REZA ARTAMEVIA
412 17 025
3 D4 JASA KONSTRUKSI
1
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
METODE PENGOLAHAN AIR DAN
PENYEDIAAN AIR BERSIH
3. Apakah anda dapat menjelaskan fungsi dari berbagai bangunan bangunan instalasi
pengolahan air bersih/minum?
Jawab :
1) Bangunan Intake
Secara umum terdapat beberapa fungsi bangunan intake, yaitu :
a) Mengumpulkan air dari sumber untuk menjaga kuantitas debit air yang di
butuhkan oleh instalasi
b) Menyaring benda-benda kasar dengan menggunakan bar screen
c) Mengambil air baku sesuai debit yang diperlukan instalasi pengolahan yang di
rencanakan demi menjaga konntinuitas penyediaan dan pengambilan air dari
sumbernya
2) Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) adalah sistem atau
sarana yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitaas air baku (influent)
terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang diinginkan sesuai
standar mutu atau siap untuk di konsumsi.
3) Reservoir
Konstruksi Reservoir dalam Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan
Air (IPA) berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan.
8. Apakah anda dapat mengetahui prinsip atau metode yang sering digunakan dalam
proses desinfeksi pada Instalasi Pengolahan Air Minum?
Jawab :
Adapun prinsip / metode yang sering digunakan dalam proses desinfeksi pada Instalasi
Pengolahan Air Minum adalah chlorinasi dengan menggunakan klor sebagai desinfektan.
Hal tersebut berdasarkan pertimbangan, sebagai berikut:
Harga senyawa klor yang relatif murah dan mudah didapat
Kemampuan klor dalam membunuh bakteri (agen desinfektan) yang baik
Selain berfungsi membunuh bakteri, color juga berfungsi sebagai oksidan zat-zat organic
dan ion-ion logam (Fe, Mn, HS) serta dapat mengurangi rasa dan bau dan menghilangkan
amoniak (NH.).
Reaksi klor yang terjadi adalah sebagai berikut:
REZA ARTAMEVIA
412 17 025
3 D4 JASA KONSTRUKSI
1
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
METODE PENGOLAHAN AIR DAN
PENYEDIAAN AIR BERSIH
Ca(Ocl)2 + 2H2O 2HOCI + Ca(OH) 2
HOCI OCI- +H+
Dosis clour dihitung dengan cara Breakpoint Chlorination (BPC) dan sisa chlor. Jika
kurang maka desinfeksi menjadi tidak efisien (gagal) dan bila berlebih maka akan
menyebabkan rasa dan bau yang tidak enak didalam air minum.
Break Point Chlorination (BPC) memberikan indikasi bahwa:
◦ Semua zat yang dapat teroksidasi, telah teroksidasi tuntas.
◦ Ammonia hilang sebagai N2
◦ Masih ada residu klor aktif terlarut untuk desinfeksi dalam sistem distribusi.
Sisa clour dalam air diperlukan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri selama
perjalanan air sampai ke konsumen. Biasanya sisa klor tergantung dari jarak yang
ditempuh, pH dan temperatur air. Untuk jarak yang tidak begitu jauh, sisa klor cukup 0,2
- 0,4 mg/l. Pembubuhan klor dilakukan pada bak kontaktor yang berupa saluran berbelok-
belok dengan aliran horizontal untuk mendispersikan klor pada air baku untuk mencapai
kondisi yang homogen.
9. Apakah anda dapat memeriksa campuran bahan kimia dalam proses koagulan ?
Jawab :
Campuran bahan Kimia dalam proses koagulan yang paling umum digunakan dalam
proses pengolahan air minum adalah garam besi (ion Fe3+) atau Aluminium (ion Al3+)
yang terdapat didalam bentuk yang berbeda-beda seperti Bongkah, Bubuk, Cairan, dan
Kristal Halus.
REZA ARTAMEVIA
412 17 025
3 D4 JASA KONSTRUKSI
1
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
METODE PENGOLAHAN AIR DAN
PENYEDIAAN AIR BERSIH
b. Bangunan Filter
Rapid Sand Filter
REZA ARTAMEVIA
412 17 025
3 D4 JASA KONSTRUKSI
1
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
METODE PENGOLAHAN AIR DAN
PENYEDIAAN AIR BERSIH
c. Bangunan Disinfeksi
Skema Bak Kontak Klorinasi
REZA ARTAMEVIA
412 17 025
3 D4 JASA KONSTRUKSI
1
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
METODE PENGOLAHAN AIR DAN
PENYEDIAAN AIR BERSIH
REZA ARTAMEVIA
412 17 025
3 D4 JASA KONSTRUKSI
1