Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN OPERASI

Phacoemulsifikasi OS + IOL

Pembimbing :
dr. Agah Gadjali, SpM
dr. Hermansyah, SpM
dr. Henry A. W, SpM
dr. Gartati Ismail, SpM
dr. Mustafa K. Shahab, SpM

Disusun oleh :
Galih Arief Harimurti
1102011110

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.1 RADEN SAID SUKANTO
PERIODE 5 Desember 2016 – 7 Januari 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
LAPORAN OPERASI

I. IDENTITAS PASIEN
Tanggal Operasi : 28 Desember 2016
Nama : Tn. Yohanes
Tempat tanggal Lahir : Jakarta, 14 Agustus 1953
Umur : 63 tahun
Nama Operator : dr. Mustafa Shahab Sp. M
Nama Asisten : Zr. Tuti
Br. Agung
Nama Coass : Galih Arief
Diagnosis Pre-OP : Katarak OS
Diagnosis Post-OP : Pseudofakia OS
Jenis Operasi : Phaecoemulsi OS + IOL
Mulai Operasi : 11.45
Selesai Operasi : 12.21

A. Persiapan Pra Operasi


1. Pemeriksaan tekanan darah : 140 / 80 mmHg
2. Pemeriksaan visus
VOD : 2/60
VOS : 3/60
ADD : S+300
3. Biometri
KOD : 44.75 / 44.50
KOS : 44.25 / 44.75
IOL : 17.50 D
4. Konsul Jantung : EKG normal toleransi operasi baik
5. Pemeriksaan TIO : OS : 8 / 7.5 mmHg
OD : 9 / 7.5 mmHg
6. Pemeriksaan Labotorium : Hb 16.1 / Leukosit 7.800 / Ht 45 / Trombosit
176.000 / LED 6 ml/jam / HbsAg non-reaktif / GDS 171 mg/dl
7. Bulu mata OS pasien digunting, sebelumnya telah diberi salep Chloramphenicol
8. Diberikan tetes mata midriacyl 1% pada OS
Mata merah dan terasa nyeri pada mata kiri sejak 7 hari yang lalu.

2
B. Intra Operasi
1. Pasien dibaringkan dalam posisi terlentang.
2. Pada OD ditutup dengan dop lalu diplester.
3. Pasien diberikan nasal kanul dengan 02 3L/ menit.
4. Pada OS diberikan tetes mata Pantocain 2%.
5. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada OS, lalu dilakukan irigasi
Betadine Solution 5% pada palpebral superior dan inferior serta daerah
periorbita dengan Betadine 10%.
6. Dilakukan pemasangan doek steril yang berlubang pada mata OS.
7. Dilakukan fiksasi palpebral OS dengan blerostat.
8. Pada arah jam 3, bilik mata depan ditembus dengan keratom.
9. Injeksi Epi. Shugarcaine intrakornea, lalu dilakukan injeksi vision blue 0,5 cc
intrkornea.
10. Didiamkan 1 menit, kemudian injeksi viscoelastic intrakornea.
11. Capsula anterior dirobek dengan menggunakan jarum kapsulektomi 26G yang
dibengkokkan. Robekan dimulai pada bagian tengah lensa kemudian
dilanjutkan searah jarum jam secara kontinu 360 derajat ( teknik continuous
curvilinear capsuorhexis ).
12. Dilakukan hidrodiseksi sampai nucleus berputar lalu dilakukan injeksi
viscoelastic intrakornea kemudian dibuat side part pada arah jam 6.
13. Dilakukan Photochop.
14. Dilakukan irigasi dan aspirasi pada sisa korteks.
15. Injeksi viscoelastic intra kamera sambil membuka bagian kapsul posterior lensa.
16. Implantasi IOL in the bag dan disentrasi.
17. Irigasi dan aspirasi sisa korteks.
18. Injeksi Karbakol OS intra kamera lalu dihidrasi pada kornea serta diberikan
injeksi antibiotic Levofloxaun intra kamera.
19. Diberikan Betadine pada daerah insisi.
20. Blerostat dilepas.
21. OS ditutup dengan dop dan diplester.
22. Doek diangkat dan nasal kanul O2 dilepas.
23. Operasi selesai.

3
C. Edukasi
1. Hindari OS dari paparan air selama 1 minggu.
2. Hindari kegiatan yang dapat membuat pasien mengejan, seperti mengangkat
beban berat.
3. Bersihkan dop dengan kassa dan alcohol 70% setiap akan pakai.
4. Kontrol 1 hari post operasi dan 1 minggu kemudian.

D. Riwayat penyakit dahulu


1. Melihat apakah terdapat tanda-tanda infeksi dan pendarahan.
2. Memeriksa visus pasien.
3. Pemeriksaan slit lamp untuk melihat kedalaman bilik mata depan dan posisi
IOL.

E. Terapi Post OP
1. Gatifloxacin Hemihydrate ( Giflox ) 1 dd ggt I OS tiap jam selama 6 jam
2. Ophtalgon 1 dd gtt 1 OS
3. Asam Mefenamat 500 mg 3 X 1 / hari
4. Levofloxacin 500 mg 1 x 1 / hari

Follow up hari I post OP


S : Pandangan pasien buram pada OS, gatal (-), nyeri (+)
O: Keadaan umum baik
KS : Compos Mentis
Gerakan bola mata OS : baik ke segala arah
Tekanan Intraokuler : tidak diperiksa
Palpebra Superior : edem (-), Hiperemis (-)
Palpebra Inferior : edem (-), Hiperemis (-)
Konjungtiva tarsal superior : Hiperemis (-)
Konjungtiva tarsal inferior : Hiperemis (-)
Konjungtiva Bulbi : Injeksi Konjungtiva (-)
Kornea : relatif jernih
COA : dalam, jernih
Iris : Coklat, Kripti (+)
Pupil : Bulat, Sentral diameter 3mm, RCL (+), RCTL (+)

4
A : Pseudofakia OS
P : Terapi lanjut

Anda mungkin juga menyukai