Anda di halaman 1dari 7

RESUME PASIEN PASCA OPERASI

Nama Maini Yarsi No RM 409-82-63


Usia 43 tahun Operator Dr. dr. Renindra Ananda Aman,
SpBS(K)
Diagnosis Adenoma Hipofisis, Asisten dr. Bhayu / dr. Andre / dr. Ali -
riwayat dr. Prem
Transsphenoid
Removal Tumor
Hardy IV C, Knosp 3
Tindakan Re-transsfenoid Tanggal 9 Maret 2020
removal tumor

Anamnesis
Keluhan Utama
Pandangan mata buram kembali sejak 1 tahun 1 bulan lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


• 6 tahun lalu, pasien mengeluhkan keluhan gangguan lapang pandang saat
berjalan, terkadang sering menabrak kedua sisi tubuh saat berjalan. Pasien
merasa keluar air susu dari putting susu. Pasien mulai tidak menstruasi.
• 4 tahun lalu, pasien telah dilakukan operasi Transfenoid Removal Tumor ai.
Tumor sella suprasella pada tanggal 12/02/2016 dengan DPJP: dr. Syaiful
Ichwan, SpBS(K). Hasil PA: Histologik sesuai dengan adenoma hiposfisis.
Pasca operasi keluhan penyempitan lapang pandang perbaikan. Pasca operasi,
pasien kontrol ke poli bedah saraf dengan membawa MRI kontrol. Assess dr.
Syaful Ichawan, SpBS(K): Kandidat gamma knife. Kontrol kembali 3 bulan
kedepan. Pasien tidak kontrol karena tidak ada keluhan.
• 1 tahun 9 bulan lalu, lapang pandang pasien menyempit kembali. Saat itu
pasien belum bisa kontrol ke RSCM karena urusan pekerjaan. Pasien kontrol
ke poli bedah saraf. Pasien membawa hasil NO Mata dan MRI terbaru. Pasien
mengatakan keberatan dilakukan gamma knife karena masalah biaya. Kontrol
dengan dr. Hesty, Sp.BS di RS M Djamil, Padang. Pasien memilih untuk
dioperasi di RSCM.
• 7 bulan lalu, pasien baru datang kontrol kembali, pandangan kedua mata
masih menyempit. Pasien kontrol sebelumnya ke RS Stroke Nasional Bukit
Tinggi, Bukit Tinggi dengan dr. Ade, Sp.BS, disarankan untuk melanjutkan
terapi di RSCM. Pasien kembali kontrol ke TS Endokrin RSCM dan Bedah
Saraf. Oleh TS Endokrin diberikan bromokriptin. Pasca pemberian
bromokriptin, menstruasi teratur dan tidak ada pengeluaran cairan dari
payudara.
• Saat ini, pasien telah dilakukan MRI ulang. Lapang pandang tetap menyempit.
Tidak ada pandangan buram, tidak ada pandangan ganda.
• Pasien memiliki 4 orang anak, anak paling tua usia 18 tahun, anak paling
muda usia 1 tahun 11 bulan. Sebelum operasi, pasien sudah tidak haid, setelah
operasi pasien haid. 2 kali. Setelah operasi pasien konsumsi bromokriptin dari
dokter IPD endokrin. Setelah itu pasien hamil. Saat hamil sampai sekarang
tidak konsumsi bromokriptin lagi. Haid tidak teratur pasca operasi.

Riwayat Penyakit Dahulu


 TB Paru, riwayat stroke, hipertensi, DM disangkal

Pemeriksaan Fisik
• Compos Mentis
• Pupil bulat isokor 3mm/3mm. Refleks cahaya positif/positif
• Hasil NO Mata (03/07/2019):
Visus OD 6/9, OS 6/18
Tidak ada oftalmoparesis
Normofundus ODS
• Defek lapang pandang hemianopsia bilateral
• Hemianopsia bitemporal
• Tidak ada oftalmoparesis.
• Motorik: 5555/5555 | 5555/5555
• Sensorik: tidak ada kelainan

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (5 Maret 2020)
• Prolaktin: 63,6 (3,46 – 19,4)
• Progesteron: 0,051 (normal)
• FSH: 13,7 (normal)
• LH: 5,2 (normal)
• TSH: 0,723 (0,35-4,94)
• FT3: 2,13 (normal)
• T4: 7,60 (normal)

MRI Brain 5 Februari 2020


Kesan: Massa multiintense pada regio sella dengan perluasan supra sella yang
menyangat pasca kontras, kesan suatu adenoma hipofisis riwayat apopleksia

Diagnosis
Adenoma hipofisis pasca transsfenoid removal tumor

Tindakan
Re-Transsfenoid removal tumor
Rencana Operasi
1. Pasien posisi supine, leher ekstensi 15', kepala menoleh ke kiri, hidung segaris
operator

2. A dan antisepsis lapangan operasi dan sekitarnya


3. Dilakukan infiltrasi mukosa hidung kanan hingga dasar vomer dengan pehacain
4. Insisi 1,5 cm pada mukosa hidung kanan, 0,5 cm dari kolumela hingga mencapai
septum nasi
5. Epitel mukosa disisihkan dengan adson hingga mencapai batas antara septum nasi
dan vomer

6. Septum nasi kemudian disisihkan ke kontra lateral, lapangan operasi diperluas


dengan speculum hidung dan picolino, identifikasi os vomer. Diseksi dilanjutkan
hingga mencapai defek pada sinus sphenoid dari operasi sebelumnya
7. Identifikasi dasar vomer dilakukan konfirmasi dasar sella menggunakan C-arm
dan diposisikan pada garis tengah lapangan operasi
8. Identifikasi sinus sphenoid. terdapat sinus bersepta-septa
9. Dilakukan pembukaan sinus sphenoid hingga teridentifikasi dasar sella
10. Pembukaan dasar sella hingga nampak kapsul tumor
11. DIlakukan pembukaan kapsul tumor. tampak tumor keabuan mudah berdarah
12. Dilakukan removal tumor
13. Perdarahan dikontrol
14. Operasi dilanjutkan dengan preparasi lemak di hemiabdomen kiri, lemak diambil
secukupnya
15. Luka operasi di hemiabdomen ditutup lapis demi lapis
16. Defek pada sinus sphenoid direkonstruksi menggunakan lemak dan beriplast

17. Mukosa hidung dijahit


18. Dilakukan fiksasi dengan bantuan anscare
19. Operasi selesai

Informed consent
- Terdapat massa tumor jinak yang berasal dari jaringan kelenjar hipofisis yang
tumbuh dan berada di daerah yang terdapat saraf penglihatan yang
menimbulkan gejala saat ini berupa penyempitan lapang pandang dan mata
buram.
- Tujuan operasi adalah untuk melakukan pengurangan tekanan pada saraf
penglihatan dengan mengambil massa tumor sebanyak-banyaknya sehingga
diharapkan keluhan yang ada saat ini tidak semakin memburuk. Operasi
dilakukan melalui sayatan luka operasi di hidung.
- Resiko dan komplikasi operasi dapat berupa infeksi, perdarahan, kebocoran
cairan otak, gangguan hormonal, gangguan cairan dan elektrolit
- Tata laksana lanjutan sesuai hasil pemeriksaan histopatologi

Mengetahui,

Dr. dr. Renindra A. Aman, SpBS(K)

Anda mungkin juga menyukai