Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

( SAP )
SENAM HIPERTENSI PADA LANSIA

Disusun Oleh :
Dheryka Agustin
P1337420616030

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2019
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
SENAM HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Hipertensi/Darah Tinggi


Sub Pokok Bahasan : Senam Hipertensi
Hari/Tanggal : Senin, 29 April 2019
Waktu : 30 Menit
Sasaran : Keluarga Bapak H
Tempat : Jl. Tusam Timur Dalam I

A. Latar Belakang.
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit
yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang
ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan
penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Hipertensi, saat ini
terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan  lebih banyak menderita
hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan
adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi
seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan
makanan yang tinggi kadar lemaknya.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan
diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan
atau bahkan menurun drastiS.

B. Tujuan
1. Tujuan Intuksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, klien diharapkan dapat menjelaskan
kembali tentang penyakit hipertensi dan senam Hipertensi atau Darah tinggi dengan
benar.
2.  Tujuan Intruksional Khusus
a. Menjelaskan pengertian penyakit hipertensi dengan benar.
b. Menjelaskan pengertian senam Hipertensi/Darah Tinggi
c. Menjelaskan Manfaat hipertensi
d. Mampu mempraktikkan cara Senam Hipertensi/Darah tinggi
e. Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi

C. Kisi Kisi Materi


a. Pengertian penyakit hipertensi
b. Pengertian senam Hipertensi/ Darah Tinggi
c. Manfaat Senam Hipertensi
d. Cara senam Hipertensi.
e. Hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi

D. Metode
·        Ceramah, Diskusi, Demonstrasi

E. Media
·        Lembar balik

F. Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Penyuluhan Tugas Penyuluh Respon Audien Waktu


1. Pembukaan. a.Menyampaikan salam a.Menjawab salam 5 Menit
b. Perkenalan b.Mendengarakan
c.Menyampaikan tujuan c.Memberi respon
d.Kontrak waktu
e.Tes awal
2. Kegiatan Inti a.Menjelaskan pengertian a.Mendengarkan 15 Menit
Hipertensi dengan seksama
b.Menjelaskan pengertian
senam hipertensi
c.Menjelaskan Manfaat senam
hipertensi
d.Mempraktikkan cara senam
hipertensi.
e.Hal hal yang perlu di
perhatikan
        Tanya jawab. b.Memberikan
Pertanyaan
3. Penutup a.Menarik kesimpulan a.Mendengarkan 5 Menit
dan mencatat
b.Mengucap salam penutup b.Menjawab salam.

G. Rencana Evaluasi Kegiatan


1.   Apakah pengertian dari hipertensi?
2.  Sebutkan pengertian senam hipertensi!
3.  Sebutkan Manfaat senam hipertensi!
4.  Sebutkan bagaimana Cara senam Hipertensi.
5.  Sebutkan Hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi.

H. Evaluasi Hasil
a. Mampu Menjelaskan pengertian penyakit hipertensi dengan benar.
b. Mampu Menjelaskan pengertian senam Hipertensi/Darah Tinggi
c. Mampu Menjelaskan Manfaat hipertensi/Darah tinggi
d. Mampu mempraktikkan cara Senam Hipertensi/Darah tinggi
e.Mampu Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi

K. Referensi
Dede Kusmana. (2006). Olahraga Untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit Jantung.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
·Made Astawan. Cegah Hipertensi dengan Pola Makan.
· 

Lampiran Materi
PENYAKIT HIPERTENSI/DARAH TINGGI
(Senam Hipertensi)

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah dalam pembuluh darah arteri (nadi) secara terus-menerus lebih dari suatu periode.
Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat
menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. Udjianti, 2010.
Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg.
Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah ≥ 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut sebagai borderline
hypertension (Garis Batas Hipertensi). Batasan WHO tidak membedakan usia dan jenis
kelamin.

B. Pengertian Senam Hipertensi


Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani. Dengan melakukan senam,
dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang
menguntungkan dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini merupakan
usaha preventif/pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen
yang diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu.

C. Manfaat Senam Hipertensi


Manfaat senam Hipertensi adalah sebagai berikut :
 Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru serta membakar lemak
yang berlebihan di tubuh karena aktifitas gerak
 Untuk menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya,
seperti: Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain.
 Meningkatkan kelentukan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya tahan dan
sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olah raga lainnya.
 Bila seseorang mempunyai motivasi untuk berlatih rutin dapat merupakan suatu
program penurunan berat badan.
D. Cara Senam Hipertensi
Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat. Untuk itu,
perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap dan tidak
boleh memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan dapat dilakukan perlahan
sesuai kemampuan.Menurut Niniek Soetini SSt Ft, Fisioterapis Siloam Hospitals
Surabaya, contoh latihan yang bisa diterapkan setiap hari adalah sebagai berikut:
Pemanasan:
1. Jalan ditempat (1x8 hitungan)
2. Kepala menengok kanan-kiri (1x8 hitungan)
3. Patahkan leher ke kanan dan ke kiri (1x8 hitungan)
4. Kepala menunduk dan mendongak (1x8 hitungan)
5. Silangkan tangan ke kiri (1x8 hitungan)
Silangkan tangan ke kanan (1x8 hitungan)

Inti:
1. Tepuk tangan, lengan sejajar dengan bahu (2x8 hitungan)
2. Tepuk jari (2x8 hitungan)
3. Silangkan jari-jari tangan (1x8 hitungan)
4. Silangkan ibu jari kanan (1x8 hitungan)
Silangkan ibu jari kiri (1x8 hitungan)
5. Tepuk antar kelingking (1x8 hitungan)
6. Tepuk antar telunjuk (1x8 hitungan)
7. Ketuk pergelangan tangan kiri (1x4 hitungan)
Ketuk pergelangan tangan kanan (1x4 hitungan)
8. Ketuk nadi tangan kiri (1x4 hitungan)
Ketuk nadi tangan kanan (1x4 hitungan)
9. Tekan jari diam (1x4 hitungan)
Tekan jari bergerak (1x4 hitungan)
10. Luruskan tangan, buka jari dan mengepal (1x8 hitungan)
11. Tepuk punggung tangan kiri (1x8 hitungan)
Tepuk punggung tangan kanan (1x8 hitungan)
12. Tepuk lengan kiri sampai bahu (1x8 hitungan)
Tepuk lengan kanan sampai bahu (1x8 hitungan)
13. Tepuk pinggang (sedikit membungkuk) (1x8 hitungan)
14. Tepuk paha samping (sedikit tekuk lutut) (1x8 hitungan)
15. Tepuk samping betis (tekuk lutut) (1x8 hitungan)
16. Kedua tangan lurus kedepan naik turun (tekuk lutut saat tangan turun) (1x8 hitungan)
17. Tepuk perut bergantian tangan (1x8 hitungan)
18. Berdiri tegak kaki jinjit (1x4 hitungan)
19. Berdiri naik turun (1x4 hitungan)

Pendinginan:
1. Ulurkan tangan kedepan naik turun (2x8 hitungan)

E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Penderita Hipertensi


Untuk mencapai tekanan darah normal, selain melakukan senam secara rutin dengan
takaran cukup, beberapa hal di bawah ini juga perlu mendapat perhatian:
1. Jika kelebihan berat badan.
Seseorang yang mengalami kelebihan bobot badan, kemungkinan mengalami
hipertensi meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu akan terus meningkat dengan
bertambahnya bobot badan. Menurunkan bobot badan merupakan strategi sangat
efektif dlam mengatur pola hidup untuk menormalkan tekanan darah. Bila kita
berhasil menurunkan bobot badan 2,5 – 5 kg saja, tekanan darah diastolik dapat
diturunkan sebanyak 5 mmHg. Penurunan bobot badan 10 kg dapat melipatduakan
perbaikan ini.
2. Kurangi asupan natrium (sodium).
Ternyata, bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan dalam
jangka waktu lama kemungkinannya mengalami tekanan darah tinggi juga lebih
besar. Karena itu, kurangi asupan garam sampai kurang dari 2.300 mg (satu sendok
teh) setiap hari. Dalam banyak penelitian diketahui, pengurangan konsumsi garam
menjadi setengah sendok teh per hari, dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5
mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 2,5 mmHg. Pengaruh ini kebanyakan
terjadi pada para lansia.
3. Usahakan cukup asupan kalium (potassium).
Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur. Mineral ini
menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang terbuang
bersama air kencing. Dengan setidaknya mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3 - 5
kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan potasium yang cukup.
4. Batasi konsumsi alkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para
peminum berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar
ketimbang mereka yang tidak minum-minuman beralkohol. Jelaslah, kalau mereka
menghilangkan kebiasaan tersebut, tekanan darahnya akan turun.

Anda mungkin juga menyukai