BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari penduduk dunia. Menurut WHO (1995) sekitar seperlima dari penduduk
dunia adalah remaja berumur 10-19 tahun. Sekitar 900 juta berada di negara
jumlah remaja berumur 10-19 tahun sekitar 15% populasi. Di Asia Pasifik dimana
umur 10-19 tahun. Di Indonesia menurut Biro Pusat Statistik (1999) kelompok
umur 10-19 tahun adalah sekitar 22%, yang terdiri dari 50,9% remaja laki-laki dan
49,1% remaja perempuan (dikutip dari Nancy P, 2002) (Soetjiningsih, 2004 : 1).
morfologi dan fisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak-anak ke masa
dewasa, terutama kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap
anak ke dewasa.
Pertumbuhan yang terjadi pada masa pubertas sekitar 20% dari tinggi akhir,
remaja laki-laki. Rata-rata pacu tumbuh terjadi selama 24-36 bulan. Puncak
kecepatan tinggi badan (PHV) pada remaja perempuan terjadi 18-24 bulan lebih
1
2
umur 15 tahun. Pada laki-laki pubertas terlambat adalah bila panjang testis tidak
mencapai 2,5 cm atau volume testis tidak mencapai 4 ml sampai umur 14 tahun.
Secara statistik pubertas yang mengalami keterlambatan sebanyak 2,5 dari normal
Pengaruh tersebut antara lain: Gejala tekanan emosional seperti mudah marah dan
penurunan aktivitas olah raga, perkataan dan pendidikan yang tidak adekuat,
peningkatan ketergantungan.
merugikan bagi remaja sendiri termasuk keluarga, sebab pada masa ini remaja
mengalami perkembangan yang penting yaitu kognitif, emosi, sosial dan seksual.
Kurangnya pemahaman ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: adat
istiadat, budaya, agama dan kurangnya informasi dari sumber yang benar.
amat merugikan kelompok remaja dan keluarganya. Dilaporkan bahwa 80% laki-
laki dan 70% perempuan melakukan hubungan seksual selama masa pubertas dan
20% dari mereka mempunyai empat atau lebih pasangan. Ada sekitar 53%
perempuan berumur antara 15-19 tahun melakukan hubungan seksual pada masa
3
perubahan pada masa pubertas sangat mempengaruhi sikap dan pola perilaku
remaja. Oleh karena itu peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang hal
tersebut. Hal ini penting karena dengan mengetahui sejauh mana perubahan yang
sering terjadi dalam diri remaja maka remaja akan mengambil sikap yang benar
remaja mengenai perubahan masa pubertas yang dialami oleh remaja itu sendiri.
Lampung dari studi pendahuluan yang penulis lakukan di SMP tersebut diatas
sebanyak 11 orang, diperoleh bahwa belum pernah ada penyuluhan atau informasi
tentang pubertas remaja. Dengan banyaknya jumlah remaja yang sedang masa
penulis perlu mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap para siswa-siswi SMP
B. Rumusan Masalah
tentang
pubertas
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pubertas.
2. Tujuan Khusus
puber.
Bandar Lampung.
5
E. Manfaat Penelitian
awal saat ini sehingga pihak sekolah dapat mencari solusi dalam membantu
menyelesaikan masalah yang siswa kelas 1 hadapi dan dapat membantu dalam
2. Bagi Siswa-Siswi
masukan bagi siswa yang sudah memasuki masa pubertas. Dengan adanya