Anda di halaman 1dari 19

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Identitas Pasien

Data Umum
Nama Pasien RHF
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 0 tahun 10 bulan
Berat Badan 10 Kg
Agama Islam
Alamat Jambongan X Koto
Pekerjaan -
Ruangan HCU Anak
Mulai Perawatan 12 Juni 2019
Keluar Rumah Sakit 15 Juni 2019

3.2 Riwayat Penyakit

a. Keluhan utama

Batuk berdahak, sesak nafas

b. Riwayat penyakit sekarang

Sesak nafas sejak 3 SMRS, batuk berdahak 3 hari SMRS, demam sejak 3

haro SMRS.

c. Riwayat penyakit terdahulu

Riwayat asma tidak ada

d. Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada

e. Riwayat pekerjaan, sosial, ekonomi, kejiwaan, dan kebiasaan

Kelompok Bangsal Anak 1


Imunisasi DPT 3 tidak dilakukan, imunisasi campak telah dilakukan

3.3 Pemeriksaan fisik

a. Tanda vital

Keadaan umum Sedang


Kesadaran CMC
Tekanan darah -
Nadi 120 x/menit
Pernafasan 30 x/menit
Suhu o
37 C
GCS E4 V5M6

b. Status Generalis

No Pemeriksaan Hasil Keterangan

1 Kepala Tidak ada kelainan Normal

2 Mata Tidak ada kelainan Normal


3 THT Tidak ada kelainan Normal

4 Leher Tidak ada kelainan Normal

5 Mulut Tidak ada kelainan Normal

6 Thorax Pul = Rh +/+ Wh = +/+ Tidak Normal

7 Abdomen Tidak ada kelainan Normal


8 Urogenital Tidak ada kelainan Normal
9 Ekstremitas Tidak ada kelainan Normal
10 Kulit Tidak ada kelainan Normal

3.4 Diagnosis

Diagnosa utama : Bronkiolitis

Kelompok Bangsal Anak 2


Penatalaksanaan

1. Terapi di IGD

1) O2
2) IVFD Kaen 1 B
3) Inj ampicilin 4 x 250 mg (IV)

4) Inj gentamicin 2 x 10 mg (IV)

5) Inj dexamexamason 3 x 1 mg ( IV)

6) ASI OD hati – hati

2. Followup

Nama : RHP Diagnosa : Bronkiolitis Dokter : dr. Yunira Yunirman, Sp. A

Umur : 0 tahun 10 bulan Ruangan : HCU Anak Apoteker : Sonia Yuana S. Farm., Apt

Tanggal S O A P

13 Juni - Demam (+) KU : sedang Bronkiolitis - Ampicillin 4 x 250 mg (IV)


2019 - Batuk (+) - Gentamisin 2 x 10 mg (IV)
- Sesak - Dexametason 3 x 1 (IV)
09.00
- Bromhexin 1 g (puyer)
- Salbutamol 1 g (puyer)
- Ottopan 3 x 0,6 ml
- ASI OD : hati-hati
14 Juni - Demam (+) KU : sedang Bronkiolitis - Ampicillin 4 x 250 mg (IV)
2019 - Batuk (+) - Gentamisin 2 x 10 mg (IV)
- Sesak (+) - Dexametason 3 x 1 (IV)
09.10
- Bromhexin 1 g (puyer)
- Salbutamol 1 g (puyer)
- Ottopan 3 x 0,6 ml
15 Juni - Demam (-) KU : sedang Perbaikan - Boleh pulang
- Batuk (-) - Bromhexin 1 mg + Salbutamol

Kelompok Bangsal Anak 3


2019 1 mg 3 x 1
- Amoxicillin syr 3 x 1 cth
13.00

Lampiran 1. Tinjauan Obat

Kelompok Bangsal Anak 4


Ampicilin (IONI)
Indikasi Infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, infeksi pada mulut, bronkitis
Dosis Oral : Dewasa 0,25 – 1 gram tiap 6 jam. Anak < 10 tahun ½ dosis dewasa
Infus intravena : Dewasa 2 gram tiap 6 jam selama 10 – 14 hari. Neonatal
50 mg/kgbb setiap 6 jam; Bayi 1 – 3 bulan 50 – 100 mg/kgbb setiap 6 jam;
Anak 3 bulan – 12 tahun 100 mg/kgbb setiap 6 jam
Kontra Pasien yang hipersensitif terhadap penisilin
Indikasi
Efek mual, muntah, diare, ruam.
Samping

Gentamisin (IONI)
Septikemia dan sepsis pada neonates, meningitis dan infeksi SSP lainnya,
Indikasi infeksi bilier, pielonefritis dan prostatitis akut, endocarditis, pneumonia
nosokomial
Dosis Injeksi intramuscular, intravena atau infus : Dewasa 2 – 5 mg/kgbb/hari.
Anak dibawah 2 minggu, 3 mg/kgbb tiap 12 jam; 2 minggu – 2 tahun 2
mg/kgbb tiap 8 jam.
Injeksi intratekal : 1 mg/ hari disertai pemberian intramuscular 2 – 4
mg/kgbb/hari

Kontra Kehamilan, miastenia gravis


indikasi
Efek Gangguan vestibuler dan pendengaran, nefrotoksisitas, hipomagnesemia,
Samping kolitis

Dexamethason (IONI)
Indikasi Gangguan alergi, batuk yang disertai sesak nafas
Dosis Oral : Dewasa 0,5 – 10 mg/hari. Anak 10 – 100 mcg/kgbb/hari
Injeksi IM atau IV atau Infus : awal 0,5 – 24 mg ; anak 200 – 400 mcg/
kgbb/ hari.
Kontra Penderita herpes simplex pada mata, diabetes mellitus, hipertensi, insufiensi
Indikasi ginjal, osteoporosis, infeksi akut atau kronis
Efek Sakit kepala, lemas, mudah haus, nyeri otot, nyeri sendi
Samping

Calsium Laktat (MIMS)


Indikasi Suplemen Makanan
Dosis Dewasa: 19 – 50 tahun : 1000 mg/hari
>50 tahun : 1200 mg/hari
Anak : 0 – 6 bulan : 210 mg/hari
7 – 12 bulan : 270 mg/hari
1 – 3 tahun : 500 mg/hari
4 – 8 tahun : 800 mg/hari
9 – 18 tahun : 1300 mg/hari
Kontra Hiperkalsemia dan hiperkalsiuria

Kelompok Bangsal Anak 5


Indikasi
Efek Mual, muntah, sembelit, bradikardia, aritmia, mulut kering, sering BAK.
Samping

Bromhexin (IONI)
Indikasi Mukolitik, sekretolitik pada bronkopulmunari akut dan kronik terkait sekresi
mucus abnormal dan gangguan saluran mukus
Dosis Oral : Tablet mg atau sirup 4 mg/5 hari. Dewasa dan anak-anak > 10
tahun : 1 tablet atau 10 ml sirup 3 x sehari, anak 2 – 5 tahun : ½ tablet atau
5 ml sirup 2 x sehari
Cairan injeksi 4 mg/2 ml : 1 ampul sebanyak 2 – 3 kali sehari

Kontra Hipersensitivitas
Indikasi
Perhatian Tukak lambung
Efek Hipersensitivitas, syok dan reaksi anafilaksis, bronkospasme, mual, muntah,
Samping diare, nyeri perut, ruam, urtikaria

Salbutamol (IONI)
Indikasi Asma dan kondisi lain berkaitan obstruksi saluran nafas yang reversibel

Dosis Oral : 4 mg (lansia dan pasien yang sensitive dosis awal 2 mg) 3 – 4 kali
sehari, maksimal 8 mg. Anak dibawah 2 tahun 200 mcg/kg 4 kali sehari, 2 -
6 tahun 1 – 2 mg 3 – 4 kali sehari, 6 – 12 tahun 2 mg.

Injeksi SC atau IM : 500 mcg tiap 4 jam bila perlu

Infus IV : awal 5 mcg/menit, lazimnya 3 – 20 mcg/menit, atau lebih bila


perlu

Kontra
Hipersensitivitas terhadap salbutamol
indikasi

Efek
Sakit perut, nyeri dada, diare, sakit kepala, demam, mual
Samping

Ottopan (IONI)
Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam

Dosis Anak < 1 tahun : 0,6 ml 3 – 4 kali sehari. 1-2 tahun : 0,6 – 1,2 ml 3 -4 kali
sehari

Kontra Hipersensitivitas

Kelompok Bangsal Anak 6


indikasi

Efek
Ruam kulit, hipersensitivitas, kerusakan hati, mual, muntah
Samping

Ka En 1B (MIMS)
Mengganti cairan dan elektrolit, Hiponatremia, hypokalemia,
Indikasi
hipomagnesemia.

Efek
Peradangan, peningkatan glukosa darah, mual, muntah, diare.
Samping

Kelompok Bangsal Anak 7


3. AnalisaTerapi

3.1 Lembar Pengobatan Pasien di Bangsal Interne

Tanggal PemberianObat

12/6 13/6 14/6 15/6


No NamaDagang/ P S S M P S S M P S S M P S S M
Generik
Frekuensi Rute O O O O
1. Ampicillin 4 x 250 mg IV √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Gentamicin 2 x 10 mg IV √ √ √ √ √
3. Dexametason 3 x 1 mg IV √ √ √ √ √ √ √ √
4. Bromhexin 3 x 1 mg PO √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Salbutamol 3 x 1 mg PO √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Ottopan 3 x 0,6 ml PO √ √ √ √ √ √ √ √ √

Kelompok Bangsal Anak 8


3.2 Lembaran DRP ( Drug Related Problem)

3.2 Tabel Drug Terapi Problem

Kelompok Bangsal Anak 9


Check
No Drug Therapy Problem Rekomendasi
List

1 Terapi obat yang tidak - Pasien telah mendapatkan terapi sesuai dengan kondisi medis.
diperlukan

Terdapat terapi tanpa Pasien telah mendapatkan terapi sesuai dengan indikasi, dimana pasien mendapatkan terapi:
indikasi medis
- IVFD RL cairan infus yang mengandung Na, K, Cl, Basa yang digunakan untuk keseimbangan
elektrolit dan untuk mengatasi dehidrasi pada pasien.
- Nacl 3% digunakan untuk mengobati natrium yang rendah
- Inj. Ranitidin digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung akibat stres ulcer
- Sukralfat digunakan untuk jangka pendek terhadap ulkus duodenum (Medscapea).
- KSR digunakan untuk pencegahan dan pengobatan hipokalemia ( Medscapea ).
-
- Amlodipin digunakan untuk hipertensi ( Medscapea).
- Candesartan digunakan untuk hipertensi ( Medscapea ).
- Curcuma yang merupakan suplemen makanan.
- Bisoprolol digunakan untuk mengobati penyakit jantung serta hipertensi
- Retaphyl digunakan untuk mengobati sesak nafas (Asma)
- Furosemide injeksi merupkan diuretik boros K yang berguna untuk mengeluarkan cairan yang
menumpuk karena jantung yang tidak bisa memompa.
- Paracetamol digunakan sebagai analgetik dan antipiretik.
Pasien mendapatkan terapi Pasien tidak ada mendapatkan terapi yang tidak diperlukan. Terapi yang diberikan sesuai dengan
tambahan yang tidak - indikasi yang diderita pasien.
diperlukan

Kelompok Bangsal Anak 10


Pasien masih Pasien tidak dapat memungkinkan menjalani terapi non farmakologi.
memungkinkan menjalani -
terapi non farmakologi

Terdapat duplikasi terapi Tidak terdapat duplikasi terapi karena obat dengan mekanisme kerja yang berbeda-beda.

- Nacl 3% untuk hiponatremia.


- Sukralfate bekerja membentuk lapisan pada dasar tukak sehingga melindungi tukak dari pengaruh
agresif asam lambung dan pepsin (Medscape).
- Ranitidin inj Bekerja dengan memblok reseptor histamin pada sel parietal sehingga sel parietal
tidak dapat dirangsang untuk mengeluarkan asam lambung (Medscape).
- KSR bekerja menghalangi konsentrasi kalium klorida yang tinggi terhadap area dinding usus yang
terlokalisasi yang dapat mengiritasi atau merusak mukosa ( Medscapea )
- Amlodipin merupakan golongan CCB yang akan menghambat kalsium masuk kedalam sel
sehingga salah satu efek nya adalah menyebabkan vasodilatasi (Kabo, 2010).
- - Candesartan bekerja dengan cara memblok reseptor angiostensin II sehingga dapat menurunkan
tekanan darah. Angiostensin merupakan zat yang membuat pembuluh darah menyempit. Saat
angiostensi II dihambat, pembuluh darah akan lemas dan melebar sehingga aliran darah menjadi
lebih lancar dan tekanan darah menurun.
- Curcuma sebagai suplemen makanan.
- Bisoprolol bekerja menghambat reseptor β1 kardioselektif.
- Retaphyl memiliki prinsip untuk dilatasi jalan napas melalui relaksasi otot polos, memperbaiki dan
atau menghambat brokokontriksi.
- Furosemide bekerja meningkatkan ekresi natrium, air, dan klorida sehingga menurunkan volume
darah dan cairan ekstraseluler.
- Paracetamol bekerja pada pusat pengatur suhu di hipotalamus untuk menurunkan suhu tubuh dan
bekerja menghambat sintesis prostaglandin sehingga dapat mengurangi nyeri ringa-sedang.

Kelompok Bangsal Anak 11


Pasien mendapat
penanganan terhadap efek
- Pasien tidak mendapat penanganan terhadap efek samping yang seharusnya dapat dicegah.
samping yang seharusnya
dapat dicegah.

2 Kesalahan obat

Bentuk sediaan tidak tepat Bentuk sediaan telah disesuaikan dengan kondisi pasien :

- Nacl 3% injeksi intravena


- Ranitidin injeksi intravena
- Sukrafat sirup peroral
- KSR tablet peroral
- - Amlodipin tablet peroral
- Candesartan tablet peroral
- Curcuma tablet peroral
- Bisoprolol tablet peroral
- Retaphyl tablet peroral
- Furosemid injeksi intrvena
- Paracetamol teblat peroral
Terdapat kontra indikasi - Tidak ditemukan adanya kontra indikasi pada terapi pengobatan. Kontra indikasi dari obat yaitu :

- Ranitidin kontra indikasi terhadap pasien dengan riwayat alergi ranitidin, ibu menyusui
- Sukralfate kontra indikasi terhadap pasien hipersensitivitas. (Medscape)
- KSR kontra indikasi hipersensitif dengan KSR, gagal ginjal, dehidrasi akut, hiperkalemia dan
gangguan saluran cerna
- Amlodipin kontra indikasi Hipersensitif terhadap dihidropiridin (Medscape).
- Candesartan kontra indikasi terhadap pasien hipersensitivitas, ibu hamil dan menyusui,

Kelompok Bangsal Anak 12


gangguan hepar berat
- Curcuma kontra indikasi hipersensitif terhadap curcuma.
- Bisoprolol kontraindikasi Hipersensitivitas dan hipotensi.
- Retaphyl kontraindikasi hipersensitif dan porfiria.
- Furosemide kontraindikasi pasien yang alergi terhadap preparat sulfa.
- Paracetamol kontraindikasi hipersensitif dan ganggauan hati.
Kondisi pasien tidak dapat Kondisi pasien tidak dapat disembuhkan oleh obat dan menyebabkan kematian pada pasien.
Ya
disembuhkan oleh obat

Obat tidak diindikasikan - Setiap obat telah sesuai dengan indikasi suatu penyakit yang diderita pasien. Adapun kondisi medis
untuk kondisi pasien pasien adalah :

- Nacl 3% untuk hiponatremia.


- Sukralfate bekerja membentuk lapisan pada dasar tukak sehingga melindungi tukak dari pengaruh
agresif asam lambung dan pepsin (Medscape).
- Ranitidin inj Bekerja dengan memblok reseptor histamin pada sel parietal sehingga sel parietal
tidak dapat dirangsang untuk mengeluarkan asam lambung (Medscape).
- KSR bekerja menghalangi konsentrasi kalium klorida yang tinggi terhadap area dinding usus yang
terlokalisasi yang dapat mengiritasi atau merusak mukosa (Medscape)
- Amlodipin merupakan golongan CCB yang akan menghambat kalsium masuk kedalam sel
sehingga salah satu efek nya adalah menyebabkan vasodilatasi (Kabo, 2010).
- Candesartan bekerja dengan cara memblok reseptor angiostensin II sehingga dapat menurunkan
tekanan darah. Angiostensin merupakan zat yang membuat pembuluh darah menyempit. Saat
angiostensi II dihambat, pembuluh darah akan lemas dan melebar sehingga aliran darah menjadi
lebih lancar dan tekanan darah menurun.
- Curcuma sebagai suplemen makanan.
- Bisoprolol digunakan untuk mengobati penyakit jantung serta hipertensi

Kelompok Bangsal Anak 13


- Retaphyl digunakan untuk mengobati sesak nafas (Asma)
- Furosemide injeksi merupkan diuretik boros K yang berguna untuk mengeluarkan cairan yang
menumpuk karena jantung yang tidak bisa memompa.
- Paracetamol digunakan sebagai analgetik dan antipiretik.

Terdapat obat lain yang Terapi obat yang diberikan telah efektif
-
lebih efektif

3 Dosis tidak tepat

Dosis terlalu rendah Dosis yang diberikan kepada pasien sesuai menurut literatur

Dosis terlalu tinggi - Ranitidin inj 50 mg/ 2 ml


- Sukralfate 500mg/5 ml
- KSR 600 mg
- Candesartan 16 mg
- - Amlodipin 10 mg
- Curcuma 20 mg
- Bisoprolol 2,5 mg
- Retaphyl 300 mg
- Furosemid 40 mg
- Paracetamol 500 mg
Frekuensi penggunaan 2- x 50 mg/2 ml penggunaan obat yang diberikan sudah sesuai
Frekuensi
tidak tepat 3x cth I
1x sehari- Ranitidin inj 50 mg/2 ml
1x sehari- Sukralfat syp
3x sehari- Candesartan 16 mg
- Amlodipin 10 mg
1 x sehari- Curucma 20 mg
1 x sehari
2 x sehari
Kelompok Bangsal Anak 1 x sehari 14
3 x sehari
1
- KSR 600 mg
- Bisoprolol 2,5 mg
- Retaphyl 300 mg
- Furosemid 40 mg
- Paracetamol 500 mg

Penyimpanan tidak tepat Proses penyimpanan obat sudah diletakan pada tempat yang sesuai pada tempatnya. Dimana obat
disimpan dalam tempat obat pasien. Menurut AHFS

- Ranitidin injeksi dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya


- Candesartan per oral dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya
- Amlodipin per oral dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya
- Curcuma tablet per oral dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya
- - Nebu combivent 2,5 mL/6 jam inhalasi dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya
- KSR dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya
- Sukralfat 3xcth I per oral dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya
- Bisoprolol per oral dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya
- Retaphyl per oral dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya
- Furosemide injeksi dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya
- Paracetamol per oral dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya

Administrasi obat tidak - Administrasi sudah tepat.


tepat
- Ranitidin injeksi
- Candesartan per oral
- Amlodipin tablet per oral
- KSR per oral

Kelompok Bangsal Anak 15


- Curcuma per oral
- Sukralfat per oral
- Bisoprolol per oral
- Retaphy per oral
- Furosemide injeksi
- Paracetamol per oral

Terdapat interaksi obat Terdapat interaksi obat antara sucralfate dengan ranitidin yang menyebabkan terhambat nya
Ya absopsi ranitidin (MIMS) solusinya diberikan jarak pemakaian sukralfat dengan ranitidin minimal
2 jam.

4 Reaksi yang tidak


diinginkan

Obat tidak aman untuk Obat yang diberikan aman digunakan pasien. Pemberian terapi pada pasien telah disesuaikan dengan
pasien dosis yang tepat untuk pasien Adapun dosis yang diberikan adalah :
- Ranitidin inj 50 mg/ 2 mL
- Candesartan 16 mg
- Amlodipin 10 mg
- - Curcuma 20 mg
- KSR 600 mg
- Sucralfate syp 3xcth I
- Bisoprolol 2,5 mg
- Retaphyl 300 mg
- Furosemide injeksi 40 mg
- Paracetamol 500 mg

Kelompok Bangsal Anak 16


Terjadi reaksi alergi Tidak ada masalah, Pasien tidak ada yang riwayat alergi, sehingga obat aman digunakan.
-
Terapi yang diberikan pada pasien tidak menimbulkan reaksi hipersensitivitas pada pasien.
Terjadi interaksi obat Terdapat interaksi obat antara sucralfate dengan ranitidin yang menyebabkan terhambat nya absopsi
Ya ranitidin (MIMS) solusinya diberikan jarak pemakaian sukralfat dengan ranitidin minimal 2 jam.
Dosis obat dinaikkan atau Tidak terdapat peningkatan dan penurunan dosis pada terapi pasien, dosis terapi yang diberikan pasien
diturunkan terlalu cepat telah tepat dan disesuaikan dengan kondisi medis pasien

Muncul efek yang tidak


- Menurut pengamatan tidak muncul efek yang tidak diinginkan selama pemberian terapi.
diinginkan

Administrasi obat yang Administrasi sudah tepat.


tidak tepat
- Ranitidin injeksi
- Candesartan per oral
- Amlodipin tablet per oral
- KSR per oral
- - Curcuma per oral
- Sukralfat per oral
- Bisoprolol 2,5 mg
- Retaphyl 300 mg
- Furosemid injeksi 40 mg
- Paracetamol 500 mg

5 Ketidak sesuaian
kepatuhan pasien

Obat tidak tersedia - Tidak ada masalah untuk penyediaan obat pasien. Semua obat yang dibutuhkan pasien telah tersedia

Kelompok Bangsal Anak 17


di apotek rumah sakit

Pasien tidak mampu


- Pasien mampu menyediakan obat
menyediakan Obat

Pasien tidak bisa menelan


- Pasien mampu menelan obat dalam bentuk tablet.
atau menggunakan obat

Pasien tidak mengerti


intruksi Ya Pasien tidak mengerti intruksi penggunaan oba dan dijelaskan kepada keluarga pasien.
penggunaan obat
Pasein tidak patuh atau
memilih Pasien patuh menggunakan obat. Obat-obatan untuk pasien rawat inap disediakan dalam bentuk UD
-
untuk tidak menggunakan untuk pemakaian 1 kali pakai, sehingga ketidakpatuhan pada pasien dapat teratasi.
obat
6 Pasien membutuhkan
terapi tambahan
Terdapat kondisi yang Pasien telah mendapatkan terapi sesuai indikasi, karena obat yang digunakan telah tepat untuk terapi
-
tidak diterapi penyakit
Pasien membutuhkan obat Terapi obat yang diberikan telah sinergis sehingga tidak perlukan lagi terapi lain.
-
lain yang sinergis
Pasien membutuhkan Pasien telah mendapatkan pengobatan profilaksis terhadap kondisinya sehingga tidak perlu diberikan
-
terapi profilaksis terapi tambahan.

Kelompok Bangsal Anak 18


Kelompok Bangsal Anak 19

Anda mungkin juga menyukai

  • CSSSS
    CSSSS
    Dokumen10 halaman
    CSSSS
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Proposal Pelantikan GK Sumbar
    Proposal Pelantikan GK Sumbar
    Dokumen7 halaman
    Proposal Pelantikan GK Sumbar
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Psssss
    Psssss
    Dokumen7 halaman
    Psssss
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam Medscape
    Kejang Demam Medscape
    Dokumen18 halaman
    Kejang Demam Medscape
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Puskesmas
    Puskesmas
    Dokumen1 halaman
    Puskesmas
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Inspeksi Diri
    Inspeksi Diri
    Dokumen8 halaman
    Inspeksi Diri
    Aprilia Anggi Lestari
    100% (1)
  • Smallseotools 1591273397
    Smallseotools 1591273397
    Dokumen1 halaman
    Smallseotools 1591273397
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • BAB 12 Kualifikasi Dan Validasi
    BAB 12 Kualifikasi Dan Validasi
    Dokumen16 halaman
    BAB 12 Kualifikasi Dan Validasi
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • PERSONALIA
    PERSONALIA
    Dokumen13 halaman
    PERSONALIA
    Aprilia Anggi Lestari
    100% (1)
  • Susunan Acara Diskusi Online
    Susunan Acara Diskusi Online
    Dokumen1 halaman
    Susunan Acara Diskusi Online
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Bab 8
    Bab 8
    Dokumen1 halaman
    Bab 8
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Bao
    Bao
    Dokumen1 halaman
    Bao
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Lafi
    Lafi
    Dokumen175 halaman
    Lafi
    Aprilia Anggi Lestari
    100% (1)
  • Cover CASE REPORT STUDY
    Cover CASE REPORT STUDY
    Dokumen1 halaman
    Cover CASE REPORT STUDY
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Aaa
    Aaa
    Dokumen13 halaman
    Aaa
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Rekapan Pertanyaan Webinar
    Rekapan Pertanyaan Webinar
    Dokumen2 halaman
    Rekapan Pertanyaan Webinar
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Case Neuro
    Case Neuro
    Dokumen35 halaman
    Case Neuro
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Drug Related Problem
    Drug Related Problem
    Dokumen11 halaman
    Drug Related Problem
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Kasus Simulasi OSCE MESO Aprilia Anggi Lestari
    Kasus Simulasi OSCE MESO Aprilia Anggi Lestari
    Dokumen2 halaman
    Kasus Simulasi OSCE MESO Aprilia Anggi Lestari
    Aprilia Anggi Lestari
    Belum ada peringkat