Anda di halaman 1dari 7

RESUME PASCA OPERASI

Nama Herlina Astuti NRM 441-54-16


Usia 39 tahun Operator dr. Syaiful Ichwan,
SpBS(K)
Diagnosis Tumor cavernous dekstra curiga Asisten dr. Bhayu / dr. Andre / dr.
meningioma Ali - dr. Prem
Tindakan Kraniotomi removal tumor Tanggal 16 Maret 2020
Operasi

Anamnesis
Keluhan utama (Anamnesis 23/08/2019)
Kelopak mata kanan turun sejak 5 bulan lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


1 tahun lalu
Pasien mengeluh sakit kepala hilang timbul. Hanya konsumsi obat warung.
5 bulan lalu
Pasien mengeluh kelopak mata kanan turun. Tidak ada pandangan buram, tidak ada
pandangan ganda, tidak ada kelemahan tubuh sesisi, tidak ada kejang, tidak ada muntah.
Nyeri kepala ada VAS 2-3. pasien berobat ke PKM Tajur Ciledug, kemudian dirujuk ke
SpM, RS Bakti Asih, Ciledug, diberikan tetes mata, tidak ada perbaikan.
2 bulan lalu
Pasien mengeluh pandangan ganda terutama bila melihat kebawah samping kiri. Pasien
kemudian berobat ke PKM Tajur Ciledug, kemudian dirujuk ke TS Mata RS Bakti Asih,
Ciledug, kemudian dirujuk ke TS Mata RSCM
1,5 bulan lalu
Pasien berobat ke poli mata RSCM, dilakukan MRI dikatakan terdapat tumor. Pasien
kemudian dikonsulkan ke Bedah Saraf RSCM.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menikah dengan dua orang anak, anak pertama usia 13 tahun, anak kedua usia 9
tahun. Pasien riwayat KB suntik 1bulan/kali

Pemeriksaan Fisik
Compos mentis
Pupil bulat anisokor 4mm/3mm, refleks cahaya langsung lambat/positif
NO Mata 19/08/2019
Visus ODS 6/6
Parese N III, NIV OD
Normofundus ODS
N. Kranialis : tidak ada hipestesia wajah, tidak ada kelainan
Motorik : Kekuatan 5555/5555
5555/5555
Sensorik dan otonom : tidak ada kelainan

Foto Klinis

Pemeriksaan Penunjang
MRI Kepala Kontras (12/09/2019)
Kesan:
Tampak massa padat ekstraaksial, broad based, isointens pada regio cavernosus kanan
yang menyangat pasca pemberian kontras dengan gambaran dural tail, ukuran sekitar 4,0 x
3,7 x 2,9 cm, kesan suatu meningioma cavernosus. dekstra

Diagnosis
Tumor cavernous dekstra curiga meningioma

Tindakan
Kraniotomi removal tumor

Laporan Operasi
1. Pasien berbaring posisi supine, menghadap kiri 30°, dalam bius umum, kepala
difiksasi dengan Mayfield 3 titik, bahu kiri diganjal plabottle dan eminensia malar
kanan sebagai titik tertinggi.
2. Asepsis dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya dengan hibiscrub, betadine,
alkohol, betadin, alkohol, dan betadin.
3. Insisi koronal di regio frontotemporoparietal kiri menembus kutis subkutis, dilanjutkan
dengan diseksi subgalea. Flap kulit ditarik ke kaudal dengan fish hook.
4. Dilakukan diseksi subgalea hingga teraba rima orbita dan arkus zygoma, flap kulit
digantung keanterior.
5. Dilakukan preservasi nervus fasialis secara interfascial
6. Insisi M. Temporalis dan periosteum 1 cm medial insisi kulit. Periosteum didiseksi
dengan bantuan raspatorium. Flap digantung kekaudal setelah identifikasi rima orbita.
7. Dilakukan 4 buah burrhole, yaitu: 1 pada MacCarty keyhole, 2 pada os frontal, dan 1
pada os temporal. Dilakukan kraniotomi menghubungkan keempat burrhole, kemudian
dilakukan kraniotomi dari burrhole pada MacCarty keyhole ke arah inferior menuju
inferior orbital fissure. Dilakukan kraniotomi mulai dari 1 cm di bawah perpotongan
prosesus frontal dan temporal dari os zygoma menuju inferior orbital fissure. Kedua
kraniotomi tersebut akan bertemu pada dinding lateral orbita. Dilanjutkan kraniotomi
pada root anterior dari prosesus zygoma dari os temporal.
8. Dilakukan osteotomi pada rima supraorbita dan atap orbita. Segmen
cranioorbitozygoma kemudian diangkat.
9. Dilakukan gantung duramater dibeberapa tempat.
10. Os sphenoid diratakan dengan high speed drill, perdarahan dikontrol dengan bone
wax.
11. Identifikasi meningoorbital band, dilakukan pemotongan meningoorbital band
12. Dilakukan retraksi lobus temporal
13. Dilakukan penyusuran dinding lateral sinus cavernosus hingga foramen spinosum
14. Dilakukan insisi dura dan pengelupasan dura propria hingga tampak massa tumor,
putih keabuan.

15. Massa tumor diambil sebanyak mungkin secara piecemeal dengan bantuan koagulasi
bipolar, pinset tumor, dan CUSA. Tumor sebagian mudah berdarah. Jaringan tumor
diperiksakan patologi anatomi.

16. Perdarahan dirawat dengan bipolar dan surgicell


17. Dipastikan tidak terdapat perdarahan aktif dengan spooling normal saline.
18. Flap tulang dikembalikan dan difiksasi menggunakan prolene.
19. Luka operasi dijahit lapis demi lapis
20. Operasi selesai.
Hasil PA

Informed Consent
 Terdapat neoplasma yang berasal dari selaput otak yang dicurigai sebagai meningioma
yang tumbuh dan menyebabkan penekanan pada saraf dan menyebabkan keluhan
seperti saat ini.
 Tujuan operasi saat ini adalah mengambil massa tumor untuk tujuan diagnostik.
Operasi tidak dapat menghilangkan keluhan mata. Berikutnya disarankan untuk
tindakan Gamma Knife Radiosurgery.
 Resiko dan komplikasi operasi dapat berupa perdarahan, cedera saraf gerak bola mata,
infeksi, kejang, cedera otak, hingga kematian
 Tatalaksana selanjutnya akan bergantung dari hasil patologi anatomi

Mengetahui DPJP

dr. Syaiful Ichwan, Sp.BS(K)

Anda mungkin juga menyukai