A. Pengertian
Hadits dha’if merupakan hadits yang kehilangan salah satu syaratnya
sebagai hadits maqbul (yang dapat diterima). 1 Hadits dha’if memilki
banyak ragam dan mempunyai perbedaan derajat satu sama lain,
disebabkan banyak atau sedikitnya syarat-syarat hadits shahih atau hasan
yang tidak dipenuhinya. Hadits dha’if yang tidak bersambungnya sanad
dan tidak adil rawinya, adalah lebih dha’if dari pada hadits dha’if yang
hanya keguguran satu syarat maqbul saja, baik pada sanadnya, maupun
pada rawinya. Hadits dha’if yang keguguran tiga syarat maqbul adalah
lebih dha’if daripada hadits dha’if yang keguguran dua syarat. 2
1. Mauquf
َ ِك ِل َم ْوت
ك َ ِ َو ِم ْن َحَيات،ك
َضِ ك ِلمر ِ ِ ِ
َ َ َ َو ُخ ْذ م ْن ص َّحت.
“Konon Ibnu ‘Umar r.a. berkata: “ Bila kau berada di waktu sore,
jangan menunggu datngnya pagi hari, dan bila kau berada di waktu
1
Nuruddin, ‘Ulum Al-Hadits 2, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994), 51.
2
Fatchur Rahman, Ikhtisar Mushthalahul Hadits, (Bandung: PT ALMA’ARIF, 1974), 166.
pagi jangan menunggu datangnya sore hari. Ambillah dari waktu
sehatmu persediaan untuk waktu sakitmu dan dari waktu hidupmu
untuk persediaan matimu”.3
2. Maqthu’
3
HR. Al-Bukhari
4
Nuruddin, ‘Ulum Al-Hadits 2, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994), 164.