Kelompok : 7
Kelas : 2C - D3 Teknik Kimia
V1 . M1 = V2 . M2
10 . M1 = 4,7 . 0,1
M1 = 0,047 M
V1 . M1 = V2 . M2
10 . M1 = 5 . 0,1
M1 = 0,050 M
B. Penentuan konsentrasi Ekstrak (Y)
V1 . M1 = V2 . M2
10 . M1 = 13,8 . 0,1
M1 = 0,138 M
V1 . M1 = V2 . M2
10 . M1 = 21,5 . 0,1
M1 = 0,215 M
V1 . M1 = V2 . M2
10 . M1 = 23,1 . 0,1
M1 = 0,231 M
R² = 0.9995
0,15
(M)
0,1
0,05
0
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06
Konsentrasi Rafinat
(M)
Volume sampel : 15 ml
Volume NaOH : 0,1 M
A. Penentuan Konsentrasi Rafinat (X2)
V1 . M1 = V2 . M2
15 . M1 = 2,3 . 0,1
M1 = 0,015 M
V1 . M1 = V2 . M2
15 . M1 = 1,5 . 0,1
M1 = 0,01 M
V1 . M1 = V2 . M2
15 . M1 = 1,2 . 0,1
M1 = 0,008 M
V1 . M1 = V2 . M2
15 . M1 = 1,7 . 0,1
M1 = 0,01 M
V1 . M1 = V2 . M2
15 . M1 = 3,7 . 0,1
M1 = 0,03 M
V1 . M1 = V2 . M2
15 . M1 = 7,7 . 0,1
M1 = 0,05 M
t = 2 menit
0,17−0,015
koef. perpindahan massa = 22.56 𝑥 1,157 = 5,9 x 10-3
t = 3 menit
0,17−0,010
koef. perpindahan massa = 22.56 𝑥 1,135 = 6,3 x 10-3
t = 5 menit
0,17−0,008
koef. perpindahan massa = 22.56 𝑥 1,123 = 6,4 x 10-3
Prinsip ekstraksi adalah proses pemisahan dua komponen (solute dan diluent) dengan
menambahkan komponen ketiga (solvent). Praktikum ini memisahkan larutan asam propionat
(solute) yang terlarut dalam TCE (diluent) menggunakan air (solvent). Hasil dari proses ekstraksi
didapat ekstrak yang terdiri dari air-asam propionat dan rafinat yang terdiri dari sisa asam
propionat dan TCE.
Pemisahan asam propionat dari pelarut TCE tidak menggunakan proses distilasi melainkan
menggunakan proses ekstraksi atas dasar karena kedua komponen yang akan dipisah memang
memiliki rentang titik didih yang berjauhan (titik didih asam propionat 141°C dan titik didih TCE
87,2°C) namun kedua komponen tersebut memiliki sifat sama-sama mudah menguap atau
volatility kedua komponen hampir sama. Proses distilasi dapat digunakan saat memisahkan produk
hasil proses ekstraksi yaitu ekstrak yang terdiri dari asam propionat dan air guna untuk
mendapatkan solute yang lebih murni.
Penentuan nilai koefisien distribusi dengan cara mencampurkan TCE dan air dengan perbandingan
volume 50:50 dalam corong pisah kemudian ditambah asam propionat dengan variasi volume 0,3
0,7 dan 1 ml. Fungsi penambahan air (solvent) agar terjadi kontak antara larutan campuran TCE –
Asam Propionat – Air. Perpindahan massa asam propionat dari fasa organik (TCE) ke fasa air
disebabkan oleh adanya gaya dorong (driving force) yaitu perbedaan konsentrasi asam propionat
dalam TCE dan air. Kemudian ketiga campuran dalam corong pisah dikocok untuk memperbesar
luas bidang kontak antara kedua pelarut (TCE dan air) sehingga distribusi molekul-molekul
ekstrak yang terlarut menjadi lebih mudah terjadi. Campuran dalam corong pisah terpisah menjadi
dua lapisan yaitu lapisan atas (ekstrak) dan lapisan bawah (rafinat). Hal tersebut dapat terjadi
karena adanya perbedaan densitas pada kedua pelarut fasa solvent dan fasa diluent. Densitas fasa
solvent air 997 kg/m3 sedangkan densitas fasa diluent (TCE) 1,46 kg/m3. Berdasarkan densitasnya
dapat dipastikan bahwa lapisan atas merupakan gabungan asam propionat-air sedangkan lapisan
bawah (lapisan yang lebih berat) merupakan sisa asam propionat-TCE. Harga koefisien distribusi
yang didapat ialah 4,6. Menurut modul praktikum, “harga koefisien distribusi besar maka solvent
yang dibutuhkan lebih sedikit”. Harga koefisien distribusi 4,6 cukup besar karena jumlah solvent
air yang dibutuhkan saat proses ekstraksi tidak terlalu banyak bahkan kurang dari 5 liter/menit
pada waktu ektraski 2 menit laju alir air 4,65 L/menit; waktu ekstraksi 3 menit laju alir air 1,6
L/menit; saat 5 menit laju alir air 0,972 L/menit.
Seiring bertambahnya waktu proses ekstraksi konsentrasi ekstrak dan nilai koefisien perpindahan
massa semakin meningkat. Pada t: 2 menit konsentrasi ekstrak 0,01 M koef perpindahan massa 5,9
x 10-3; t: 3 menit konsentrasi ekstrak 0,03 M koef perpindahan massa 6,3 x 10-3; dan t: 5 menit
konsentrasi ekstrak 0,05 M dengan koef perpindahan massa 6,4 x 10-3. Kenaikan konsentrasi dan
koefisien perpindahan massa asam propionat dari TCE menuju air tiap satuan waktu pada
diimbangi dengan menurunnya konsentrasi asam propionat dalam rafinat (sisa) yaitu 0,015; 0,010
M; 0,008 M.
Oleh : Fristantia Afininnisa (181411077)
Pada praktikum kali ini, kami melakukan percobaan ekstraksi cair-cair yang bertujuan
untuk memisahkan TCE sebagai diluent dengan Asam Propionat sebagai solut menggunakan air
sebagai pelarut atau solvent. Hal pertama yang dilakukan yaitu mengkalbrasi pompa menggunakan
air, hal ini bertujuan untuk menentukan berapa nilai yang harus di-setting pada pompa stroke agar
umpan yang mengalir sesuai dengan laju alir yang diinginkan. Lalu ada laju alir organik yang
ditetapkan sebesar 0,3 L/menit dan laju alir air sebesar 4,65 ; 1,6 ; dan 0,972.
Komposisi umpan pada ekstraksi yaitu TCE sebanyak 1,6 L dan 16 ml asam propionate.
Selanjutnya isi tangki hingga terendam puncak kolomnya, setelah itu mengkontakkan umpan
dengan air menggunakan laju alir yang telah ditetapkan yaitu 0,3 L/menit. Lalu ambil sampel
pertama saat keluaran ekstraksi pertama bersamaan dengan rafinatnya dan mengulanginya hingga
didapatkan 3 sampel setiap 5 menit sekali. Setelah itu, me-recovery rafinat dan umpan yang tersisa
di tangki dengan proses pemisahan menggunakan corong pisah.
Setelah didapatkan rafinat dan ekstrak, selanjutnya dilakukan titrasi menggunakan NaOH
0,1 N. Kami mendapat nilai koefisien distribusi (KR) sebesar 4,6 yang didapatkan dari regresi
kurva konsentrasi Ekstrak terhdapa Konsentrasi Rafinat.kami juga mendapatkan koefisien
perpindahan massa dalam 3 waktu yang berbeda, pada watu 2 menit mendapatkan koefisien
perpindahan massanya 5,9 x 10-3, pada 3 menit mendapatkan 6,3 x 10-3, dan pada waktu 5 menit
mendapatkan 6,4 x 10-3. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa waktu berbanding lurus dengan
koefisien perpindahan massa. Hal ini disebabkan karena semakin lamanya waktu dapat
meningkatkan turbulensi ang memberikan efek pengadukan sehingga perpindahan massa akan
berjalan lebih maksimal. Namun ada batas laju alir maksimum yang disebut dengan flooding point
yang dimana salah satu fasa akan terbendung oleh fasa lain.
Berdasarkan data yang didapat, volume titer NaOH yang dibutuhkan oleh ekstrak selalu
lebih banyak dibandingkan rafinat. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya asam propionate yang
berpindah ke air sehingga konsentrasi asam propionate di ekstrak akan semakin besar
dibandingkan dengan konsentrasi asam propionate di rafinat.
KESIMPULAN
1. Prinsip operasi ekstraksi cair – cair pada kolom berpacking
Bahan mentah (solute) dicampur dengan pelarut (diluent)
sehingga konstituen terlarut “berpindah” ke dalam pelarut
(solvent).
Solute : Asam Propionat
Diluent : TCE
Solvent : Air 0,25
Konsentrasi Ekstrak
0,2 y = 4.6x - 0.0004
0,15 R² = 0.9995
2. Koefisien Distribusi (KR) 0,1
y = 4,6x – 0,0004 0,05
0
Jadi, Koefisien Distribusi = 4,6 (KR) 0 0,02 0,04 0,06
Konsentrasi Rafinat