Anda di halaman 1dari 10

Cara Membuat Larutan Buffer Sitrat

sumber gambar: wikipedia

informasitips.com – Seperti kita ketahui bahwa larutan buffer atau dapar


memiliki pernan yang sangat penting, tidak hanya bagi tubuh manusia namun juga
dalam pekerjaan laboratorium. Larutan buffer diperlukan agar kondisi atau tingkat
keasaman atau kebasaan dalam suatu larutan tetap terjaga pada nilai pH yang
diinginkan. Hal tersebut terutama untuk zat-zat yang sifatnya sensitive terhadap
adanya perubahan sedikit pH, contohnya seperti protein. Dalam artikel ini, Kami
akan coba menguraikan bagaimana cara membuat larutan buffer sitrat. Larutan
buffer sitrat digunakan untuk kisaran pH asam, yaitu pada kisaran nilai pH 3.0 –
6.2.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan 2 larutan stok, yaitu:

 Larutan Stok A: 0.1 M larutan Asam Sitrat (21.01 gram Asam sitrat
dilarutkan dalam 1 L Aquades)
 Larutan Stok B: 0.1 M larutan Sodium Sitrat atau Natrium Sitrat (29.41
gram Natrium Sitrat atau C6H5O7Na3.2H2O dilarutkan dalam 1 L
Aquades)

Selanjutnya untuk membuat larutan buffer Sitrat pH tertentu Kamu tinggal


mengikuti formula berikut:

x mL Larutan Stok A + y mL larutan Stok B, kemudian larutan dicukupkan


volumenya hingga 100 mL

Nilai x dan y pada formula di atas mengikuti tabel berikut ini:

x y pH
46.5 3.5 3.0
x y pH
43.7 6.3 3.2
40.0 10.0 3.4
37.0 13.0 3.6
35.0 15.0 3.8
33.0 17.0 4.0
31.5 18.5 4.2
28.0 22.0 4.4
25.5 24.5 4.6
23.0 27.0 4.8
20.5 29.5 5.0
18.0 32.0 5.2
16.0 34.0 5.4
13.7 36.3 5.6
11.8 38.2 5.8
9.5 41.5 6.0
7.2 42.8 6.2

Contoh cara membaca tabel

Jika Kamu ingin membuat larutan buffer Sitrat pH 3.0, maka yang harus Kamu
lakukan adalah:

 46.5 mL larutan Stok A dicampur dengan 3.5 mL larutan Stok B


 Campuran larutan Stok A dan B kemudian volumenya dicukupkan hingga
100 mL dengan Aquades, atau dengan kata lain 50 mL Aquades
ditambahkan ke dalam campuran larutan Stok A dan B.

Bagaimana? Mudah bukan membuat larutan Buffer Sitrat? Selamat bekerja.

[Kungfuchem] Cara Membuat Larutan Buffer Sitrat pH 1.2 -6.6


 Options
 izulthea
o < Prev 
Posted o Mon Oct 20, 2008
o Next >
By: o 9:44 am  |
o

1. Pembuatan Larutan A dan B ( B1 dan B2)

Komposisi
Larutan A Larutan B
Larutan
di-Natrium sitrat 0.1 mol/L B1 : HCl 0.1 X ml Larutan A
(asam sitrat monohidrat mol/L B2 : + (100 - X)
21.014 gr = 200 ml NaOH NaOH 0.1
Larutan B
1M, encerkan tepat 1 L mol/L

2. Prosedur Pembuatan Larutan Buffer:

untuk mendapatkan pH tertentu, pipet X ml larutan A, masukkan dalam labu ukur


100 ml dan tambahkan larutan B sehingga tepat 100 ml. Larutan B1 untuk pH :
1.2 - 5.0; Larutan B2 untuk pH : 5.2 - 6.6

Larutan B : HCl 0.1 M

pH 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 3.0
X ml 9.0 17.9 23.6 27.6 30.2 32.2 34.1 36.0 37.9 39.9

pH 3.2 3.4 3.6 3.8 4.0 4.2 4.4 4.6 4.8 4.0
X ml 42.1 44.8 47.8 51.2 55.1 60.0 66.4 74.9 85.6 100

Larutan B : NaOH 0.1 M

pH 5.2 5.4 5.6 5.8 6.0 6.2 6.4 6.6


X ml 87.1 78.0 70.3 64.5 60.3 57.2 54.8 53.2

Bicara tentang analisa kimia, salah satu hal yang sedikit merepotkan bagi saya
adalah buffer. Buffer atau larutan penyangga adalah larutan yang terdiri dari asam
lemah dan garam-nya yang dapat mempertahankan dan menjaga pH. Bidang
bioteknologi tidak bisa dipisahkan dari penggunaan larutan ini.

Kebutuhan buffer kadang menyulitkan karena hampir setiap analisa membutuhkan


kondisi pH tertentu yang relatif stabil. Karena banyaknya macam dan jenis buffer,
pemilihan buffer yang akan digunakan menjadi masalah tersendiri.

Dalam memilih buffer, yang harus diperhatikan adalah pH optimum serta sifat-
sifat biologisnya. Banyak jenis buffer yang mempunyai impact terhadap sistem
biologis, aktivitas enzim, substrate, atau kofaktor.

Sebagai contoh buffer phosphat akan menghambat aktivitas dari beberapa


metabolik enzim termasuk karboksilase, fumarase, dan phosphoglucomutase.
Barbiturate menghambat phophorilasi oksidatif. Tris buffer bereaksi dengan amin
primer dan memodifikasi transport elektron dan phosphorilasi pada kloroplast.
Tris juga menghambat enzim respirasi di mitokondria. Dan masih banyak efek
lain yang diberikan buffer. Oleh karena itu pemilihan buffer terkadang menjadi
kesulitan yang cukup merepotkan. Oleh karena itu, gunakan konsentrasi buffer
serendah mungkin yang masih dapat untuk memaintain pH.

Berikut beberapa macam buffer yang kerap digunakan:

A. GLYCINE–HCL; PH 2.2–3.6, PKA = 2.35

Campur 25 ml 0.2 M glycine dan x ml HCl, kemudian encerkan hingga 100 ml


dengan air suling.

x (ml) pH
22.0 2.2
16.2 2.4
12.1 2.6
8.4 2.8
5.7 3.0
4.1 3.2
3.2 3.4
2.5 3.6

B. SODIUM ACETATE; PH 3.6–5.6, PKA = 4.76

Mencampurkan 0.1N acetic acid dan 0.1N sodium acetate untuk mencapai pH
tertentu.

acetic acid sodium acetate pH


(ml)
(ml)
185 15 3.6
176 24 3.8
164 36 4.0
147 53 4.2
126 74 4.4
102 98 4.6
80 120 4.8
59 141 5.0
42 158 5.2
29 171 5.4
19 181 5.6

C. BUFFERED SALINE (PBS, TBS, TNT, PBT)

Larutan buffer saline sering digunakan ketika melakukan eksperiment yang


berhubungan dengan immunolocalization. Ada beberapa variasi dari buffer ini,
tiga diantaranya sebagai berikut.

PBS 20x stock TBS

Potassium chloride 4g 53.6 mM Potassium chloride 4 g

NaCl 160 g 274 mM NaCl 160 g


Potassium phosphate monobasic 4g 29.4 mM Tris buffer (10 mM, pH 7.5) to 1 liter
Sodium phosphate dibasic (7•H2O) DI 43.2 g 17.5 mM to 1 liter
Use TBS when performing immunocytochemical
experiments on phosphate-sensitive tissues
(photosynthetic tissues typically)

TNT PBT

NaCl 150 mM PBS to vol


Tris buffer (100 mM, pH 7.5) to 1 liter Tween 20 1% (v/v)

D. CACODYLATE BUFFER; PH 5.0–7.4, PKA = 6.27

Sodium cacodylate buffer [Na(CH3)2 AsO2 • 3H2O] adalah alternatif dari


Sørensen’s phosphate buffer. Mempunyai kapasitas buffer yang baik pada range
pH 5.0–7.4. Cacodylate digunakan untuk aplikasi mikroskop elektron sebagai
metode untuk menghindari penambahan phosphate saat sample preparasi.
Mitochondria dan arganela lainnya dapat rusak jika terkena konsentrasi phosphate
berlebih yang terdapat dalam Sørensen’s buffers.

Siapkan 0.2 M sodium cacodylate stock solution dalam air (4.28 g/100 ml).
Tambahkan x ml 0.2 N HCL per 100 ml cacodylate stock solution, diikuti denga
penambahan air demin sampai volume 400 ml hingga diperoleh 0.05 M
cacodylate buffer pada pH yang diinginkan.

0.2 M HCl pH
94.0 5.0
90.0 5.2
86.0 5.4
78.4 5.6
69.6 5.8
59.2 6.0
47.6 6.2
36.6 6.4
26.6 6.6
18.6 6.8
12.6 7.0
8.4 7.2
5.4 7.4

E. CITRATE BUFFER; PH 3.0–6.2, PKA = 6.40

Citrate buffer stock solutions: A: 0.1 M citric acid; B: 0.1 M sodium citrate.
Campurkan kedua larutan dengan perbandingan volume dan encerkan dengan air
sampai 100 ml untuk membuat pH yang diinginkan.

0.1 M citric acid 0.1 M sodium citrate pH


46.5 3.5 3.0
43.7 6.3 3.2
40.0 10.0 3.4
37.0 13.0 3.6
35.0 15.0 3.8
33.0 17.0 4.0
31.5 18.5 4.2
28.0 22.0 4.4
25.5 24.5 4.6
23.0 27.0 4.8
20.5 29.5 5.0
18.0 32.0 5.2
16.0 34.0 5.4
13.7 36.3 5.6
11.8 38.2 5.8
9.5 41.5 6.0
7.2 42.8 6.2
F. SØRENSEN’S PHOSPHATE BUFFER; PH 5.8–8.0, PKA = 7.20

Campur sejumlah tertentu stock solution dan tambahkan air suling untuk
mendapatkan 100 ml larutan Sørensen’s phosphate buffer 0.1 M. Ingat,
konsentrasi phosphate yang tinnggi dapat bersifat toksik bagi sel tanaman.

Stock solutions:

A 0.2 M NaH2PO4
B 0.2 M Na2HPO4

A (ml) B (ml) pH
92.0 8.0 5.8
87.7 12.3 6.0
81.5 18.5 6.2
68.5 31.5 6.5
62.5 37.5 6.6
56.5 43.5 6.7
51.0 49.0 6.8
45.0 55.0 6.9
39.0 61.0 7.0
33.0 67.0 7.1
28.0 72.0 7.2
23.0 77.0 7.3
19.0 81.0 7.4
16.0 84.0 7.5
8.5 91.5 7.8
5.3 94.7 8.0

G. PHOSPHATE–CITRATE BUFFER; PH 2.2–8.0, PKA = 7.20/6.40

Untuk membuat 100 ml larutan buffer phosphat-citrate.

Stock solutions:

0.2 M dibasic sodium phosphate


0.1 M citric acid

0.2 M Na2HPO4 0.1 M citrate pH


(ml) (ml)
5.4 44.6 2.6
7.8 42.2 2.8
10.2 39.8 3.0
12.3 37.7 3.2
14.1 35.9 3.4
16.1 33.9 3.6
17.7 32.3 3.8
19.3 30.7 4.0
20.6 29.4 4.2
22.2 27.8 4.4
23.3 26.7 4.6
24.8 25.2 4.8
25.7 24.3 5.0
26.7 23.3 5.2
27.8 22.2 5.4
29.0 21.0 5.6
30.3 19.7 5.8
32.1 17.9 6.0
33.1 16.9 6.2
34.6 15.4 6.4
36.4 13.6 6.6
40.9 9.1 6.8
43.6 6.5 7.0

H. BARBITAL BUFFER; PH 6.8–9.2, PKA = 7.98

Untuk membuat 200 ml larutan buffer. Kedalam 50 ml Sodium barbital 0.2 M,


tambahkan x ml 0.2 M HCl. Tambahkan air suling hingga volume 200 ml.

0.2 M HCl (x ml) pH


1.5 9.2
2.5 9.0
4.0 8.8
6.0 8.6
9.0 8.4
12.7 8.2
17.5 8.0
22.5 7.8
27.5 7.6
32.5 7.4
39.0 7.2
43.0 7.0
45.0 6.8

I. TRIS BUFFERS

Solution Preparation
Tris, 1 M stock Tris base DI Dissolve and adjust pH 121.1 g 800 ml;
with the following approximate
amount of HCl: pH 7.4 pH 7.6 pH 8.0 70 ml, 60 ml, 42 ml

EDTA, 0.5 M Disodium ethylene diamine tetraacetate 186.1 g


Adjust pH to approx. 8.0 and stir until
dissolved
SSC, 20x NaCl NaCitrate DI Adjust pH to 7.0 175.3 g 88.2 g 800 ml
with NaOH then add DI to 1 liter

SSPE, 20x NaCl NaH2PO4 • H2O EDTA DI 174 g 27.6 g 7.4 g 800
Adjust pH to 7.4 with NaOH then add ml
DI to 1 liter

TE Tris EDTA Adjust pH using Tris stock 10 mM 1 mM


solution

STE (TNE) Tris NaCl EDTA Adjust pH to 8.0 10 mM 100 mM 1 mM


using Tris stock solution

J. GLYCINE– NaOH BUFFER; PH 8.6–10.6, PKA = 9.78

Stock solutions:
0.2 M glycine
0.2 M NaOH

Campur 25 ml glycine stock solution dengan x ml 0.2 M NaOH dan encerkan


dengan air suling hingga volume 100 ml.

x ml 0.2 M NaOH pH
2.0 8.6
3.0 8.8
4.4 9.0
6.0 9.2
8.4 9.4
11.2 9.6
13.6 9.8
19.3 10.4
22.75 10.6

Demikian beberapa buffer yang bisa dijadikan pilihan untuk digunakan. Perlu
diingat, bahwa larutan buffer hanya berfungsi untuk mempertahankan pH. Tidak
berarti bahwa pH tidak akan berubah. Perubahan dan gangguan yang cukup besar
dalam sistem dapat merubah pH meskipun telah ditambahkan buffer ke dalamnya.

Hal ini karena buffer hanya menjaga agar pH tidak terlalu berubah signifikan
dengan adanya sedikit perubahan konsentrasi ion hidrogen dalam sistem.

Anda mungkin juga menyukai