Anda di halaman 1dari 17

Lampiran 1.

Data Penelitian

Gambar 5. Identifikasi Tanaman Daun Sirih (Piper betle L.)

44
Lampiran 1. Lanjutan

Gambar 6. Certicate of Analysis Kuersetin

45
Lampiran 1. Lanjutan

Gambar 7. Certicate of Analysis Katekin

46
Lampiran 1. Lanjutan

Gambar 8. Certicate of Analysis Folin Ciocalteu

47
Lampiran 1. Lanjutan
Tabel I. Hasil Uji Kualitatif Sirih Secara Reaksi Warna

No Kandungan Pereaksi Parameter Hasil


Senyawa
1 Alkaloid Wagner Jika (+) alkaloid terbentuk (-)
endapan kemerahan
Mayer Jika (+) maka terbentuk (-)
endapan putih atau kuning
Boucrhadat Jika (+) maka terbentuk (-)
endapan coklat sampai
hitam

2 Flavonoid 1,25 mL Jika (+) flavonoid maka (+)


ramuan + 1 terbentuk warna merah
mL etanol jingga
95% + 0,1 mg
serbuk
Magnesium +
10 tetes asam
klorida pekat
3 Fenol 1 mL ramuan + Jika (+) Fenol apabila (+)
3 tetes Folin- terbentuk warna hijau
Ciocalteu kehitaman
4 Saponin 1 mL ramuan + jika (+) saponin (+)
10 mL air maka terbentuk 1-10
panas, kocok + cm lapisan busa
3 tetes HCl 2
N
5 Tanin 1 mL ramuan + jika (+) Tanin terbentuk (+)
3 tetes tetes hijau gelap atau hijau
FeCl3 kebiruan
6 Steroid dan 1,25 mL ramuan Jika (+) steroid (-)
Terpenoid + n-heksan 10 ditandai warna
mL, ambil 5 biru
tetes + 3 tetes
Jika (+) terpenoid
asam asetat
anhidrat + 1 tetes ditandai warna
asam sulfat merah
pekat
7 Minyak atsiri 10 mL + 1 mL Jika (+) minyak atsiri (+)
etanol 96%, ditandai dengan bau khas
dipanaskan di yang dihasilkan oleh
atas penangas air residu

Keterangan : (+ ) = Terkandung adanya senyawa kimia


( - ) = Tidak terkandung adanya senyawa kimia

48
Lampiran 1. Lanjutan

Absorban

gelombang (nm)
Panjang

Gambar 9. Spektrum Absorban dengan Panjang Gelombang Kuersetin

Konsentrasi 50 µg/mL

No Panjang gelombang (nm) Absorban

1 426,50 0,317

49
Lampiran 1. Lanjutan

Tabel II. Serapan berbagai konsentrasi kuersetin pada panjang gelombang

serapan maksimum 426,50 nm

Konsentrasi (𝜇g/mL) Absorban


40 0,224
50 0,298
60 0,376
70 0,449
80 0,514

Kurva Kalibrasi Kuersetin


0.8
0.7
0.6 f(x) = 0.0146 x + 0.0115999999999999
R² = 0.999339899334649
0.5
absorban

0.4
0.3
0.2
0.1
0
20 25 30 35 40 45 50
konsentrasi (µg/mL)

Gambar 10. Kurva Kalibrasi berbagai konsentrasi larutan standar kuarsetin

50
Lampiran 1. Lanjutan

terhadap nilai serapannya pada panjang gelombang maksimum 426,50 nm

orban
Abs

Panjang gelombang (nm)

Gambar11. Spektrum Absorban dengan Panjang Gelombang Asam Galat

Konsentrasi 1 µg/mL

No Panjang gelombang (nm) Absorban

1 736,00 0,283

51
Lampiran 1. Lanjutan

Tabel III. Serapan berbagai konsentrasi asam galat pada panjang gelombang

serapan maksimum 736,00 nm

Konsentrasi (𝜇g/mL) Absorban


10 0,269
15 0,357
20 0,447
25 0,538
30 0,626

Gambar 12. Kurva Kalibrasi berbagai konsentrasi larutan standar asam galat

52
Lampiran 1. Lanjutan

terhadap nilai serapannya pada panjang gelombang maksimum 736,00 nm

orban
Abs

Panjang gelombang (nm)

Gambar 13. Spektrum Absorban dengan Panjang Gelombang Katekin

Konsentrasi 40 µg/mL

No Panjang gelombang (nm) Absorban

1 280,00 0,568

53
Lampiran 1. Lanjutan

Tabel IV. Serapan berbagai konsentrasi katekin pada panjang gelombang

serapan maksimum 280,00 nm

Konsentrasi (𝜇g/mL) Absorban


25 0,376
30 0,453
35 0,518
40 0,597
45 0,669

54
Lampiran 1. Lanjutan

Kurva Kalibrasi Katekin


0.8
0.7
0.6 f(x) = 0.0146 x + 0.0115999999999999
R² = 0.999339899334649
0.5
absorban

0.4
0.3
0.2
0.1
0
20 25 30 35 40 45 50
Konsentrasi (µg/mL)

Gambar 14. Kurva Kalibrasi berbagai konsentrasi larutan standar katekin

terhadap nilai serapannya pada panjang gelombang maksimum 280,00 nm

Bercak Bercak
Sampel Pembanding

55
Lampiran 1. Lanjutan

Gambar 15. Pola kromatografi lapis tipis ramuan daun sirih di bawah sinar

UV 254 nm

Keterangan :

1.
Fase gerak : Toluen : aseton : asam format (5 : 4 : 1)

2.
Fase diam : Silika Gel F254

3.
Larutan pembanding : Katekin

4.
Penampakan noda : UV 254

5.
Bercak : bercak ramuan dan pembanding

Tabel V. Data hasil pengukuran pola KLT ramuan daun sirih

Plat Noda Jarak Tempuh Jarak Tempuh Nilai Rf

Bercak Fase Gerak

Katekin 3,5 5 0,7

Ramuan Sirih 3,6 5 0,72

56
Lampiran 1. Lanjutan

Bercak
Bercak
Sampel
Pembanding

Gambar 16. Pola kromatografi lapis tipis ramuan daun sirih di bawah sinar

UV 254 nm

Keterangan :

1.
Fase gerak : Kloroform : aseton : asam format (10 : 2 : 1)

2.
Fase diam : Silika Gel F254

3.
Larutan pembanding : Kuersetin

4.
Penampakan noda : UV 254

5.
Bercak : bercak ramuan dan pembanding

Tabel V. Data hasil pengukuran pola KLT ramuan daun sirih

Plat Noda Jarak Tempuh Jarak Tempuh Nilai Rf

57
Lampiran 1. Lanjutan

Bercak Fase Gerak

Kuersetin 3,9 5 0,78

Ramuan Sirih 4 5 0,8

2,9 5 0,58

Tabel VI. Hasil Kadar Flavonoid Total dari Ramuan Daun Sirih

Sampel Pengulangan Absorban Kadar Persentase Kadar

(%)

Ramuan 1 0,227 4,017 mg 40,17 %

2 0,253 4,373 mg 43,73 %


Daun Sirih

3 0,268 4,578 mg 45,73 %

Jumlah 129,63 %

Rata-Rata 43,21 %

Tabel VII. Hasil Kadar Fenol Total dari Ramuan Daun Sirih

Sampel Pengulangan Absorban Kadar Persentase Kadar

(%)
mg
Ramuan 1 0,397 1,717 17,17 %

58
Lampiran 1. Lanjutan

Daun Sirih 2 0,340 1,399 mg 13,99 %

3 0,344 1,421 mg 14,21 %

Jumlah 45,37 %

Rata-Rata 15,12 %

Tabel VIII. Hasil Kadar Saponin Total dari Ramuan Daun Sirih

Sampel Hasil Cawan Hasil Cawan Kosong + Hasil % Kadar

Kosong (W0) Pengeringan

(W1)

Ramuan 57,3209 g 57,5531 g 1,161 %

Daun Sirih

Tabel IX. Hasil Kadar Tanin Total dari Ramuan Daun Sirih

Sampel Pengulangan Absorban Kadar Persentase Kadar

(%)

Ramuan 1 0,310 2,044 mg 20,44 %

2 0,323 2,133 mg 21,33 %

59
Lampiran 1. Lanjutan

Daun Sirih 3 0,346 2,29 mg 22,9 %

Jumlah 64,67 %

%
Rata-Rata 21,55

60

Anda mungkin juga menyukai