DOSEN PENGAMPU:
Dra.Dilinar Adlin,M.Pd
Disusun oleh:
( 2191141011 )
PENDIDIKAN TARI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmat-nya
sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Hakekat supervise Pendidikan. Makalah ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada
mata kuliah Profesi Pendidikan , semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengatahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada:
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam makalah
ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
C.Tujuan Penulisan……………………………….………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
J. Supervise Klinis……………………………………………………………………5
A.Kesimpulan ...........................................................................................................7
B.Saran………………………………………………………………………………..7
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan supervisi merupakan kebutuhan penting bagi setiap guru untukmelakukan penyegaran
dalam melaksanakan tugas pembelajaran dengan efektif. Perbaikan pembelajaran yang dilakukan
oleh para guru memerlukan bantuan yang dapat diandalkan dari ahli manajemen sekolah dan ahli
di bidang pembelajaran . Ada empat faktor kritis yang dapat diperbaiki dalam pembelajaran
melalui kegiatan pengembangan staf di sekolah yaitu pengertian guru terhadap tujuan, persepsi
peserta didik terhadap guru, penguasaan bahan mata pelajaran oleh guru, dan penguasaan guru
terhadap teknik-teknik mengajar. Dengan bantuan supervisi guru oleh pengawas dan kepala
sekolah, guru akan mengetahui bagaimana melakukan pekerjaan dengan mengembangkan mata
pelajaran utama, sampai guru dapat mendemonstrasikan dengan baik sebagai bukti bahwa
mereka terampil melakukan pekerjaannya sebagai guru. Kenyataan yang terjadi di lapangan
menunjukkan bahwa masing banyak guru yang enggan disupervisi. Supervisi dianggap sebagai
upaya mengungkap kelemahan guru dalam menjalankan tugasnya. Supervisor dianggap sebagai
korektor bukan mitra dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut maka
perlu dibahas adalah Apa hakikat supervisi dan fungsi supervisi dalam pembelajaran? Kata
kuncinya adalah hakikat dan fungsi supervisi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Agar dapat memahami peran dan tugas supervise dalam pengelolaan pembelajaran.
Agarmemahami cara meningkatkan profesionalisme.
BAB II
PEMABAHASAN
Sesungguhnya konsep supervise pada awalnya adalah adanya kebutuhan akan landasan
pembinaan situasi pembelajaran dengan cara membimbing guru dalam memilih metode mengajar
yang tepat, dan pentingnya mempersiapkan guru yang mampu melaksanakan tugasnya dengan
kreativitas yang tinggi yang didasari demgam otonom sebagai guru, sehingga pertumbuhan
jabatan guru terus berlangsung.
Supervisi sebagai aktivitas yang di rancang untuk memperbaiki pengajaran pada semua
jenjang persekolahan, berkaitan dengan perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, supervise
juga merupakan bntuan dalam perkembangan dari belajar mengajar dngan baik (Kimbal Willes,
1983). Kemudian supervise pendidkan mengoordinasikan, menstimulir, dan ,mengarahkan
perkembangan guru (Brigs, 1938).
Latar belakang pentingnya supervise bagi guru dan tenaga pendidik lainnya di lembaga
pendidkan :
- Penyelenggaraan pendidkan.
- Guru tidak lepas dari berbagai masalah/ kesulitan dalam melaksanakan aktivitasnya.
- Membantu para guru dalam menggunakan alat-alat, metode, dan model mengajar.
- Membntu para guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu
sendiri.
- Membantu para guru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas.
Supervise mempunyai fungsi penilaian (evaluation) dengan jalan penelitian (research) dan
merupakan usaha perbaikan (improvement).
1) Pengembangan tujuan
2) Pengembangan program
4) Motivasi
5) Pemecahan masalah
6) Pengembangan professional
Adalah ilmiah yang berarti sistematis dilaksanakan secara tersusun, kontiniu, teratur, objectif,
demokratis, kooperatif, menggunakan alat, konstruktif dan kreatif.
- Efektivitas progam
60% lebih guru harus mendapatkan pembinaan serius, lima hari pelaksanaan Uji Kompetensi
Guru (UKG) dengan jumlah peserta 289.770 orang menunjkkan kompetensi pedagogik dan
professional yang di uji hanya mencapai nilai rata-rata 48.84. nilai ini jauh lebih rendah daei
batas nilai kompetensi yang di tentukan, yakni 70.
Pendekatan Non-direktive
Pendekatan directive
Pendekatan collaborative
- Pertemuan orientasi
- Tukar-menukar engalaman
- Lokakarya
- Diskusi panel
- Seminar
- Symposium
- Demonstrasi mengajar
- Perpustakaan jabatan
- Bulletin supervise
- Membaca langsung
- Mengikuti kursus
- Organisasi jabatan
- Laboraturium kurikulum
- Perjalanan sekolah
- Perkunjungan kelas
- Observasi kelas
- Percakapan pribadi
- Intervisitasi
Menurut Lovell dan Willes (1983) adalah suatu upaya yang rasional dan praktis membantu
meingkatkan kualitas tampilan guru di kelas. Model supervise ini dikembangkan sesuai dengan
prosedur klinis, yang di awali dengan pertemuan awal,dilanjutkan dengan pengamatan, kegiatan
pembelajaran di kelas, dan diakhiri dengan pertemuan balikan.
- Menyediakan guru
- Mendiaknosis
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makalah ini mungkin sangat jauh dari kata sempurna.Untuk itu penulis selalu
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian, agar menjadi masukan dan perbaikan bagi
penulis sehingga kedepannya makalah ini menjadi lebih baik.