Anda di halaman 1dari 29

Cara Pembuatan Larutan Buffer

Definisi: Larutan buffer  adalah campuran antara asam lemah dengan


garamnya dari basa kuat (basa konjugasinya), atau campuran antara basa
lemah dengan garamnya dari asam kuat (asam konjugasinya).

Sifat Larutan Buffer :


 pH-nya tidak berubah jika diencerkan
 pH-nya relatif tidak berubah jika ditambahkan sedikit asam atau basa
 pH-nya tertentu yang dihitung dengan persamaan Henderson-Hasselbach.

 Larutan buffer dapat dibuat dengan 3 (tiga) cara sebagai berikut:


1. Mencampurkan asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan
asam konjugasinya
2. Mencampurkan asam lemah berlebih dengan jumlah terbatas dari basa kuat
3. Mencampurkan basa lemah berlebih dengan jumlah terbatas dari asam kuat
CONTOH PERHITUNGAN CARA PEMBUATAN LARUTAN BUFFER
Bagaimana cara membuat larutan bufer sendiri? Apa saja larutan dan garam yang
harus disediakan? Berapa banyak garam yang harus dilarutkan?

Contoh perhitungan pembuatan larutan buffer pH 10,0 dengan dengan menggunakan


larutan NH4OH dan garam NH4Cl sebagai berikut :.

Akan dibuat larutan bufer pH 10 sebanyak 250mL


Bahan yang tersedia larutan NH4OH 0,1M dan sejumlah garam NH4Cl.

Perhitungan :
Jika pH = 10,0 maka pOH = 4,0
nilai pKb (NH4OH) = 4,75
nilai Mr NH4Cl = 53,49

persamaan yang diterapkan :

pOH = pKb-log([basa]/[garam])
log([basa]/[garam]) = pKb-pOH
log([basa]/[garam]) = 4,75-4,0
log([basa]/[garam]) = 0,75
[basa]/[garam] = 0,562

diperoleh perbandingan konsentrasi [basa]:[garam]= 0,562:1

Jadi, larutan buffer pH 10,0 dengan basa-garam NH4OH-NH4Cl dapat dibuat dari
berbagai perbandingan konsentrasi.
Cara pertama, Jika volume total sama dengan volume NH4OH (artinya akan
melarutkan garam NH4Cl langsung ke dalam larutan NH4OH, tanpa menambahkan
air lagi) dan volume garam diabaikan; maka kuantitas NH4OH (250mL)(0,1M)
banyaknya sama dengan 25mmol NH4OH.

Massa garam dapat diperkirakan dari penerapan perbandingan di atas pada


perbandingan berikut :

(25mmol basa /250mL)/(x mmol garam/250mL) = 0,562/1


maka    x = 25/0,562
maka    x = 44,48

NH4Cl yang harus ditimbang = 44,48 mmol NH4Cl


    44,48 mmol NH4Cl = (44,48 mmol)x Mr NH4Cl
    44,48 mmol NH4Cl = 44,48 mmol x 53,49 mg/mmol
    44,48 mmol NH4Cl = 2379,2 mg NH4Cl = 2,379 g NH4Cl

Jadi, untuk membuat bufer pH 10,0 tersebut dapat dilakukan dengan cara menimbang
2,379 g NH4Cl dan melarutkannya langsung ke dalam 250mL NH4OH 0,1M.
Cara kedua, jika volume NH4OH 0,1M yang digunakan adalah 200mL lalu sejumlah
garam dilarutkan, dan selanjutnya volume akhir dijadikan 250 mL dengan
menambahkan aquades (artinya agan membuatnya dalam labu takar 250 mL), maka
perhitungannya :

(*) kuantitas NH4OH adalah (250mL)(0,1M) = 20 mmol


(*) jumlah garam yang harus ditimbang (dilarutkan) dihitung berdasarkan
perbandingan berikut ini :

    (20 mmol basa/250mL)/(x mmol garam/250 mL) = 0,562/1


maka    x = 20/0,562
maka    x = 35,59

NH4Cl yang harus ditimbang = 35,59 mmol


    35,59 mmol NH4Cl = (35,59 mmol)x Mr NH4Cl
    35,59 mmol NH4Cl = 35,59 mmol x 53,49 mg/mmol
    35,59 mmol NH4Cl = 1903,71 mg NH4Cl = 1,904 g NH4Cl

Jadi, untuk membuat larutan bufer pH 10,0 tersebut juga dapat dilakukan dengan
menimbang 1,904 g NH4Cl;

kemudian dilarutkan ke dalam 200 mL NH4OH 0,1 M; kemudian ditambahkan


aquades sampai volumenya tepat 250 mL.
Cara Membuat Larutan Buffer Sitrat

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan 2


larutan stok, yaitu:

 Larutan Stok A: 0.1 M larutan Asam Sitrat, C6H8O7 (21.01


gram Asam sitrat dilarutkan dalam air hingga 1 L)
 Larutan Stok B: 0.1 M larutan Sodium Sitrat atau Natrium
Sitrat (29.41 gram Natrium Sitrat atau C6H5O7Na3.2H2O
dilarutkan dalam air hingga 1 L)
Selanjutnya untuk membuat larutan buffer Sitrat pH tertentu
mengikuti formula berikut:

x mL Larutan Stok A + y mL larutan Stok B, kemudian larutan


dicukupkan volumenya hingga 100 mL
Nilai x dan y pada formula di atas mengikuti tabel berikut ini:

X Y pH

46.5 3.5 3.0

43.7 6.3 3.2

40.0 10.0 3.4

37.0 13.0 3.6

35.0 15.0 3.8

33.0 17.0 4.0


X Y pH

31.5 18.5 4.2

28.0 22.0 4.4

25.5 24.5 4.6

23.0 27.0 4.8

20.5 29.5 5.0

18.0 32.0 5.2

16.0 34.0 5.4

13.7 36.3 5.6

11.8 38.2 5.8

9.5 41.5 6.0

7.2 42.8 6.2


Contoh cara membaca tabel
Jika ingin membuat larutan buffer Sitrat pH 3.0, maka yang harus
dilakukan adalah:

 46.5 mL larutan Stok A dicampur dengan 3.5 mL larutan Stok


B
 Campuran larutan Stok A dan B kemudian volumenya
dicukupkan hingga 100 mL dengan Aquades, atau dengan kata
lain 50 mL Aquades ditambahkan ke dalam campuran larutan
Stok A dan B.
 

Cara Membuat Larutan Buffer Fosfat

Untuk membuat larutan buffer fosfat terlebih dahulu harus


mempersiapkan 2 larutan stok, yaitu:

 Larutan Stok A: 0.2 M larutan Monobasic Sodium Phosphate


atau NaH2PO4 (27.8 gram NaH2PO4 dilarutkan dalam air hingga
1 L)
 Larutan Stok B: 0.1 M larutan Dibasic Sodium Phosphate atau
Na2HPO4 (53.65 gram Na2HPO4. 7H2O atau 71.7 gram
Na2HPO4. 12H2O dilarutkan dalam air hingga 1 L)
Selanjutnya untuk membuat larutan buffer Fosfat pH tertentu
tinggal mengikuti formula berikut:

x mL Larutan Stok A + y mL larutan Stok B, kemudian larutan


dicukupkan volumenya hingga 200 mL
Nilai x dan y pada formula di atas mengikuti tabel berikut ini:
x Y pH

93.5 6.5 5.7

92.0 8.0 5.8

90.0 10.0 5.9

87.7 12.3 6.0

85.0 15.0 6.1

81.5 18.5 6.2

77.5 22.5 6.3

73.5 26.5 6.4

68.5 31.5 6.5

62.5 37.5 6.6

56.5 43.5 6.7

51.0 49.0 6.8

45.0 55.0 6.9

39.0 61.0 7.0

33.0 67.0 7.1

28.0 72.0 7.2


x Y pH

23.0 77.0 7.3

19.0 81.0 7.4

16.0 84.0 7.5

13.0 87.0 7.6

9.5 90.5 7.7

8.5 91.5 7.8

7.0 93.0 7.9

5.3 94.7 8.0

Contoh cara membaca tabel


Jika ingin membuat larutan buffer Fosfat pH 6.0, maka yang harus
dilakukan adalah:

 87.7 mL larutan Stok A dicampur dengan 12.3 larutan Stok B


 Campuran larutan Stok A dan B kemudian volumenya
dicukupkan hingga 200 mL dengan Aquades, atau dengan kata
lain 100 mL Aquades ditambahkan ke dalam campuran larutan
Stok A dan B.
LARUTAN BUFFER
BUFFER ialah suatu larutan encer yang mengandung asam lemah dan basa
konjugatnya atau basa lemah dan asam konjugatnya. Perubahan pH-nya
sangat kecil ketika sedikit asam atau basa kuat ditambahkan kepadanya dan
dengan demikian digunakan untuk mencegah per-ubahan pH dalam larutan.
Larutan buffer digunakan untuk mempertahankan pH pada nilai yang hampir
konstan dalam berbagai aplikasi kimia. Banyak bentuk kehidupan
berkembang hanya dalam rentang pH yang relatif kecil sehingga mereka
memanfaatkan larutan buffer untuk mempertahankan pH konstan. Salah satu
contoh larutan buffer ditemukan di alam adalah darah.

Dasar Pembufferan
Larutan buffer mencapai ketahanannya terhadap perubahan pH karena
adanya kesetimbangan antara asam HA dan basa konjugasinya A–.
HA   ═   H+ + A−
Bila sejumlah asam kuat ditambahkan ke kesetimbangan campuaran asam
lemah dan basa konjugatnya, kesetimbangannya bergeser ke kiiri, sesuai
dengan azas Le Chatelier. Karena itu, konsentrasi ion hidrogen meningkat
sebesar kurang dari jumlah yang diharapkan untuk jumlah asam kuat yang
ditambahkan.

Demikian pula, jika kuat alkali ditambahkan ke campuran konsentrasi ion


hidrogen berkurang dengan kurang dari jumlah yang diharapkan untuk
jumlah alkali yang ditambahkan. Efek ini diilustrasikan oleh titrasi simulasi
dari asam lemah dengan pKa = 4,7.

Konsentrasi relatif asam tak terdisosiasi ditunjukkan dengan warna biru dan
basa konjugasinya merah. Perubahan pH relatif lambat di daerah penyangga,
pH = pKa ± 1, berpusat pada pH = 4,7 dimana [HA] = [A−]. Konsentrasi ion
hidrogen berkurang kurang dari jumlah yang diharapkan karena sebagian
besar ion hidroksida yang ditambahkan dikonsumsi dalam reaksi.
OH─ + HA → H2O + A─
Dan hanya  sedikit yang dikonsumsi dalam reaksi netralisasi yang yang
dihasilkan dalam peningkatan pH.

OH– + H+ → H2O


Sekali asam terdeprotonasi lebih dari 95% pH naik dengan cepat karena
kebanyakan dari alkali (basa) yang ditambahkan dihabis-kan dalam reaksi
netralisasi.
Aplikasi
Larutan buffer diperlukan untuk menjaga pH yang tepat untuk enzim dalam
banyak organisme untuk bekerja. Banyak enzim bekerja hanya pada kondisi
sangat tepat; bila pH bergerak ke luar dari rentang yang sempit, maka kerja
enzim melambat atau bahkan berhenti dan dapat mengalami denaturasi atau
kehilangan sifat alaminya. Dalam banyak kasus denaturasi dapat melumpuh-
kan aktivitas katalitiknya secara permanen. Buffer asam karbonat (H2CO3)
dan bikarbonat (HCO3−) terdapat dalam plasma darah, untuk mempertahankan
pH antara 7,35 dan 7,45.
Secara industri, larutan buffer digunakan dalam proses fermentasi dan dalam
pengaturan kondisi yang tepat untuk bahan pewarna yang digunakan di
pabrik pewarnaan. Larutan buffer juga digunakan dalam analisis kimia dan
kalibrasi pH meter.

Mayoritas sampel biologi yang digunakan dalam riset dibuat dengan buffer,
terutama air asin yang dibufferkan dengan fosfat (PBS) pada pH 7,4.

Zat Pembuffer Sederhana


Untuk buffer dalam daerah asam, pH dapat diatur pada nilai yang diinginkan
dengan menambahkan asam kuat seperti HCl untuk zat pembuffer. Untuk
buffer basa, basa kuat seperti NaOH dapat ditambahkan.  Sebagai alternatif,
buffer campuran dari asam dan basa konjugatnya dapat dibuat. Misalnya,
suatu buffer asetat dapat dibuat dari campuran asam asetat dan natrium asetat.
Demikian pula dengan buffer basa dapat dibuat dari campuran basa dan asam
konjugatnya.

Rentang
Zat pembuffer pH
pKa

Asam sitrat 3,13; 4,76; 6,40 2,1 – 7,4


Asam asetat 4,8 3,8 – 5,8

7,2 6,2 – 8,2


K2HPO4

9,3 8,3–10,3
CHES

8,25 –
9,24 10,25
Borat

Campuran Buffer “Universal”


Dengan menggabungkan zat-zat dengan nilai pKa berbeda dengan hanya dua
atau kurang dan mengatur pH, rentang buffer yang luas dapat diperoleh.
Asam sitrat adalah suatu komponen yang berguna dari campuran buffer
karena ia memiliki tiga nilai  pKa, terpisah oleh kurang dari dua. Rentang
buffer dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan penyangga lain.
Campuran dua-komponen yang berikut (larutan buffer McIlvaine)
mempunyai kisaran buffer dari pH 3 sampai 8.
0,1M Asam sitrat /mL pH…
0,2M Na2HPO4 /mL

20,55 79,45 3,0

38,55 61,45 4,0

51,50 48,50 5,0


63,15 36,85 6,0

82,35 17,65 7,0

97,25 2,75 8,0

Suatu campuran yang mengandung asam sitrat, kalium hidrogen fosfat, asam
borat, dan dietil asam barbiturat dapat dibuat untuk mengubah rentang pH 2,6
– 12.

Buffer universal lain ialah buffer Carmody dan buffer Robinson, yang
dikembangkan pada 1931.

Rentang
Zat pembuffer pH
pKa

Asam sitrat 3,13; 4,76; 6,40 2,1 – 7,4

Asam asetat 4,8 3,8 – 5,8


7,2 6,2 – 8,2
K2HPO4

9,3 8,3–10,3
CHES

8,25 –
9,24 10,25
Borat

Campuran Buffer “Universal”


Dengan menggabungkan zat-zat dengan nilai pKa berbeda dengan hanya dua
atau kurang dan mengatur pH, rentang buffer yang luas dapat diperoleh.
Asam sitrat adalah suatu komponen yang berguna dari campuran buffer
karena ia memiliki tiga nilai  pKa, terpisah oleh kurang dari dua. Rentang
buffer dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan penyangga lain.
Campuran dua-komponen yang berikut (larutan buffer McIlvaine)
mempunyai kisaran buffer dari pH 3 sampai 8.
0,1M Asam sitrat /mL pH…
0,2M Na2HPO4 /mL

20,55 79,45 3,0

38,55 61,45 4,0

51,50 48,50 5,0

63,15 36,85 6,0


82,35 17,65 7,0

97,25 2,75 8,0

Suatu campuran yang mengandung asam sitrat, kalium hidrogen fosfat, asam
borat, dan dietil asam barbiturat dapat dibuat untuk mengubah rentang pH 2,6
– 12.

Buffer universal lain ialah buffer Carmody dan buffer Robinson, yang
dikembangkan pada 1931.
Senyawa Buffer Umum yang Digunakan dalam Biologi
Buffer biologis mencakup rentang pH 1,9 sampai 11:
Buffer biologis antara pH 1,9 sampai 11:
1.      TAPS atau {[tris(hidroksimetil)metil]amino}asam propanasulfonat
·         pKa pada 25 oC: 8,43
·         Rentang buffer: 7,7–9.1
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): −0,018
·         Berat molekul: 243,3
2.      Bicine (N,N-bis(2-hidroksietil)glisina)
·         pKa pada 25 oC: 8,35
·         Rentang buffer: 7,6–9,0
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): −0,018
·         Berat molekul: 163,2
3.      Tris (tris(hidroksimetil)metilamina)
·         pKa pada 25 oC: 8,06
·         Rentang buffer: 7,5–9,0
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): −0,028
·         Berat molekul: 121,14
4.      Tricine (tris(hidroksimetil)metilglisina)
·         pKa pada 25 oC: 8,05
·         Rentang buffer: 7,4–8,8
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): −0,021
·         Berat molekul: 179,2
5.      TAPSO (3-[N-Tris(hidroksimetil)metilamino]-2-hidroksi propana asam
sulfonat)
·         pKa pada 25 oC: 7,635
·         Rentang buffer: 7,0–8,2
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): —
·         Berat molekul: 259,3
6.      HEPES (4-2-hidroksietil-1-piperazinaetana asam sulfonat)
·         pKa pada 25 oC: 7,48
·         Rentang buffer: 6,8–8,2
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): – 0,014
·         Berat molekul: 238,3
7.      TES (-{[tris(hidroksimetil)metil]amino}etana asam sulfonat)
·         pKa pada 25 oC: 7,40
·         Rentang buffer: 6,8–8,2
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): – 0,020
·         Berat molekul: 229,20
8.      MOPS (3-(N-morfolino)propana asam sulfonat)
·         pKa pada 25 oC: 7,20
·         Rentang buffer: 6,5–7,9
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): – 0,010
·         Berat molekul: 209,30
9.      PIPES (piperazina-N,N′-bis(2-etana asam sulfonat)
·         pKa pada 25 oC: 6,76
·         Rentang buffer: 6,1–7,5
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): – 0,008
·         Berat molekul: 302,4
10.  Cocadylate (asam dimetilarsinat)
·         pKa pada 25 oC: 6,27
·         Rentang buffer: 5,0–7,4
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): – –
·         Berat molekul: 138,0
11.  SSC (saline sodium citrate)
·         pKa pada 25 oC: 7,0
·         Rentang buffer: 6,5–7,5
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): – –
·         Berat molekul: 189,1
12.  MES (2-(N-morfolino)etana asam sulfonat)
·         pKa pada 25 oC: 6,15
·         Rentang buffer: 5,5–6,7
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): – 0,001
·         Berat molekul: 195,2
13.  Asam Suksinat (2(R)-2-(metilamino) asam suksinat)
·         pKa pada 25 oC: 7,4 (?)
·         Rentang buffer: 7,4–7,5
·         Efek suhu dpH/dT dalam (1/K): —
·         Berat molekul: —
Kapasitas Buffer
Kapasitas buffer, β, ialah penentuan kuantitatif dari daya tahan suatu larutan
buffer terhadap perubahan pH atas penambah-an ion hidroksida. Hal ini dapat
didefinisikan sebagai berikut:

β = dn/d(p[H+])
dimana dn adalah suatu jumlah basa yang ditambahkan sangat kecil sekali
dan d(p[H+]) ialah perubahan yang dihasilkan sangat kecil sekali dalam
logaritma konsentrasi ion hidrogen. Dengan definisi ini kapasitas penyangga
(buffer) dari suatu asam lemah, dengan konstanta disosiasi Ka, dapat
dinyatakan sebagai berikut:
dn/d(pH) = 2,303 ([H+] + CAKa [H+]/(Ka + [H+])2 + [OH¯]
di mana CA adalah konsentrasi asam analitik. pH didefinisikan sebagai
─log10[H+].
Ada tiga daerah kapasitas buffer tinggi:

 Pada p[H+] sangat rendah keadaan pertama mendominasi dan


peningkatan β dalam perbandingannya dengan konsentrasi ion hidrogen.
Ini tidak tergantung dari ada atau tidak adanya bahan penyangga dan
penggunaan pada semua pelarut.
 Dalam daerah p[H+] = pKa ± 2 keadaan kedua menjadi penting.
Kapasitas buffer sebanding dengan konsentrasi bahan penyangga, CA,
sehingga larutan encer mempunyai kapasitas buffer kecil.
 Pada p[H+] sangat tinggi keadaan ketiga mendominasi dan β meningkat
dalam perbandingannya dengan konsentrasi ion hidroksida. Ini karena
ionisasi-sendiri dari air dan tidak tergantung dari ada atau tidak adanya
bahan penyangga.
Kapasitas buffer dari bahan pembuffer ialah pada p[H+] = pKamaksimum. Hal
ini merosot sampai 33% dari nilai maksimum  pada p[H+] = pKa ± 1 dan
menjadi 10% pada p[H+] = pKa ± 1,5. Atas alasan ini rentang yang berguna
ialah sekitar pKa ± 1.
Perhitungan pH Buffer

Asam Monoprotik
Pernyataan kesetimbangan berikut adalah:

HA   ═   A─ + H+
Ini menunjukkan bahwa ketika asam berdisosiasi sama dengan jumlah ion
hidrogen dan anion yang dihasilkan. Konsentrasi kesetimbangan dari tiga
komponen tersebut dapat dihitung dalam tabel ICE.

Tabel-13.2. Tabel ICE untuk asam monoprotik

[HA]
[A–] [H+]

I 0 y
C0

C -x x x

E x x+y
C0-x
Baris pertma, diberi label “I”, mencantumkan kondisi awal: konsentrasi asam
adalah C0, yang tidak terdisosiasi awalnya, sehingga konsentrasi A− dan
H+ akan menjadi nol; y adalah konsentrasi awal yang ditambahkan dengan
asam kuat, seperti HCl. Bila basa kuat, seperti NaOH, ditambahkan y akan
memiliki tanda negatif karena basa menghilangkan ion hidrogen dari larutan.
Baris kedua, diberi label “C” untuk berubah, perubahan khusus yang terjadi
tatkala asam berdisosiasi. Konsentrasi asam berkurang sejumlah –x dan
konsentrasi A─ dan H+ keduanya meningkat sebesar +x. Ini mengikuti dari
pernyataan kesetim-bangan.
Baris ketiga, diberi label “E” untuk konsentrasi kesetim-bangan, penambahan
bersama dua baris pertama dan menunjuk-kan konsentrasi pada
kesetimbangan.

Untuk mendapatkan x, gunakan rumus untuk konstanta kesetimbangan dalam


keadaan konsentrasi:

Ka= [H+][A─]/[HA]
Substitusikan konsentrasi dengan nilai yang didapat pada baris terakhir dari
tabel “ICE”:

Ka = x(x + y) / C0 – x
Disederhanakan menjadi :

x2 + (Ka + y)x – KaC0 =0


Dengan nilai spesifik untuk C0, Ka dan y persamaan ini dapat diselesaikan
untuk x. Asumsikan bahwa pH = -log10[H+] pH ini dapat dihitung sebagai pH
= -log10x.

Asam Poliprotik
Asam poliprotik ialah asam-asam yang dapat kehilangan lebih dari satu
proton. Konstanta untuk disosiasi proton pertama dapat ditandai
dengan Ka1 dan konstanta untuk disosiasi dari proton selanjutnya Ka2, dst.
Asam sitrat, H3A, ialah satu contoh asam poliprotik karena ia dapat
kehilangan tiga proton.
Kesetimbangan
Nilai pKa

H3A   ═  H2A− + H+ pKa1 = 3.13

H2A−  ═  HA2− + H+ pKa2 = 4.76

HA2−  ═  A3− + H+ pKa3 = 6.40


Bila perbedaan antara nilai pK selanjutnya kurang dari tiga ada tumpang-
tindih antara rentang pH yang ada dari spesies dalam kesetimbangan. Lebih
kecil perbedaan, lebih banyak tumpang-tindih. Dalam hal asam sitrat,
tumpang-tindih yang meluas dan larutan asam sitrat dibufferkan melebihi
seluruh rentang pH 2,5 – 7,5.

Perhitungan pH dengan asam poliprotik memerlukan sebuah perhitungan


khusus. Dalam hal asam sitrat, penyebab solusi ini dari dua persamaan
keseimbangan massa:

CA = [A3-] + β1[A3-][H+] + β2[A3-][H+]2 + β3[A3-][H+]3


CH = [H+] + β1[A3-][H+] + 2β2[A3-][H+]2 + 3β3[A3-][H+]3 – Kw[H]-1
CA adalah konsentrasi analitik asam, CH adalah konsentrasi analitik dari ion
hidrogen yang ditambahkan, βq adalah konstanta penggabungan kumulatif,
log β1 = pKa3; log β2 = pKa2; log β3 = pKa1 + pKa2 + pKa3
Kwadalah konstanta untuk ionisasi-sendiri air. Ada dua persamaan simultan
non-linier dalam dua kuantitas tidak diketahui yaitu [A3-] dan [H+]. Banyak
program komputer yang tersedia untuk asam sitrat yang dihasilkan dengan
program HySS.
Pada umumnya dua persamaan keseimbangan-massa dapat ditulis sebagai
berikut:

CA = [A] + Σ pβq [A]p [H+]q


CH = [H+] + Σ pβq [A]p [H+]q – Kw[H]−1
Dalam pernyataan umum ini [A] tetap untuk konsentrasi dari asam yang
terdeprotonasi secara penuh dan muatan listrik pada spesies ini tidak khas.
Cara Membuat Larutan Buffer

Di bawah ini adalah cara membuat larutan buffer mulai dari pH 2,2 sampai
pH 10. Larutan buffer dari pH 2,2 sampai pH pH 8,0 dibuat dari larutan
asam sitrat 0,1 M dan larutan dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M. Sedangkan
untuk buffer pH 9,2 sampai buffer pH 10 dibuat dari larutan larutan Natrium
karbonat 0,2 M dan natrium hidrogen karbonat 0,2 M. Berikut adalah cara
pembuatannya:

Buffer pH 2,2. Campurkan sebanyak 980 ml larutan asam sitrat 0,1 M dengan
20 ml larutan dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M.

Buffer pH 3,0. Campurkan sebanyak 798,5 ml asam sitrat 0,1 M dengan 205,5
mL larutan dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M

Buffer pH 4,0. Campurkan 614,5 mL asam sitrat 0,1 M dengan 385,5 mL


larutan Dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M.

Buffer pH 5,0. Campurkan 485 mL larutan asam sitrat 0,1 M dengan 515 ml
larutan dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M.

Buffer pH 6,0. Campurkan sebanyak 368,5 ml larutan asam sitrat 0,1 M


dengan 631,5 mL larutan dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M.

Buffer pH 7,0. Campurkan sebanyak 176,5 mL larutan asam sitrat 0,1 M


dengan 823,5 mL larutan dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M.
Buffer pH 8,0.  Cara-1: Campurkan 27,5 mL larutan asam sitrat 0,1 M
dengan 972,5 mL larutan dinatrium hidrogen fosfat 0,2 M. Cara-2:
Campurkan 20 mL larutan Natrium Hidrogen Fosfat 0,2 M dengan 473 mL
larutan Natrium Hidrogen Fosfat 0,2 M, lalu encerkan dengan akuades
hingga 1 liter.

Buffer pH 9,2. Campurkan 20 mL larutan natrium karbonat 0,2 M dengan


230 mL larutan natrium hidrogen karbonat 0,2 M, lalu encerkan dengan
akuades hingga 1 liter.

Buffer pH 10. Campurkan 137 mL larutan natrium karbonat 0,2 M dengan


112 mL larutan  natrium hidrogen karbonat 0,2 M, lalu encerkan dengan
akuades hingga 1 liter.

Buffer Ammonium klorida. Larutkan 67,5 gr NH4Cl tambah 570ml NH4OH


dalam 1 liter aquades.
Advertisements
Cara Menghitung pH dan pOH Larutan Buffer (Penyangga )

 Buffer Asam dan Basa, Rumus Menentukan, Contoh Soal, Pembahasan, Kimia -
Sebelumnya, pelajarilah terlebih dahulu materi tentang jenis larutan penyangga.

A. Larutan Penyangga Asam

Marilah kita tinjau larutan yang mengandung campuran asam lemah dengan basa


konjugasinya, misalnya CH3COOH dengan CH3COO–. Kita ketahui bahwa hampir
semua ion CH3COO– dalam larutan berasal dari garam sebab CH3COOH hanya
sedikit sekali yang terionisasi (James E. Brady, 1990).

CH3COOH  CH3COO– + H+

Ka = 

[H+] = Ka . 

–log [H+] = –log Ka – log 

pH = pKa – log 

Karena dalam satu larutan mengandung CH3COOH dan CH3COO–, maka rumus di


atas dapat ditulis :

pH = pKa – log 

dengan : 

Ka = tetapan ionisasi asam lemah

a = jumlah mol asam lemah

g = jumlah mol basa konjugasi

B. Larutan Penyangga Basa

Sekarang marilah kita tinjau larutan yang mengandung basa lemah dengan asam


konjugasinya. Misalnya, NH3 dan NH4+ yang berasal dari garam (James E. Brady,
1990).

NH3 + H2O  NH4+ + OH–


Kb = 

[OH–] = Kb . 

–log [OH–] = – log Kb – log 

pOH = pKb – log 

Karena dalam satu larutan mengandung NH3 dan NH4+, maka rumus di atas dapat di


tulis :

pOH = pKb – log 

dengan : 

Kb = tetapan ionisasi basa lemah

b = jumlah mol basa lemah

g = jumlah mol asam konjugasi

Contoh Soal Menghitung pH dan pOH Larutan Penyangga (Buffer) 1 :

Sebanyak 50 mL larutan NH3 0,1 M (Kb = 10–5) dicampur dengan 100 mL


larutan NH4Cl 0,5 M. Hitunglah pH larutan tersebut!
Jawaban :

50 mL NH3 0,1 M + 100 mL NH4Cl 0,5 M

mol NH3 = 50 mL × 0,1 mmol/mL = 5 mmol

mol NH4Cl = 100 mL × 0,5 mmol/mL = 50 mmol

pOH = pKb – log 

pOH = 5 – log 

pOH = 5 – log 0,1

pOH = 5 +1 = 5

pH = 14 – pOH = 14 – 6 = 8

Contoh Soal Mengukur pH dan pOH Larutan Penyangga (Buffer) 2 :

Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 50 mL


larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaCH3COO 0,1 M. (Ka CH3COOH =
1,8 × 10–5)

Penyelesaian :

50 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaCH3COO 0,1 M


mol CH3COOH = 50 mL × 0,1 mmol/mL= 5 mmol

mol NaCH3COO = 50 mL × 0,1 mmol/mL= 5 mmol

pH = pKa – log 

pH = – log 1,8 × 10–5 – log 

pH = – log 1,8 × 10–5

pH = 5 – log 1,8 = 4,75

Anda mungkin juga menyukai