah relative komponen – komponen ini dalam
kompleks yang stabil Nampak mengikuti stoikiometri tertentu. Meskipun ini
tak dapat ditafsirkan dalam lingkup valensi yang klasik. Atom pusat ini
ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu angka bulat, yang menunjukan
jumlah ligan (monodentat) yang dapat membentuk kompleks yang stabil
dengan satu atom pusat (Underwood, 2002).
Luas permukaan memiliki peranan penting dalam laju reaksi.
Apabila semakin kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang
terjadi antara partikel, sehingga laju reaksi semakin lambat. Begitupun
sebaliknya. Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia
untuk mempercepat reaksi yang zatnya tidak mengalami perubahan secara
keseluruhan. Katalis menimbulkan efek yang nyata pada laju reaksi,
meskipun dalam jumlah waktu yang sedikit (Oxtoby, 1999).
III. ALAT DAN BAHAN
Alat
No. Nama Alat Ukuran Jumlah

1 Kertas Saring - 1 buah

2 Spidol - 1 buah

3 Batang pengaduk - 1 buah


4 Neraca Analitik - 1 buah

5 Lampu Spirtus - 1 buah

6 Kertas Putih - 1 buah

7 Tabung Reaksi - 3 buah

8 Kaki Tiga - 1 buah

9 Gelas Kimia 100 ml 2 buah

10 Corong Pendek - 1 buah

11 Termometer 1500 1 buah

12 Pipet Tetes - 3 buah

13 Corong Pendek - 1 buah

14 Penjept Kayu - 1 buah

15 Labu Ukur 50 ml 1 buah

16 Gelas Ukur 100 ml, 75 ml 2 buah

17 Botol Semprot 500 ml 1 buah

18 Kaca Arloji - 1 buah

19 Spatula - 1 buah

Bahan
No. Nama Bahan Konsentrasi Jumlah
1 NaOH 6N 2 ml
2 HCl 6N 1ml
3 H2SO4 1M 2Ml
4 Na2CO3 10M 2ml
5 Na2S2O3 1M 125ml
6 NH3 0,1M 2,5ml
7 Akuades - Secukupnya
8 CH3COOH 0,01M 1ML
9 CaCl2 0,01M 2ml
10 KClO3 - 0,5 gram
11 AgNO3 0,1M 4ml
12 NaCl 0,1M 5ml
13 FeCl3 0,05M 5ml
14 EDTA 0,1M Secukupnya
15 NiSO4 - 1M 1ml
16 CuSO4 1M 20ML
17 FeSO4 1M 25 ML
18 Co(NO3)2 1M 25ML
19 Fe(NO3)3 1M 27,5ML
20 Garam Ca 0,01M 4ml
21 Plastik Mika - Secukupnya
22 Paku Besi - secukupnya

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


1. Reaksi asam basa dan metatesis
Pada percobaan ini dilakukan pereaksian yang dilanjutkan dengan
penguapan lalu diukur suhu tertinggi yang dicapai ketika penguapan dan
dilakukan di tabung reaksi, diantaranya : larutan HCl 6 M degan larutan
NaOH 6M, larutan Na2CO3 0,1 M dengan larutan 0,01 M HCl, Larutan 0,1
M Amoniak degan larutan 1 M Asam asetat, larutan 0,1 M Na2CO3 dengan
larutan 0,01 M CaCl2. Masing-masing larutan yang dipakai ialah 1ml.
2. Reaksi redoks
Pada percobaan ini dilakukan pemanasan pada KClO3 ; paku yang
dimasukan pada larutan H2SO4 ; dan pereaksian antara AgNO3 dan NaCl
lalu disaring, padatan yang terbentuk dibagi dua, satu buah disimpan
ditempat gelap dan yang satunya lagi dijemur pada sinar matahari selama 5
menit.

3. Reaksi pembentukan kompleks dan subtitusi ligan


Pada percobaan ini mulal-mula FeCl3 dilarutkan dalam aquades,
kemudian larutan ammonia ditambahkan lalu ditambahkan lagi EDTA
secara betahap sampai tidak ditemukan lagi perubahan warna. Percobaan
diulagi namun EDTA yang terlebih dahulu ditambahkan dan disusul larutan
amoniak. Perlakuan pada FeCl3 dilakukan pula pada larutan garam Kalsium
Klorida.

4. Reaksi katalis
Mula-mula kertas putih dan gelas kimia disiapkan, kemudian gambar
llingkaran denag tanda x didalammnya dibuat diatas kertas. Gelas ukur
kemudian diletakan diatas tanda silang tersebut,lalu masukan masing-
masing 50ml larutan besi (III) nitrat 1M dan natrium tiosulfat 1M pada
gelas kimia secara bersamaan, lalu ukur waktu reaksi tersebut sampai tanda
silang tak terliaht lagi dari atas gelas kimia.
V. DATA PENGAMATAN

NO PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN


1. Reaksi asam basa dan metatesis
NaOH + HCl
- Larutan HCl dipipet - HCl larutan tidak berwarna
sebanyak 1 ml - NaOH larutan tdak berwarna
- Dimasukan kedalam tabung - Setelah dicampurkan tidak ada
reaksi perubahan warna
- Ditmbahkan larutan NaOH - Setelah dipanaskan pada suhu
- Dipanaskan 110 ° C terbentuk endapan garam
- Diamati NaCl berwarna putih

NA2CO3 + HCl
- Larutan Na2CO3 0,1 M dipipet - Larutan Na2CO3 tidak berwarna
sebanyak 1 ml - Larutan HCl tidak berwarna
- Dimasukan kedalam tabung - Setelah dicampurkan tidak ada
reaksi perubaha warna
- Ditambahkan larutan HCl - Setelah dipanaskan pada suhu
- Dipanaskan 97 ° C terbentuk endapan
- Diamati berwarna putih
NH3 + CH3COOH
- Larutan NH3 dipipet sebanyak - Larutan NH3 tidak berwarna
1 ml - Larutan CH3COOH tidak
- Dimasukan kedalam tabung berwarna
reaksi - Setelah dicampurkan tidak terjadi
- Ditambahkan CH3COOH perubahan warna
- Dipanaskan - Setelah dipanaskan pada suhu 95
- Diamati ℃ larutan habis menguap
Na2CO3 + CaCl2
- Larutan Na2CO3 dipipet 1 ml - Larutan Na2CO3 tidak berwarna
- Dimasukan kedala tabung - Larutan CaCl2 tidak berwarna
reaksi - Setelah dicampurkan larutan
- Ditambahkan larutan CaCl2 sedikit berkeruh
- Dipanaskan - Setelah dipanaskan pada suhu 98
- Diamati ℃ menguap habis
2. Reaksi redoks
KClO3 - KClO3 padatan Kristal berwarna
- Ditimbang padatan putih
- Dimasukan kedalam tabung - KClO3 0,5104 gram
reaksi - Setelah dipanaskan mencair
- Dipanaskan - Setelah beberapa saat cairan
- Diamati menggumpal / mengkristal
kembali berwarna putih
H2SO4 + PAKU
- Larutan H2SO4 dipipet - Larutan H2SO4 tidak berwarna
sebanyak 4ml - Paku berwarna cokelat dan
- Dimasukan kedalam tabung berkarat
reaksi - Setelah paku dimasukan timbul
- Dimasukan paku gelembung gas pada permukaan
- Dimati paku, dan karat sedikit meluruh
didasar tabung
AgNO3 + NaCl
- Laruta AgNO3 dipipet - Larutan AgNO3 tidak berwarna
sebanyak 4 ml - Larutan NaCl tidak berwarna
- Dimasukan kedalam tabung - Setelah ditambahkan terbentuk
reaksi endapan berwarna putih keabuan
- Ditambahkan larutan NaCl - Endapan 1 setelah disimpan
sebanyak 4 ml selama 5 menit ditempat panas
- Disaring berwarna hitam
- Endapan dibagi 2 - Endapan 2 setelah didiamkan
- Endapan 1 disimpan ditempat selama 5 menit ditempat gelap
terang selama 5 menit berwarna putih keabuan
- Endapan 2 disimpan ditempat
gelap selama 5 menit
3. Pembentukan senyawa kompleks
dan substitusi ligan
FeCl3 + NH3 + EDTA
- Larutan FeCl3 dipipet - FeCl3 larutan berwarna kuning
sebanyak 1 ml dan dimasukan - NH3 larutan tidak berwarna
ke tabung reaksi - EDTA larutan tidak bewarna dan
- Dilarutkan dengan akuades sedikit keruh
- Ditambahkan NH3 1 ml - FeCl3 + NH3 menjadi larutan
- Ditambahkan EDTA 1 ml brwarna jingga terdapat sedikit
- Diamati endapan
- FeCl3 + NH3 + EDTA menjadi
larutan tidak berwarna dan
endapan yang terbentuk sedikit
FeCl3 + EDTA + NH3
- Larutan FeCl3 dipipet - FeCl3larutan berwarna kuning
sebanyak 1 ml - NH3 laruta tidak berwarna
- Diasukan ke tabung reaksi - EDTA larutan tidak berwarna dan
dan dilarutkan dengan sedikit berkeruh
akuades - FeCl3 + EDTA menjadi larutan
- Ditamhkan larutan EDTA 1 berwarna kuning dan tidak
ml tedapat endapan
- Ditambahkan NH3 1ml - FeCl3 + EDTA + NH3 menjadi
- Diamati larutan berwarna kuning pudar
dan tidak terdapat endapan

CaCl2 + NH3 + EDTA


- Larutan CaCl2 dipipet 1 ml - CaCl2 larutan tidak berwarna
- Dimasukan ke tabung - NH3 larutan tidak berwarna
reaksidan dilarutkan dengan - EDTA larutan tidak berwarna dan
akuades sedikit berkeruh
- Ditambahkan larutan NH3 - CaCl2 + NH3 menjadi larutan
- Ditambahkan larutan EDTA tidak berwarnadan tidak ada
- Diamati endapan
- CaCl2 + NH3 + EDTA menjadi
larutan tidak berwarna dan tidak
ada endapan
CaCl2 + EDTA + NH3
- Larutan CaCl2 dipipet 1 ml - CaCl2 larutan tidak berwarna
- Dimasukan ke tabung reaksi - EDTA larutan tidak berwarna
dan dilarutkan dengan sedikit berkeruh
akuades - NH3 larutan tidak berwarna
- Ditambahkan larutan EDTA - CaCl2 + EDTA menjadi larutan
- Ditanbahkan larutan NH3 tidak berwarna dan tidak ada
- Diamati endapan
- CaCl2 + EDTA + NH3 menjadi
larutan tidak berwarna dan tidak
ada endapan
4. Reaksi katalisis
- Larutan Na2S2O3 dimasukan - Na2S2O3 larutan tak berwarna
kedalam gelas kimia - Fe(NO3)3 larutan berwarna
sebanyak 50 ml cokelat
- Diletakan diatas kertas yang - Setelah dicampurkan larutan
sudah diberi tanda ¿ ) berubah menjadi berwarna hitam
- Ditambahkan larutan sampai tanda (X) pada atas kertas
Fe(NO3)3 50 ml , sambil tidak terlhat lagi
diaktifkan stopwatch - Waktu yang dierlukan untuk
- Diamati dan dicatat waktunya bereaksi 1,08 menit

LAMPIRAN
1. Reaksi asam basa metatesis
( HCl + NaOH) (Na2CO3 + HCl)

(NH3 + CH3COOH) (Na2CO3 + CaCl2 )

2. Reaksi redoks

(KClO3) (paku +H2SO4) (AgNO3 + NaCl) (endapan)

3. Reaksi pembentukan kompleks dan substitusi ligan

(FeCl3 + NH3 (FeCl3 + EDTA (CaCl2 + NH3 (CaCl2 + EDTA


+ EDTA) +NH3) + EDTA) + NH3)

4. Reaksi katalisis
(Fe(NO3)3 + Na2S2O3)

Anda mungkin juga menyukai