Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian
kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
Dengan adanya perencanaan, sumberdaya yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal demi mencapai satu tujuan.
Dalam tata kelola Puskesmas perencanaan ini dikenal dengan
istilah Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang mengesankan bentuk
perencanaan tradisional karena focus pada perencanaan hilir yaitu
kegiatan-kegiatan.
Dalam perkembangannya RUK semakin dibutuhkan
perencanaan yang srategis. Ditambah dengan adanya perubahan
kebijakan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
diantaranya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014,
Program Indonesia Sehat dengan pendekatan Keluarga yang berbasis
siklus kehidupan, Sustainable Development Goals (SDG’s), salah satu
syarat adalah Standart Pelayanan Minimal (SPM), Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP) harus dicapai Puskesmas.
Bagi Puskesmas Tikung terutama Poli KIA, situasi tersebut
merupakan patokan untuk mendokumentasikan hal–hal yang melatar
belakangi proses RUK sekaligus menterjemahkan apa yang dimiliki
Puskesmas agar dapat didistribusikan pada Masyarakat guna
membangun partisipasi dan peran serta dalam penyelenggaran
Pelayanan yang ada di Poli KIA/KB UPT Puskesmas Tikung.

1.2 TUJUAN PENYUSUNAN RUK


1.2.1 TUJUAN UMUM
Tujuan disusunnya RUK POLI Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) serta Keluarga Berencana (KB) ini adalah sebagai acuan
penanggung jawab Upaya, Pelaksana, serta Puskesmas dalam
melaksanakan kegiatan secara optimal sehingga dapat meningkatkan
derajat Kesehatan Ibu dan Anak serta meningkatkan upaya
penurunan AKI dan AKB di wilayah UPT Puskesmas Tikung.

1
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
1) Diketahuinya langkah-langkah persiapan perencanaan dalam
meningkatan fungsi pelayanan POLI KIA KB
2) Terbentuknya kerjasama antara pengelola dan pelaksana
pelayanan
3) Terciptanya pelaksana pelayanan yang baik.

1.3 RUANG LINGKUP


Lingkup pedoman ini meliputi perencanaan pelayananan,
pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi pelayanan, serta
rencana tindak lanjut pelayanan KIA dan KB di UPT Puskesmas
Tikung.
Pelaksanaan pedoman ini meliputi seluruh kegiatan Poli KIA dan
KB di UPT Puskesmas Tikung serta Jejaringannya dalam kegiatan
dalam maupun di luar gedung .

2
BAB II
ANALISA SITUASI

2.1 GAMBARAN UMUM


Poli KIA berlokasi di sebelah kanan pintu masuk Gedung Rawat
Jalan Puskesmas Tikung, tepatnya bersebelahan dengan Poli
Pengkajian. Ruangan terdiri dari 1 (satu ) tempat tidur pemeriksaan dan
mempunyai fasilitas air mengalir untuk cuci tangan. Poli KIA dilengkapi
dengan sejumlah alat medis yang dipergunakan untuk melaksanakan
pelayanan kesehatan di Poli KIA.

2.1.1 KUALIFIKASI SUMBER DAYA


SDM yang ada di pelayanan POLI KIA adalah sbb:
1) Bidan Koordinator : 1 Orang
2) Bidan di Poli KIA : 1 Orang
3) Bidan Pustu : 3 Orang
4) Bidan di Desa : 10 Orang
5) Khusus Tenaga Administrasi KIA masih Belum ada.

2.1.2 DISTRIBUSI KETEGAAN


Distribusi ketenagaan di Unit Pelayanan Kesehatan Poli KIA UPT
Puskesmas Tikung adalah sebagai berikut :

N
Jenis Petugas Jumlah Pendidikan
o
1 Dokter umum 0 0
12 (10 Bidan 1 D4/ 11 D3
2 Bidan
Terjadwal) Kebidanan
Jumlah Petugas 12

2.1.3 DATA PELAYANAN


10 PENYAKIT TERBANYAK DI POLI KIA

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH


1 ISPA 309
2 Observasi Fibris 42
3 Diarhe 35
4 Dermatitis 31
5 Susp Typhoid 23
6 Gizi kurang 21
7 Konjungtivitis 14

3
8 Allergi 10
9 Stomatitis 3
10 Herpez 2

2.1.4 DENAH RUANGAN

Pintu
PC M
E
J
A
MEJA

Obgy
n Bed

W
T
K
ALMARI M
BED

2.2 FASILITAS DAN SARANA


No STANDAR KRITERIA ADA/TIDAK
KINERJA
1 Fasilitas memiliki Area pendaftaran ada
sumber daya fisik Ruang tunggu dengan kursi ada
untuk memberikan
Ruang pemeriksaan ada
pelayanan
WC/Toilet ada
2 Air tersedia Ada wastafel ada
3 Fasilitas Rak /almari untuk menyimpan laporan ada
Meja untuk petugas bekerja ada
mempunyai
Ada kursi untuk petugas ada
Ada buku regester ada
4 Fasilitas Ada system/alur klien untuk ada
mempunyai Memudahkan klien
System/alur klien
5 Ruang periksa Ventilasi yang baik ada
Penerangan yang baik ada
dilengkapi mebel/
Wastafel dg kran ada
perlengkapan yg Meja kerja ada

4
diperlukan Kursi untuk petugas ada
Kursi untuk klien ada
Kursi untuk pendamping klien ada
Tempat tidur/meja periksa dg matras ada
dan bantal
Selimut ada
Tangga bangku untuk naik TT ada
Korden ada
Lampu ada/ senter Tidak ada
Tensimeter Ada

Timbangan ada
Tempat sampah medis dan non medis ada
Tong spatel ada
Metlin ada
Funandoscope/Dopler ada
Almari vaksin dg persediaan vaksin Tidak ada
yang cukup
Ruang pelayanan Meja Gynecologi ada
Lampu Halogen ada
KB tidak ada
IUD kit ada
tempat tidur Implant kit ada
pelayanan Regester ada
Kartu KB ada
tersendiri Alat dan Obat kontrasepsi ada

NO. STANDAR PERALATAN KONDISI


1 Stetoskop ada
2 Tensimeter air raksa ada
3 Lampu senter/pen light Tidak ada
4 Termometer ketiak ada
5 Jam /ari sound timer ada
6 Timbangan ada
7 Pengukur tinggi badan ada
8 Meteran ada
9 Tempat sampah medis tertutup ada
10 Tempat sampah non medis tertutup ada
11 APD (sarung tangan, masker) ada
15 Kassa ada
16 Kapas ada
17 Sabun tangan/antiseptic Tidak ada
18 Hand towel/tissue ada

5
Untuk Bisa menunjang kegiatan di POLI KIA dibutuhkan ALKES,
Pembiayaan dan obat – obatan serta BHP : ALKES yang menunjang di
pelayanan KIA adalah Partus KIT, HB KIT, Stick Protein Urine, Tensi Meter,
Termometer, Timer, Met line, funandoscop, doppler digital, baby weighing
scale, weighing scale for adult , troly, ling Board, lampu holagen, alat
sterilisator, tabung oksigen, tromol kasa, heating set, IUD set, Implant set,
reflex hammer, stethoscope, handscon steril, underpads, incubator bayi, bad
obgyn, safety box, spuit, bascom, bengkok, mikrotoa, duk implant, sampah
medis, dan sampah non medis. Pembiayaanuntuk Kegiatan KIA di peroleh
dari dana BOK, APBN, APBD, dan JKN ( Kapitasi dan Non Kapitasi ). Obat-
obatan di KIA antara lain oksitosin, syntosinon, phytomenadione, Lidocain,
MgSO4 20%, MgSO4 40%, methylergometrine tablet, methylergometrine
inject, epinephrine, ocxytetracyclin, Vit A, Tablet Tambah Darah.
Pencatatan dan Pelaporan
1. Buku register pelayanan
2. Formulir informed consent
3. Formulir rujukan antar Poli
4. Lembar survey kepuasan
5. Kertas Resep.
Bahan Habis Pakai
1. Masker wajah
2. Sabun Tangan/ antiseptic.
3. Sarung tangan non steril.
4. Tissue.
5. Safety box

2.3 TATA LAKSANA PELAYANAN


2.3.1 PETUGAS PENANGGUNG JAWAB
BIDAN

2.3.2 TATA LAKSANA PELAYANAN


2.3.2.1 ALUR PELAYANAN
ALUR PELAYANAN POLI KIA
UPT PUSKESMAS TIKUNG

MENERIMA
REKAM MEDIK

MEMANGGIL COCOKKAN IDENTITAS SESUAI..?


PASIEN PASIEN DENGAN R M
6
Tidak
KONFIRMASI KE MELAKUKAN
LOKET ANAMNESE

 Menimbang BB
MENEGAKKAN PEMERIKSAAN IBU/Bayi/Anak
DIAGNOSA FISIK  Mengukur φ Kepala
Bayi Umur 3,6,9 dan
12 bln

Rujukan Internal PERLU RUJUKAN EKSTERNAL


Poli Imunisasi, RUJUKAN (DIRUJUK KE RS)
(ANC Terpadu) 
Laboratorium
Poli Gigi
Konsultasi gizi
Konsultasi dengan dokter
umum Ya
PERLU
TINDAKAN

Tidak Tindakan Medis


Untuk Ibu dan Anak
Atau Imunisasi

PERLU
OBAT

Pemberian  REGESTER KIA SELESAI


Resep  KOHORT ANAK PASIEN PULANG
 CATATAN IMUNISASI
2.3.2.2 PROSES PELAYANAN
1) Petugas menerima rekam medis dari petugas loket
2) Petugas memanggil pasien sesuai no. Urutan
3) Petugas melakukan anamnese ulang tentang keluhan
4) Petugas melakukan rujukan eksternal jika diperlukan
5) Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan vital sign
6) Petugas memberikan rujukan untuk tindakan medis (UGD dan atau
laboratorium) jika diperlukan, jika tidak lakukan sesuai dengan protap
yang ada.
7) Petugas menerima pasien kembali dan mengevaluasi kondisi pasien
yang sudah dilakukan tindakan medis
8) Petugas memberikan rujukan eksternal atau rujukan internal jika
diperlukan

7
9) Petugas menyerahkan resep dan mempersilakan pasien menuju ke
unit pelayanan obat

2.4 TATA LAKSANA SISTIM RUJUKAN


2.4.1 Petugas Penanggung Jawab
1) Dokter
2) Perawat
2.4.2 Perangkat Kerja

1) Formulir persetujuan tindakan


2) Formulir rujukan

2.4.3 Tata Laksana Sistim Rujukan

2.4.3.1 Rujukan luar gedung

a) Pasien/ keluarga pasien dijelaskan oleh petugas mengenai


keadaan pasien untuk dirujuk ke RS guna pemeriksaan lebih
lanjut.
b) Perawat mengisi form rujukan dengan kelengkapan : asal
puskesmas, poli/ RS tujuan, Identitas pasien, keluhan dan
diagnose

2.4.3.2 Pemeriksaan Laboratorium

1) Pasien / keluarga pasien dijelaskan oleh dokter jaga mengenai


tujuan pemeriksaan laboratorium , bila setuju maka keluarga
pasien harus mengisi informed consent
2) Petugas mengisi formulir pemeriksaan dan diserahkan ke
petugas laboratorium
2.4.3.3 Rujukan dalam gedung

1) Pasien / keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan


pemeriksaan/ tindakan lanjutan
2) Bila keluarga setuju, jika rujukan perlu tindakan maka harus
mengisi inform consent
3) Petugas mengisi formulir rujukan antar poli dan pasien diantar
ke poli tujuan
2.5 TATA LAKSANA SISTIM PELAPORAN DAN PENDOKUMENTASIAN

8
2.5.1 LANGKAH – LANGKAH ENTRY DATA KE SIKDA
1) Setelah selesai pelayanan petugas mengentry data diagnose
pasien kunjungan hari ini di system informasi (SIKDA)
2) Dengancaramembuka file SIKDA – Klik - login
3) Setelah masuk sikda pelayanan, masukan data sesuai nama
pasien.

2.5.2 LANGKAH – LANGKAH ENTRY DATA KE P-CARE


1) Setelah selesai pelayanan petugas mengentry data diagnose
pasien kunjungan hari ini di P-CARE BPJS
2) Dengan cara membuka internet primary BPJS dan login kemudian
isi form pendaftaran.
3) Setelah masuk buka pelayanan di data entry data untuk
memasukkan diagnose sesuai nama pasien di kertas resep.

3.5.3 MELENGKAPI REKAM MEDIS


1) Setelah melakukan pelayanan petugas mengecek rekam medis
yang di isi oleh dokter dengan ceklis yang sudah di lampirkan di
belakang di tiap rekam medis.
2) Apabila ada rekam medis yang kurang lengkap, petugas meminta
dokter/perawat untuk melengkapi rekam medis tersebut.
3) Setelah semua lengkap, buku rekam medis di kembalikan ke loket
pendaftaran

3.5.4 LANGKAH – LANGKAH PASCA PELAYANAN


1) Setelah pelayanan petugas merapikan semua alat dan bahan
ketempat yang telah di sediakan,
2) Kemudian merapikan ruangan
3) Sebelum petugas meninggalkan tempat, petugas memastikan
bahwa ruangan rapi dan kipas angin serta AC sudah di matikan.

9
BAB III
ANALISA MASALAH

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Dengan melihat uraian pada bab tersebut diatas masih ditemukan
permasalahan di Poli KIA/KB, yaitu:
1. Tenaga administrasi Khusus KIA
2. Peralatan yang ada di Poli KIA/KB kurang memenuhi standart
Pelayanan.
3. Kurang maksimalnya pelayanan ANC Terpadu karena peralatan
kurang.

3.2 MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH DENGAN USG


Dalam mengidentifikasi masalah, ada beberapa hal yang perlu di
perhatikan seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga,
teknologi.Untuk itu di lakukan penilaian prioritas masalah dari yang

10
paling mendesak hingga tidak terlalu mendesak.Dalam menentukan
prioritas masalah kami lakukan dengan menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu
cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring
1-5 dan dengan mempertimbangkan 3 komponen dalam USG.

PRIORITAS USG TOTAL


NO. U S G RANKING
MASALAH UxSxG
1. Tenaga administrasi
1 1 1 1 III
Khusus KIA
2. Peralatan yang ada di
Poli KIA/KB kurang
2 2 2 8 II
memenuhi standart
Pelayanan.
3. Kurang maksimalnya
Pelayanan ANC
Terpadu karena
2 3 3 18 I
Tenaga dan Peralatan
kurang maksimal.

Dari hasil USG ditemukan Urutan Prioritas Masalah :


1. Kurang maksimalnya pelayanan ANC Terpadu karena tenaga dan
peralatan kurang maximal.
2. Peralatan yang ada di Poli KIA/KB kurang memenuhi standart
Pelayanan.
3. Tenaga khusus Administrasi KIA.

3.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH MENGGUNAKAN FISH BONE


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri factor
penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis
Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram). Beberapa akar
penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam factor Man (manusia),
Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan Environment
(lingkungan).
a. Pasien sering tidak sabar menunggu lintas Poli .
b. Petugas lintas Poli terkadang ada kegiatan diluar Gedung.
c. Kelengkapan Pengisian Rekam medik.
d. Sosialisasi ANC terpadu kurang Maksimal.

11
e. Tidak adanya anggaran.

12
1. DIAGRAM FISH BONE POLI KIA

Manusia
Lingkunga
Alat n

Sosialisasi ANC Terpadu


kurang maksimal

 Petugas lintas poli terkadang Pasien sering tidak sabar


ada kegiatan diluar gedung menunggu
 Ketenagaan khusus administrasi KIA
yang belum ada

Kelengkapan pengisian Rekam


Medis kurang maksimal
Program ANC
Terpadu kurang
maksimal

 Tidak ada anggaran


 Peralatan kurang Sosialisasi ANC Terpadu
kurang maksimal.

Material Metode

13
3.4 MENENTUKAN CARA PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN CARL
Dalam menentukan alternatif penyelesaian masalah yang menjadi
prioritas kami menggunakan metode CARL (Capability, Accesibility,
Readness, Levarage) denda memberikan scor pada tiap alternatif
penyelesaian masalah dari 1 – 5 dimana 1 berarti kecil dan 5 berarti besar
atau harus diprioritaskan.
Ada 4 komponen penilaian dalam metode CARL ini yang merupakan
cara pandang dalam menilai alternatif penyelesaian masalah, yaitu:
1. Capability: Ketersediaan sumber daya seperti dana dan sarana
2. Accesibility: Kemudahan untuk dilaksanakan
3. Readness: Kesiapan dari petugas untuk melaksanakan program tsb
4. Leverage: Keberapa besar pengaruh dengan yang lain

Masalah : 1. Kurang maksimalnya program ANC Terpadu di Poli KIA

HASIL
PEMECAHAN MASALAH RANKING
No SKOR CxAxRxL
KURANG MAKSIMALNYA
PROGRAM ANC C A R L
TERPADU POLI KIA

1. Sosialisasi ANC Tepadu 4 4 4 4 256 I

Melengkapi Alat sesuai


2. 2 3 3 4 72 II
dengan standart pelayanan
Tenaga khusus
3 2 2 2 3 24 III
administrasi KIA

Dari tabel tersebut diperoleh bahwa prioritas pemecahan masalah yaitu


Sosialisasi ANC Terpadu.

14
CARA PEMECAHAN MASALAH

Masalah : 1. Kurang maksimalnya program ANC Terpadu di Poli KIA

N PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


PENYEBAB MASALAH KET
O MASALAH MASALAH TERPILIH
1 Kurang 1. Ketidak sabaran pasien 1. Sosialisasi ANC 1. Sosialisasi ANC Terpadu
maksimalnya dalam menunggu di 2. Ketenagaan khusus
program ANC lintas poli. administrasi poli KIA
Terpadu di Poli 2. Petugas lintas poli 3. Koordinasi peningkatan
KIA terkadang ada kegiatan pelayanan lintas Poli.
diluar gedung.
3. Ketenagaan khusus
administrasi di Poli KIA
yang belum ada
4. Kelengkapan pengisian
Rekam Medik yang
kurang maksimal.
5. Sosialisasi ANC Terpadu
yang kurang maksimal.
6. Peralatan di Poli KIA
kurang dan tidak
memenuhi standart
pelayanan.
7. Tidak adanya anggaran.

BAB IV

15
PENYUSUNAN RUK
SASARA TARGET PENANGG KEBT MITRA WAKTU KEBT INDIKTOR
NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SUMBER
N SASARAN JAWAB SUMDAYA KERJA PLKSN ANGGRN KINERJA
KESEHATAN PEMBIAYAAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Meningkatnya
Kurang Sosialisasi Meningkatka Bumil Semua Ibu kunjungan Bumil
1 Tidak Setiap
Program n kunjungan yang hamil yang dengan ANC
maksimal Pelayanan pelayanan ada di ada di Pj Poli dan ada bulan terpadu di UPT BOK
nya ANC ANC Wilayah Wilayah puskesmas
Pj Program
program Terpadu Terpadu di Kerja kerja UPT Tikung.
pelayana Poli KIA UPT Puskesmas KIA
n ANC Puskes Tikung
mas
Terpadu Tikung
di Poli
KIA

16
BAB V
GIANT CHART

NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Sosialisasi Program Pelayanan
ANC Terpadu
2. Pemenuhan Alat di Poli KIA sesuai
standart pelayanan.
3. Tenaga khusus administrasi KIA

17
BAB VI
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang


Signifikan adalah kurang maksimalnya pelayanan ANC Terpadu di atasi adalah
di Poli KIA
Disamping masalah lain yang tidak kalah pentingnya untuk di atasi juga,
sehingga dengan alternative pemecahan masalah yang telah di uraikan, dapat
pula di harapkan masalah lain dari masing-masing kegiatan dapat di atasi.

4.2 S A R A N

Demi terselesainya masalah dari Poli KIA dengan melihat penyebab yang
utama sangat di harapkan adanya kerjasama dan peninjauan kembali dari lintas
poli terkait agar semua kegiatan program tercapai target sesuai dengan yang
telah di tetapkan.

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai