Anda di halaman 1dari 3

Sekilas Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga desa yang menjalankan tugas
sesuai dengan aturan yang berlaku.

Lembaga ini memiliki peran penting dalam jalannya pemerintahan desa.

Pasalnya, BPD memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
desa.

BPD adalah parlemen desa, perwujudan demokrasi secara nyata sebagai wakil masyarakat
desa dalam pemerintahan.

Tujuan Pembentukan BPD

Sebenarnya BPD adalah lembaga yang mempunyai tugas lumayan berat dalam Pemerintahan
Desa.

Hal ini bisa dilihat dari tujuan pembentukan BPD, antara lain sebagai berikut :

Memberikan pedoman pada masyarakat agar dapat bertingkah laku dan bersikap sesuai
kedudukannya.

Sebagai pengendali sosial.

Sebagai wadah demokrasi desa.

Menjaga keutuhan masyarakat desa

Kedudukan BPD

Pada dasarnya, BPD merupakan mitra kerja perangkat desa yang memiliki kedudukan sejajar.

Yakni sebagai penyelenggara pemerintahan desa yang dibentuk berdasarkan usulan


masyarakat desa.

Bahkan jika dilihat dari Surat Keputusan (SK) Pelantikan BPD sendiri, BPD langsung
dilantik Bupati sama seperti Kepala Desa.

Fungsi BPD

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2016,
terdapat tiga fungsi utama BPD, yakni :

Membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa bersama dengan Kepala Desa.

Sebagai wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa.

Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.


Dengan ketiga fungsi tersebut, diharapkan risiko penyelewengan kekuasaan Kepala Desa
dapat diminimalisir.

Mengingat, BPD memiliki wewenang untuk mengawasi dan mengawal penggunaan dana
desa.

Tugas dan Wewenang BPD

Dalam Pasal 32 Permendagri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan Permusyawaratan
Desa, terdapat rincian mengenai tugas dan wewenang BPD, yakni :

Menggali aspirasi masyarakat.

Menampung aspirasi masyarakat.

Mengelola aspirasi masyarakat.

Menyalurkan aspirasi masyarakat.

Menyelenggarakan musyawarah BPD.

Menyelenggarakan musyawarah Desa.

Menyelenggarakan musyawarah desa khusus untuk pemilihan Kepala Desa antar waktu.

Membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa.

Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa.

Melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan Pemerintah Desa dan Lembaga Desa
lainnya.

Melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hak BPD

Selain membahas banyak hal diatas tadi, Pemendagri Nomor 110 Tahun 2016 juga
membahas tentang Hak BPD.

Mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahanan Desa kepada


Pemerintah Desa.

Menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan


desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

Mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa.
Disarikan dari website BPD DESA RINGINTUNGGAL

Anda mungkin juga menyukai