Anda di halaman 1dari 11

Tugas Kimia

Daffa’a Dharmawangsa Gie Wardaya (10)

XI IPA 1

Latihan soal: Kasus Turunan Hidrokarbon (Alkohol & Eter)

Jawaban
1. 4-metil-2-pentanol
2. 2, 3-dimetil-2-heksanol
3. 3, 5-dimetil heptanol
4. 2, 4-dimetil-3-heksanol
5. 3-metil-1-metoksi pentana
6. 4-metil-2-etoksi heksana
7. 3-isoproksi-pentana atau isopropil-sekpentil-eter
8. 2-metil-1-tersbutoksi butana
9. 1-etoksi butana atau etil-butil-eter
10. 2-metil-3-pentanol
Tugas Kimia
Daffa’a Dharrmawangsa Gie Wardaya (10)

XI IPA 1

Uji Pemahaman Diri (Unjuk Kerja 8.1): Kasus Titrasi Asam-Basa

Pertanyaan
1. Pada unjuk kerja 8.1, digunakan indikator Fenolftalein.
a. Jelaskan kegunaan indikator fenolftalein!
b. Apakah anda dapat menentukan titik ekuivalen tanpa bantuan indikator?
c. Apakah indikator fenolftalein dapat ditempatkan dalam buret?

Jawaban
a. Secara luas, fenolftalein berfungsi sebagai indikator (tokoh pengindikasi) dalam
perubahan pH sistem. Namun, secara lebih spesifik, fenolftalein ~dalam unjuk kerja 8.1~
berfungsi sebagai media penentu titik ekuivalen.
b. Saya rasa sulit, dengan bantuan alat pengukur pH digitalpun akan sangat sulit (terkait
bagaimana ketelitian kekuatan asam-basa dalam kehidupan nyata). Berikut kita yang tak
bisa melihat bagaimana sistem mengalami evolusi dinamis dalam sifat asam-basanya.
c. Bisa, tetapi saya rasa kurang efisien. Ketika indikator diletakkan dalam buret, maka
indikator tak langsung kontan memasuki sistem, indikator akan bertempo dan
membentuk seperti kompartemen kecil. Tentunya~menurut saya~ hal ini akan sedikit
mengurangi keefisienan dalam praktek laboratorium.
TUGAS KIMIA
Daffa'a Dharmawangsa Gie Wardaya (10)
XI IPA 1
Unjuk Kerja 8.2: Kasus Titrasi Asam-Basa

Volume NaOH (mL) pH


0,00 2,89
5,00 4,14
10,00 4,57
12,50 4,74
15,00 4,92
20,00 5,35
24,00 6,12
25,00 8,72
26,00 11,30
30,00 11,96
40,00 12,36
50,00 12,52 p.s. Maaf, bu. Tamplate grafiknya hanya ini saja

Grafik pH
14,00
12,00 12,36 12,52
11,96
11,30
10,00
8,72
8,00
6,00 6,12
4,92 5,35
4,57 4,74
4,00 4,14
2,89
2,00
0,00
0,00 5,00 10,00 12,50 15,00 20,00 24,00 25,00 26,00 30,00 40,00 50,00
Tugas Kimia
Daffa'a Dharmawangsa Gie Wardaya (10)
XI IPA 1
Uji Pemahaman Diri: Kasus Titrasi Asam- Basa
Pertanyaan
2. Sebanyak 20 mL larutan KOH 0,1 M ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M.
a. Perkirakan pH awal larutan KOH.
b. Secara teori, berapa mL larutan HCl yang diperlukan untuk mencapai
titik ekivalen?
c. Berapa pH pada titik ekuivalen?
d. Berapa mL larutan HCl yang diperlukan untuk membuat pH campuran menjadi 4?
e. Gambarkan (sketsa) kurva titrasinya
f. Tentukan Indikator yang dapat digunakan! Bagaimana perubahan warna pada
titik akhir titrasi?
Jawaban
2. a. pH awal = pH basa kuat
pOH = - log[OH⁻]
pOH = - log[0,1] =1
pOH= 14 - pH
pH= 14 - 1 = 13
b. KOH + HCl ↔ KCl + H₂O
M 0,1 * 20mL 0,1 * n
B -2mmol -2 mmol +2 mmol +2 mmol
S 0 0 2 mmol 2 mmol

Maka, untuk mencapai titik ekuivalen (2 mmol), dibutuhkan HCl


sebanyak 2 : 0,1 = 20 mL
c. pH pada titik ekuivalen adalah 7
Karena asam-basa sama-sama kuat
d. pH 4 berarti [H⁺] adalah 10⁻⁴
KOH + HCl ↔ KCl + H₂O
M 0,1 * 20mL 0,1 * Vol
B -2 mmol -2 mmol +2 mmol +2 mmol
S 0 0,1 *Vol - 2 2 mmol 2 mmol

[H⁺] = (0,1 *Vol) - 2


20 + Vol
10⁻⁴ * (20 + Vol) = 0,1Vol - 2
Vol = 20,04 mL
e. Volume HCl pH
0,00 13,00
5,00 12,77
10,00 12,52
15,00 12,15
20,00 7,00
25,00 1,95
30,00 1,69
35,00 1,56
14,00

12,00

10,00

8,00

6,00

4,00

2,00

0,00
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00

f. Untuk indikator pada titrasi ini dapat menggunakan:


1. Bromtimol biru (Biru menjadi Kuning)
2. Metil Merah (Kuning menjadi Merah)
3. Fenolftalein (Merah menjadi tak berwarna)
Tugas Kimia
Daffa'a Dharmawangsa Gie Wardaya (10)
XI IPA 1
Uji Pemahaman Diri (3-4): Kasus Titrasi Asam-Basa
Pertanyaan
3. Sebanyak 20 mL larutan KOH 0,1 M ditetesi dengan larutan CH₃COOH 0,1 M.
a. Perkirakan pH awal larutan KOH.
b. Secara teori, berapa mL larutan CH₃COOH yang diperlukan untuk mencapai titik
Ekuivalen?
c. Berapa kira-kira pH pada titik ekuivalen?
d. Gambarkan (sketsa) kurva titrasinya!
e. Tentukan indikator yang dapat digunakan. Bagaimana perubahan warnanya
pada titik akhir titrasi?
(Kₐ CH₃COOH = 1,8 x 10⁻⁵)
4. Kesalahan apa yang akan terjadi jika pada titrasi asam lemah dengan basa kuat
digunakan metil merah sebagai indikator?
Jawaban
3. a. pH awal = pH basa kuat
pOH = - log[OH⁻]
pOH = - log[0,1] =1
pOH= 14 - pH
pH= 14 - 1 = 13
b. KOH + CH₃COOH ↔ CH₃COOK + H₂O
M 0,1 x 20mL 0,1Vol
B -2 mmol -2 mmol +2 mmol +2 mmol
S 0 0 2 mmol 2 mmol
Maka, untuk mencapai titik ekuivalen (2 mmol), dibutuhkan CH₃COOH
sebanyak 2 : 0,1 = 20mL
c. Menggunakan rumus garam basa
[OH⁻] = √Kw x √M = √10ˆ-14 x 0,1
√Kₐ 1,8 x 10⁻⁵
= 7,45 x 10⁻⁶
pOH = 5,12
pH = 8,87
d. Volume CH₃COOH pH
0,00 13,00
5,00 12,77
10,00 12,52
15,00 12,15
20,00 8,87
25,00 5,34
30,00 5,04
35,00 4,86
14,00

12,00

10,00

8,00

6,00

4,00

2,00

0,00
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

e. Untuk indikator pada titrasi ini dapat menggunakan:


1. Kresol ungu (Ungu menjadi Kuning)
2. Fenolftalein (Merah menjadi tak berwarna)
4. Indikator metil merah memiliki trayek 4,2 - 6,3. Maka dalam titrasi
suatu Asam lemah dengan basa kuat, indikator metil merah akan
salah menunjukkan titik ekuivalen (indikator terlalu dini
berubah warna).
Tugas Kimia
Daffa'a Dharmawangsa Gie Wardaya (10)
XI IPA 1
Uji Pemahaman Diri (5-6): Kasus Titrasi Asam-Basa
Pertanyaan
5. Sebanyak 20 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NH₃ 0,1 M.
a. Perkirakan pH awal larutan HCl.
b. Secara teori, berapa mL larutan NH₃ yang diperlukan untuk mencapai titik
Ekuivalen?
c. Berapa kira-kira pH pada titik ekuivalen?
d. Gambarkan (sketsa) kurva titrasinya!
e. Tentukan indikator yang dapat digunakan. Bagaimana perubahan warnanya
pada titik akhir titrasi?
(Kb NH₃ = 1 x 10⁻⁵)
6. Kesalahan apa yang akan terjadi jika pada titrasi basa lemah dengan asam kuat
digunakan fenolftalein sebagai indikator?
Jawaban
5. a. pH awal = pH asam kuat
pH = - log[H⁺]
pH = - log[0,1] =1
b. HCl + NH₃ ↔ NH₄Cl
M 0,1 x 20mL 0,1Vol
B -2 mmol -2 mmol +2 mmol
S 0 0 2 mmol
Maka, untuk mencapai titik ekuivalen (2 mmol), dibutuhkan NH₃
sebanyak 2 : 0,1 = 20 mL
c. Menggunakan rumus garam asam
[H⁺] = √Kw x √M = √10ˆ-14 x 0,1
√Kb 10⁻⁵
= 10⁻⁵
pH = 5
d. Volume NH₃ pH
0,00 1,00
5,00 1,22
10,00 1,47
15,00 1,84
20,00 5,00
25,00 8,39
30,00 8,69
35,00 8,87
10,00
9,00
8,00
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

e. Untuk indikator pada titrasi ini dapat menggunakan:


1. Bromkresol hijau (Kuning menjadi Biru)
2. Metil merah (Merah menjadi Kuning)
6. Indikator Fenolftalein memiliki trayek 8,3 - 10,0. Maka dalam titrasi
suatu basa lemah dengan asam kuat, indikator Fenolftalein akan
salah menunjukkan titik ekuivalen (indikator terlalu dini
berubah warna)
Tugas Kimia
Daffa’a Dharmawangsa Gie Wardaya (10)

XI IPA 1

Uji Kompetensi 1: Kasus Teori Asam-Basa

Jawaban
A.

1. E 6. D
2. C 7. A
3. B 8. B
4. A 9. D
5. B 10. A

B.
1. Asam nitrit merupakan senyawa Asam menurut teori Arrhenius
2. KOH(aq) → K⁺(aq) + OH⁻(aq)
3. Basa adalah NH₃ sedangkan pasangan asam konjugasinya NH₄⁺
4. Spesi yang merupakan Asam Lewis adalah AgCl
5. Tak mampu menjelaskan sifat asam-basa suatu senyawa yang tak memiliki ion H⁺ atau OH⁻
C.
1. Klasifikasi:
a. Arrhenius
b. BrØnsted-Lowry
c. Lewis
d. BrØnsted-Lowry
2. Identifikasi:
a. Basa monoprotik
b. Bukan Asam/Basa monoprotik, melainkan Asam diprotik
c. Bukan Asam/Basa monoprotik, melainkan Basa diprotik
d. Asam monoprotik
3. Tabel:
Spesi Asam Konjugasi Basa Konjugasi
HS⁻ H2S S2-
2-
HPO₄ H2PO4- PO43-
H2O H3O⁺ OH-
-
HC2O4 H2C2O4 C2O42-

4. Benar, air merupakan senyawa amfoter.


H2O(l) + H2O(l) ↔ H3O⁺(aq) + OH-(aq) *Dapat dilihat dari reaksi di samping bahwa, satu
molekul air adalah asam dan yang lainnya bertindak sebagai basa.
5. Tentuan:
a. HCO3-(aq) + OH-(aq) → CO32-(aq) + H2O(l)
• HCO3- = Asam
• OH-
= Basa
• CO32- = Basa Konjugasi
• H2O = Asam Konjugasi
b. HF(aq) + H2O(l) → H3O (aq) + F-(aq)
+

• HF = Asam
• H2O = Basa
• H3O +
= Asam Konjugasi
•F -
= Basa Konjugasi
+ -
c. C6H5NH3 (aq) + OH (aq) → C6H5NH2(aq) + H2O(l)
• C6H5NH3+ = Asam
• OH -
= Basa
• C6H5NH2 = Basa Konjugasi
• H2O = Asam Konjugasi
d. CO32-(aq) + HC2H3O2(aq) → HCO3-(aq) + C2H3O2-(aq)
• CO32- = Basa
• HC2H3O2 = Asam
• HCO3 -
= Asam Konjugasi
• C2H3O2- = Basa Konjugasi

Anda mungkin juga menyukai