Tanda
1
Tabel 1. Kriteria Jones Sebagai Pedoman Dalam Diagnosis Rheumatic Fever
0
- demam tinggi (>39 C)
Chorea Sydenham Laboratorium:
Erythema marginatum - peningkatan penanda peradangan yaitu
Nodul subkutan erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau C
Reactive Protein (CRP)
- Kultur hapusan tenggorok atau rapid test antigen streptococcus beta hemolyticus grup A
hasilnya positif
II. Penatalaksanaan
Eradikasi infeksi Streptococcus pada faring adalah suatu hal yang sangat penting
untuk mengindari paparan berulang kronis terhadap antigen Streptococcus beta hemolyticus
grup A. Eradikasi dari bakteri Streptococcus beta hemolyticus grup A pada faring
seharusnya diikuti dengan profilaksis sekunder jangka panjang sebagai perlindungan
terhadap infeksi Streptococcus beta hemolyticus grup A faring yang berulang. 4
5
Tabel 4. Obat-obatan Profilaksis Primer untuk Rheumatic Fever.
Profilaksis Sekunder
Daftar Pustaka
1. Mishra T.K., Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease: current
scenario. JIACM. 2007;8(4):324-30.
2. Rilantono, LI. Penyakit Kardiovaskular (PKV). Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2013;331-335.
3. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis, Ed. 2. Jakarta:Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2011:41-42.
4. WHO. Rhematic fever and Rheumatic Heart Disease. Report of a WHO expert
Consultation. 2004. [Online]. Melalui:
http://www.who.int/cardiovascular_diseases/resources/en/cvd_trs923.pdf