PROSEDUR KERJA
Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
2. Grafik
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 5 10 15 20 25 30
Konsentrasi larutan standar besi (II) (ppm)
3. Analisis Data
a = 0,0135x
b = 0,1072
Ditanyakan: x ....?
Penyelesaian:
y = ax +b
x = 18,35 ppm
B. Pembahasan
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat
manusia dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak
akan tergantikan dengan oleh senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan yang
dilakukan manusia membutuhkan air. Air yang digunakan manusia adalah air
Kadar besi (Fe) dalam air dapat ditentukan dengan metode spektrofotometer
UV-Vis yang didasarkan pada cahaya yang diabsorbsi atau ditransmisikan oleh
sampel. Larutan besi (Fe) yang tidak berwarna harus dikomplekskan terlebih dahulu
Percobaan penentuan kadar besi ini kami lakukan dengan menggunakan deret
larutan standar Fe(II) 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan 5 ppm yang dibuat dengan
melarutkan Fe(II) 100 ppm. Sebelum melakukan penentuan kadar pada beberapa
deret larutan tersebut, kami membuat larutan blanko terlebih dahulu. Larutan blanko
merupakan larutan yang tidak mengandung analat untuk dianalisis (Basset 1994).
Larutan blanko digunakan sebagai kontrol dalam suatu percobaan sebagai nilai 100%
transmittans. Tujuan pembuatan larutan blanko ini adalah untuk mengetahui besarnya
Setelah membuat larutan blanko, kami membuat deret larutan standar Fe (II)
dibuat dari pengenceran larutan baku Fe (II) 100 ppm. Sebelum membuat deret
larutan, praktikan harus menghitung terlebih dahulu besar volume Fe (II) yang harus
ditambahkan dalam larutan. Setelah semua larutan masuk dalam labu takar, praktikan
Metoda spektrofotometri uv-vis adalah salah satu metoda analisis kimia untuk
menentukan unsur logam, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Analisis
secara kualitatif berdasarkan pada panjang gelombang yang ditunjukkan oleh puncak
spektrum (190 nm s/d 900 nm), sedangkan analisis secara kuantitatif berdasarkan
pada penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media. Pembentukan warna
dilakukan dengan cara menambahkan bahan pengompleks yang selektif terhadap
mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Syarat analisis menggunakan visibel adalah cuplikan yang dianalisis bersifat stabil
membentuk kompleks dan larutan berwarna. Oleh karena itu, dalam pennetuan kadar
menjadi Fe.
larutan sampel dan semua deret larutan yang telah dibuat. Pengukuran besar
karena logam besi mempunyai panjang gelombang lebih dari 400 nm, sehingga jika
510 nm. Selanjutnya kami memasukkan larut an blanko ke dalam kuvet, kemudian
larutan sampel dan deret larutan ke dalam kuvet, dan mengukur absorbansinya secara
blanko terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengkaliberasi alat. Kemudian
melihat angka yang ditunjukkan pada indicator alat, apabila angka telah berhenti
maka pengukuran telah selesai. Maka, praktikan telah mendapatkan hasil pengukuran
absorbansi dan membaca hasil pengukuran yang tertera pada layar minotor
spetrofometer.
semakin tinggi konsentrasi larutan, maka semakin besar pula besar absoransi larutan,
sehingga dapat dikatakan bahwa konsentrasi larutan berbanding lurus dengan besar
absorbansi. Hal ini disebabkan karena pada konsentrasi yang tinggi, jarak antar
partikel zat menjadi sangat rapat, yang akan mempengaruhi distribusi muatan, dan
mengubah cara molekul melakukan serapan. Dari hasil analisis data didapatka nilai X
sebesar 18,35 ppm logam yang terdapat dalam sampel air sumur tersebut, dimana
menurut KEMENKES untuk air minum kandungan besi dalam air hanya berkisar
antara 0,3-1 ppm berarti dapat disimpulkan bahwa air tersebut tidak layak untuk
diminum.
DARTAR PUSTAKA
Flogeac, K. Emmanuel G. dan Michel A. 2015, Adsorption of several metal ions onto
a model soil sample: Equilibrium and EPR studies, Journal of Colloid and
Interface Science, 286.
Hapsari, D. 2015, Kajian Kualitas Air Sumur Gali dan Perilaku Masyarakat di
Sekitar Pabrik Semen Kelurahan Karangtalun Kecamatan Cilacap Utara
Kabupaten Cilacap, Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, ISSN: 2085-
1227.
Shah, R.S. Rutuja R.S, Rajashri B.P dan Pranit, P.G. 2015, UV-Visible Spectroscopy-
A Review, International Journal of Institutional Pharmacy and Life Sciences
5(5).
Sulistyorini, I.S. Muli E. dan Adriana S.A. 2016, Analisis Kualitas Air pada
Sumber Mata Air di Kecamatan Karangan dan Kaliorang Kabupaten Kutai
Timur, Jurnal Hutan Tropis 4(1).