Rahmadona Syukri (1701039. Vi A) - FT Ii-Hipertensi PDF
Rahmadona Syukri (1701039. Vi A) - FT Ii-Hipertensi PDF
Tugas 1
“Hipertensi”
Oleh :
No. BP : 1701039
Kelas : VI A
PADANG
2020
HIPERTENSI
Derajat Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi
adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas batas normal atau
optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. Penyakit ini
dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap
hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya (Purnomo, 2009).
Pada kebanyakan pasien, hipertensi disebabkan oleh etiologi patofisiologis yang tidak
diketahui (hipertensi esensial atau primer). Bentuk hipertensi ini tidak bisa disembuhkan,
tetapi bisa dikendalikan. Sebagian kecil pasien memiliki penyebab spesifik hipertensi
(hipertensi sekunder). Ada banyak penyebab sekunder potensial yang merupakan kondisi
medis bersamaan atau diinduksi secara endogen. Jika penyebabnya dapat diidentifikasi,
hipertensi pada pasien ini dapat dikurangi atau berpotensi disembuhkan (Dipiro, 2011).
b. Hipertensi sekunder
- Meliputi 5-10% kasus hipertensi merupakan hipertensi sekunder dari penyakit
komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah.
4. JELASKAN FAKTOR RESIKO HIPERTENSI !
a. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
Usia
Jenis kelamin
Keturunan (genetik)
b. Faktor risiko yang dapat diubah
Kegemukan (obesitas)
Psikososial dan stress
Merokok
Olahraga
Konsumsi alkohol berlebih
Komsumsi garam berlebihan
Hiperlipidemia/Hiperkolestrolemia
Renin disintesis dan disimpan dalam bentuk inaktif yang disebut prorenin dalam sel-
sel jukstaglomerular (sel JG) pada ginjal. Sel JG merupakan modifikasi dari sel-sel otot polos
yang terletak pada dinding arteriol aferen tepat di proksimal glomeruli. Bila tekanan arteri
menurun, reaksi intrinsik dalam ginjal itu sendiri menyebabkan banyak molekul protein
dalam sel JG terurai dan melepaskan renin. Angiotensin II adalah vasokonstriktor yang
sangat kuat dan memiliki efek-efek lain yang juga mempengaruhi sirkulasi. Selama
angiotensin II ada dalam darah, maka angiotensin II mempunyai dua pengaruh utama yang
dapat meningkatkan tekanan arteri. Pengaruh pertama, yaitu vasokonstriksi, timbul dengan
cepat. Vasokonstriksi terjadi terutama pada arteriol dan sedikit lemah pada vena. Cara kedua
dimana angiotensin II meningkatkan tekanan arteri adalah dengan bekerja pada ginjal untuk
menurunkan ekskresi garam dan air.
1. Hipertensi tahap 1
Dimana hipertensi tahap ini ditandai dengan tekanan darah sistole berkisar 140-
159 mmHg atau tekanan darah diastolenya berkisar antara 90-99 mmHg.
Hipertensi tahap 1 ini dapat diobati dengan menggunakan pengobatan terapi tunggal,
yaitu obat-obat golongan:
ACE Inhibitor [A-1]
ARB [A-2]
CCB [A-1] or thiazide-type diuretic [A-1]
Kombinasi kedua obat tersebut [B-2].
2. Hipertensi Tahap 2
Dimana hipertensi tahap ini ditandai dengan tekanan darah sistole sama atau besar
dari 160 mmHg atau tekanan darah diastolenya sama atau besar dari 100 mmHg.
Hipertensi tahap 2 ini dapat diobati dengan menggunakan pengobatan dengan
kombinasi obat yang direkomendasikan,yaitu:
ACE Inhibitor/ ARB dengan thiazide-type diuretic [B-2]
ACE Inhibitor/ ARB dengan CCB [A-2]
Untuk hipertensi ini bisa digunakan farmakoterapi standar dengan diuretik dengan
ACE Inhibitor/ ARB. Kemudian tambahkan obat-obat golongan β-Blocker. Bisa
juga dengan terapi tambahan antagonis Aldosteron
2. Infark miokard.
Untuk hipertensi ini bisa digunakan farmakoterapi standar β-Blocker dengan
tambahan ACE inhibitor/ ARB
3. Penyakit pembuluh darah koroner.
Untuk hipertensi ini bisa digunakan farmakoterapi standar β-Blocker dengan
tambahan ACE inhibitor/ ARB dengan farmakoterapi tambahan CCB dan Diuretik
tiazid.
4. Diabetes melitus
Dipiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V. 2015. Pharmacotherapy
Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill Education Companies, Inggris.
Dipiro, J.,T., Talbert, R.,L., Yee, G.,C., Matzke, G.,R., Wells, B., G., and Posey L.M. 2011.
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 8th ed., Mc Graw Hill, United State of
America.
Guyton AC and Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Alih Bahasa : Irawati setiawan,
LMA Ken Ariata Tengadi, Alex Santoso. Jakarta : EGC.
Infodatin. 2014. Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Kuswardhani, RAT. 2006. Penatalaksanaan hipertensi pada lanjut usia. Jurnal Penyakit Dalam.
7(2):135-40.
Nuraima, A. 2012. Faktor risiko hipertensi pada masyarakat di Desa Kabongan Kidul
kabupaten Rembang [Laporan Penelitian]. Semarang: Universitas Diponegoro.
Purnomo, H. 2009. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Yang Paling Mematikan. Yogyakarta:
Buana Pustaka.